Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : RIWANTON SIREGAR

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043594523

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4336/ HUKUM KETENAGAKERJAAN

Kode/Nama UPBJJ : 21/ JAKARTA

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Di Indonesia, masalah ketenagakerjaan mulai menjadi perhatian sejak masuknya penjajahan.
Dimulai dengan belanda, kemudian jepang. Semuanya menerapkan sistemnya masing-masing.
Meskipun demikian, perlindungan terhadap tenaga kerja baru mulai mendapat perhatian setelah
Belanda di bawah pimpinan Deandels menerapkan etische politik (politik balas budi). Semenjak
saat itu, maka mulai lahir peraturan-peraturan (hukum) tentang ketenagakerjaan, yang mana
peraturan yang dibuat mulai memeperhatikan sisi-sisi kemanusiaan. Seiring perjalanan bangsa
sampai memasuki era kemerdekaan, peraturan demi peraturan dibuat untuk melindungi, dan
menjamin kesejahteraan, keselamatan, dan keberlangsungan hidup (secara kemanusiaan) para
pekerja. Saat ini, kita sudah lebih dari setengah abad merdeka. Namun, masalah yang menyangkut
tentang ketenagakerjaan mulai dari Upah, Kesejahteraan, dan lain sebagainya masih menjadi
sorotan. Semuanya masih jauh dari harapan. Kita bisa melihat bahwa hampir semua aksi Buruh
memperingati hari buruh sedunia (mayday) selalu menuntut keadilan atas dasar kemanusiaan. Para
buruh selalu meneriakkan tentang sistem kerja kontrak, upah, dan lain sebagainya yang semuanya
berujung pada kesejahteraan para pekerja.
Indonesia ialah negara hukum, hal ini tentunya kita telah mengetahuinya karena dalam UUD 1945
khususnya Pasal 1 ayat (3) telah menyatakan demikian.

Sebagai negara hukum segala aspek kehidupan bangsa Indonesia diatur oleh hukum termasuk
dalam hubungan industrial yang menyangkut tenaga kerja. Pengaturan ini demi terpenuhinya hak
para tenaga kerja agar tidak terjadi eksploitasi dan pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia
tenaga kerja. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan
pembangunan nasional diarahkan untuk mengatur, membina dan mengawasi segala kegiatan yang
berhubungan dengan tenaga kerja sehingga dapat terpelihara adanya ketertiban untuk mencapai
keadilan. Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan yang dilakukan berdasarkan perundang-
undangan yang berlaku di bidang ketenagakerjaan itu harus memadai dan sesuai dengan laju
perkembangan pembangunan yang semakin pesat sehingga dapat mengantisipasi tuntutan
perencanaan tenaga kerja, pembinaan hubungan industrial dan peningkatan perlindungan tenaga
kerja.

Masalah terbesar dari ketenagakerjaan adalah pengangguran, yang akan menimbulkan dampak
yang negatif bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, sehingga menyebabkan
ketidakseimbangan kehidupan di masyarakat. Dampak negatif dari pengangguran adalah kian
beragamnya tindakan kriminal, makin banyaknya jumlah anak jalanan, pengemis, pengamen
perdagangan anak dan sebagainya sudah menjadi patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang
menyebar bagaikan virus yang sulit di berantas.

2. Saat ini sedang maraknya diperbincangkan masyarakat soal pekerja anak, ada beberapa pertanyaan
yang muncul, pada usia berapa seseorang dibolehkan bekerja? Bagaimana jam kerja, jenis
pekerjaan dan upahnya? semua ini dalam rangka upaya perlindungan terhadap anak.
Pekerja anak adalah sebuah istilah untuk mempekerjakan anak kecil. Istilah pekerja anak dapat
memiliki konotasi pengeksploitasian anak kecil atas tenaga mereka, dengan gaji yang kecil atau
pertimbangan bagi perkembangan kepribadian mereka, keamanannya, kesehatan, dan prospek
masa depan. Di beberapa negara, hal ini dianggap tidak baik bila seorang anak di bawah umur
tertentu, tidak termasuk pekerjaan rumah tangga dan pekerjaan sekolah.
Seorang ‘bos’ dilarang untuk mempekerjakan anak di bawah umur, namun upah minimumnya
tergantung dari peraturan negara tersebut. Meskipun ada beberapa anak yang mengatakan dia
ingin bekerja (karena bayarannya yang menarik, ingin membantu keluarga atau karena anak
tersebut tidak suka sekolah), hal tersebut tetap merupakan hal yang tidak diinginkan karena tidak
menjamin masa depan anak tersebut.
Penggunaan anak kecil sebagai pekerja sekarang ini dianggap oleh negara-negara kaya sebagai
pelanggaran hak manusia, dan melarangnya, tetapi negara miskin mungkin masih mengizinkan
karena keluarga seringkali bergantung pada pekerjaan anaknya untuk bertahan hidup dan
kadangkala merupakan satu-satunya sumber pendapatan.
Pekerja dengan usia muda bahkan mungkin di bawah umur sering disebut sebagai pekerja anak
masih banyak kita jumpai di Indonesia. Tentu saja sisi perkembangan kepribadian, mentalitas
dalam bekerja, pengetahuan, dsb mempengaruhi kinerja kerja mereka apalagi bila mereka diberi
pekerjaan yang mempunyai tanggung jawab yang berat. Belum lagi, pekerjaan berat bisa
mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental dan sosial anak–anak.

3. Departemen HR di sebuah perusahaan menjalankan peran sebagai supporting system, khususnya


dalam mengelola sumber daya manusia. Setelah proses rekrutmen dan seleksi atas
kandidat selesai, perusahaan akan memilih calon karyawannya dan mempekerjakan kandidat
terpilih. Apa yang melandasi hubungan kerja antara perusahaan dan karyawan tersebut, tak lain
adalah perjanjian kerja. Perjanjian kerja inilah yang memuat hak dan kewajiban masing-masing
pihak.
Dalam UU Ketenagakerjaan, kita akan tahu bahwa ada tiga unsur hubungan kerja yang terdapat
dalam perjanjian kerja. Ketiganya ialah unsur pekerjaan, unsur upah, serta unsur perintah.
Namun, apabila kita mencermati pengertian perjanjian kerja dalam KUH Perdata, ada satu unsur
hubungan kerja lainnya, yaitu waktu. Unsur waktu menandai lamanya periode perjanjian kerja
tersebut berlaku bagi kedua belah pihak.

Jika kita cermati kembali definisi perjanjian kerja dalam UU Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003,
akan tampak adanya faktor “waktu” yang perlu dinyatakan dalam perjanjian tersebut. Namun,
apabila waktu/ lamanya hubungan kerja tidak disebutkan dalam perjanjian atau peraturan undang-
undang, maka yang berlaku adalah menurut kebiasaan (KUH Perdata Pasal 1603e). Dan, jika
masih tidak dapat ditetapkan, maka hubungan kerja itu dipandang diadakan untuk waktu tidak
tentu sampai dinyatakan putus (KUH Perdata Pasal 1603g).

Anda mungkin juga menyukai