Anda di halaman 1dari 12

Penduduk dan Ketenagakerjaan

Ikhsan Mujtahid
Mujibur Rohman
Konsep Kependudukan
 Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
umur, jenis kelamin, agama, kelahiran, perkawinan, kehamilan, kematian,
persebaran, mobilitas dan kualitas serta ketahanannya yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
 Ilmu yang memepelajari tentang masalah kependudukan adalah Demografi,
istilah ini pertama kali ditemukan oleh Achille Guillard
 Konsep kependudukan dibagi menjadi dua:
1. Konsep Malthusian
2. Konsep Neo Malthusian
 Di Indonesia sendiri sudah menerapkan beberapa cara seperti pada konsep
Neo Malthusian, salah satunya degan progam Keluarga Berencana (KB).
Progam ini dianggap salah satu solusi untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk. Dimana dengan progam KB maka menunjukkan Indonesia
memang cuckup konsisten dalam pembangunan pada bidang
kependudukan.
Masalah Dasar Ketenagakerjaan
 Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Masalah
ketenagakerjaan diatur dalam Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan. Unsur penting dari ketenagakerjaan adalah tenaga
kerja. Menurut ketentuan Pasal 1 angka (2) Undang-Undang Nomor : 13
Tahun 2003, yang disebut dengan tenaga kerja adalah : setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
 Beberapa masalah dasar ketenagakerjaan:
1. Jumlah angkatan kerja yang tidak seimbang dengan peluang kerja
2. Mutu tenaga kerja yang relatif rendah
3. Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata
4. Pengangguran.
Karakteristik Pengangguran
 Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah yang diberikan kepada
orang yang tidak bekerja sama sekali atau orang yang sedang mencari
pekerjaan. Pengangguran juga dapat diartikan sebagai sebuah situasi ketika
seseorang tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran merupakan golongan
dari angkatan kerja yang belum melakukan kegiatan yang dapat
menghasilkan uang. Pengangguran ini tidak terbatas pada orang yang
belum bekerja, tetapi dapat termasuk pula pada orang-orang yang sedang
mencari pekerjaan serta orang yang memiliki pekerjaan namun tidak
produktif, sehingga dapat dikategorikan sebagai pengangguran.
 Pengangguran terdiri dari eman jenis:
1. Pengangguran konjugtural
2. Pengangguran struktural
3. Pengangguran friksional
4. Pengangguran musiman
5. Pengangguran teknologi
6. Pengangguran siklus
 Ada beberapa yang menyebabkan terjadinya pengangguran:
1. Besarnya angkatan kerja dari pada peluang kerja
2. Rendahnya keterampilan dan tingkat pendidikan
3. Pemanfaatan tenaga kerja tidak seimbang
4. Kebijakan pemerintah mengkentikan TKI ke luar negeri
5. Kemajuan teknologi
 Dampak dari pengangguran:
1. Dapat menghilangkan mata pencaharian
2. Dapat menjadi sumber utama kemiskinan
3. Dapat meningkatkan angka kriminalitas
4. Dapat menyebabkan kesenjangan sosial
 Cara mengatasi pengangguran
1. Meningkatkan mutu pendidikan
2. Mendirikan pusat-pusat latihan kerja
3. Meningkatkan keterampilan tenaga kerja
4. Perluasan kesempatan/ peluang kerja
Ketenagakerjaan Berdasarkan Periode Pemerintahan

 Pada periode zaman Belanda


Pada zaman penjajahan Belanda, terdapat 4 hukum perburuhan dan
ketenagakerjaan yang diberlakukan. Empat hukum tersebut adalah
perbudakan, perhambaan, kerja rodi, dan Poenale Sanctie.
 Pada periode orde lama
Ketika memasuki masa kemerdekaan, kondisi buruh dan tenaga kerja di
Indonesia mengalami perbaikan. Pemerintah Orde Lama yang berada di
bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengeluarkan beberapa aturan yang
memberi perlindungan kepada para tenaga kerja.
 Pada periode orde baru
Pada masa Orde Baru, pemerintah berusaha untuk meningkatkan pembangunan dengan
tetap menjaga stabilitas nasional. Hasilnya, lahirlah aturan yang disebut dengan
Hubungan Industrial Pancasila atau Hubungan Perburuhan Pancasila. Sesuai dengan
namanya, aturan ini dibuat dengan berlandaskan pada Pancasila. Di lapangan, ada
lembaga bipartit, tripartit, serta kesepakatan kerja bersama yang keanggotaannya
diambil dari pihak-pihak terkait.
 Pada periode masa reformasi
Pada masa reformasi, peraturan terkait perburuhan dan ketenagakerjaan mengalami
perubahan secara dinamis. Apalagi, terjadi pergantian pemerintahan dalam kurun yang
singkat, mulai dari Pemerintahan Presiden B.J. Habibie (1998-1999), Presiden
Abdurrahman Wahid (1999-2001), Presiden Megawati Soekarnoputri (2001-2004),
hingga Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memerintah pada rentang
2004-2014.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai