Anda di halaman 1dari 5

A.

PENGERTIAN PENDUDUK DAN TENAGA KERJA


1. Pengertian Penduduk
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang mendiami atau
menduduki tempat tertentu. Bahkan populasi dapat pula dikenakan pada benda-benda sejenis
yang terdapat pada suatu tempat. Dalam kaitannya dengan manusia, maka pengertian penduduk
adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya.

a. Teori penduduk modern


Pandangan-pandangan tentang Teori penduduk modern, diantaranya:
Ø Pandangan Merkantilisme, jumlah penduduk yang banyak sebagai elemen yang penting
dalam kekuatan negara yaiti merupakan faktor yang penting di dalam kekuatan negara dan
memegang peranan dalam meningkatkan pengahasilan dan kekayaan negara.
Ø Pandangan Kaum Fisiokrat, kesempatan untuk meningkatkan jumlah produksi pertanian
dalam rangka menunjang pertambahan penduduk.
Ø Pandangan Cantilion (Merkantilisme), tanah merupakan faktor utama yang dapat menentukan
tinggi rendahnya kesejahteraan, selain itu, dinyatakan pula bahwa jumlah penduduk akan
terbatas karena jumlahnya akan dibatasi oleh jumlah makanan yang dapat diproduksi oleh tanah.
Ø Pandangan Quesnay (Fisiokrat), suatu negara hendaknya mempunyai penduduk yang cukup
banyak, tetapi dengan sayarat agar mereka dapat mencapai taraf hidup yang layak.
Pertumbunhan penduduk (populatin growth) di suatu negara adalah peristiwa berubahnya
jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertambahan alami dengan migrasi neto.
Pertambahan alami (natural increase) adalah pertambahan penduduk yang diperoleh dari selisih
antara jumlah kelahiran dan jumlah kematian. Migrasi neto (nett migration) adalah pertambahan
penduduk yang diperoleh dari selisih antara jumlah imigran dan jumlah emigran.

b. Factor mendorong terjadinya kependudukan


Beberapa faktor yang mendorong terjadinya kependudukan baik secara kuantitatif
maupun kualitatif, antara lain:
Ø Kemajuan IPTEK.
Ø Dorongan atau hasrat naluri manusia yang selalu memperoleh kondisi yang lebih baik dari
sebelumnya di dalam kehidupannya baik material maupun intelektual.
Ø Keterbatasan kemampuan dukungan alam dan SDA serta dukungan lainnya yang diperlukan.

2. Pengertian Tenaga kerja


Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap
orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu
negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia, karena
mencakup dimensi ekonomi dan sosial. Oleh karenanya, setiap upaya pembangunan selalu
diarahkan pada perluasan kesempatan kerja dan lapangan usaha, dengan harapan penduduk dapat
memperoleh manfaat langsung dari pembangunan.
Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia
kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini,
setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai
usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang
menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak
jalanan sudah termasuk tenaga kerja.

a. Klasifikasi Tenaga Kerja


Ø Berdasarkan penduduknya
· Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja
jika tidak ada permintaan kerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang
dikelompokkan sebagai tenaga kerja yaitu mereka yang berusia antara 15 tahun sampai dengan
64 tahun.
· Bukan Tenaga Kerja
Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun
ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka
adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas
64 tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.

Ø Berdasarkan batas kerja


· Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah
mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari
pekerjaan.
· Bukan angkatan kerja
Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya
bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
ü anak sekolah dan mahasiswa
ü para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan
ü para pengangguran sukarela
Ø Berdasarkan kualitasnya
· Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam
bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya:
pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.
· Tenaga kerja terampil
Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu dengan
melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang
sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan
lain-lain.
Ø Tenaga kerja tidak terdidik
Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja.
Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya.

