PERMASALAHAN KETENAGAKERJAAN
OLEH:
Kelompok II
Andi Sahriana (K11113308)
Sitti Masriani Pratiwi (K11113343)
Oktaviana Lebonna Kalasuso (K11113350)
Andi Tenri Nur Afni A (K11113508)
KATA PENGANTAR
menyadari
bahwa
Makalah
yang
berjudul
mendidik
serta
memberi
kami
banyak
ilmu
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1-2
2
2
PEMBAHASAN
BAB II
3
3-4
4-6
6-8
9-11
11-13
14
14
14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ketenagakerjaan merupakan masalah ketatanegaraan yang
tak henti-hentinya diperdebatkan bahkan dari hari ke hari
atau bulan kebulan terus mengisi lembaran-lembaran
perjalanan kehidupan bangsa Indonesia ini. Jika diperhatikan
masalahnya sudah mendekati kebobrokan, yang berujung
pada krisis kepercayaan sehingga pihak manapun tidak
berdaya mengatasinya baru sebatas retorika belaka.
Masalah ketenagakerjaan atau perburuhan hampir di
seluruh negara saat ini selalu tumbuh dan berkembang, baik
di negara maju maupun negara berkembang, baik yang
menerapkan ideologi kapitalisme maupun sosialisme. Hal itu
terlihat dari selalu adanya departemen yang mengurusi
ketenagakerjaan pada setiap kabinet yang dibentuk. Hanya
setiap negara memberikan beragam masalah riil sehingga
terkadang memunculkan berbagai alternatif solusi.
Permasalahan klasik dalam penegakan K3 seperti
penggunaan bahan beracun dan berbahaya dalam proses
produksi, lemahnya penegakan hukum dan kurangnya
pengawasan, serta minimnya perlindungan terhadap pekerja
hampir setiap tahun berlangsung tanpa ada terobosan yang
berarti didalam memperbaiki kondisi kerja bagi pekerja.
Hampir setiap tahun juga angka kecelakaan kerja di Indonesia
sangat tinggi, dengan korban tewas dan cacat yang mencapai
ribuan. Hal ini semakin melanggengkan stigma bahwa tempat
kerja adalah tempat berlangsungnya pembunuhan secara
perlahan terhadap pekerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan instrumen
yang memproteksi pekerja , perusahaan, lingkungan hidup,
dan masyarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja .
K3 bertujuan mencegah,mengurangi , bahkan menihilkan
resiko kecelakaan kerja (zero accident) .
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud tenaga kerja ?
2. Bagaimana masalah ketenagakerjaan yanng terjadi pada
sektor formal dan Informal ?
3. Bagaimana permasalahan ketenagakerjaan yang dihadapi
oleh pekerja wanita ?
4. Bagaimana permasalahan ketenagakerjaan terhadap
pekerja anak dan remaja?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui maksud dari tenaga kerja
2. Untuk mengetahui masalah ketenagakerjaan terhadap
pekerja :
Formal
Informal
Wanita
Anak
Remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tenaga Kerja
Menurut Pasal 1 UU No. 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan , Tenaga kerja adalah Tiap orang laki laki
atau perempuan yang sedang dalam atau akan melakukan
pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna
menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Pekerja atau buruh adalah setiap orang yang
bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk
lain.
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia adalah masalah
yang kompleks yang tidak hanya biasa diselesaikan dengan
dikeluarkannya undang undang ketenaga kerjaan , apalagi
jika undang undang tersebut hanya peraturan tanpa
realisasi .
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah angkatan kerja
di Indonesia sampai tahun 2011 tercatat sebanyak 117,4 juta
jiwa. Berdasarkan status pekerjaan, tercatat pada Agustus
2011 sekitar 41,5 juta orang (37,83%) bekerja pada kegiatan
formal dan 68,2 juta orang (62,17%) bekerja pada kegiatan
informal.
B. Masalah Tenaga Kerja
1.
Formal
Sektor formal digunakan dalam pengertian pekerja
bergaji atau harian dalam pekerjaan yang permanen
meliputi:Sejumlah pekerjaan yang saling berhubungan
yang merupakan bagian dari suatu struktur pekerjaan yang
terjalin dan amat terorganisir.Pekerjaan secara resmi
terdaftar dalam statistik perekonomian,pembiayaannya
dari sumber resmi,Syarat-syarat bekerja dilindungi oleh
hukum.
Pekerja sektor formal terdiri dari tenaga professional,
teknisi dan sejenisnya ,tenaga kepemimpinan dan
Informal
Pada ensiklopedia bebas, istilah sektor informal
pertama kali dilontarkan oleh Keith Hart2 dengan
menggambarkan sektor informal sebagai bagian angkatan
kerja kota yang berada di luar pasar tenaga terorganisasi.
