PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki tingkat
pengangguran yang jauh lebih tinggi, dari angka resmi yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Hal ini terjadi karena ukuran sektor informal masih cukup besar
sebagai salah satu lapangan nafkah bagi tenaga kerja tidak terdidik. Sektor
informal tersebut dianggap sebagai katup pengaman bagi pengangguran.
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai
kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah pengangguran dan
setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang
merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi
merupakan pemborosan-pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi
beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong
peningkatan keresahan sosial dan kriminal dan dapat menghambat pembangunan
dalam jangka panjang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka rumusan masalahnya
sebagai berikut :
1. Apa definisi tenaga kerja ?
2. Apa fungsi hukum ketenagakerjaan ?
3. Apa saja yang menjadi hak-hak pekerja ?
4. Bagaimana dampak rendahnya kualitas tenaga kerja ?
5. Bagaimana usaha meningkatkan kualitas tenaga kerja di Indonesia ?
1
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas, yang menjadi tujuan dari makalah ini
adalah :
1. Untuk mengetahui arti tenaga kerja
2. Untuk mengetahui fungsi hukum ketenagakerjaan
3. Untuk mengetahui hak-hak tenaga kerja
4. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan jika kualitas tenaga kerja
rendah
5. Untuk mengetahui usaha-usaha yang dilakukan untuk meningkatkan
kualitas tenaga kerja
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
upah rendah. Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) semena-mena dan perlindungan
hukum yang tidak memadai, sebenarnya adalah sebuah awal munculnya rasa
ketidakadilan dan potensi munculnya kekerasan. Usaha keras dan pembenahan
radikal harus dilakukan untuk menambah percepatan investor baru.
Minimnya perlindungan hukum dan rendahnya upah merupakan salah satu
masalah dalam ketenagakerjaan kita. MeIalui undang-undang ketenagakerjaan
seharusnya para pekerja akan terlindungi secara hukum, mulai dari jaminan
negara memberikan pekerjaan yang layak, melindunginya di tempat kerja
(kesehatan dan keselamatan kerja dan upah layak) sampai dengan pemberian
jaminan sosial setelah pensiun. Selain itu pekerja dapat juga mendirikan Serikat
Buruh. Sekalipun undang-undang ketenagakerjaan bagus, tetapi buruh tetap
memerlukan kehadiran serikat buruh untuk pembuatan Perjanjian Kerja Bersama
(PKB ). PKB adalah sebuah dokumen perjanjian bersama antara majikan dan
buruh yang berisi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Hanya melalui serikat
buruhlah bukan melalui LSM ataupun partai politik bisa berunding untuk
mendapatkan hak-hak tambahan (di luar ketentuan UU) untuk menambah
kesejahteraan mereka. Pemerintah harus merubah sistem jaminan sosial
ketenagakerjaan, sehingga buruh korban PHK danburuh pensiunan akan mendapat
tunjangan layak dari Jamsostek. Pemerintah dilarang mengambil keuntungan
apapun dari Jamsostek, bahkan sebaliknya. Pemerintah yang bertanggungjawab,
harus memberikan kontribusi setiap tahun, sehingga buruh bisa hidup layak.
Dengan sistem Jaminan sosial ketenagakerjaan yang baik akan mengurangi
kriminalitas sosial.
4
3. adanya pekerjaan yang diperjanjikan; dan
4. pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan, dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang bertentangan dengan
ketentuan dapat dibatalkan. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk
memperoleh perlindungan atas :
1. keselamatan dan kesehatan kerja;
2. moral dan kesusilaan; dan
3. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Untuk mewujudkan penghasilan yang
memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan maka pemerintah
menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh. Kebijakan
pengupahan yang melindungi pekerja/buruh tersebut meliputi :
1. upah minimum;
2. upah kerja lembur;
3. upah tidak masuk kerja karena berhalangan;
4. upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya;
5. upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;
6. bentuk dan cara pembayaran upah;
7. denda dan potongan upah;
8. hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
9. struktur dan skala pengupahan yang proporsional;
10. upah untuk pembayaran pesangon; dan
11. upah untuk perhitungan pajak penghasilan.
Karena upaya perluasan kesempatan kerja mencakup lintas sektoral, maka
harus disusun kebijakan nasional di semua sektor yang dapat menyerap tenaga
kerja secara optimal. Agar kebijakan nasional tersebut dapat dilaksanakan dengan
baik, maka pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengawasinya secara
terkoordinasi.
5
Hak-hak pekerja yaitu:
1. Hak untuk mendapatkan upah
2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
3. Hak untuk bebas memilih dan pindah pekerjaan sesuai dengan bakat dan
kemampuannya.
4. Hak atas pembinaan keahlian, kejuruan, untuk memperoleh serta menambah
keahlian dan keterampilan.
5. Hak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja
serta perlakukan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.
