Anda di halaman 1dari 19

PERAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DALAM

PEREKONOMIAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro Islam

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Yenni Samri Julianti Nasution, S.H.I, M.A

DISUSUN OLEH :

Kelompok 12

Muhammad Arief Pramusty 0502202114

Yumna Mutiah 0502202104

Amelia Putri Adinda 0502202098

Riska Aulia Putri 0502202125

Irwansyah Putra Marpaung 0501173208

JURUSAN AKUNTANSI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

MEDAN

2021/2022
KATA PENGANTAR

‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫من‬
ِ ْ‫الرح‬
َّ ِ‫س ِم هللا‬
ْ ‫ِب‬
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Syukur Alhamdulillah atas segala
limpahan karunia Allah Subhanahu Wata’ala Atas izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu. Tak lupa pula kami kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang
senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ekonomi
Makro Islam yang berjudul “Peran Lembaga Keuangan Non Bank Dalam Perekonomian”. Dalam
makalah ini kami menguraikan mengenai Pengertian lembaga keuangan non bank,Jenis lembaga
keuangan non bank,Fungsi lembaga keuangan non bank, Dan lain sebagainya.

Dalam penyelesaian makalah ini, kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari
beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami haturkan terima kasih kepada.

1. Ibu Dr. Hj. Yenni Samri Julianti Nasution, S.H.I, M.A,selaku dosen mata kuliah Ekonomi
Makro Islam.

2. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.

3. Semua pihak yang tidak dapat kami rinci satu per satu yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Dan kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah kami di masa mendatang.

Kami berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memenuhi harapan dari berbagai
pihak. Amiin. Akhirul kalam, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sumatera Utara, 30 Maret 2022

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................... ii

BAB I ............................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang....................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 2

BAB II .............................................................................................................................................. 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................... 3

A. Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank.............................................................................. 3

B. Jenis-jenis lembaga keuangan non bank ................................................................................. 4

C. Sejarah Lembaga Keuangan Non Bank Dalam Perspektif Islam ............................................. 5

D. Fungsi Dari Lembaga Keuangan Non Bank ............................................................................ 6

E. Peran Lembaga Keuangan Non Bank Dalam Memberikan Distribusi Keadilan Masyarakat
Didalam Perekonomian.................................................................................................................. 8

F. Faktor Yang Mendorong Peningkatan Peran Lembaga Keauangan Non Bank Dalam
Memberikan Distribusi Keadilan Masyarakat Didalam Perekonomian.......................................... 13

BAB III ........................................................................................................................................... 14

PENUTUP ...................................................................................................................................... 14

A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 14

B. Penutup................................................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lembaga keuangan non bank adalah Semua badan yang melakukan kegiatan di
bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama
dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat terutama
guna membiayai investasi perusahaan. Atau dapat juga diartikan sebagai badan usaha yang
melakukan kegiatan di bidang keuangan, secara langsung ataupun tidak langsung,
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat untuk
kegiatan produktif.

Manfaat dari lembaga keuangan bukan bank ini adalah membantu menggerakkan
sistem perekonomian masyarakat, khususnya melayani kebutuhan ekonomi masyarakat yang
tidak bisa dijangkau oleh fungsi lembaga perbankan. Hal ini dikaitkan dengan masalah
psikologis yang dimiliki oleh sebagian masyarakat, dimana ada kelompok yang masih
memandang lembaga perbankan sebagai lembaga eksklusif, sehingga kelompok ini merasa
segan dan enggan untuk berurusan dengan lembaga tersebut. penduduknya dari kalangan
menengah ke bawah. Orang-orang dari kelompok ini, merasa enggan berhubungan dengan
lembaga perbankan karena dianggap rumit dan sistem yang harus dijalankan sangat sulit.

Oleh karena itu, seringkali orang-orang dari kalangan ini lebih memilih lembaga
keuangan bukan bank ketika mereka membutuhkan bantuan finansial. Sebab, lembaga-
lembaga ini dianggap lebih sesuai dengan budaya dan karakter mereka, serta lebih
mengedepankan pendekatan non formal.

