Anda di halaman 1dari 13

8

“Pengangguran dan
Kebijakan Pemerintah
dalam Mengatasinya”

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Yenni Samri Julianti Nasution, S.H.I, M.A
Disusun Oleh Kelompok 8

1 2 3 4
Dela Syakillah
Dita Saharani Eva Nur Setriani Muhammad Dhio
Nuraisah Br Bancin
(0502202081) (0502202063) (0502202127) Natama Harahap
(0502202093)
3

A. Pengangguran
1. Pengertian Pengangguran

Pengangguran (unemployment) adalah tidak berkaitan


dengan mereka yang tidak bekerja, tetapi tidak atau belum
menemukan pekerjaan. Jadi pengangguran merupakan kelompok
orang yang ingin bekerja, sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan tetapi belum berhasil mendapatkannya.
Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu
keadaan dimana seseorang yangtergolong dalam angkatan kerja
inginmendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Penganguran adalah keadaan dimana orang ingin bekerja namun
tidak mendapat pekerjaan. Di Indonesia angka penggangguran
makin meningkat pengangguran.
4
2. Pengukuran Tingkat Pengangguran

Data mengenai angkatan kerja, Jumlah yang bekerja, dan jumlah yang
menganggur merupakan satu dari sekian data ekonomi yang dirancang
dengan sangat cermat dan terpadu dalam suatu bangsa.
Berikut rumus cara mengukur tingkat pengangguran:
● Angkatan kerja = Jumlah yang bekerja + Jumlah yang tidak bekerja
● Tingkat pengangguran = (Jumlah yang tidak bekerja/Angkatan kerja) x
100%
● Tingkat partisipasi angkatan kerja = (Angkatan kerja/populasi orang
dewasa) x 100%
Mereka yang tidak bekerja termasuk dalam salah satu dari dua kategori yaitu:
• Menganggur, untuk dianggap mengganggur, seseorang harus siap bekerja dan melakukan
usaha khusus untuk menemukan pekerjaan selama empat minggu sebelumnya.
• Tidak termasuk dalam angkatan kerja, orang yang tidak mencari pekerjaan entah karena
menginginkan pekerjaan atau berhenti mencari, meliputi pelajar/mahasiswa, pensiunan,
orang-orang di lembaga permasyarakatan dan mereka yang tinggal di rumah untuk mengasuh
anak atau orang tua, diklasifikasikan sebagai orang yang tidak termasuk dalam angkatan kerja.
5

3. Jenis-Jenis Pengangguran

- Pengangguran Friksional (frictional


unemployment)
Pengangguran friksional atau sukarela - Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman disebabkan oleh
yaitu tidak adanya kesesuaian antara
perubahan musiman atas permintaan dan
lapangan kerja dan tenaga kerja. penawaran tenaga kerja dalam satu tahun.
- Pengangguran Struktural - Pengangguran Siklikal
Pengangguran struktural muncul karena Pengangguran siklikal adalah
perubahan selera akibat perubahan pengangguran yang menganggur akibat
penggunaan teknologi atau perubahan imbas naik turun siklus ekonomi
kebijakan pemerintah. Alasan adanya sehingga permintaan tenaga kerja lebih
pengangguran akibat kebijakan rendah daripada penawaran kerja.
pemerintah adalah kekakuan upah.
6

4. Penyebab Pengangguran

• Sedikitnya lapangan pekerjaan yang menampung para pencari kerja.


• Kurangnya keahliah yang dimiliki oleh para pencari kerja.
• Kurangnya informasi , dimana pencari kerja tidak memiliki akses
untuk mencari tau informasi tentang perusahaan yang memilli
kekurangan tenaga pekerja.
• Kurang meratanya lapangan pekerjaan, banyaknya lapangan pekerjaan
di kota , dan sedikitnya perataan lapangan pekerjaan.
• Masih belum maksimal nya upaya pemerintah dalam memberikan
pelatihan untuk meningkatkan softskill .
• Budaya malas yang masih menjangkit para pencari kerja yang
membuat para pencari kerja mudah menyerah dalam mencari peluang
kerja.
7

