PENDAHULUAN
Sebuah nilai tunggal yang digunakan untuk mengestimasi sebuah parameter disebut titik
estimator, sedangkan proses untuk mengestimasi titik tersebut disebut estimasi titik (point
estimation). Biasanya disepakati bahwa ˆ adalah lambang untuk estimator untuk .
Definisi 5.1
Jika adalah suatu parameter dari suatu populasi X, maka suatu statistik ˆ disebut
estimator tak bias dari parameter apabila dipenuhi E( ˆ ) = , bila syarat tersebut tidak
dipenuhi, maka ˆ disebut estimator bias dari .
ESTIMASI INTERVAL
Nilai titik taksiran untuk sebuah parameter akan tergantung kepada sampel yang
diperoleh. Oleh karena itu, orang lebih suka melakukan estimasi dengan menggunakan
interval. Proses untuk melakukan estimasi dengan menggunakan interval disebut estimasi
interval.
Tentu saja, makin lebar interval estimator yang dipakai, kebenaran estimasi akan
semakin besar. Namun demikian, pada praktiknya orang akan mencari interval estimator
yang sempit dengan derajat kepercayaan yang memuaskan. Derajat kepercayaan dalam
mengestimasi disebut koefisien kepercayaan (konfidensi) yang merupakan pernyataan dalam
bentuk peluang.
Interval A < < B disebut interval kepercayaan (interval konfidensi), sedangkan A dan B
disebut batas-batas kepercayaan. Interval kepercayaan disebut juga selang kepercayaan.
Perhatikan bahwa P(A < < B) = 1 – α diartikan bahwa kita merasa 100(1 – α)% percaya
(yakin) bahwa terletak di antara A dan B.
INTERVAL KONFIDENSI UNTUK RATAAN
Jika X adalah rataan sampel random berukuran n yang diambil dari populasi normal (atau
populasi tidak normal dengan ukuran sampel n 30) dengan 2 diketahui, maka interval
konfidensi 100(1 – α)% bagi µ ditentukan oleh:
X z1 X z1
n n
2 2
Contoh 1:
Suatu sampel random berukuran 100 diambil dari sebuah populasi yang mempunyai deviasi
baku 2,93. Rataan sampel tersebut ialah 67,45. Tentukan interval estimator untuk µ dengan
interval konfidensi:
a. 95%
b. 99%
Solusi:
a. Karena interval konfidensinya 95%, maka α = 0,05 dan ½ α = 0,025 , sehingga z 0,025 =
2,93
1,96. Kemudian, 0,293 . Dengan melakukan substitusi ke dalam formula
n 10
interval konfidensi pada Teorema 1, diperoleh:
67,45 – (1,96)(0,293) < µ < 67,45 + (1,96)(0,293)
66,876 < µ < 68,024
b. Karena interval konfidensinya 99%, maka α = 0,01 dan ½ α = 0,005 , sehingga z 0,005 =
2,576. Berarti:
67,45 – (2,576)(0,293) < µ < 67,45 + (2,576)(0,293)
66,695 < µ < 68,204
Jika X dan s2 adalah rataan dan variansi dari sampel random berukuran kecil (n < 30) yang
diambil dari populasi normal dengan 2 tak diketahui, maka interval konfidensi 100(1 – α)%
bagi µ ditentukan oleh:
s s
X t1 X t1
; n 1 n ; n 1 n
2 2
Contoh 2:
Dari populasi kontainer yang diasumsikan berdistribusi normal, diambil 7 buah kontainer,
yang ternyata masing-masing isinya ialah 9,8 ; 9,6 ; 10,2 ; 10.0 ; 9,8 ; 10,4 ; dan 10,2 liter.
Tentukan interval konfidensi 95% untuk rataan populasi.
Solusi:
Jika X 1 dan X 2 adalah rataan sampel random yang independen berukuran n1 dan n2, yang
diambil dari populasi-populasi normal (atau populasi tidak normal dengan ukuran sampel n1
30 dan n2 30) dengan 12 dan 22 diketahui, maka interval konfidensi 100(1 – α)% bagi
µ1 dan µ2 ditentukan oleh:
12 22 12 22
( X 1 X 2 ) z1 1 2 ( X 1 X 2 ) z 1
n1 n2 n1 n2
2 2
Contoh 3
Sampel bola lampu A dengan ukuran sampel 150 menunjukkan bahwa masa pakainya
mempunyai rataan 1400 jam dengan deviasi baku 120 jam. Sampel bola lampu B dengan
ukuran sampel 200 menunjukkan bahwa masa pakainya mempunyai rataan 1200 jam dengan
deviasi baku 80 jam. Tentukan interfal konfidensi 95% untuk selisih rataan populasi bola
lampu A dan B.
