Dosen Pengampu : Dr. Hj. Yenni Samri Julianti Nasution, S.H.I, M.A Kelompok 12
1 2 3
Muhammad Arief Pramusty Yumna Mutiah Amelia Putri Adinda
0502202114 0502202104 0502202098
4 5
Riska Aulia Putri Irwansyah Putra Marpaung
0502202125 0501173208 A. Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga keuangan bukan bank atau lembaga keuangan non bank
adalah semua lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya memberikan jasa-jasa keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung atau dengan kata lain lembaga keuangan non bank adalah Lembaga Keuangan Non Depository Pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan usaha lembaga keuangan non bank dilakukan oleh Departemen Keuangan. Lembaga keuangan non bank berfungsi sebagai pengumpal dana dan penyalur dana dari dan ke masyarakat, maksudnya adalah untuk menunjang pengembangan pasar uang dan modal serta membantu permodalan perusahaan- perusahaan, sejak tahun 1972, Pemerintah memberikan izin bagi pendirian lembaga keuangan non bank. B. Jenis-jenis lembaga keuangan non bank 1. Koperasi simpan pinjam Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang usahanya menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggota yang memerlukan dengan persyaratan mudah dan bunga relatif ringan (di bawah bunga bank). Adapun tujuan dari koperasi simpan pinjam: a. Mendidik anggotanya untuk untuk hidup hemat dan gemar menyimpan; b. Memberikan pinjaman kepada para anggota, baik bentuk usaha produktif maupun konsumtif; c. Menolong anggota agar tidak terjerat rentenir atau pelepas uang. 2. Perum Pegadaian Perum pegadaian adalah perusahaan umum milik pemerintah yang kegiatan usahanya memberikan pinjaman uang kepada perorangan, yang besarnya didasarkan pada besarnya nilai barang yang diserahkan sebagai jaminan. Tujuan perum pegadaian ialah mencegah agar rakyat kecil yang membutuhkan pinjaman tidak jatuh ke tangan rentenir atau kreditor liar karena pada umumnya kreditor liar mengenakan bunga yang sangat tinggi dan berlipat ganda yang lazim disebut bunga berbunga. 3. Perusahaan asuransi Perusahaan asuransi menanggung resiko ekonomi terkait dengan kematian, sakit, kerusakan atau kehilangan properti, dan resiko kerugian lainnya. Mereka memberikan janji berupa perlindungan ekonomi jika terjadi kerugian. Ada dua jenis utama perusahaan asuransi, yaitu asuransi jiwa dan asuransi umum 4. Dana Pensiun Dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun, yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan, terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan program pensiun tersebut dapat dilakukan oleh pemberi kerja atau diserahkan kepada lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan program pensiun, misalnya bank-bank umum atau perusahaan asuransi jiwa. Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari kepentingan pemberi kerja maupun dari karyawan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kewajiban moral. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa aman kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun; 2. Loyalitas. Dengan diadakannya program pensiun, karyawan diharapkan akan mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap perusahaan; 3. Kompetensi pasar tenaga kerja. Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada karyawan, diharapkan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja C. Sejarah Lembaga Keuangan Non Bank Dalam Perspektif Islam Seiring digulirkan sistem perbankan syariah pada pertengahan tahun 1990- an,beberapa Lembaga Keuangan Syariah (LKS) tumbuh dan berkembang di Indonesia. Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai Lembaga Ekonomi Islam berbasis syariah ditengah proses Pembangunan Nasional. Berdirinya Lembaga Keuangan Syariah (LKS) merupakan implementasi dari pemahaman umat Islam terhadap prinsip-prinsip muamalah dalam hokum ekonomi Islam yang selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk pranata ekonomi Islam sejenis. Lembaha Keuangan Syariah Bank dan Non Bank. Dalam perkembangan dewasa ini,dikenal dua jenis lembaga keuangan syariag bank yaitu Bank Muamalah Indonesia (BMI) DAN Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Sedangkan Lembaga Keuangan Syariah Non Bank diwujudkan dalam bentuk Asuransi Takaful (AT), Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), Unit simpan pinjam Syariah dan Koperasi Pondok Pesantren (Kopotron) diberbagai wilayah Indonesia D. Fungsi Dari Lembaga Keuangan Non Bank Lembaga keuangan bukan bank menawarkan bermacam-macam jasa keuangan seperti asuransi, koperasi, dana pension penyimpanan barang berharga, penyediaan mekanisme untuk pembayaran lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut: 1. Funding Adalah menghimpun dana atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. 