Tenaga kerja sektor informal adalah tenaga kerja yang
bekerja pada segala jenis pekerjaan tanpa ada
perlindungan negara dan atas usaha tersebut tidak
dikenakan pajak. Atau segala jenis pekerjaan yang tidak
menghasilkan pendapatan yang tetap ,tempat pekerjaan
yang tidak terdapat keamanan kerja,tidak ada status
permanen atas pekerjaan tersebut dan unit lembaga yang
tidak berbadan hukum.
ILO mendefinisikan sektor informal adalah cara
melakukan pekerjaan apapun dengan karakteristik mudah
dimasuki, bersandar pada sumber daya lokal, usaha milik
sendiri, beroperasi dalam skala kecil, padat karya dan
Menurut
UU
No.
13
Tahun
2003
Tentang
Ketenagakerjaan anak adalah Setiap orang yang berumur
di bawah 18 Tahun
Pada
prinsipnya
menurut
undang-undang
ketenagakerjaan dilarang mempekerjakan anak . Larangan
bekerja bagi anak dapat dikecualikan bagi anak yang
berumur antara 13- 15 tahun untuk melakukan pekerjaan
ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan
kesehatan fisik, mental, dan sosial dan apabila pengusaha
mempekerjakan anak pada pekerjaan ringan harus
memenuhi persyaratan :
a. Adanya izin tertulis dari orang tua atau wali;
b. Adanya perjanjian kerja antara pengusaha dengan
orang tua atau wali;
c. Waktu kerja maksimum 3 (tiga) jam/hari
d. Dilakukan pada siang hari dan tidak mengganggu waktu
sekolah;
e. Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
f. Adanya hubungan kerja yang jelas;
g. Menerima upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Tidak semua pekerjaan dapat diberlakukaan kepada
anak, dalam hal ini ada kategori pekerjaan tertentu yang
dianggap tidak baik meliputi :
a. Segala sesuatu dalam bentuk perbudakan dan
sejenisnya;
b. Segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan,
dan menawarkan anak untuk pelacuran, produksi
pornografi, pertunjukan porno dan perjudian;
c. Segala pekerjaan yang memanfaatkan, menyediakan,
atau melibatkan anak untuk produksi dan perdagangan
minuman keras, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
lainnya; atau
d. Semua pekerjaan yang membahayakan kesehatan,
keselamatan, atau moral anak.
Secara umum larangan mutlak bagi anak untuk
melakukan pekerjaan ini adalah tepat,sebab akan terdapat
beberapa kerugian atau dampak negative jika akan
melakukan pekerjaan diantaranya adalah:
1. Menghambat
atau
memperburuk
perkembangan
jasmani maupun rohani anak
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
masalah
ketenagakerjaan adalah faktor kependudukan, perkembangan
pembangunan di bidang pendidikan, masalah pertumbuhan
ekonomi dan pertumbuhan angkatan kerja dan ketersediaan
angkatan kerja. Keempat faktor ini merupakan mata rantai
yang tidak terpisahkan dan yang paling menentukan adalah
pertumbuhan ekonomi, karena sangat menentukan besar
kecilnya kesempatan kerja.
Peranan pendidikan dan pelatihan kerja memiliki arti
penting dalam memenuhi tuntutan kebutuhan tenaga
terampil dalam berbagai jenis pekerjaan. Selain itu,
pendidikan dan pelatihan kerja harus mampu menambah
pengetahuan dan memberi kesempatan kerja yang lebih luas
bagi tenaga kerja yang dihasilkan Sesuai dengan peranan ini,
pendidikan dan pelatihan kerja harus dapat menghasilkan
tenaga yang mampu mengembangkan potensi masyarakat
untuk dapat menghasilkan barang dan jasa yang berguna
termasuk cara-cara memasarkannya. Kemampuan ini amat
penting untuk memperluas lapangan kerja dan lapangan
usaha. Dalam kaitan ini, sumberdaya manusia dikembangkan
sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan. Berbagai
upaya untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dilakukan
melalui penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan tenaga
kerja agar kualifikasi dan kompetensi tenaga kerja yang
dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pemberi kerja (demand
driven).
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Sumamur.1988.Higene perusahaan dan kesehatan kerja.Jakarta:
Haji masagung
Ridley,john.2003.Kesehatan
dan
keselamatan
kerja.England:Erlangga
Indar.2013Konsep dan perspektif etika dan hukum kesehatan
masyarakat.Makassar:Pustaka pelajar
Ramdan,Muhammad,Iwan,maret
2012,jurnal
manajemen