PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia adalah
masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak
langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah - masalah sosial politik yang
juga semakin meningkat. Dengan jumlah angkatan kerja yang cukup besar, arus
migrasi yang terus mengalir, serta dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai
saat ini, membuat permasalahan tenaga kerja menjadi sangat besar dan kompleks.
Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja
yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Juga kompetensi pencari kerja tidak
sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi
para pencari kerja.
Fenomena pengangguran juga berkaitan erat dengan terjadinya pemutusan
hubungan kerja, yang disebabkan antara lain; perusahaan yang menutup / mengurangi
bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif; peraturan
yang menghambat inventasi; hambatan dalam proses ekspor impor, dan lain - lain.
b).
c).
d).
e).
f).
b).
c).
d).
e).
f).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Pengangguran
Tiap negara dapat memberikan definisi yang berbeda mengenai definisi
pengangguran. Nanga ( 2005 : 249 ) mendefinisikan pengangguran adalah suatu
keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak
memiliki pekerjaan dan secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. Dalam sensus
penduduk 2001 mendefinisikan pengangguran sebagai orang yang tidak bekerja sama
sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan
berusaha memperoleh pekerjaan ( BPS, 2001 : 8 ).
Menurut Sukirno ( 2004 : 28 ) pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam
perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi belum memperolehnya.
Selanjutnya International Labor Organization ( ILO ) memberikan definisi pengangguran
yaitu :
Pengangguran terbuka adalah seseorang yang termasuk kelompok penduduk usia
kerja yang selama periode tertentu tidak bekerja, dan bersedia menerima pekerjaan,
serta sedang mencari pekerjaan.
karyawan dan pekerja mandiri ( berusaha sendiri ) yang selama periode tertentu secara
terpaksa bekerja kurang dari jam kerja normal, yang masih mencari pekerjaan lain atau
masih bersedia mencari pekerjaan lain / tambahan ( BPS, 2001: 4 ).
Sedangkan menurut Survei Angkatan Kerja Nasional ( SAKERNAS ) menyatakan
bahwa :
Setengah pengangguran terpaksa adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam
per minggu yang masih mencari pekerjaan atau yang masih bersedia menerima
pekerjaan lain.
Setengah pengangguran sukarela adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam
per minggu namun tidak mencari pekerjaan dan tidak bersedia menerima pekerjaan lain
( BPS, 2000: 14 ).
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja
sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari
kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu
menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena
dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan
berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah - masalah
sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang
buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi
juga
dapat menyebabkan
sungguh - sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak
karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
2.2.2.
c).
menganggur.
Pengangguran
struktural
bisa
diakibatkan
oleh
beberapa
kemungkinan, seperti :
Akibat permintaan berkurang
Akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi
Akibat kebijakan pemerintah
d).
Pengangguran teknologi
Pengangguran Politis
Pengangguran Deflatoir
Pengangguran
deflatoir
ini
disebabkan
tidak
cukup
tersedianya
lapangan
dengan
jumlah
lapangan
pekerjaan
yang
mampu
menyerapnya.
pendapatan
menyebabkan
penganggur
harus
mengurangi
b).
c).
d).
e).
f).
tingkat
pengangguran
dalam
sebuah
perekonomian
akan
Orang yang menganggur berarti tidak memiliki penghasilan sehingga hidupnya akan
membebani orang lain yang bekerja. Dampaknya adalah terjadinya penurunan
pendapatan per-kapita. Dengan kata lain, bila tingkat pengangguran tinggi maka
pendapatan per kapita akan menurun dan sebaliknya bila tingkat pengangguran rendah
pendapatan per kapita akan meningkat, dengan catatan pendapatan mereka yang
masih bekerja tetap.
2.
Pendapatan Negara
Orang yang bekerja mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji, Upah/gaji tersebut
sebelum sampai di tangan penerima dipotong pajak penghasilan terlebih dahulu. Pajak
ini merupakan salah satu sumber pendapatan negara sehingga bila tidak banyak orang
yang bekerja maka pendapatan negara dari pemasukan pajak penghasilan cenderung
berkurang.