Namun, bagaimanapun sistem kerja dari lembaga ini, peran intermediasi keuangan
tetap mereka lakukan. Yaitu, mengelola dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana, untuk
disalurkan kepada pihak yang membutuhkan suntikan dana. keberadaan lembaga keuangan
bukan bank sangat membantu dalam proses pertumbuhan perekonomian Indonesia. Sebab,
lembaga ini berfungsi untuk membantu perbankan dalam menyalurkan dana pihak ketiga
kepada nasabah pada segmen yang tidak bisa dijangkau oleh lembaga perbankan , misalnya

1
Anjak Piutang, Asuransi, Leasing, Pegadaian, Koperasi Simpan Pinjam, Dana Pensiun, Modal
Ventura dll. Dalam Makalah ini penulis akan mengambil contoh kasus mengenai Pegadaian.
Di samping itu, lembaga keuangan juga menawarkan berbagai jasa keuangan antara
lainmenawarkan berbagai jenis skema tabungan, proteksi asuransi, program pension,
penyediaansistem pembayaran dan mekanisme transfer dana. Lembaga keuangan merupakan
bagian darisistem keuangan dalam ekonomi modern yang melayani masyarakat pemakai jasa-
jasakeuangan. Dalam masyarakat sederhana, aktivitas seperti gambar di atas tidak
adanyaperan Bank dan lembaga keuangan, mungkin tidak terlalu menjadi masalah.
Namundalam masyarakat yang semakin berkembang saat ini, peran Bank dan
lembagakeuangan lainnya sangatlah penting, khusunya sebagai lembagai mediasi antara
pihakyang memiliki dana dan yang membutuhkan dana.Jika dilihat dari pentingnya lembaga
keuangan maka dalam makalah ini akan dibahasmengenai lembaga keuangan non bank

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian lembaga keuangan non bank ?


2. Apa saja jenis-jenis lembaga keuangan non bank ?
3. Bagaimana sejarah lembaga keuangan non bank dalam perspektif Islam
4. Apa saja fungsi dari lembaga keuangan non bank
5. Apa peran lembaga keuangan non bank dalam memberikan distribusi keadilan
masyarakat didalam perekonomian ?
6. Apa faktor yang mendorong peningkatan peran lembaga keuangan non bank dalam
memberikan distribusi keadilan masyarakat didalam perekonomian ?

C. Tujuan Penulisan

1. Dapat mengetahui pengertian lembaga keuangan non bank


2. Dapat mengetahui jenis-jenis lembaga keuangan non bank
3. Dapat mengetahui sejarah lembaga keuangan non bank dalam perspektid Islam
4. Dapar mengetahui fungsi dari lembaga keuangan non bank
5. Dapat mengetahui peran lembaga keuangan non bank dalam memberikan distribusi
keadilan masyarakat didalam perekonomian
6. Dapat mengetahui factor yang mendorong peningkatan peran lembaga keuangan non
bank dalam memberikan distribusi keadilan masyarakat didalam perekonomian

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank

Lembaga keuangan bukan bank atau lembaga keuangan non bank adalah semua
lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya memberikan jasa-jasa keuangan dan menarik
dana dari masyarakat secara tidak langsung atau dengan kata lain lembaga keuangan non bank
adalah Lembaga Keuangan Non Depository Pembinaan, pengaturan dan pengawasan kegiatan
usaha lembaga keuangan non bank dilakukan oleh Departemen Keuangan. Lembaga
keuangan non bank berfungsi sebagai pengumpal dana dan penyalur dana dari dan ke
masyarakat, maksudnya adalah untuk menunjang pengembangan pasar uang dan modal serta
membantu permodalan perusahaan-perusahaan, sejak tahun 1972, Pemerintah memberikan
izin bagi pendirian lembaga keuangan non bank.

Sebagaimana diketahui lembaga keuangan non bank terdiri dari jenis pembiayaan
pembangunan, jenis investasi, dan jenis lainnya. 1 Umumnya lembaga keuangan non bank
didominasi oleh kepemilikan swasta sehingga dapat bergerak secara lebih fleksibel
dibandingkan dengan bank. Hal ini memungkinkan mereka untuk menawarkan pinjaman
berbiaya rendah dan menghasilkan persaingan di dunia perbankan, memaksa bank untuk
menurunkan suku bunga mereka untuk bersaing. 2

Usaha pokok Lembaga Keuangan Non Bank:

a. Jenis pembiayaan pembangunan adalah memberikan kredit jangka menengah/panjang serta


melakukan penyiutan modal dalam perusahaan.
b. Jenis investasi terutama melakukan usaha sebagai perantara dalam menerbitkan surat
berharga dan menjamin serta menanggung terjualnya surat berharga (underwriter).