2. Lending Adalah suatu pinjaman yang diperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman E. Peran Lembaga Keuangan Non Bank Dalam Perekonomian Pada pokonya, Lembaga Keuangan Bukan Bank mempunyai kegiatan utama yang tidak jauh berbeda dengan bank. Secara umum, kegiatan utama Lembaga Keuangan Bukan Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Lembaga Keuangan Bukan Bank tidak menghimpun dana secara langsung dari masyarakat berupa simpanan seperti tabungan, giro, dan deposito. Lembaga Keuangan Bukan Bank hanya menghimpun dana secara tidak langsung terutama melalui kertas berharga jangka menengah dan panjang, serta juga dalam bentuk pinjaman/kredit, dan penyertaan. Peran – peran LKBB antara lain :Membantu dunia usaha dalam meningkatkan produktivitas barang / jasa, memperlancar distribusi barang dan mendorong terbukanya lapangan pekerjaan F. Peran Lembaga Keuangan Non Bank Dalam Memberikan Distribusi Keadilan Masyarakat Didalam Perekonomian Agar dapat diketahui lebih lanjut mengenai peran ini sebagai berikut: a. Menghimpun dana masyarakat b. Menyalurkan dana masyarakat c. Pengalihan Aset (Asset Transfer) d. Likuiditas (liquidity) e. Realokasi Pendapatan (income reallocation) f. Transaksi (transaction) F. Faktor Yang Mendorong Peningkatan Peran Lembaga Keauangan Non Bank Dalam Memberikan Distribusi Keadilan Masyarakat Didalam Perekonomian • Besarnya peningkatan pendapatan masyarakat kelas menengah keluarga dan individu dengan pendapatan yang cukup terutama dan kalangan menengah memiliki sejumlah bagian pendapatan untuk ditabung setiap tahunnya. Lembaga keuangan menyediakan sarana yang menguntungkan untuk tabungan mereka. • Pesatnya perkembangan industri dan teknologi: Lembaga keuangan telah memperlihatkan dan memiliki kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan modal dan dana sektor industri yang biasanya dalam jumlah besar dan bersumber dari para penabung. • Besarnya denominasi instrumen keuangan menyebabkan sulitnya penabung kecil memperoleh akses. Ada beberapa jenis surat berharga yang menarik dan pinjaman di pasar uang tidak dapat dimasuki atau diperoleh penabung kecil akibat denominasinya yang demikian besar.. • Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa keuangan dengan mengkombinasikan sumber-sumber dalam memproduksi berbagai jenis jasa keuangan dalam jumlah besar, maka biaya jasa per unit dapat ditekan serendah mungkin, yang memberikan lembaga keuangan suatu keunggulan kompetitif (competitif advantage) terhadap pihak-pihak lain yang menawarkan jasa keuangan. • Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas yang unik, mengurangi biaya likuiditas bagi nasabahnya. Kesimpulan Lembaga keuangan bukan bank atau lembaga keuangan non bank adalah semua lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya memberikan jasa-jasa keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung atau dengan kata lain lembaga keuangan non bank adalah Lembaga Keuangan Non Depository Pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan usaha lembaga keuangan non bank dilakukan oleh Departemen Keuangan Lembaga keuangan non bank berfungsi sebagai pengumpal dana dan penyalur dana dari dan ke masyarakat, maksudnya adalah untuk menunjang pengembangan pasar uang dan modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan Lembaga keuangan non bank terdiri dari jenis pembiayaan pembangunan, jenis investasi, dan jenis lainnya Jenis-jenis lembaga keuangan non bank yaitu : Koperasi simpan pinjam,Perum Pegadaian,Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun Fungsi dari Lembaga Keuangan Non Bank yaitu sebagai Funding dan Lending
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro