Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 3

Nama Mahasiswa : RIWANTON SIREGAR

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043594523

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4336/ HUKUM KETENAGAKERJAAN

Kode/Nama UPBJJ : 21/ JAKARTA

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Menurut UU No 13 Tahun 2003 pasal 156 ayat 2, bahwa Perhitungan uang pesangon dalam hal terjadi
pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa
kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima, paling sedikit sesuai berapa lama masa kerjanya,
Jika saudara telah bekerja selama 11 tahun maka dapat uang pesangon adalah termasuk ketentuan (masa kerja 8
(delapan) tahun atau lebih, adalah 9 (sembilan) bulan upah). Sedangkan perhitungan uang penghargaan masa
kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun, adalah 4 (empat) bulan upah.
Bahkan jika perusahaan jatuh pailit asset perusahaan bisa dijual, dilelang untuk pembayaran hak-hak dari
pekerja terlebih dahulu. Artinya perusahaan memang dapat melakukan pemutusan hubungan kerja selama
Covid-19 dengan alasan Overmacht, tetapi perusahaan harus dapat membuktikan akibat pandemi Covid-19
tidak mampu lagi melaksanakan kewajibannya terhadap pekerja/buruh. Perusahaan yang tidak mampu
menunaikan kewajibannya terhadap pekerjanya dapat dinyatakan pailit dan aset perusahaan yang disita
selanjutnya dijual, dilelang untuk pembayaran hak-hak dari perkerja yang diprioritas untuk dilakukan
pembayarannya.
Langkah yang akan saya tempuh terkait PHK Karyawan
1. Menyiapkan data pendukung.
2. Memberikan informasi kepada karyawan yang bersangkutan.
3. Melakukan musyawarah.
4. Melakukan mediasi hukum.
5. Menyiapkan kompensasi.

2. Dalam menjalankan tugas sebagai pengacara, Mediator Hubungan Industrial harus mengupayakan agar tercapai
kesepakatan diantara pihak yang bertikai untuk mencapai kompromi atau penyelesaian yang dapat diterima oleh
kedua belah pihak dengan mengemukakan alasan-alasan penting secara persuasif.
Alur Proses Mediasi yang akan ditentukan adalah:

1. Setelah menerima pelimpahan perselisihan, maka mediator wajib menyelesaikan tugasnya selambat-
lambatnya 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak menerima pelimpahan perselisihan;
2. Mediator harus mengadakan penelitian tentang pokok perkara dan mengadakan siding MEDIASI;
3. Mediator dapat memanggil satu saksi ahli guna diminta dan di dengar kesaksiannya jika diperlukan.
Pihak-pihak yang dipanggil harus menunjukkan dan membukakan buku-buku atau surat-surat yang
diperlukan;
4. Apabila tercapai kesepakatan, maka dibuat Perjanjian Bersama (PB) yang ditandatangani kedua belah
pihak serta didaftarkan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI);
5. Apabila salah satu pihak melakukan ingkar janji, maka bisa diminta Eksekusi kepada Pengadilan
Hubungan Industrial (PHI);
6. Apabila tidak tercapai Kesepakatan, maka Mediator mengeluarkan Anjuran Tertulis yang dilimpah-kan
kepada kedua belah pihak;
7. Apabila Anjuran telah diterima oleh kedua belah pihak, maka dibuat Perjanjian Bersama dan didaftarkan
ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

Sebagai Dasar Hukum:

1. Undang – Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;


2. Undang – Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial;

Anda mungkin juga menyukai