Jenis lainnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang tertentu seperti
memberikan pinjaman kepada masyarakat golongan berpenghasilan menengah untuk
memiliki bank.3

1
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), Cet Ke-6, hlm. 53.
2
Soleh Hasad Wahid, Lembaga Keuangan Bukan Bank, Peran dan Contohnya, 7 Agustus 2020, diakses dari
https://hukumline.com/lembaga-keuangan-bukan-bank-peran-dn-contohnya/?amp, pada tanggal 28 Maret 2022,
pukul 20:05 WIB.
3
Kasmir, Loc. Cit., hlm. 53.

3
B. Jenis-jenis lembaga keuangan non bank

1. Koperasi simpan pinjam


Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang usahanya menerima simpanan dan
memberikan pinjaman kepada para anggota yang memerlukan dengan persyaratan mudah
dan bunga relatif ringan (di bawah bunga bank). Adapun tujuan dari koperasi simpan
pinjam:
a. Mendidik anggotanya untuk untuk hidup hemat dan gemar menyimpan;
b. Memberikan pinjaman kepada para anggota, baik bentuk usaha produktif maupun
konsumtif;
c. Menolong anggota agar tidak terjerat rentenir atau pelepas uang.

2. Perum Pegadaian

Perum pegadaian adalah perusahaan umum milik pemerintah yang kegiatan


usahanya memberikan pinjaman uang kepada perorangan, yang besarnya didasarkan pada
besarnya nilai barang yang diserahkan sebagai jaminan. Tujuan perum pegadaian ialah
mencegah agar rakyat kecil yang membutuhkan pinjaman tidak jatuh ke tangan rentenir
atau kreditor liar karena pada umumnya kreditor liar mengenakan bunga yang sangat
tinggi dan berlipat ganda yang lazim disebut bunga berbunga.

Barang yang dijadikan sebagai jaminan (bork) kredit perum pegadaian berupa
barang bergerak dan barang-barang perdagangan. Apabila peminjam terlambat membayar
utang maka perum pegadaian akan memberi kesempatan lagi selama tiga minggu. Tetapi
jika setelah jangka waktu yang telah ditentukan itu ternyata si peminjam tidak dapat
melunasi maka barang jaminannya akan dilelang. Sumber permodalan perum pegadaian
berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan dan pinjaman dari Bank Indonesia. Dana
tersebut disalurkan dalam bentuk kredit kepada masyarakat berpenghasilan rendah tanpa
memperhatikan tujuan penggunaannya.4

3. Perusahaan asuransi

Perusahaan asuransi menanggung resiko ekonomi terkait dengan kematian, sakit,


kerusakan atau kehilangan properti, dan resiko kerugian lainnya. Mereka memberikan
janji berupa perlindungan ekonomi jika terjadi kerugian. Ada dua jenis utama perusahaan

4
Mawardi, Ekonomi Islam, (Pekanbaru, Alaf Riau Graha UNRI Press, 2007), Cet. Ke-1, hlm. 52.

4
asuransi, yaitu asuransi jiwa dan asuransi umum. Asuransi umum cenderung berjangka
pendek, sedangkan asuransi jiwa lebih panjang, berakhir pada saat kematian tertanggung.
Kedua jenis asuransi, jiwa dan property, tersedia untuk semua sektor masyarakat. Karena
sifat industry asuransi (perusahaan harus mengakses sejumlah besar informasi untuk
menilai resiko dalam setiap kasus), perusahaan asuransi menikmati tingkat efisiensi
informasi yang tinggi.5

4. Dana Pensiun

Dana pensiun merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program
pensiun, yang dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu
perusahaan, terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan program pensiun tersebut
dapat dilakukan oleh pemberi kerja atau diserahkan kepada lembaga-lembaga keuangan
yang menawarkan jasa pengelolaan program pensiun, misalnya bank-bank umum atau
perusahaan asuransi jiwa. Tujuan penyelenggaraan program pensiun baik dari
kepentingan pemberi kerja maupun dari karyawan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kewajiban moral. Perusahaan mempunyai kewajiban moral untuk memberikan rasa


aman kepada karyawan pada saat mencapai usia pensiun;
2. Loyalitas. Dengan diadakannya program pensiun, karyawan diharapkan akan
mempunyai loyalitas dan dedikasi terhadap perusahaan;
3. Kompetensi pasar tenaga kerja. Dengan memasukkan program pensiun sebagai suatu
bagian dari total kompensasi yang diberikan kepada karyawan, diharapkan
perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai lebih dalam usaha mendapatkan
karyawan yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja.6

C. Sejarah Lembaga Keuangan Non Bank Dalam Perspektif Islam

Sistem ekonomi Islam merupakan sistem ekonomi yang mandiri dan dibangun
berdasarkan nilai-nilai etika dan moralitas keagamaan yang bersumber dari Al-Qur’an,Sunnah
dan ijtihad. Selama berabad-abad,para pemikir muslim melakukan pengkajian dan penelitian
tentang prinsip-prinsip dasar sisrem ekonomi Islam dari sumbernya agar dapat dijabarkan

5
Soleh Hasan Wahid, Loc. Cit.
6
Amanita Novi, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Diktat: Universitas Negeri Yogyakarta, 2010), hlm.138-
139.

5
dalam kehidupan. Seiring digulirkan sistem perbankan syariah pada pertengahan tahun 1990-
an,beberapa Lembaga Keuangan Syariah (LKS) tumbuh dan berkembang di Indonesia.
Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mempunyai kedudukan yang sangat penting sebagai
Lembaga Ekonomi Islam berbasis syariah ditengah proses Pembangunan Nasional.

Berdirinya Lembaga Keuangan Syariah (LKS) merupakan implementasi dari


pemahaman umat Islam terhadap prinsip-prinsip muamalah dalam hokum ekonomi Islam
yang selanjutnya dipresentasikan dalam bentuk pranata ekonomi Islam sejenis. Lembaha
Keuangan Syariah Bank dan Non Bank. Dalam perkembangan dewasa ini,dikenal dua jenis
lembaga keuangan syariag bank yaitu Bank Muamalah Indonesia (BMI) DAN Bank
Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS). Sedangkan Lembaga Keuangan Syariah Non Bank
diwujudkan dalam bentuk Asuransi Takaful (AT), Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), Unit
simpan pinjam Syariah dan Koperasi Pondok Pesantren (Kopotron) diberbagai wilayah
Indonesia.7

D. Fungsi Dari Lembaga Keuangan Non Bank

Lembaga keuangan bukan bank menawarkan bermacam-macam jasa keuangan seperti


asuransi, koperasi, dana pension penyimpanan barang berharga, penyediaan mekanisme untuk
pembayaran lainnya. Adapun kegiatan yang dilakukan oleh lembaga keuangan bukan bank
adalah sebagai berikut:8
1. Funding
Adalah menghimpun dana atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas
agar masyarakat mau menanamkan dananya dalam bentuk simpanan.

2. Lending
Adalah suatu pinjaman yang diperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat,
maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualkan kembali ke masyarakat
dalam bentuk pinjaman. 9

Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang


menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh
regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk
perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris), credit union, pialang saham, aset
manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, pegadaian dan bisnis serupa.

7
Syamsuir,Lembaga Keuangan Islam Non bank, (Jurnal Islamika, Vol 15 No 1), h. 90.
8
Kasmir,op.cit,h. 53
9
Ibid,h. No 27

6
Pada umumnya lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan
bank dan lembaga keuangan non bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga
pembiayaan, dll).
Fungsi lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik
modal dan pasar uang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada
perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang
memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor
dikumpulkan dalam bentuk tabungan, sehingga resiko dari para investor ini beralih pada
lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang
kepada yang membutuhkan. Ini merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk
menghasilkan pendapatan.
1. Peranan Lembaga keuangan non bank

1) Peran tabungan (savings function)


Sistem keuangan menyediakan suatu mekanisme dan instrumen tabungan,
misalnya: obligasi, saham dan instrumen lain yang diperjualbelikan di pasar uang dan
pasar modal yang dapat memberikan pendapatan bagi pemiliknya. Dana dari
kepemilikan instrumeninstrumen tersebut pada akhirnya dapat dipergunakan kembali
untuk melakukan investasi dalam produksi barang dan jasa yang pada akhirnya dapat
memacu kegiatan perekonomian lebih baik lagi.

