NIM : 1501035094
Jurusan : Akuntansi
Mata Kuliah : Etika Bisnis dan Profesi/6-A
1. Latar Belakang
4) Independensi : Prinsip ini lebih tepat dikatakan dilanggar oleh KAP Arthur
Andersen yang mengaudit Enron. Arthur menjadi auditor eksternal Enron sekaligus
konsultan manajemennya, padahal kedua pekerjaan itu saling bertolak belakang.
Pembayaran jasa oleh Enron terhadap Arthur sangat besar sehingga menimbulkan
kurangnya independensi dalam proses audit laporan keuangan Enron. Kemudian
beberapa posisi tertinggi di manajemen Enron berasal dari Arthur, yaitu direktur
keuangan dan sebagian besar staf akuntansi.
5) Kesetaraan : Salah satu pelanggaran prinsip ini oleh Enron yaitu memperlakukan
karyawanannya dengan tidak adil. Enron mengharuskan dana pensiun karyawannya
diubah dalam bentuk saham dengan tujuan menaikkan harga saham perusahaan. Saat
masa Enron jatuh dan harga sahamnya ikut jatuh, para eksekutif telah menjual
sahamnya terlebih dahulu sedangkan karyawannya hanya dapat menjual saham
sampai pada harga 26 sen.
Prinsip-prinsip etika bisnis yang dilanggar yaitu dilihat 3 dari 5 dimensi bisnis yaitu:
1) Dimensi ekonomi, Enron tidak bertanggungjawab untuk memberikan keuntungan
ekonomis bagi para pemangku kepentingan.
2) Dimensi hukum, Enron melakukan ratusan transaksi yang melanggar hukum, mulai
dari penipuan, pemalsuan laporan keuangan, pencucian uang.
3) Dimensi moral, Enron menarik investor dengan cara curang sehingga saat Enron
terjatuh mereka segera ditinggalkan oleh investornya.
3. Solusi
Setelah kasus Enron dan kasus-kasus lainnya mencuat di publik, tahun 2001 terbitlah
undang-undang yang mengatur ketentuan di bidang jasa akuntan publik Amerika Serikat
yang terkenal sebagai Sarbanes-Oxley Act (SOX). Undang-undang ini juga mendasari
dibentuknya Public Company Accounting Oversights (PCAOB) yang bertugas
menetapkan standar audi bagi auditor eksternal perusahaan publik yang terdaftar di SEC,
juga melakukan pengawasan terhadap akuntan publik. Dengan lahirnya SOX ini
diharapkan dapat menjadi solusi agar kasus-kasus seperti Enron ini tidak terulang. Pada
intinya adalah melakukan pengawasan bagi perusahaan juga auditor eksternalnya,
terutama dalam hal pemberian informasi kepada pemangku kepentingan, karena bila
terdapat kecurangan dalam informasi maka informasi itu akan menyesatkan bagi semua
pemangku kepentingan dan sudah pasti perusahaan itu menyembunyikan suatu kasus.