6. Hak atas istirahat (cuti) serta hak atas upah penuh selama menjalani istirahat.
7. Hak untuk mendirikan dan menjadi anggota serikat pekerja.
8. Hak untuk mendapat jaminan sosial.
Kewajiban pekerja, yaitu :
1. Melakukan pekerjaan bagi majikan/pengusaha dan perusahaan tempat bekerja.
2. Mematuhi peraturan pemerintah.
3. Mematuhi peraturan perjanjian kerja.
4. Mematuhi peraturan Kesepakatan Bersama (SKB) perjanjian perburuhan.
5. Mematuhi peraturan-peraturan majikan.
6. Menjaga rahasia perusahaan.
7. Memakai perlengkapan bagi keselamatan kerja.
Bagi buruh putusnya hubungan kerja berarti permulaan masa
pengangguran dengan segala akibatnya, sehingga untuk menjamin kepastian dan
ketenteraman hidup kaum buruh seharusnya pemutusan hubungan kerja ini tidak
terjadi. Karena itulah pemerintah mengundangkan Undang-Undang Nomor 12
tahun 1964 yang dalam pasal 1 ayat (1) secara tegas menyatakan bahwa:
Pengusaha harus mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja
jika setelah usaha dilakukan pemutusan hubungan kerja tetap tidak dapat
dihindarkan, majikan harus merundingkan maksudnya untuk memutuskan
hubungan kerja dengan organisasi buruh yang bersangkutan atau dengan buruhnya
sendiri jika buruh itu tidak menjadi anggota salah satu organisasi buruh.
D. Dampak Rendahnya Kualitas Tenaga Kerja
6
Rendahnya kulitas tenaga kerja di Indonesia dapat mengakibatkan
banyaknya pengangguran. Pengangguran adalah penduduk usia kerja yang sedang
mencari pekerjaan. Orang semacam ini merugikan negara dan secara khusus
memberatkan keluarga karena kebutuhan menjadi beban atau tanggungan keluarga
yang sudah bekerja. Indikator tingkat beban disebut dependency ratio (DR).
7
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dalam pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Tenaga kerja (manpower) adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15 - 65
tahun) yang potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun
2000, Indonesia menggunakan patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke
atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980 dan 1990). Namun sejak Sensus
Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional, tenaga kerja adalah
penduduk yang berusia 15-65 tahun.
2. Pengangguran adalah seseorang yang tidak atau sedang mencari pekerjaan.
Kebanyakan pengangguran terjadi karena kurangnya kualitas keterampilan
yang dimiliki oleh penduduk sehingga mereka tidak dapat bekerja.
3. Faktor yang mempengaruhi kualitas penduduk diantaranya:
a. Tingkat pendidikan penduduk
b. Tingkat kesehatan penduduk
c. Tingkat kesejahteraan penduduk
B. Saran
Untuk terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pemerintah supaya lebih
memperhatikan masyarakat, misalkan :
1. Lebih mengoptimalkan program Belajar 9 tahun karena kebanyakan
pengangguran terjadi disebabkan pendidikannya rendah/hanya lulus sampai
SD.
2. Memberikan bantuan kepada anak yang tidak mampu misalkan memberikan
beasiswa.
3. Memberikan sarana dan prasarana pendidikan misalkan gedung
sekolah,perpustakaan dan laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
8
http://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja
http://kompas.wageindicator.org/main/gaji/Gaji-Minimum/ump-2012/upah-
minimum-propinsi-2012
Badan Pusat Statistik Sumatera Barat
http://twentytwopm.wordpress.com/2011/03/26/sistem-upah-di-indonesia/
http://hukumketenagakerjaanindonesia.blogspot.com/2012/03/sumber-hukum-
ketenagakerjaan-indonesia.html
http://hqsa.blogspot.com/2012/04/contoh-makalah-ketenagakerjaan.html
http://seshakri-ariezuya.blogspot.com/2012/06/ventor-12.html
KATA PENGANTAR
9
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Saya
juga bersyukur atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada saya
sehingga saya dapat mengumpulkan bahanbahan materi makalah ini dari
beberapa sumber.
Saya telah berusaha semampu saya untuk mengumpulkan berbagai macam
bahan tentang Ketenagakerjaan.
Saya sadar bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari sempurna,
karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu saya
mohon bantuan dari para pembaca.
Demikianlah makalah ini saya buat, apabila ada kesalahan dalam
penulisan, saya mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya saya mengucapkan
terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
10
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tenaga Kerja ................................................ 3
B. Fungsi Hukum Ketenagakerjaan .................................... 3
C. Hak-Hak Tenaga Kerja .................................................. 4
D. Dampak Rendahnya Kualitas Tenaga Kerja .................. 7
E. Usaha Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja di
Indonesia
..................................................................................
..................................................................................
7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 8
B. Saran .............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 9
11ii
M A K A LA H
KETENAGAKERJAAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Ekonomi
Disusun Oleh :
Nama : Zatmika
Kelas : XI IPS 2
12