Solusi:
Karena sampelnya besar, walaupun deviasi baku populasi tidak diketahui, namun deviasi
baku tersebut dapat didekati dengan nilai deviasi baku dari sampel.
177,825 1 2 377,825
Perhatikan kembali interval konfidensi pada Teorema 3. Jika 12 dan 22 diketahui dan
diketahui pula bahwa 12 = 22 = 2 , maka interval konfidensinya ialah:
1 1 1 1
(X 1 X 2 ) z1 1 2 ( X 1 X 2 ) z 1
n1 n2 n1 n2
2 2
Apabila variansi populasi pertama dan variansi populasi kedua tidak diketahui, tetapi
diketahui bahwa kedua variansinya sama, dan tambahan pula ukuran masing-masing populasi
kecil (n1 < 30 dan n2 < 30), maka interval konfidensi untuk selisih rata-rata populasi
diberikan oleh teorema berikut.
Teorema 4
Jika s12 dan s12 berturut-turut merupakan variansi-variansi dari sampel-sampel yang
independen dengan ukuran-ukuran n1 dan n2 yang diambil dari populasi-populasi normal
dengan variansi-variansi yang sama, yaitu 2 , maka estimator gabungan s 2p dengan
Adalah estimator tak bias dari 2 . s 2p sering disebut variansi gabungan (pooled variance).
Jika X 1 dan X 2 adalah rataan sampel random yang independen, yang berukuran n1 dan n2
(dengan masing-masing sampel n1 < 30 dan n2 < 30) yang diambil dari populasi-populasi
normal dengan variansi-variansi sama namun tidak diketahui, maka interval konfidensi 100(1
– α)% bagi µ1 - µ2 ditentukan oleh:
1 1 1 1
( X 1 X 2 ) t1 sp 1 2 ( X 1 X 2 ) t 1 sp
;n1 n2 2 n1 n2 ;n1 n2 2 n1 n2
2 2
Contoh 4
Solusi:
1 1 1 1
0,083 0,100 0,428; sehingga
n1 n2 12 10
0,694 1 2 7,306
Apabila variansi populasi pertama dan variasi populasi kedua tidak diketahui, tetapi diketahui
bahwa kedua variansinya nilainya tidak sama, dan tambahan pula ukuran masing-masing
populasi kecil (n1 < 30 dan n2 < 30) maka interval konfidensi untuk selisih rata-rata populasi
diberikan oleh teorema berikut.
Jika X 1 dan X 2 adalah rataan-rataan sampel ramdom yang independen, yang berukuran n1
dan n2 (dengan masing-masing n1 < 30 dan n2 < 30), dengan variansi-variansi s12 dan s12 ,
yang diambil dari populasi-populasi normal dengan variansi-variansi yang tidak diketahui
dan tidak sama, maka interval konfidensi 100(1 – α)% bagi µ1 - µ2 ditentukan oleh:
n1 n2
Contoh 5
Catatan selama 15 tahun, rataan curah hujan di bulan Mei untuk Kabupaten A adalah 4,93 cm
dengan deviasi baku 1,14 cm, sedangkan catatan selama 10 tahun untuk Kabupaten B rataan
curah hujan untuk bulan yang sama adalah 2,64 cm dengan deviasi baku 0,66 cm. Carilah
interval konfidensi 95% untuk selisih rataan curah hujan tersebut, jika dianggap pengamatan-
pengamatan tersebut berasal dari populasi normal dengan variansi yang berbeda.
Solusi:
1,14 2 0,66 2 2
( )
v 15 10 22,7 23;
1,14 2 2 0,66 2 2
/ 14 / 9
15 10
t0,025;23 = 2,069;
Sehingga,
1,541 1 2 3,039
Jika D adalah rataan dari beda nilai-nilai pada observasi berpasangan pada sampel random
yang berukuran n yang diambil dari populasi normal dengan rataan µD = µ1 - µ2 , maka
interval konfidensi100(1 – α)% untuk µD ditentukan oleh:
sD sD
D t1 D D t 1
;n 1 n ;n 1 n
2 2
Tabel 1
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kelp I 78 62 87 60 93 77 84 66 81 90
Kelp II 83 54 89 72 88 79 92 65 87 85
Carilah interval konfidensi 98% untuk selisih rataan kelompok I dan kelompok II, jika
dianggap pengamatan-pengamatan tersebut berasal dari populasi normal.
