Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pengangguran merupakan salah satu masalah yang mempengaruhi kondisi
dan kinerja perekonomian suatu daerah. Pihak-pihak yang bisa disebut dengan
pengangguran adalah seseorang yang belum mendapat pekerjaan ataupun yang
sedang mencari sebuah pekerjaan. Di Indonesia pengangguran merupakan
masalah yang sangat penting untuk diselesaikan mengingat angka atau besaran
tingkat pengangguran yang mengalami kenaikan tiap tahunnya diikuti
bertambahnya jumlah penduduk dan jumlah angkatan kerja Indonesia. Tingginya
tingkat pengangguran dalam suatu negara dapat membawa dampak negatif
terhadap perekonomian negara tersebut.
Permasalahan pengangguran memang sangat kompleks untuk dibahas dan
merupakan isu penting, karena dapat dikaitkan dengan beberapa indikator-
indikator. Indikator-indikator ekonomi yang mempengaruhi tingkat pengangguran
antara lain pertumbuhan ekonomi negara bersangkutan, tingkat inflasi,
kemiskinan, serta besaran upah yang berlaku. Apabila di suatu negara
pertumbuhan ekonominya mengalami kenaikan, diharapkan akan berpengaruh
pada penurunan jumlah pengangguran, hal ini diikuti dengan tingkat upah. Jika
tingkat upah naik akan berpengaruh pada penurunan jumlah pengangguran pula.
Sedangkan tingkat inflasi yang tinggi akan berpengaruh pada kenaikan jumlah
pengangguran (Sukirno, 2008).
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam
menilai kinerja suatu perekonomian, terutama untuk melakukan analisis tentang
hasil pembangunan ekonomi yang telah dilaksanakan suatu negara atau suatu
daerah. Ekonomi dikatakan mengalami pertumbuhan apabila produksi barang dan
jasa meningkat dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan
sejauh mana aktivitas perekonomian dapat menghasilkan tambahan pendapatan
atau kesejahteraan masyarakat pada periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu
negara atau suatu wilayah yang terus menunjukkan peningkatan menggambarkan
bahwa perekonomian negara atau wilayah tersebut berkembang dengan baik.

1
Sebaliknya apabila suatu perekonomian tersebut tidak dapat berkembang dengan
baik hal terburuk yang akan muncul salah satunya adalah masalah pengangguran,
dengan tingginya angka pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah-masalah sosial lainnya. Selain itu, tingginya tingkat pengangguran di
suatu negara, dapat pula meningkatkan jumlah kriminilatias, menambah keresahan
sosial, serta meningkatkan kemiskinan di dalam suatu negara. Berdasarkan
kenyataan diatas, penulis tertarik melakukan penelitian tentang ”DAMPAK
PENGANGGURAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI
INDONESIA”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka ada beberapa rumusan
masalah yang dapat di ambil sebagai dasar kajian dalam penelitian yang
dilakukan. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud pengangguran?
2. Macam-macam pengangguran
3. Apa penyebab pengangguran?
4. Apa itu pertumbuhan ekonomi?
5. Apa dampak pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi?
6. Apa peran pemerintah Indonesia mengatasi pengangguran?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui pengertian dari pengangguran
2. Untuk mengetahui macam-macam pengangguran
3. Untuk mengetahui penyebab dari pengangguran
4. Untuk mengetahui apa itu pertumbuhan ekonomi
5. Untuk mengetahui dampak pengangguran terhadap pertumbuhan
ekonomi

2
6. Untuk mengetahui peran pemerintah Indonesia untuk mengatasi
pengangguran
7. Untuk menunjang pembelajaran IPS Terpadu pada Bab Ekonomi dan
untuk keperluan penulisan jenis publikasi ilmiah untuk kenaikan jenjang
kepangkatan ASN.

