PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak
serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, ini membuat Indonesia pantas
disebut sebagai negara yang kaya akan sumber dayanya, baik pada sumber daya alam
maupun sumber daya manusianya. Hal ini harusnya dapat memberikan keuntungan besar
untuk perekonomian di Indonesia.
Namun hal itu belum bisa terwujud karena keadaan di Indonesia sekarang tidak
seperti yang kita bayangkan. Ini karena pemerintah Indonesia yang belum dapat
mengefesiensikan sumber daya alam dan manusianya yang melimpah. Faktanya sekarang,
banyak warga Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan atau dengan kata lain menjadi
pengangguran di negaranya sendiri.
Pengangguran ada karena jumlah populasi yang setiap saat bertambah dengan
pesat tanpa ada keseimbangan antara lahan untuk mencari kerja dengan jumlah penduduk
yang semakin bertambah itu. Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan
kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya.
Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa
sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu
hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
1
rendah, yang akan menurunkan tingkat pendapatan masyarakat nantinya. Pengangguran
merupakan masalah serius yang dihadapi dalam pembangunan sumber daya manusia yang
tengah dilakukan saat ini.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi permasalahan pada makalah
ini adalah :
1. Apakah definisi pengangguran itu ?
C. TUJUAN PENULISAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGANGGURAN
1. Pengertian secara umum.
3
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan rumus:
a) Menganggur (Unemployed), yaitu mereka yang sama sekali tidak bekerja atau
sedang mencari pekerjaan. Kelompok ini sering disebut juga pengangguran
terbuka (open unemployment).
b) Setengah Menganggur (Underemployed), yaitu mereka yang bekerja, tetapi
belum dimanfaatkan secara penuh. Aartinya jam kerja mereka dalam
seminggu kurang dari 35 jam.
c) Bekerja Penuh (Employed), yaitu orang-orang yang bekerja penuh atau jam
kerjanya mencapai 35 jam per minggu.
4
B. JENIS-JENIS PENGANGGURAN
Pengangguran dikelompokkan dalam beberapa macam yang antara lain sebagai berikut :
a. Pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja yang tidak bekerja secara optikal
karena sesuatu alasan tertentu.
b. Pengangguran terbuka, adalah pencari kerja yang sedang mencari pekerjaan
c. Setengah pengangguran, adalah para pekerja yang bekerja dibawah jam kerja
normal
pengangguran terpaksa (involuntary), adalah seseorang yang bersedia bekerja
untuk suatu pekerjaan tertentu dengan upah tertentu, tetapi sebenarnya
pekerjaannya tidak ada.
pengangguran sukarela (voluntary), adalah pengangguran yang disebabkan
para pekerja tidak mau menerima suatu pekerjaan dengan upah yang berlaku
di pasar atau pekerja rela melepas pekerjaannya dengan alasan mungkin
memperoleh penghasilan dari harta kekayaan mereka seperti menyewakan
rumah, kendaraan, dan menikmati warisan.
pengangguran bruto, ialah gabungan pengangguran terbuka dengan
setengahnya pengangguran.
5
b. Pengangguran siklikal, adalah pengangguran yang terjadi karena adanya kesulitan
temporer dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja, yang
disebabkan dari kondisi geografis, informasi, dan dari proses perekrutan yang
panjang.
c. Pengangguran struktural, adalah pengangguran yang terjadi karena adanya
perubahan struktur perekonomian yang umumnya negara berusaha dalam
mengembangkan perekonomian dalam pola agraris ke industri.
d. Pengangguran teknologi, adalah pengangguran yang terjadi karena penggunaan
mesin dan kemajuan teknologi. Hal ini ditimbulkan dari adanya pergantian negara
manusia oleh mesin0mesin dan bahan kimia.
6
C. MASALAH PENGANGGURAN SECARA UMUM
D. PENYEBAB PENGANGGURAN
2. Pendidikan dan keterampilan yang rendah sehingga tidak mampu bersaing dan
tersisih.
