Anda di halaman 1dari 5

Hipotesis

Posted on Rabu, 02 Juni 2010


Hipotesis statistik didefinisikan sebagai pernyataan matematis tentang parameter populasi
yang akan diuji sejauhmana suatu data sampel mendukung kebenaran hipotesis tersebut.
Hipotesis merupakan kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Ada dua
rumusan hipotesis, yaitu: hipotesis null (H0) dan hipotesis alternatif (H1). Tujuan pengujian
hipotesis adalah menolak H0, jika hal ini berhasil, maka peneliti akan mengatakan ...
berhasil menolak hipotesis (H0) yang mengatakan.... Jika pengujian ini gagal, maka meneliti
akan mengatakan ... gagal menolak hipotesis (H0) yang mengatakan...
Secara
1.
H0
H1

umum
Hipotesis
:
:

ada
dua

tiga
pihak

bentuk
(two
=

hipotesis:
tailed)
0
0

Contoh:
Ho : Rata-rata nilai UAN siswa SLTA negeri se-DIY sama dengan swasta
H1 : Rata-rata nilai UAN siswa SLTA negeri se-DIY berbeda dengan swasta
2.
H0
H1

Hipotesis
:
:

sepihak

>

(kanan)
0
0

Contoh:
Ho : Rata-rata nilai UAN siswa SLTA negeri se-DIY kurang dari sama dengan 8,0
H1 : Rata-rata nilai UAN siswa SLTA negeri se-DIY lebih dari 8,0
3.
Hipotesis
sepihak
(kiri)
H0
:

0
H1 : < 0 Contoh: Ho : Rata-rata nilai UAN siswa SLTA swasta se-DIY lebih dari sama
dengan 8,0 H1 : Rata-rata nilai UAN siswa SLTA swasta se-DIY kurang dari 8,0 Beberapa
catatan:
1. Perumusan hipotesis harus didukung oleh landasan teoritis yang tepat sehingga
kebenaran hipotesis dapat dipertanggung jawabkan. Contoh korelasi antara
pendapatan dan pengeluaran harus ditentukan berdasarkan teori/substansi.
2. Dianjurkan peneliti berusaha memilih hipotesis sepihak karena menunjukkan
kedalaman pengetahuan peneliti terhadap permasalahan yang akan diselesaikan.
3. Hipotesis dua pihak hanyalah dipakai jika peneliti kurang yakin tentang nilai
parameter yang diharapkan
4. Benar atau salahnya hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti kecuali bila
kita memeriksa seluruh populasi. Oleh karena itu kita mengambil sampel random dari
populasi tersebut dan menggunakan informasi yang dikandung sampel itu untuk

memutuskan apakah hipotesis tersebut kemungkinan besar benar atau salah. Bukti
data dari sampel yang tidak konsisten dengan hipotesis membawa kita pada penolakan
hipotesis tersebut, demikian juga sebaliknya. Perlu ditegaskan bahwa penerimaan
suatu hipotesis statistik adalah merupakan akibat dari ketidakcukupan bukti untuk
menolaknya, dan tidak berimplikasi bahwa hipotesis itu benar.
5. 5. Secara umum, pengujian hipotesis dibedakan 2, pengujian hipotesis komparatif dan
asosiasi. Pengujian hipotesis komparasi berkaitan dengan pengujian perbedaan
(difference) mean antara dua kelompok atau lebih. Pengujian hipotesis asosiasi
berkaitan dengan menguji antara dua variabel.

6.

