Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

OLEH

KELOMPOK I:

1. NUR ACHRIATY ACHMAR (0012 04 21 2016)


2. DWI ASTUTI HARDIANTI (0013 04 21 2016)
3. RIZKY AMALIAH YAHYA (0016 04 21 2016)

PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi manajerial merupakan bagian dari akuntansi dimana berfungsi
untuk menyediakan informasi bagi pengguna intern perusahaan, sehingga
membantu dalam mencapai tujuan perusahaan.
The Institute of Management Accountants (IMA) dalam Atkinson, Kaplan,
Matsumura, dan Young (2007) menjelaskan akuntansi manajemen sebagai berikut:
a value adding continuous improvement process of planning, designing,
measuring, and operating nonfinancial and financial information systems that
guides management action, motivates behavior, and support and creates the
cultural values necessary to achieve an organizations strategic, tactical, and
operating objectives.
Pengertian di atas menunjukkan bahwa akuntansi manajemen memberi
pengaruh yang cukup signifikan terhadap manajemen, dimana akuntansi
manajemen memberikan informasi yang berguna bagi manajemen dalam
mencapai tujuan dari perusahaan. Hal ini didukung oleh Horngren T Charles
(1991) yang menyatakan akuntansi manajemen sebagai proses identifikasi,
pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran, dan komunikasi tentang
informasi yang membantu masing-masing eksekutif untuk memenuhi tujuan
organisasi.
Hansen (2009), menjelaskan bahwa dalam menghasilkan suatu informasi,
sistem akuntansi manajemen meliputi serangkaian proses manajemen, antara lain:
1. Perencanaan adalah formulasi terinci dari kegiatan untuk mencapai suatu
tujuan akhir tertentu.
2. Pengendalian adalah kegiatan memonitor pelaksanaan rencana dan tindakan
korektif sesuai kebutuhan untuk memastikan rencana tersebut berjalan
sebagaimana semestinya.
3. Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan diantara berbagai alternatif.
Peran utama dari sistem informasi akuntansi manajemen adalah menyediakan
informasi yang memudahkan manajer dalam proses pengambilan keputusan.
BAB II
PERMASALAHAN

A. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Manajerial?


B. Mengapa Akuntansi Manajerial Penting untuk Karir?
C. Bagaimana perkembangan Akuntansi Manajerial saat ini?
D. Keahlian apa yang harus dimiliki manajer untuk sukses?

BAB III
PEMBAHASAN

A. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Manajerial?


Menurut Para Ahli tentang Pengertian Akuntansi Manajerial.
1. Pengertian akuntansi manajerial menurut Garrison/ Noreen, akuntansi manajerial
berkaitan dengan penyediaan informasi untuk manajer yaitu orang yang di dalam
organisasi yang memberikan arahan dan pengendalian operasi organisasi.
2. Pengertian akuntansi manajerial menurut Chartered Institute adalah proses
identifikasi, pengukuran, akumulasi, analisis, penyusunan, interpretasi dan
komunikasi informasi yang digunakan oleh manajemen untuk merencanakan
mengevaluasi, pengendalian dalam suatu entitas serta memastikan kesesuaian
akuntabilitas penggunaan sumber daya tersebut.
3. Akuntansi manajerial menurut Rudianto, akuntansi manajerial merupakan sistem
alat, yakni jenis informasi yang dihasilkannya ditujukan kepada pihakpihak
internal organisasi seperti manajer keuangan, manajer produksi, manajer
pemasaran dan sebagainya guna pengambilan keputusan internal organisasi.
4. Pengertian akuntansi manajerial menurut Hariadi, akuntansi manajerial
merupakan identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan,
interpretasi dan pelaporan kejadiankejadian ekonomi suatu badan usaha yang
dimaksudkan agar manajemen dapat menjalankan fungsi perencanaan
pengendalian dan pengambilan keputusan.
5. Pengertian akuntansi manajerial menurut Abdul Halim adalah suatu kegiatan
(proses) yang menghasilkan informasi keuangan bagi manajemen untuk
pengambilan keputusan ekonomi dalam melaksanakan fungsi manajemen.
6. Menurut Mas`ud Macfoeds, akuntansi manajerial adalah keseluruhan biaya yang
dapat di telusuri manfaatnya pada produk yang bersangkutan sedangkan biaya
tidak langsung merupakan biaya gabungan untuk memproduksi beberapa macam
produk.
7. Pengertian akuntansi manajerial menurut Hansen/Mowen (2009), sistem
informasi akuntansi manajerial adalah sistem informasi yang menghasilkan
keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan memprosesnya
untuk mencapai tujuan khusus manajemen.
8. Menurut Charles T . Homgren, akuntansi manajerial adalah proses identifikasi,
pengukuran, akumulasi, analisa, penyiapan, penafsiran dan komunikasi tentang
informasi yang membantu masingmasing eksekutif untuk memenuhi tujuan
organisasi.
9. Menurut Chartered, Management Accounting adalah penyatuan bagian
manajemen yang mencakup penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan
untuk perumusan strategi aktivitas perencanaan dan pengendalian pembuatan
keputusan optimalisasi penggunaan sumber daya pengungkapan kepada pemilik
dan pihak luar, pengungkapan kepada pekerja/pengamanan aset.
10. Akuntansi manajerial menurut Darsono Prawiro Negoro adalah akuntansi
manajerial dirancang untuk mengelola dan menyajikan yang diperlukan oleh
manajemen untuk mencapai tujuan.
11. Halim dan Supomo (2000:3), akuntansi manajemen merupakan kegiatan yang
menghasilkan informasi keuangan untuk manajemen sebagai dasar pengambilan
keputusan dalam menjalankan fungsi manajemen.