2) Peran kekayaan (wealth function)


Suatu sistem keuangan menyediakan instrumen keuangan yang dapat
menyimpan dana yang berlebih dari masyarakat dalam bentuk obligasi, saham, surat
utang negara, dan instrumen lain, dimana nilai instrumen-instrumen ini tidak akan
berkurang malah akan memberikan pendapatan yang tidak sedikit bagi pemiliknya.
Bandingkan apabila uang yang dimiliki dipergunakan untuk membeli barang bergerak
sebagai pilihan dalam menyimpan harta, nilai barang bergerak l tersebut akan
berkurang dari waktu ke waktu akibat mengalami penyusutan.

3) Peran likuiditas (liquidity function)


Kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrumen keuangan dapat dikonversi
menjadi kas atau uang tunai dengan cepat dan resiko yang kecil, apabila sang pemilik
instrumen membutuhkan uang tunai. Uang yang disimpan di bank dapat mengalami
penurunan nilai akibat terjadinya inflasi, dan juga hasil yang diberikan dari tabungan
dana di bank relatif kecil bila dibandingkan dengan instrumen keuangan di pasar-
pasar keuangan.

7
4) Peran Kredit (credit function)
Pasar keuangan disamping menyediakan likuiditas dan memfasilitasi arus dana
tabungan, juga menyediakan fasilitas kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi
dan investasi. Konsumen membutuhkan kredit untuk membeli barang-barang,
misalnya rumah dan mobil. Sedangkan sektor usaha membutuhkan kredit untuk
membiayai produksi dan investasi yang dilakukan.

5) Pembayaran (payment function)


Sistem keuangan juga menyediakan instrumenuntuk melakukan mekanisme
pembayaran atas transaksi barang dan jasa. Instrumen yang biasa digunakan antara
lain: cek, giro, kartu kredit dan kartu debit. Jasa-jasa yang ditawarkan oleh pihak bank
dewasa ini sangat bervariasi dalam hal jasa pembayaran, misalnya: kliring, transfer
elektronik, phone banking, dan banyak lagi. Mekanisme pembayaran atau transfer
secara on line menjadi suatu trend baru yang dilakukan oleh pihak perbankan, dan
juga dapat menjadi suatu alternatif bagi perbankan dalam memperoleh pendapatan
dan meningkatkan fee base income mereka. 10

E. Peran Lembaga Keuangan Non Bank Dalam Memberikan Distribusi Keadilan


Masyarakat Didalam Perekonomian

Lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank sebagai
lembaga yang melakukan kegiatan-kegiatan di bidang keuangan mempunyai peranan dalam
memberikan distribusi keadilan dalam masyarakat sehagai berikut: menghimpun dana
masyarakat, menyalurkan dana mayarakat, pengalihan aset (assets transmutation), likuiditas
(liquidity), alokasi pendapatan (income allocation), transaksi atau transaction.

Agar dapat diketahui lebih lanjut mengenai peran ini maka peneliti uraikan sebagai berikut:

a. Menghimpun dana masyarakat


Lembaga keuangan bank dapat menghimpun dana dari masyarakat baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Secara langsung dapat dilakukan dengan simpanan dana
dari masyarakat baik berupa tabungan, giro, deposito dan secara tidak langsung dari
masyarakat misalnya dengan mengeluarkan surat atau kertas berharga, penyertaan modal,
pinjaman atau kredit lembaga keuangana lain. Sedangkan pada lembaga keuangan bukan

10
Ayu Kristianti dkk. 2021. Fungsi dan Peranan Lembaga Keuangan Non Bank. Makassar: Universitas Islam
Negeri Alauddin

8
bank penghimpunan dana masyarakat hanya dapat dilakukan secara tidak langsung,
terutama melalui kertas atau surat berharga dan juga dengan melakukan penyertaan ,
pinjaman atau kredit dari lembaga lain.

b. Menyalurkan dana masyarakat


Lembaga keuangan bank dapat menyalurkan dana kepada masyarakat untuk mendapatkan
distribusi keadilan dengan tujuan memberikan modal kerja, investasi dan konsumsi baik
kepada kepala badan usaha yang biasa digunakan sebagai sarana untuk mencari
keuntungan (firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, perusahaan negara,
perusahaan daerah, maupun koperasi) maupun kepada para individu-individu dalam
masyarakat baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Sedangkan peran
lembaga keuangan bukan bank dalam menyalurkan dana kepada masyarakat dalam
mendapatkan distribusi keadilan dalam masyarakat dapat dilakukan dengan menyalurkan
dana terutama untuk tujuan investasi, yang terutama dilakukan oleh badan usaha untuk
jangka menengah dan jangka panjang.

c. Pengalihan Aset (Asset Transfer)