Solusi:
Tabel 2
Kelompok I Kelompok II D D2
78 83 -5 25
62 54 8 64
87 89 -2 4
60 72 -12 144
93 88 5 25
77 79 -2 4
84 92 -8 64
66 65 1 1
81 87 -6 36
90 85 5 25
Jumlah D = -16 392
n = 10; n = 3,162
D = - 1,6
7,292 1 2 4,093
Jika p̂ adalah proporsi sukses pada sampel random yang berukuran besar (n 30), maka
interval konfidensi 100(1 – α)% hampiran untuk parameter binomial p ditentukan oleh:
pˆ (1 pˆ ) pˆ (1 pˆ )
pˆ z 1 p pˆ z 1
n n
2 2
Contoh 7
Pada sampel random yang terdiri dari 500 orang yang makan di café pada malam Minggu,
ternyata 160 orang di antaranya menyenangi sea food. Carilah interval konfidensi 95% untuk
proporsi orang yang menyenangi sea food.
Solusi:
pˆ (1 pˆ ) (0,320)(0,680
0,000435 0,0209
n 500
Sehingga,
0,279 p 0,361
Jika p̂1 dan p̂2 adalah proporsi sukses berturut-turut pada dua sampel random berukuran n1
30 dan n2 30, maka interval konfidensi 100(1 – α)% hampiran untuk beda parameter
binomial p1 – p2 ditentukan oleh:
pˆ1 (1 pˆ1 ) pˆ 2 (1 pˆ 2 ) pˆ1 (1 pˆ1 ) pˆ 2 (1 pˆ 2 )
( pˆ1 pˆ 2 ) z 1 p1 p2 ( pˆ1 pˆ 2 ) z 1
n1 n2 n1 n2
2 2
Contoh 8
Banyaknya pemilih di kota A adalah 5000 orang dan banyaknya pemilih di kota B adalah
2000 orang. Seorang kandidat mendapatkan 2400 suara di kota A dan 1200 suara di kota B.
Tentukan interval konfidensi 90% untuk selisih rasio yang memilih kandidat di dua kota
tersebut.
Solusi:
pˆ 1 pˆ 2 0,120; z 0, 05 1,645;
pˆ 1 (1 pˆ 1 ) pˆ 2 (1 pˆ 2 ) (0,48)(0,52) (0,60)(0,40)
0,0130
n1 n2 5000 2000
Sehingga,
0,1414 p1 p2 0,0986
Tampak bahwa kedua ujung interval bertanda negatif. Hal ini berarti bahwa proporsi yang
memilih kandidat tersebut lebih besar di kota B dibandingkan di kota A.
Jika s2 adalah suatu variansi suatu sampel random dengan ukuran n yang diambil dari
populasi normal, maka interval konfidensi 100(1 – α)% untuk 2 ditentukan oleh:
(n 1) s 2 (n 1) s 2
2
2 12
; n 1 ; n 1
2 2
Contoh 9
Dalam eksperimen untuk melihat diameter sekrup dengan mengambil 10 buah sekrup sebagai
sampel, diperoleh variansi diameter sekrup sebesar 0,286 milimeter. Tentukan interval
konfidensi 95% untuk variansi diameter sekrup yang sesungguhnya dengan menganggap
bahwa diameter-diameter sekrup berdistribusi normal.
Solusi:
Sehingga,
(9)(0,286) (9)(0,286)
2
19,023 2,700
0,135 2 0,953
Jika s12 dan s12 adalah variansi-variansi dari sampel-sampel random independen dengan
ukuran n1 dan n2 yang berasal dari populasi normal dengan variansi 12 dan 22 , maka interval
konfidensi 100(1 – α)% untuk 12 / 12 ditentukan oleh:
s12 1 12 s12
2 2 F
2
s2 F 1 s2 2 ; n 2 1, n1 1
; n1 1, n 2 1
2
Contoh 10
Sebuah tes dikenakan kepada 25 mahasiswa laki-laki dan 16 mahasiswa perempuan. Rataan
skor mahasiswa laki-laki adalah 82 dengan deviasi baku 8, sedangkan rataan skor mahasiswa
perempuan adalah 78 dengan deviasi baku 7. Carilah interval konfidensi 98% untuk
1 / 2 dengan mengasumsikan bahwa distribusi nilai-nilai mereka adalah normal.