12. Mulyadi (2001:2), akuntansi manajemen merupakan informasi keuangan


dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan oleh pemakai
intern entitas.

Beberapa sumber memberi definisi akuntansi manajemen dengan bermacam-


macam penjelasan, namun semuanya memiliki benang merah yang sama. Akuntansi
Manajemen adalah salah satu bidang akuntansi yang bertujuan menyajikan laporan-
laporan untuk tujuan dan kepentingan pihak internal perusahaan dalam melaksanakan
suatu proses manajemen yang terdiri atas sebuah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan serta pengendalian yang membantu manajemen dalam pengambilan
keputusan.
Akuntansi manajemen mungkin terlihat serupa dengan akuntansi keuangan.
Namun, pada kenyataannya kedua bidang akuntansi ini sangatlah berbeda.

B. Mengapa Akuntansi Manajerial Penting untuk Karir?


Pentingnya Akuntansi Manajerial
1. Bidang Studi Bisnis
a. Manajemen Pemasaran, mampu mengambil keputusan perencanaan yang
berhubungan dengan alokasi biaya iklan dalam berbagai media komunikasi
dan dalam perekrutan pegawai untuk area penjualan baru, maupun
pengambilan keputusan melakukan promosi penjualan atau penjualan secara
terpaket.
b. Manajemen Operasi, mampu merencanakan jumlah unit yang diproduksi
untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Mampu membuat anggaran biaya
operasional. Mampu secara cermat menentukan apakah perlu adanya
pembelian perlengkapan baru atau cukup memperbaikinya saja. Mampu
memutuskan pilihan untuk berinvestasi pada penataan ulang proses
manufaktr untuk mengurangi tingkat persediaan.
c. Manajemen SDM, membuat keputusan anggaran pelatihan karyawan dan
perekrutan karyawan. Membuat keputusan untuk mempekerjakan karyawan
secara paruh waktu atau karyawan tetap saat terjadi ketidakstabilan ekonomi.
2. Bidang Studi Akuntansi
Para Akuntan dapat membantu kinerja organsisasi dengan mengaplikasikan
keahlian perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang merupakan
dasar akuntansi manajerial.