1.4. Manfaat Penulisan


Adapun diharapkan dengan adanya tulisan ini bisa mengetahui dan
menganalisis sejauh mana dampak dari pengangguran terhadap pertumbuhan
perkonomian Indonesia dan juga bisa menunjang guru dan siswa dalam
mendalami materi IPS Ekonomi terkhusus bab pengangguran.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengangguran

Ada begitu banyak pengertian dari pengangguran, Pengertian yang paling


umum dari pengangguran adalah sebuah golongan angkatan kerja yang belum
melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan uang. Pengguran tidak terbatas
pada orang yang belum bekerja. Orang yang sedang mencari pekerjaan dan orang
yang bekerja namun perkerjaannya tidak produktif pun dapat dikategorikan
sebagai pengangguran. .Sedangkan menurut pengertian beberapa para ahli
diantaranya :

Pengertian Pengangguran Menurut Ahli :

 Pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang


secara aktif mencari pekerjaan akan tetapi belum
memperolehnya. (Sukirno).

 Pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang


tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak mempunyai pekerjaan dan
juga secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. (Nanga) (2005: 249)

 Menurut Sakernas (Survey Keadaan Angkatan Kerja Nasional),


pengangguran didefinisikan sebagai berikut:
1. Mereka yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja;
2. Mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang
dilakukan seseorang dalam rangka mempersiapkan suatu
usaha/pekerjaan yang baru;

4
3. Mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin
mendapatkan pekerjaan, disebut dengan penganggur putus asa; dan
4. Mereka yang sudah mempunyai pekerjaan, tetapi belum mulai
bekerja.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para


pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan
dan masalah-masalah sosial lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah


pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per
kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal
istilah “pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

2.2.   Macam-Macam Pengangguran


2.2.1. Berdasarkan Jam Kerja
Berdasarkan jam kerja, pengangguran dikelompokkan menjadi 3 macam:

a) Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga


kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
b) Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan,

5
biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja
yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu.
c) Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang
sungguh- sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini
cukup banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah
berusaha secara maksimal.

2.2.2. Berdasarkan Penyebab Terjadinya

Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 7


macam:

a)  Pengangguran friksional (frictional unemployment)

Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara


yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis
antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerna penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang
ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian
suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia
yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya. Contohnya :
Perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri, untuk
sementaramenganggur. Berhenti dari pekerjaan yang lama, mencari
pekerjaan yang baru yang lebih baik 

b) Pengangguran konjungtural (cycle unemployment)

Pengangguran konjungtoral adalah pengangguran yang diakibatkan oleh


perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus
ekonomi. Contohnya: Di suatu perusahaan ketika sedang maju butuh
tenaga kerja baru untuk perluasan usaha. Sebaliknya ketika usahanya
merugi terus maka akan terjadi PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) atau
pemecatan.

c)  Pengangguran struktural (structural unemployment)

6
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh
perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Contohnya: Suatu daerah yang tadinya agraris (pertanian) menjadi daerah
industri, maka tenaga bidang pertanian akan menganggur. Pengangguran
struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti: akibat
permintaan berkurang, akibat kemajuan dan pengguanaan teknologi,
akibat kebijakan pemerintah.

d) Pengangguran musiman (seasonal Unemployment)

Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya


fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang
harus nganggur. Contohnya: pada musim panen, para petani bekerja
dengan giat, sementara sebelumnya banyak menganggur.

e)  Pengangguran teknologi

Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat


perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-
mesin. Contoh, sebelum ada penggilingan padi, orang yang berprofesi
sebagai penumbuk padi bekerja, setelah ada mesin penggilingan padi
maka mereka tidak  bekerja lagi.

f) Pengangguran Politis

Pengangguran ini terjadi karena adanya peraturan pemerintah yang secara


langsungatau tidak, mengakibatkan pengangguran. Misalnya penutupan
Bank-bank bermasalahsehingga menimbulkan PHK.

g)  Pengangguran Deflatoir

Pengangguran deflatoir ini disebabkan tidak cukup tersedianya lapangan


pekerjaandalam perekonomian secara keseluruhan, atau karena jumlah
tenaga kerja melebihikesempatan kerja, maka timbullah pengangguran.