Penyusunan Hipotesis

7. 12:13 PM ariyoso Labels: hipotesis null, hipotesis statistik, penyusunan hipotesis,


teknik hipotesis
8. Hipotesis merupakan langkah pertama sebelum mengadakan penelitian, ia
dirumuskan terlebih dahulu sebagai pedoman dalam mengambil kesimpulan.
Hipotesis Statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi.
Benar atau salah suatu hipotesis tidak pernah diketahui dengan pasti, kecuali jika
seluruh populasi diperiksa. hipotesis yang paling sering kita dengar adalah
menerima dan menolak. Kalimat menolak dalam hipotesis dapat bermakna
bahwa hipotesis yang diberikan adalah salah, sebaliknya kalimat menerima hanya
semata-mata mengimplikasikan bahwa kita tidak mempercayai penolakan hipotesis
tanpa ada bukti-bukti lebih lanjut.
9. Oleh karena itu beberapa statistikawan maupun peneliti memilih menggunakan katakata belum dapat diterima, tidak lebih baik daripada, tidak ada perbedaan
antara, dan lain-lain daripada harus menggunakan kata menerima atau menolak.
Baru setelah ia melakukan pengujian, hipotesis tersebut akan ditolak.
contoh:
Jika seorang peneliti membandingkan antara mutu produk kesehatan perusahaan A
yang diklaim lebih baik daripada mutu produk kesehatan perusahaan B, maka ia akan
menyusun
sebuah
hipotesis
sebagai
berikut:
hipotesis pertama: produk kesehatan A lebih baik daripada produk kesehatan B
hipotesis kedua: produk kesehatan A tidak lebih baik daripada produk kesehatan B
dari kedua hipotesis tersebut jelas bahwa dalam menyusun hipotesis, sang peneliti
(pada hipotesis kedua) tidak langsung menyatakan bahwa produk kesehatan A lebih
buruk daripada produk kesehatan B. Setelah terbukti bahwa hipotesis pertama benar
(produk kesehatan A lebih baik daripada B), maka ia akan menyatakan menolak
hipotesis kedua dan menerima hipotesis pertama). Jika yang terjadi sebaliknya,
maka ia akan menyatakan menerima hipotesis kedua bahwa produk kesehatan A
tidak
lebih
baik
daripada
B.

Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak membawa penggunaan


istilah hipotesis nol yang dilambangkan dengan H0, Penolakan H0 akan
mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternatif yang biasa dinyatakan dengan
H1.
Hipotesis nol (H0) harus menyatakan sebuah nilai atau pernyataan pasti, sedangkan
hipotesis
alternatif
(H1/Ha)
menyatakan
sebaliknya.
Contoh

1:

Bila dilakukan penelitian mengenai pengaruh citra merek motor honda terhadap
kepuasan
konsumen,
maka
hipotesisnya
menjadi:
H0 : citra merek motor Honda berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
maka:
H1 : citra merek motor Honda belum tentu/tidak berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen
atau

contoh

2:

Penelitian mengenai peluang keberhasilan suatu percobaan adalah 0,5, maka


hipotesisnya
akan
menjadi:
H0
H1

:
:

p
<>

0,5;

=
atau

0,5
p

0,5

10. Sumber:
11. Walpole, R.E. 1995. Pengantar Statistika (Edisi ke-3). Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
HIPOTESIS PENELITIAN

Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 96), hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan
baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan
jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi justru diharapkan
dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji dengan pendekatan
kuantitatif.

Berikut ini beberapa penjelasan mengenai Hipotesis yang baik :


- Hipotesis harus menduga Hubungan diantara beberapa variabel
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel atau lebih, disini harus
dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan
kemudian diselidiki sampai dimana perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan
pada variabel yang lain.
- Hipotesis harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau menolaknya, hal ini dapat dilakukan
dengan mengumpulkan data-data empiris.
- Hipotesis harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuanHipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam
beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan penelitian, ini harus berhati-hati untuk
mengusulkan hipotesis yang sependapat dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan
sebagai dasar. Serta poin ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur
dengan tepat oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan penelitian
sebelumnya.
- Hipotesis Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang berbentuk kalimat deklaratif,
hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan
peneliti untuk membuktikan hipotesis tersebut.
MENGUJI HIPOTESIS
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat
diamati dan dapat diukur. Untuk itu peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data
yang diperlukan. Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan
hipotesis , apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti
cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias atau
perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut ketentuan statistik
dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang peneliti harus jujur, jangan
memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi penelitian sebagai usaha untuk mencari
kebenaran.
Sumber :
http://depary.blogspot.com/2012_09_01_archive.html

Anda mungkin juga menyukai