C. Bagaimana perkembangan Akuntansi Manajerial saat ini?


1. Pendekatan menurut International Federation of Accountants (IFAC)
Menurut IFAC (1998) dalam Mahfar (2004), perkembangan akuntansi
manajemen dibagi ke dalam empat fase, antara lain penentuan biaya dan kontrol
keuangan, informasi untuk pengelolaan perencanaan dan pengendalian,
pengurangan limbah dalam proses produksi, dan penciptaan nilai melalui
penggunaan sumber daya yang efektif.
Fase pertama menjelaskan bahwa sebelum tahun 1950, akuntansi
manajemen dianggap sebagai kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi, dimana berorientasi pada penentuan biaya produk dan kontrol
keuangan.
Sumber utama data pada tahap ini diambil dari laporan keuangan, dimana
analisis rasio, analisis laporan keuangan dan teknik-teknik akuntansi biaya sangat
populer. Menurut Ashton et al. (1995) fase ini ditandai dengan teknologi produksi
relative sederhana (produk melalui serangkaian proses produksi yang berbeda),
biaya tenaga kerja dan bahan mudah diidentifikasi, serta proses manufaktur yang
dijalankan secara manual. Sedangkan penggunaan anggaran dan akuntansi biaya
merata pada periode ini. Akan tetapi, penggunaanya untuk pengambilan
keputusan masih sangat minim.
Fase kedua yaitu informasi untuk pengelolaan perencanaan dan
pengendalian menjelaskan bahwa fokus akuntansi manajemen bergeser ke
penyedia informasi untuk perencanaan dan pengendalian tujuan. Fokus ini mulai
bergeser menjelang tahun 50-60an. Pada fase ini, akuntansi manajemen dilihat
oleh IFAC sebagai kegiatan manajemen dalam peran staf (staff role). Fase ini
melibatkan dukungan staf (manajemen) kepada manajemen lini melalui
penggunaan teknologi analisis keputusan dan akuntansi pertanggungjawaban
(Ashton et al., 1995). Pada fase ini, praktik-praktik akuntansi manajemen yang
digunakan antara lain standart costing, Cost-Volume-Profit (CVP) dan break-
even analysis.
Fase ketiga yaitu pengurangan limbah dalam proses produksi. Pada fase
ini dilakukan pengeliminasian terhadap non-value-added activities, serta
penggunaan formula matematika seperti Economic Order Quantity (EOC model),
Inventory evaluation models (LIFO, FIFO), dan multiple regression. Fase ini
menjawab tantangan untuk memenuhi persaingan global diantisipasi dengan
memperkenalkan teknik manajemen dan produksi yang baru, dan pada saat yang
sama mengendalikan biaya, melalui pengurangan limbah sumber daya yang
digunakan dalam proses bisnis (IFAC, 1998).
Fase keempat, yaitu penciptaan nilai melalui penggunaan sumber daya
yang efektif menjelaskan bahwa fokus akuntan manajemen bergeser ke generasi
atau penciptaan nilai melalui penggunaan sumber daya secara efektif. Pada 1990-
an industri di seluruh dunia terus menghadapi ketidakpastian dan hal-hal yang
belum pernah terjadi sebelumnya di bidang manufaktur dan teknologi pengolahan
informasi (Ashton et al., 1995). Untuk mengatasi masalah ini makan diperlukan
penggunaan teknologi yang memakai driver dari nilai pelanggan, nilai pemegang
saham, dan inovasi organisasi (IFAC, 1998). Teknik-teknik akuntansi manajemen
yang diperkenalkan pada fase ini antara lain Just In Time (JIT), Balance Score
Card, dan Strategic Management Accounting.
Perbedaan penting antara tahap 2, tahap 3, dan tahap 4 adalah perubahan
dalam fokus penyediaan informasi dan arah pengelolaan sumber daya. Selain itu,
dapat dilihat bahwa teknik-teknik akuntansi manajemen yang digunakan juga
berbeda di tiap fase. Hal ini mnunjukkan bahwa teknik-teknik akuntansi
manajemen juga mengalami perkembangan dari waktu ke waktu menuju ke arah
yang lebih baik.
2. Pendekatan Loft
Sejarah akuntansi manajemen yang lain dijelaskan dengan sangat baik
oleh Loft (1995). Loft menjelaskan beberapa school of thought dari sejarah
akuntansi manajemen, antara lain (1) The traditional, or neo-classical revision
school, (2) The relevance lost school (yang selanjutnya disebut Johnson and