Sehingga,
64 1 1 64
2
2 (2,89)
49 3,29 1 49
12
0,397 3,775
12
1
0,630 1,943
2
LATIHAN
1. Suatu sampel random berukuran 40 diambil dari sebuah populasi yang mempunyai
deviasi baku 2,5. Rataan sampel tersebut ialah 65. Tentukan interval estimator untuk
µ dengan interval konfidensi 90%!
2. Dari nilai-nilai ujian akhir Statistika yang diasumsikan berdistribusi normal, diambil
nilai dari 9 anak yang adalah 66, 73, 65, 70, 72, 80, 85, 60, 70. Tentukan interval
konfidensi 90% untuk rataan populasi!
3. Sampel bola lampu A dengan ukuran sampel 60 menunjukkan bahwa masa pakainya
mempunyai rataan masa hidup 1000 jam dengan deviasi baku 80 jam. Sampel bola
lampu B dengan ukuran sampel 50 mempunyai rataan masa hidup 900 jam dengan
deviasi baku 100 jam. Tentukan interval konfidensi 95% untuk selisih rataan populasi
bola lampu A dan bola lampu B ! jika diasumsikan distribusi masa pakai kedua bola
lampu normal dan kedua populasi mempunyai variansi yang sama! Diasumsikan
bahwa variansi kedua populasi tidak sama
4. Pada sampel random yang terdiri dari 400 orang, ternyata 300 orang di antaranya
gemar menonton sepak bola. Tentukan interval konvidensi 90% untuk proporsi orang
yang menyenangi sepak bola!
5. Dari 1000 siswa SMU I, yang menyenangi sepak bola ada 450 orang. Dari 900 siswa
SMU II, yang menyenangi sepak bola ada 350 orang. Tentukan interval konfidensi
95% untuk selisih rasio siswa yang menyenangi sepak bola di SMU I dan di SMU II!
6. Dalam suatu penelitian untuk melihat diameter sekrup, dengan 10 buah sekrup
diperoleh diameter-diameter berikut (dalam cm).
0,55 0,56 0,60 0,53 0,55 0,56 0,50 0,53 0,51 0,56
Tentukan interval konfidensi 90% untuk variansi diameter sekrup pada populasinya
dengan menganggap bahwa diameter-diameter sekrup itu berdistribusi normal!
7. Sebuah tes dikenakan kepada mahasiswa. Dari kelompok mahasiswa laki-laki diambil
21 orang, dan dari 21 orang tersebut mempunyai rataan skor 82 dengan deviasi baku
9. Dari kelompok mahasiswa perempuan diambil 16 orang, dan dari 16 orang tersebut
mempunyai rataan skor 85 dengan deviasi baku 10. Tentukan interval konfidensi 90%
untuk perbandingan deviasi baku mahasiswa laki-laki dan perempuan dengan
menganggap bahwa distribusi nilai-nilai mereka adalah normal!
8. Suatu stimulant akan diuji akibatnya terhadap tekanan darah. Dua belas orang pria
telah diambil secara random dari kelompok umur 30 – 40 tahun. Hasil pengukuran
tekanan darah sebelum dan sesudah diberi stimulant adalah sebagai berikut.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Y 120 124 130 118 140 128 140 135 126 130 126 127
X 128 130 131 127 132 125 141 137 118 134 129 130
Keterangan: Y = sebelum diberi stimulant; X = setelah diberi stimulan
Tentukan interval konfidensi 95% untuk selisih rataan setelah diberi stimulan dan
sebelum diberi stimulant, jika pengamatan-pengamatan tersebut dianggap berasal dari
populasi normal!
Akan diduga rataan pendapatan dari pelayan restoran di kota-kota besar di Jawa. Diambil
sampel secara acak sebanyak 75 orang pelayan restoran, didapatkan rataan pendapatannya adalah
Rp 130.000,- dengan simpangan baku Rp 20.000,-
kantong sedang diambil secara acak dari suatu penyalur beras dimana masing-masing
beratnya 5.4 , 5.3 , 4.7 , 4.6 kg. Berapakah 90% selang kepercayaan untuk rataan berat kantong
beras di penyalur tersebut? Jika dianggap kantong-kantong beras tersebut sebarannya mendekati
normal.
Suatu Pabrik yang membuat suku cadang menduga proporsi cacat dari hasil produksinya,
diambil sampel sebanyak 400 didapatkan cacat sebanyak 34. Berapa 85% selang kepercayaan
proporsi hasil produksi yang cacat?