Lembaga keuangan memiliki aset dalam bentuk “janji-janji untuk membayar” atau dapat
diartikan sebagai pinjaman kepada pihak lain dengan jangka waktu yang diatur sesuai
dengan kehutuhan peminjam. Dana pembiayaan asset tersebut diperoleh dari tabungan
masyarakat. Dengan demikian lembaga keuangan sebenarnya hanyalah mengalihkan atau
memindahkan kewajiban peminjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka waktu jatuh
tempo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban menjadi suatu aset
disebut transmutasi kekayaan atau asset transimutation.

d. Likuiditas (liquidity)
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh uang tunai pada saat
dibutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga terutama
dimaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito,
sertifikat deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat keamanan dan
likuiditas yang tinggi, di samping tambahan pendapatan.

e. Realokasi Pendapatan (income reallocation)


Dalam kenyataannya di masyarakat banyak individu memiliki penghasilan yang memadai
dan menyadari bahwa di masa datang mereka akan pensiun sehingga pendapatannya jelas

9
akan berkurang. Untuk menghadapi masa yang akan datang tersebut mereka menyisihkan
atau mengalokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan datang. Untuk
melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja membeli atau menyimpan
barang rnisalnya : tanah, rumah dan sebagainya, namun pemilikan sekuritas sekunder
yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program tabungan, deposito, program
pensiun, polis asuransi atau saham-saham adalah jauh lebih baik jika dibandingkan
dengan alternatif pertama.

f. Transaksi (transaction)
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan misalnya
rekening giro, tabungan, (deposito dan sebagainya, merupakan bagian dan sistem
pembayaran. Giro atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya
dapat berfungsi sebagai dana. Produk-produk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga
dan unit usaha untuk mempermudah mereka melakukan penukaran barang dan jasa.
Dalam hal tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas sekunder (misalnya giro) untuk
mempermudah penyelesaian transaksi keuangannya sehari-hari.

Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan yang
menyediakan jasa-jasa untuk mempermudah transaksi moneter

Disamping itu peran lembaga keuangan baik bank maupun lembaga keuangan bukan
bank yang sangat penting dalam memberikan distribusi keadilan kepada masyarakat ,
antara lain :

 Berkaitan dengan peranan lembaga keuangan dalam mekamisme pembayaran


antar pelaku ekonomi sebagai akibat transaksi yang mereka lakukan
(transmission role). Misalnya : Lembaga keuangan (dalam hal ini Bank Sentral)
mencetak uang rupiah sebagai alat pembayaran yang sah dimaksudkan untuk
memudahkan transaksi diantara masyarakat dan dalam perekonomian makro;
dan lembaga keuangan (dalam hal ini bank umum) menerbitkan cek
dimaksudkan untuk memudahkan transaksi yang dilakukan nasabahnya.

 Berkaitan dengan pemberian fasilitas mengenai aliran dana dari pihak yang
kelebihan dana ke pihak yang membutuhkan dana (intermedition role).
Misalnya; lembaga keuangan dapat sebagai broker, pialang atau dealer dalam
berbagai aktiva yang berperan untuk meningkatkan efisiensi diantara kedua

10
pihak dan dalam lembaga keuangan membantu menyalurkan dana dari sektor
rumah tangga.

 Berkaitan dengan peranan lembaga keuangan dalam mengurangi kemungkinan


resiko yang ditanggung pemilik dana penabung.

Lembaga keuangan baik bank maupun bukan bank dalam sistem keuangan negara
memiliki peran pokok, yaitu :
1. Peran tabungan (savings function)
Sistem keuangan menyediakan suatu mekanisme dan instrumen tabungan, misalnya:
obligasi, saham dan instrumen lain yang diperjualbelikan di pasar uang dan pasar modal
yang dapat memberikan pendapatan bagi pemiliknya. Dana dari kepemilikan
instrumeninstrumen tersebut pada akhirnya dapat dipergunakan kembali untuk melakukan
investasi dalam produksi barang dan jasa yang pada akhirnya dapat memacu kegiatan
perekonomian lebih baik lagi.