Kaplans text), (3) The labour process school, dan (4) The radical school.
Fase pertama melihat akar dari akuntansi manajemen di akhir abad 19,
dimana sistematika dari metode costing berubah sebagai respon dari masalah
Great Depression (1873-1896). Teknik akuntansi manajemen diharapkan
berkembang di abad 20 sebagai tools untuk perusahaan-perusahaan
manufaktur. Neo classical revision school mengatakan bahwa kelahiran akuntansi
manajemen, sebagai jalan untuk memaksimalkan laba dan sebagai pertahanan
untuk menghadapi persaingan yang kompetitif.
Fase kedua, The relevance lost school (yang selanjutnya disebut Johnson
and Kaplans text) melihat akuntansi manajemen sebagai kunci utama dalam
menjalankan aktivitas-aktivitas dalam perusahaan. Akuntansi manajemen dilihat
sebagai alat yang dibutuhkan yang dapat meningkatkan kapitalisme dan
perluasan yang cepat serta globalisasi perusahaan pada abad ke 20an. Akuntansi
manajemen dipandang sebagai sesuatu yang penting untuk pendekatan
manajemen ilmiah.
Bagaimanapun, relevance cost beranggapan bahwa kebanyakan
peningkatan utama akuntansi manajemen sudah terjadi di awal abad 20 dan sudah
gagal untuk merespon atau mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Dapat
dikatakan informasi akuntansi manajemen sudah kehilangan banyak
relevansinya. Hal ini dituliskan dengan indah oleh Johnson dan Kaplan (1987)
dalam bukunya Relevance Lost : The Rise and Fall of Management Accounting.
Fase selanjutnya yaitu The labour process school, melihat akuntansi
manajemen sebagai aspek signifikan dari peruabahan, dimana pekerja dan proses
pengelolaan pekerja dapat dikontrol. Secara signifikan, tahap ini melihat
akuntansi manajemen dan akuntan sebagai instrumen yang diterapkan oleh
pengeksplorasian tenaga kerja artinya mengurangi kekuatan tenaga kerja -
sehingga memperbolehkan dominasi oleh pemilik modal. Fase terakhir, The
radical school, memiliki kesamaan dengan pandangan labour process.
Akuntansi manajemen, dengan fokus tradisionalnya terhadap pengukuran
keuangan dan systematic surveillance dari tenaga kerja (dengan reward dan
penalties), diibaratkan sebagai suatu sistem yang disiplin dan pengawasan yang
digunakan oleh perusahaan.
3. Pendekatan Eastern-Shino Japanese
Di sisi lain, akuntansi manajemen jepang juga menarik perhatian dunia
seiring dengan meningkatnya ekonomi di Jepang. Pendekatan ketiga adalah The
Eastern or Shino Japanese Perspective. Professor Akira Nishimura (2002),
menjelaskan 4 tahapan evolusi akuntansi manajemen, antara lain Drifting
Management Accounting, The Traditional, The Quatitative Management
Accounting, dan The Integrated Management Accounting.
Fase pertama Drifting Management Accounting menjelaskan bahwa
bisnis dikelola berdasarkan perkembangan situasi dan data akuntansi masa lalu.
Tidak ada sistem independen akuntansi manajemen yang dibangun. Manajemen
bisnis cenderung bergantung pada rasio keuangan atau analisis komparatif bisnis.
Fase kedua, yaitu The Traditional, menjelaskan periode yang formatif
dimana kebanyakan dipengaruhi oleh penganggaran pemerintah Jepang pada saat
itu. Teknik-teknik akuntansi manajemen tradisional yang digunakan antara lain
budgetary control, standard costing, dan variance analysis.
Fase selanjutnya, yaitu The Quatitative Management Accounting,
menjelaskan bahwa formula matematika lebih sering digunakan untuk
manajemen laba. Daerah fundamental dari tahap ini adalah untuk mengontrol
proses perencanaan dan memperkirakan masa depan bisnis secara tepat. Liniar
programming dan the economic optimum stock model merupakan teknik-teknik
yang digunakan pada fase ini. Fase terakhir yaitu The Integrated Management
Accounting, menjelaskan mengenai informasi akuntansi manajemen yang sudah
terintegrasi dengan mekanisme kontrol manajemen dengan tujuan untuk
mendapatkan biaya efektif. Alat-alat akuntansi manajemen yang berkembang
pada tahap ini antara lain Lean Production Management system, target costing,
JIT, dan TQM.

D. Keahlian apa yang harus dimiliki manajer untuk sukses?


Keahlian yang dimiliki Manajer Sukses:
1. Keahlian Manajemen Strategis
Kemampuan memahami rencana yang disusun, variabel yang dikendalikan dan
keputusan yang diambil.
2. Keahlian Manajemen Risiko
Kemampuan bawha setiap strategi bisnis, rencana dan keputusan mengandung
risiko. Manajemen Risiko adalah proses yang digunakan perusahaan untuk
mengidentifikasi risiko-risiko tersebut dan memberikan respons sehingga
perusahaan mendapatkan kepastian dalam tercapainya tujuan-tujuan.
3. Keahlian Manajemen Proses
Proses Bisnis adalah tahapan yang dilakukan secara urut untuk menjalankan
tugas dalam suatu bisnis. Nilai Rantai terdiri atas fungsi bisnis utama yang
menambah nilai kepada produk atau jasa perusahaan.

Metode Proses Manajemen


a. Produksi Ramping (Lean Production/Lean Thinking), pendekatan manajemen
yang mengatur sumber daya seperti karyawan dan mesin di sekitar aliran
proses bisnis dan hanya memproduksi jika ada pesanan dari pelanggan.
Metode ini membuat cacat produk berkurang, efisiensi tenaga dan memiliki
respons yang cepat.
b. Teori Kendala (Theory of Constraints)
Kendala adalah segala sesuatu yang menghambat Anda mendapatkan apa
yang Anda inginkan. TOC didasarkan pada pandangan bahwa kendala secara
efektif adalah kunci keberhasilan. Cara kendala untuk memperkuat mata
rantai yang lemah. Prosedurnya adalah:
1) Identifikasi mata rantai paling lemah atau bagian yang menjadi kendala.
2) Jangan memberikan beban kerja yang lebih berat yang tidak dapat
ditangani pada mata rantai paling lemah, jika dilakukan mata rantai akan
putus.
3) Fokuskan perbaikan pada mata rantai terlemah.
4) Jika perbaikan sukses, bagian tersebut bukan lagi menjadi mata rantai
paling lemah lagi. Selanjutnya lakukan prosedur 1 kembali.
4. Keahlian dalam Pengukuran
Kemampuan menganalisis menggunakan data. Kunci analis data yang efektif
adalah memahami bahwa pertanyaan yang berusaha dijawab menjelaskan ukuran
yang digunakan dan cara menganalisisnya.
5. Keahlian dalam Kepemimpinan
Organisasi terdiri atas manusia. Manusia memiliki kepentingan pribadi,
ketidaknyamanan, keyakinan dan kesimpulan berdasarkan data yang memastikan
adanya dukungan kuat dari bawahan, sehingga manajer harus memiliki keahlian
dalam kepemimpinan yang kuat jika ingin bawahannya melakukan usaha untuk
mencapai tujuan organisasi. Untuk menjadi pemimpin yang efektif, Anda perlu
mengembangkan enam keahlian:
a. Menguasai bidang anda dan memiliki pengetahuan tentang operasi
perusahaan dimana terdapat fungsi dari luar bidang keahlian anda.
b. Mempunyai integritas yang tinggi dan etika yang kuat.
c. Memahami cara efektif melaksanakan perubahan dalam perusahaan.
d. Memiliki keahlian berkomunikasi yang kuat (presentasi dan mendengarkan
secara efektif).
e. Dapat memotivasi dan mendorong orang lain.
f. Dapat mengambil keputusan berdasarkan keputusan bersama.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas bahwa sistem informasi akuntansi manajemen
sangat berperan dalam membantu manajemen untuk pengambilan keputusan, baik
keputusan strategs maupun keputusan taktis. Untuk itu kami dapat menarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sebuah organisasi haruslah dibentuk atas usaha bersama dan mempunyai target
usaha yang hendak dicapai dalam periode - periode usaha berjalan.
2. Setiap manajer haruslah berpijak pada fungsi-fungsi manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian serta pengambilan
keputusan.
3. Akuntansi manajemen merupakan sistem dimana semua data akuntansi keuangan
yang masuk diseleksi dan akan diambil keputusan segera oleh manajer guna
mencapai tujuan khusus manajemen suatu perusahaan.

B. Saran
Pemanfaatan informasi akuntansi manajemen berkualitas bagi para manajer
hendaknya terus dilakukan sebagai dasar pengambilan keputusan dengan
memperbaiki sistem pengolahan informasi dari berbagai aspek termasuk
pengembangan teknologi informasi sehingga dapat menghasilkan informasi yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
A Santoso. 2015. Perkembangan Akuntansi Manajemen (Online). (e-
journal.uajy.ac.id/8321/3/EA218915.pdf, diakses 02 November 2016).

Arman Ali. 2013. Tugas Akuntansi Manajemen (Online). (http://doc-


bukanbasabasi.blogspot.co.id/ diakses, 02 Oktober 2016).

Eka Nicho. 2014. Pengertian Akuntansi Manajemen (Online).


(http://nichonotes.blogspot.co.id, diakses 02 November 2016).

Garrison, Ray H, Norren, Brewer. (2013). Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba


Empat.

Hansen, Don.R dan Maryanne M. Mowen. (2009). Akuntansi Manajerial. Volume dua.
Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.

Suedi, Bambang. 2012. Peranan Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan Keputusan


Manajerial. Semarang: Jurnal Stie Semarang Vol.4, No. 2, Edisi Juni 2012.

Anda mungkin juga menyukai