5. Dampak dari Pengangguran

Pendapatan
1 Nasional dan 2 Penerimaan 3 Beban
Pendapatan per Negara Psikologis
Kapita

4 Biaya Sosial
8

B. Pengangguran Dalam Perspektif Ekonomi Islam


 
Dalam islam, kerja adalah suatu prinsip: bahwa setiap orang islam diperintahkan untuk
bekerja. Orang yang tidak bekerja akan mendapatkan dirinya bergantung pada bantuan orang
lain, yang berarti menempatkan tangan mereka “dibawah” tangan-tangan orang lain.
Islam juga melarang umatnya untuk mengemis, karena mengemis adalah kutukan bagi
manusia dan mtidenederai kemuliaan seseorang serta kehormatannya. Mengemis sama artinya
dengan keakpercayaan kepada tuhan dan ketidakyakinan atas kemampuan diri untuk
mendapatkan nafkah melalui kerja keras. Pandangan Al-Quran mengenai larangan mengemis
ini sudah sangat jelas tercantum dalam Q.S Al-baqarah ayat 273, yang artinya:

“(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terkait (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak
dapat (berusaha) dimuka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena
memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka
tidak meminta kepada orang seara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu
nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah mengetahui. (Q.S Al-baqarah ayat 273).
9

Muhammad Al-bahi, sebagaimana yang telah dikutif oleh mursi mengatakan bahwa ada tiga
unsur penting untuk menciptakan kehidupan yang positif dan produktif, yaitu :

- Mendayagunakan seluruh potensi yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT kepada kita
untuk bekerja, melaksanakan gagasan dan produksi.
- Bertawakal kepada Allah berlindung dan meminta pertolongan kepada-Nya ketika
melakukan suatu pekerjaan.
- Percaya kepada Allah bahwa Allah mampu menolak bahaya, dan kesombongan yang
memasuki lapangan pekerjaan. Bermalas-malasan atau menganggur akan memberikan
dampak negatif langsung kepada pelakunya serta akan mendatangkan dampak tidak langsung
terhadap perekonomian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan bidang pekerjaan yang
harus dipilih, islam mendorong umatnya untuk memproduksi dan menekuni aktivitas ekonomi
dalam segala bentuk seperti : pertanian, pengembalaan, berburu, industri, perdagangan dan
lain-lain. Islam tidak semata-mata hanya memerintah untuk bekerja tetapi harus bekerja
dengan lebih baik (insan), penuh ketekunan dan profesional
10

C. Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran


 
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat 2. Sebagai solusi pengangguran berbagai strategi dan
kebijakan dapat ditempuh, untuk itu diperlukan kebijakan yaitu :
- Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa
kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan
manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar.
- Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan,
khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun
fasilitas transportasi dan komunikasi.
- Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur.
- Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis
perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman
Modal Dalam Negeri.
- Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah
yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara
untuk menarik para wisatawan asing dll .
11

C. Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran


 

- Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha
atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan.
- Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia
dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau
melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang
jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh
pemerintah.
- Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi
secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri.
- Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas).
- Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian.
KESIMPULAN 12

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengangguran


adalah problem yang terus menumpuk. Bertambah dari tahun ke tahun.
Persoalan pengangguran bukan sekedar bertumpu pada makin menyempitnya
dunia kerja, tetapi juga rendahnya kualitas SDM (sumber daya manusia) yang
kita punyai. Pemerintah harus segera tanggap dan cepat dalam memecahkan
permasalah pengangguran yang semakin meningkat. Pemerintah harus
meningkatkan pelatihan – pelatihan kepada masyarakat, dalam meningkatkan
jiwa kewirausahaan, memperluas usaha kecil menengah, agar mereka dapat
mandiri secara ekonomi. Angka pengangguran akan berkurang seiiring dengan
perbaikan ekonomi yang dilakukan pemerintah.Pemerintah dapat bekerja sama
dengan lembaga pendidikan di dalam dan diluar negri untuk dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang berkopeten. Dengan beberapa upaya
yang segera ditindaklajutkan pemerintah.

― Irene M. Pepperberg
13

Thank you!

Are there any questions?

Anda mungkin juga menyukai