2. Peran kekayaan (wealth function)


Suatu sistem keuangan menyediakan instrumen keuangan yang dapat menyimpan dana
yang berlebih dari masyarakat dalam bentuk obligasi, saham, surat utang negara, dan
instrumen lain, dimana nilai instrumen-instrumen ini tidak akan berkurang malah akan
memberikan pendapatan yang tidak sedikit bagi pemiliknya. Bandingkan apabila uang
yang dimiliki dipergunakan untuk membeli barang bergerak sebagai pilihan dalam
menyimpan harta, nilai barang bergerak l tersebut akan berkurang dari waktu ke waktu
akibat mengalami penyusutan.

3. Peran likuiditas (liquidity function)


Kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrumen keuangan dapat dikonversi menjadi kas
atau uang tunai dengan cepat dan resiko yang kecil, apabila sang pemilik instrumen
membutuhkan uang tunai. Uang yang disimpan di bank dapat mengalami penurunan nilai
akibat terjadinya inflasi, dan juga hasil yang diberikan dari tabungan dana di bank relatif
kecil bila dibandingkan dengan instrumen keuangan di pasar-pasar keuangan.

4. Peran Kredit (credit function)


Pasar keuangan disamping menyediakan likuiditas dan memfasilitasi arus dana tabungan,
juga menyediakan fasilitas kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi dan investasi.
Konsumen membutuhkan kredit untuk membeli barang-barang, misalnya rumah dan

11
mobil. Sedangkan sektor usaha membutuhkan kredit untuk membiayai produksi dan
investasi yang dilakukan.

5. Pembayaran (payment function)


Sistem keuangan juga menyediakan instrument untuk melakukan mekanisme pembayaran
atas transaksi barang dan jasa. Instrumen yang biasa digunakan antara lain: cek, giro,
kartu kredit dan kartu debit. Jasa-jasa yang ditawarkan oleh pihak bank dewasa ini sangat
bervariasi dalam hal jasa pembayaran, misalnya: kliring, transfer elektronik, phone
banking, dan banyak lagi. Mekanisme pembayaran atau transfer secara on line menjadi
suatu trend baru yang dilakukan oleh pihak perbankan, dan juga dapat menjadi suatu
alternatif bagi perbankan dalam memperoleh pendapatan dan meningkatkan fee base
income mereka.11

Peran Lembaga Keuangan Non Bank Dalam Perekonomian

Pada pokonya, Lembaga Keuangan Bukan Bank mempunyai kegiatan utama yang tidak
jauh berbeda dengan bank. Secara umum, kegiatan utama Lembaga Keuangan Bukan
Bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat. Lembaga Keuangan Bukan Bank tidak menghimpun dana secara langsung
dari masyarakat berupa simpanan seperti tabungan, giro, dan deposito. Lembaga
Keuangan Bukan Bank hanya menghimpun dana secara tidak langsung terutama melalui
kertas berharga jangka menengah dan panjang, serta juga dalam bentuk pinjaman/kredit,
dan penyertaan. Peran – peran LKBB antara lain :Membantu dunia usaha dalam
meningkatkan produktivitas barang / jasa, memperlancar distribusi barang dan
mendorong terbukanya lapangan pekerjaan.12

11
Wiwoho Jamal.”Peran Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank Dalam Memberikan
Distribusi Keadilan Bagi Masyarakat,Surakarta”.2014

12
Sudarsono Heri, (2004). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta. Ekonisia. Sigit Triandaru dan
Totok Budi Santoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi 2, 2006, Salemba Empat: Jakarta

12
F. Faktor Yang Mendorong Peningkatan Peran Lembaga Keauangan Non Bank
Dalam Memberikan Distribusi Keadilan Masyarakat Didalam Perekonomian

Perkembangan lembaga keuangan di Indonesia baik lembaga keuangan bank maupun


lembaga keuangan bukan bank mengalami pasang surut. Pada dekade ini peran lembaga
keuangan baik bank maupun lembaga keuangan bukan bank mengalami peningkatan.

Ada beberapa faktor yang mendorong peningkatan peran lembaga keuangan baik lembaga
keuangan bank maupun lembaga keuangan bukan bank, yaitu :