b. Masalah Ketenagakerjaan
Berikut ini beberapa masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
Ø Rendahnya kualitas tenaga kerja
Ø Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
Ø Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Ø Pengangguran

c. Konsep dan Definisi


Tenaga kerja dipilah pula kedalam dua kelompok yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.
Yang termasuk angkatan kerja ialah adalah penduduk berumur 15 tahun keatas yang selama
seminggu sebelum pencacahan bekerja atau punya pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja dan
mereka yang tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan. Sedangkan yang termasuk bukan angkatan
kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan
tidak mencari kerja
Angkatan kerja itu sendiri dibedakan menjadi dua yaitu pekerja dan pengangur. Yang dimaksud
dengan pekerja adalah adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja pada
pengusaha dengan menerima upah. Pengangguran merupakan usaha mendapatkan pekerjaan
yang tidak terbatas dalam jangka waktu seminggu yang lalu saja, tetapi bisa dilakukan beberapa
waktu sebelumnya asalkan masih dalam status menunggu jawaban lamaran, dalam kurun waktu
seminggu sebelum pencacahan. Penganguran semacam ini oleh BPS dinyatakan sebagai
penganggur terbuka.

Berikut ini adalah jenis & macam pengangguran yang lain:


Ø Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya
kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran
pekerjaan.
Ø Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan
tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju
suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
Ø Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi
jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang
menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
Ø Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus
ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.

B. PERANAN PENDUDUK DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI


Kapasitas yang rendah dari Negara sedang berkembang ntuk meningkatkan output totalnya harus
diimbangi dengan penurunan tngkat penduduk, sehingga penghasilan rill per kapita akan dapat
meningkat. Dengan kapasitas yang rendah untuk menaikkan output totalnya dan tanpa diimbangi
dengan turunya tingkat perkembangan pendududk, maka akan terjadi penundaan pembangunan
ekonomi.
Ada 4 aspek penduduk yang perlu diperhatikan di negra-negara sedang berkembang, yaitu :
Ø Adanya tingkat perkembangan penduduk yang relatif tinggi
Ø Adanya struktur umur yang tidak favorable
Ø Tidak adanya distribusi penduduk yang seimbang/merata
Ø Tidak adanya tenaga kerja yang terdidik dan terlatih

C. LEDAKAN PENDUDUK
Dari banyak penelitian kita mengetahui bahwa factor utama yang menentukan perkembangan
penduduk adalah tingkat kematian, tingkat kelahiran dan tingkat perpindahan penduduk
(migrasi).
1. Tingkat Kematian
Ada empat factor yang menyumbang terhadap penurunan angka kematian pada umumnya :
Ø Adanya kenaikan standar hidup sebagai akibat kemajuan teknologi dan meningkatnya
produktivitas tenaga kerja serta tercapainya perdamaian dunia yag cukup lama.
Ø Adanya perbaiakan pemeliharaan kesehatan umum (kesehatan masyarakat), maupun kesehatn
individu.
Ø Adanya kemajuan dalam bidang ilmu kedokteran serta diperkenalkannya lembaga-lembaga
kesehatan umum yang modern.
Ø Meningkatnya pengahsilan rill per kapita, sehingga orang mampu membiayai hidupnya dan
bebas dari kelaparan dan penyakit,dan selanjutnya dapat hidup sehat.

2. Tingkat Kelahiran
Di Negara-negara industry pertumbuhan pendududuk berlangsung terus di samping adanya
penurunan tingkat kelahiran. Tingkat kelahiran lebih dihubungkan dengan perkembangan
ekonomi melalui pola-pola kebudayaan seperti : umur perkawinan, status wanitanya, kedudukan
antara rural dan urban serta sifat-sifat dari dari system family yang ada.

3. Migrasi
Migrasi mempunyai peranan juga dalam menentukan tingkat pertumbuhan penduduk. Oleh
karena itu tingkat pertumbuhan penduduk tidak dapat diperhitungkan hanya dari tingkat
kelahiran dan tingkat kematian saja. Penduduk di amerika latin dan amerika utara meningkat
karena alasan migrasi.