3. Adanya lapangan kerja yang dipengaruhi oleh musim.
7
4. Angkatan kerja yang tidak memenuhi persyaratan-persyaratan yang diminta oleh
dunia kerja.
5. Teknologi yang semakin modern belum terimbangi oleh kemampuan.
6. Pengusaha yang selalu mengejar keuntungan dengan cara melakakukan penghematan-
penghematan, misalnya penerapan rasionalisasi.
7. Terdapat ketidakstabilan perekonomian, politik, dan keamanan suatu Negara.
Setiap tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan sekolah atau kuliah yang begitu
tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang
ada, baik yang di sediakan oleh pemerintah maupun swasta.Tingkat pengangguran
yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial
sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka
panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-
negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di
mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit,
dilakukan oleh lebih banyak orang
8
Tingkat Pengangguran Februari 2019 Turun Ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
9
F. DAMPAK PENGANGGURAN
10
Dampak pengangguran terhadap penawaran agregat makin terasa dalam
jangka panjang. Makin lama seseorang menganggur, keterampilan, produktivitas
meupun etika kerjanya akan mengalami penurunan.
Melemahnya permintaan dan penawaran agregat jelas akan mengancam
stabilitas perekonomian. Hal ini telah berkali-kali terbukti dalam sejarah
peekonomian dunia. Misalnya Depresi Besar (1929-1933), oleh para ekonom
disebabkan oleh melemahnya permintaan agregat. Krisis Ekonomi Asia Timur
(1988), termasuk yang dialami Indonesia, menurut Bank Dunia (World Bank,
1999) maupun IMF (1998), dapat dijelaskan dalam konteks interaksi melemahna
permintaan dan penawaran agregat.
11
Adapun dampak penganggguran terhadap kegiatan ekonomi antara lain
sebagai berikut :
- Kemiskinan adalah akibat utama dari masalah pengangguran. Walau awalnya
memiliki banyak uang, orang yang menganggur dalam waktu lama tentu akan
menjadi miskin secara perlahan.
- Kegiatan produksi terhambat, karena menurunnya output yang dihasilkan dan
kualitas dari output tersebut, sehingga dapat menurunkan pendapatan nasional
dan pendapatan per kapita.
- Kegiatan distribusi kurang lancar, karena apabila output yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan kualitasnya rendah, maka barang tersebut tidak laku di
pasaran, baik pasaran dalam negeri maupun luar negeri, sehingga
pertumbuhan ekonomi menjadi rendah.
- Kegiatan konsumsi berkurang, karena barang yang diperlukan oleh konsumen
tidak terpenuhi oleh produsen. Apalagi bila produsen tidak mampu untuk
memproduksi suatu barang, maka akan terjadi kelaparan.
b. Dari segi sosial.
Adapun dampak penganggguran terhadap segi sosial antara lain sebagai berikut :
- Akan timbul masalah lain seperti tindak kriminal yang semakin banyak,
meningkatkan jumlah pengemis atau gelandangan.
- Timbulnya perasaan kurang percaya diri
- Secara individu, orang yang menganggur tentu akan stres dan depresi. Tak
hanya karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup, ia bisa saja akan
dikucilkan masyarakat. Sebagai contoh, seorang lelaki muda yang
pengangguran membunuh adiknya yang masih berusia 11 tahun karena diejek
menganggur oleh sang adik. Itulah salah satu contoh bahaya stres seorang
penganggur.
c. Dari segi pembangunan ekonomi nasional.