3.
Beban Psikologis
nasional
dan
daerah
untuk
menyusun
kebijakan
dan
strategi
serta
seluruhnya
untuk
berupaya
mengatasi
pengangguran.
Dalam deklarasi itu ditegaskan, bahwa untuk itu, sesuai dengan Undang-undang Nomor
13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sebaiknya segera dibentuk Badan Koordinasi
Perluasan Kesempatan Kerja.
Kesadaran dan dukungan sebagaimana diwujudkan dalam kesepakatan GNPP
tersebut, menunjukan suatu kepedulian dari segenap komponen bangsa terhadap
masalah
ketenagakerjaan,
utamanya
upaya
penanggulangan
pengangguran.
Menyadari bahwa upaya penciptaan kesempatan kerja itu bukan semata fungsi dan
tanggung jawab Depatemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, akan tetapi merupakan
tanggung jawab kita semua, pihak pemerintah baik pusat maupun daerah, dunia usaha,
maupun dunia pendidikan. Oleh karena itu, dalam penyusunan kebijakan dan program
masing-masing pihak, baik pemerintah maupun swasta harus dikaitkan dengan
penciptaan kesempatan kerja yang seluas-luasnya.
menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam
pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan
banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
f) Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil
produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses
produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan
secara bersama - sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia
untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
g) Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk ( meminimalisirkan menikah pada usia
dini ) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau
melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang
jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh
pemerintah.
h) Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi
secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri.Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga
terampil.Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
i)
Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional ( Sisdiknas ). Sistem
pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi
kompetensi.Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi
yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
j)
Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai letak
geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau - pulau yang sangat
potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu
dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang
yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran terjadi disebabkan
antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu juga kurang
efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Setiap penganggur diupayakan
memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai
Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi
jadikan penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik
juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Semua permasalahan hal
diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat kebijakan ( Decision Maker ). Namun hal yang
tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran
bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang multidimensi pula.
3.2. Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah.
Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan pekerjaan,
serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh - sungguh sampai
terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan
kerja kepada masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna
meningkatkan
kemampuan,
produktifitas
dan
kesejahteraan.
Selain
dari
pemerintah,
masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran
yang terjadi di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://zenaoke.wordpress.com/2012/04/17/makalah-pengangguran/
www.anneahira.com/pengertian-pengangguran.html
Http://agungbudiblog.blogspot.com/arti-definisi-dan-pengertian.html
Http: //ekonomi-indonesia-bisnis.infogue.com
www.serbaseru.com/pengangguran-pengertian-jenis-macam.html
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1...............Latar Belakang....................................................................1
1.2...............Rumusan Masalah..............................................................1
1.3...............Tujuan..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................2
2.1. Pengertian Pengangguran
2.2. Macam - Macam Pengangguran
2.2.1. Berdasarkan Jam Kerja
2.2.2. Berdasarkan Penyebab Terjadinya
2.3. Berdasarkan Penyebab Terjadinya
2.4. Tingkat Pengangguran Di Indonesia
2.5. Cara Mengatasi Pengangguran
2.6. Dampak Pengangguran Terhadap Ekonomi Masyarakat
2.7. Gerakan Nasional Penanggulangan Pengangguran (GNPP)
2.8. Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran
BAB III PENUTUP.........................................................................................11
A. Kesimpulan........................................................................................11
B. Saran..................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan dan
kesadaran, karena penyusun dapat menyelesaikan dapat menyelesaikan makalah ini pada
waktu yang telah di tentukan dan makalah ini sebagai salah satu tugas Matakuliah
Perekonomian Indonesia yang berjudul PENGARUH PENGANGGURAN TERHADAP
PEREKONOMIAN INDONESIA
Judul ini dipilih karena penyusun tertarik dengan masalah pengangguran di Indonesia.
Banyak pengangguran tersebar di Indonesia yang sulit untuk mencari lapangan pekerjaan.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, sehingga penyusun mengharap
kritik dan saran dari pembaca agar pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam proses
pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
KELOMPOK 2