PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai mahluk sosial manusia setiap hari tidak akan lepas dari kegiatan ekonomi,
sebisa mungkin memenuhi kebutuhanya guna kelangsungan hidup. Dewasa kini penduduk
semakin banyak, perkembangan ekonomi yang semakin pesat, mulai dari individu , perusahaan
maupun masyarakat. Kebutuhan yang tak terbatas akan tetapi alat pemuas kebutuhan baik
berupa barang atau jasa yang terbatas. Hal ini membuat individu, perusahaan, dan masyarakat
secara keseluruhan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi.
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan yang tak terbatas dengan alat pemuaskebutuhan
baik berupa barang atau jasa yang terbatas hal ini menimbulkan tidakadanya keseimbangan,
sehingga menimbulkan masalah-masalah ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Berikut pengertian konflik menurut para ahli dilansir dari Konflik, Konsep Teori, dan
Permasalahan:
1. Stephen P. Robbins
Konflik (conflict) adalah sebuah proses yang dimulai ketika suatu pihak memiliki
persepsi bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, sesuatu yang menjadi
kepedulian atau kepentingan pihak pertama.
2. Nurdjana
Konflik sebagai akibat situasi dimana keinginan atau kehendak yang berbeda atau
berlawanan antara satu dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya saling
terganggu.
5. Stoner
Konflik organisasi adalah mencakup ketidaksepakatan soal alokasi sumber daya yang
langka atau perselisihan soal tujuan, status, nilai, persepsi, atau kepribadian.
6. Daniel Webster
Konflik sebagai persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu
sama lain dan keadaan atau perilaku yang bertentangan (Pickering, 2001).
Dapat kita simpulkan bahwa Konflik Ekonomi Adalah konflik yang mungkin terjadi
karena persaingan ekonomi yang sangat sengit antara para pebisnis hingga pemerintahan
menimbulkan dendam dan emosi tersendiri antara pelaku bisnis hingga pemerintahan. Konflik
ekonomi juga disebabkan karena perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik.
Konflik ekonomi juga bisa terjadi antara sesama pebisnis yang saling memperebutkan bahkan
saling menjatuhkan satu sama lainnya demi tercapainya tujuan.
2
B. PENYEBAB KONFLIK EKONOMI
Permasalahan Upah buruh merupakan contoh konflik ekonomi yang pernah terjadi di
Indonesia. Di penghujung Oktober 2013, menjelang penetapan upah tahun 2014, buruh
menumpahkan perjuangan mereka dengan menggelar mogok serentak diseluruh Kota/
Kabupaten di tanah air untuk menolak inpres tentang kebijakan penetapan upah minimum.
Para buruh juga mengajukan perusahaan perubahan kriteria Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
dari 60 menjadi 84 komponen. Dengan kriteria itu, para buruh menuntut upah minimum
provinsi (UMP) DKI Jakarta pada tahun 2014 dinaikan dari Rp. 2,2 Juta menjadi Rp. 3,7 Juta.
Untuk Jawa Tengah dan Jawa Timur juga sama. Buruh meminta Rp. 3 Juta perbulan. Hingga
akhirnya ribuan masa buruh dari berbagai wilayah di Indonesia menggelar aksi unjuk
disejumlah provinsi di Indonesia pada selasa (1/9/2015) sebagai bentuk kekecewaan atas
kondisi ekonomi didalam negeri yang berbuntut pada pemutusan hubungan kerja (PHK).
Terdapat 3 faktor yang mendorong buruh sepakat untuk menggelar aksi unjuk rasa,
yaitu :
1. Faktor pertama, Adanya gelomang PHK besar – besaran. Bahkan tercatat ada sekitar
100 ribu buruh yang sudah di PHK dan berpotensi ter–PHK.
2. Faktor Kedua yaitu menurunnya daya beli masyarakt akibat kenaikan harga BBM.
3. Faktor Ketiga, Masuknya tenaga kerja asing (TKA) ke Indonesia.
Sementara itu dari pihak pengusaha, biaya operasional perusahaan yang tinggi, yang
mengakibatkan perusahaan tidak bisa menutup biaya operasionalnya karena pendapatan yang
menurun, sehingga terjadilah PHK terhadap karyawan. Kebijakan pemerintah yang menaikkan
harga BBM membuat beberapa pengusaha kesulitan dalam hal operasional perusahaannya,
ditambah lagi daya beli masyarakat yang turun drastis yang diakibatkan oleh semakin tingginya
harga – harga barang.
Dari kejadian di atas, dampak yang terjadi akbiat konflik ekonomi adalah :
2. Semakin Bengkak Utang luar negeri negara Indonesia yang diakibatkan tingginya nilai Inflasi.
3
E. CARA MENGATASI KONFLIK EKONOMI
4
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Konflik Ekonomi Adalah konflik yang mungkin terjadi karena persaingan ekonomi yang
sangat sengit antara para pebisnis hingga pemerintahan menimbulkan dendam dan emosi
tersendiri antara pelaku bisnis hingga pemerintahan. Konflik ekonomi juga disebabkan karena
perebutan sumber daya ekonomi dari pihak yang berkonflik. Konflik ekonomi juga bisa terjadi
antara sesama pebisnis yang saling memperebutkan bahkan saling menjatuhkan satu sama
lainnya demi tercapainya tujuan.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/embeds/369243895/