Adapun dampak penganggguran terhadap pembangunan ekonomi nasional
antara lain sebagai berikut :
- Masyarakat tidak mampu memaksimalkan kemakmuran
- Pendapatan pejak pemerintah berkurang
- Tidak dapat menggalakan pertumbuhan ekonomi
12
G. SOLUSI UNTUK MENGATASI PENGANGGURAN
a. Pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab pengangguran
adalah rendahnya tingkat pendidikan seseorang, sehingga ia tidak memiliki
pengetahuan yang cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan.
b. Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak
sehingga dapat membantu untuk mengurangi tingkat pengangguran.
c. Tak hanya pemerintah, masyarakat pun diimbau untuk dapat menciptakan
lapangan pekerjaan bagi orang lain.
d. Mendirikan tempat-tempat pelatihan keterampilan, misalnya kursus menjahit,
pelatihan membuat kerajinan tangan, atau BLK (Balai Latihan Kerja) yang
didirikan di banyak daerah. Hal ini juga termasuk cara mengatasi pengangguran,
sehingga orang yang tidak berpendidikan tinggi pun bisa bekerja dengan modal
keterampilan yang sudah mereka miliki.
e. Pemerintah diharapkan mendirikan suatu lembaga bantuan kredit atau langsung
bekerja sama dengan bank-bank tertentu untuk memberikan kredit pada
masyarakat yang kurang mampu. Kredit tersebut diharapkan dapat membantu
mereka untuk mendirikan suatu usaha, misalnya UKM atau sejenisnya.
f. Sebagai antisipasi, pelajar perlu diberi pendidikan non-formal. Pendidikan non-
formal bisa berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi atau
peningkatan EQ, serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mempu
menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan
sekolah yang hanya bisa melamar pekerjaan.
13
2. Cara mengatasi pengangguran menurut jenis-jenis pengangguran :
14
d. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman terjadi karena perubahan musim atau karena
perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Cara yang dilakukan untuk
mengatasi pengannguran musiman, antara lain;
1) Memberikan latihan keterampilan yang lain seperti menjahit, mengelas,
menyablon, dan membordir. Dengan demikian, mereka dapat bekerja
sambil menunggu datangnya musim tertentu.
2) Segera memberi informasi bila ada lowongan kerja di sektor lain.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Angka pengangguran di Indonesia yang sangat tinggi mencapai berjuta-juta
merupakan masalah yang sangat penting bagi perekonomian di Indonesia. Dampak
pengangguran juga sangat berperan bagi masyarakat dari segi ekonomi, sosial serta
bidang pembangunan ekonomi. Maka dari itulah strategi komunikasi pembangunan,
kebijakan-kebijakan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis mutlak dilakukan
agar angka pengangguran dapat ditekan maupun dikurangi. Dengan kebijakan yang
langsung menyentuh permasalahan pengangguran, maka penyebab dari berbagai patologi
sosial yang dialami masyarakat saat ini dapat dikurangi. Berbagai masalah sosial
perkotaan yang meresahkan masyarakat saat ini berakar dari kesulitan hidup atau
kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh ketiadaan. Dari pembahasan diatas maka kami
dapat menyimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengangguran adalah seorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin mendapat
pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
2. Pengangguran menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran
masyarakat tidak mencapai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi
yang paling utama.
3. Pengangguran di sebabkan oleh besarnya angkatan kerja tidak seimbang dengan
kesempatan kerja, struktur lapangan kerja tidak seimbang, kebutuhan jumlah dan jenis
tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak seimbang, meningkatnya peranan
dan aspirasi angkatan kerja wanita salam seluruh struktur angkatan kerja Indonesia,
penyediaan dan pemanfaatan tenaga kerja antar daerah tidak seimbang.
B. SARAN
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah.
Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan,
serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-sungguh sampai
terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan
pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri
sesuai dengan kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan
kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan. Selain
dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan
jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia.
16
DAFTAR PUSTAKA
Erni, Umi Hasanah. 2013. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. CAPS. Yogyakarta.
Drs. Ek, M. Soc. Sc. Sadono Sukirno. 1981. Pengantar Teori Makroekonomi. Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Mulia Nasution, S.E. 1997. Teori Ekonomi Makro. Jakarta: Penerbit Djambatan.
17