a. Besarnya peningkatan pendapatan masyarakat kelas menengah keluarga dan individu dengan
pendapatan yang cukup terutama dan kalangan menengah memiliki sejumlah bagian
pendapatan untuk ditabung setiap tahunnya. Lembaga keuangan menyediakan sarana yang
menguntungkan untuk tabungan mereka.
b. Pesatnya perkembangan industri dan teknologi: Lembaga keuangan telah memperlihatkan dan
memiliki kemampuan untuk memenuhi semua kebutuhan modal dan dana sektor industri yang
biasanya dalam jumlah besar dan bersumber dari para penabung.
c. Besarnya denominasi instrumen keuangan menyebabkan sulitnya penabung kecil memperoleh
akses. Ada beberapa jenis surat berharga yang menarik dan pinjaman di pasar uang tidak
dapat dimasuki atau diperoleh penabung kecil akibat denominasinya yang demikian besar.
Namun demikian dengan menghimpun dana dan banyak penabung, lembaga keuangan dapat
memberikan kesempatan bagi penabung kecil untuk memperoleh instrumen keuangan yang
menarik tersebut.
d. Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa keuangan dengan
mengkombinasikan sumber-sumber dalam memproduksi berbagai jenis jasa keuangan dalam
jumlah besar, maka biaya jasa per unit dapat ditekan serendah mungkin, yang memberikan
lembaga keuangan suatu keunggulan kompetitif (competitif advantage) terhadap pihak-pihak
lain yang menawarkan jasa keuangan.
e. Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas yang unik, mengurangi biaya likuiditas bagi
nasabahnya. Ketidakpastian arus kas unit usaha perusahaan dan individu-individu, akan
membahayakan kondisi mereka bila tidak dalam keadaan likuid saat kas sangat dibutuhkan,
sehingga dapat dikenakan denda (penalty cost). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut lembaga
keuangan menjual jasa-jasa likuiditas, misalnya deposito.13

13
Wiwoho Jamal.”Peran Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank Dalam Memberikan
Distribusi Keadilan Bagi Masyarakat,Surakarta”.2014

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Lembaga keuangan bukan bank atau lembaga keuangan non bank adalah semua
lembaga keuangan yang kegiatan pokoknya memberikan jasa-jasa keuangan dan
menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung atau dengan kata lain lembaga
keuangan non bank adalah Lembaga Keuangan Non Depository Pembinaan,
pengaturan dan pengawasan kegiatan usaha lembaga keuangan non bank dilakukan
oleh Departemen Keuangan

 Lembaga keuangan non bank berfungsi sebagai pengumpal dana dan penyalur dana
dari dan ke masyarakat, maksudnya adalah untuk menunjang pengembangan pasar
uang dan modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan

 Lembaga keuangan non bank terdiri dari jenis pembiayaan pembangunan, jenis
investasi, dan jenis lainnya

 Jenis-jenis lembaga keuangan non bank yaitu : Koperasi simpan pinjam,Perum


Pegadaian,Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun

 Fungsi dari Lembaga Keuangan Non Bank yaitu sebagai Funding dan Lending

B. Penutup

Makalah ini dibuat untuk mempermudah pembaca agar bisa memahami pembelajaran
mengenai Lembaga Keuangan Non Bank. Dalam hal ini diharapkan pembaca dapat
menerapkan aktifitas sehari – hari. Dan setelah mempelajari pembelajaran mengenai
“Lembaga Keuangan Non Bank” diharapkan kepada para pembaca agar mengetahui
secara teoritis pengertian,Jenis-jenis,Fungsi dan Peranan dari Lembaga Keuangan Non
Bank.

14
Demikianlah makalah yang dapat saya uraikan. saya menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Karena sesungguhnya kesempurnaan
itu hanya milik Allah SWT dan kekurangan adalah bagian dari kita. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah
berikutnya. Semoga memberi manfaat bagi kita semua.

15
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Cet Ke-6.

Mawardi. 2007. Ekonomi Islam. Pekanbaru: Alaf Riau Graha UNRI Press.

Novi, Amanita. 2010. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”. Dalam Diktat Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Wahid, Soleh Hasan. 2020. “Lembaga Keuangan Bukan Bank, Peran dan Contohnya”.

Afiqah Daniaty. 2020. Lembaha Keuangan Syariah Non Bank. Bengkulu: Institut Agama
Islam Negeri (IAIN)

Ayu Kristianti dkk. 2021. Fungsi dan Peranan Lembaga Keuangan Non Bank. Makassar:
Universitas Islam Negeri Alauddin
https://repository.uin-suska.as.id/

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=peran+lembaga+keuangan+ban
k+dan+lembaga+keuangan+non+bank+dalam+memberikan+distribusi+keadilan+masyarakat
+di+dalam+perekonomian&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D47HuvaT4S8cJ

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=makalah+peran+lembaga+keua
ngan+non+bank&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DRJmSFmvB03IJ

16

Anda mungkin juga menyukai