D. PEMECAHAN MASALAH KEPENDUDUKAN


Dari pembicaraan mengenai ledakan penduduk yang terjadi di Negara-negar sedang
berkembang, dapatlah kita menyimpulkan bahwa masalah penduduk merupakan masalah yang
sangat sukar untuk diatasi. Sebenarnya kita dapat menterapkan suatu kebijakan dari sudut tingkat
kematian untuk mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk, yaitu dengan mencegah penurunan
tingkat kematian: atau dengan kata lain meningkatkan adanya kematian. Tetapi tindakan ini jelas
bertentangan dengan hati nurani manusia yang pada umumnya ingin hidup lama di dunia dan
tentunya tidak dapat dilaksanakan.

E. PEMANFAATAN SUMBER DAYA MANUSIA


1. Beberapa Konsep Ketenagakerjaan
Pembangunan ekonomi banyak dipengaruhi oleh hubungan antara manusia dengan factor-faktor
produksi yang lain dan juga sifat-sifat manusia itu sendiri. Yang kita maksud dengan “human
resourses” disini ialah penduduk sebagai suatu keseluruhan. Dari segi penduduk sebagai factor
produksi, maka tidak semua penduduk dapat bertindak sebagai factor produksi. Hanya penduduk
yang berupa tenaga kerja (human power) yang dapat dianggap sebagi factor produksi. Tenaga
kerja adalh penduduk pada usia kerja yaitu : antara 15 sampai 64 tahun. Penduduk dalam usia
kerja ini dapat digolongkan menjadi dua yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja.

2. Macam-macam Pengangguran
Dalam pembangunan ekonomi ada tenaga-tenaga manusia yang disebut menganggur adalah
meraka yang ada dalam umur angkatan kerja dan sedang mencari pekerjaan tidak digolongkan
dalam angkatan kerja dan juga bukan penganggur. Jumlah tenaga kerja yang menganggur, cukup
banyak di Negara-negara yang dapat berkembang pengangguran dapat digolongkan ke dalam 3
jenis yaitu :
Ø Pengangguran yang kelihatan
Visible underemployment akan timbul apabila jumlah tenaga kerja yang sungguh-sungguh
digunakan lebih sedikit daripada waktu kerja yang disediakan untuk bekerj egasnya, ini
merupakan suatu penggangguran. Meskipun pengangguran itu terdapat di sector-sektor kerajinan
dan industry-industri sedang mampu besar, namun cukup penting bagi Negara-negara sedang
berkembang karena adanya sifat-sifat khas kegiatan sector pertanian.
Ø Pengangguran tak kentara
Pengangguran tak-kentara terjadi apabila para pekerja telah menggunakan waktu kerjanya secara
penuh dalam suatu pekerjaan dapat ditarik ke sector-sektor atau pekerjaanlain tanpa ,emgurangi
output di sector yang ditinggalkan. Sebagai misal kalau pada saat panen atau tanam padi, tetapi
caranya lebih diorganisir, maka pengurangan beberapa tenaga kerja pada saat giat-giatnya
pekerjaan panen atau tanam tersenut tidak akan mengurangi atau menurunkan output.
Ø Pengangguran potensial
Pengangguran potensial merupakan suatu perluasan dari “disguised unemployment” dalam arti
bahwa para pekerja dalam suatu sector dapat ditarik dalam sector tersebut tanpa mengurangi
output; tetapi harus dibarengi dengan perubahan-perubahan fundamental dalam metode produksi
yang memerlukan pembentukan capital yang berarti.

F. KUALITAS TENAGA KERJA


Sejauh ini kita memperhatikan peranan tenaga kerja sebagai salah satu fakor produksi yang akan
mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional dari segi kualitas atau jumlah saja.
Sementara itu kita beranggapan bahwa kalau jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam usaha
produksi meningkat, maka jumlah produksi yang bersangkutan juga meningkat. Dengan kata
lain kalau tidak ada peningkatan jumlah tenaga kerja maka jumlah produksi akan tetap.
Pernyataan yang demikian ini, tidak dapat seluruhnya dianggap benar karena walaupun jumlah
tenaga kerja itu tidak berubah, tetapi bila kualitas dari tenaga kerja menjadi lebih baik, maka
dapat terjadi bahwa tingkat produksi akan meningkat pula.

Anda mungkin juga menyukai