2.3.   Penyebab Pengangguran

7
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakatakan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah


pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan.Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya, tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi.Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per
kapita suatu negara.

2.4.   Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah perkembangan kegiatan


dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan
dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah
pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam
jangka panjang. Perkembangan kemampuan memproduksi barang dan jasa
sebagai akibat pertambahan faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu
diikuti oleh pertambahan produksi barang dan jasa yang sama besarnya.
Pertambahan potensi memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan
produksi yang sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih
lambat dari potensinya. ( Sadono Sukirno;10).

Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertumbuhan ekonomi itu adalah


kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan
semakin banyak barang barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini

8
tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologi, penyesuaian kelembagaan, dan
ideologi yang diperlukannya. Definisi ini memiliki empat komponen :

1. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara


terus-menerus persediaan barang.
2. Teknologi maju merupakan faktor dalam pertumbuhan ekonomi yang
menentukan derajat kemampuan dalam penyediaan aneka macam barang
kepada penduduk; dan kepada penduduk

3. Penggunaan teknologi secara luas dan efisien memerlukan penyesuaan di


bidang kelembagaan dan ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh
ilmu pengetahuan dapat dimanfaatkan secara tepat dimanfaatkan.
4. Teori pertumbuhan ekonomi sebagai penjelasan mengenai faktor
mengenai faktor-faktor apa yang menentukan kenaikan ouput per kapita
dalam jangka panjang, dan mengenai bagaimana factor tersebut
berinteraksi satu sama lain sehingga terjadi proses pertumbuhan.
Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah
proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

2.5. Dampak Pengangguran Terhadap Pertumbuhan Perekonomian Suatu


Negara

Tujuan akhir dari pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah
meningkatkan kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar setabil
dan dalam keadaan terus meningkat. Jika tingkat pengangguran disuatu negara
relatif tinggi, hal ini akan menghambat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi
yang telah diimpikan. Hal ini karena pengangguran berdampak negatif terhadap
kegiatan perekonomian, dan kesetabilan politik, seperti berikut:

1. Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak dapat


memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dapat dicapainya. Hal ini
terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil
(nyata) yang dicapai masyarakat lebih rendah daripada pendapatan

9
potensial (pendapatan yang seharusnya). Sehingga, kemakmuran yang
dicapai masyarakatpun lebih rendah.
2. Pengangguran menyebabkan pendapatan negara yang berasal dari sektor
pajak khususnya pajak penghasilan akan berkurang. Hal ini terjadi karena
pengangguran yang tinggi menyebabkan kegiatan perekonomian
menurun sehingga pendapatan masyarakatpun akan menurun. Dengan
demikian, pajak yang harus dibayar masyarakatpun akan menurun. Jika
penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan perekonomian
pemerintah akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan
terus menurun.
3. Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Keberadaan
pengangguran menyebabkan daya beli masyarakat berkurang sehinggga
permintaan terhadap barang hasil produksi berkurang. Keadaan demikian
tidak merangsang kalangan investor untuk melakukan perluasan atau
pendirian industri baru. Dengan demikian,tingkat investasi turun
sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak meningkat.
4. Pengangguran menambah beban pengeluaran negara. Bagaimanapun juga
setiap manusia memerlukan kebutuhan untuk bertahan hidup seperti
makan. Namun jika manusia tersebut tidak bekerja dan tidak memiliki
pendapatan, mereka tak kan mampu untuk memenuhi kebutuhannya
tersebut. Dan untuk memenuhi kebutuhan mereka tersebut, pemerintah
menyalurkan beras untuk orang miskin (RASKIN), bantuan tunai
langsung (BLT) yang tentunya menambah anggaran negara dan
mengurangi pendapatan negara.
7. Penganguran akan menimbulkan ketidak stabilan politik. Pengangguran
yang tinggi juga akan menyebabkan ketidakpuasan rakyat sehingga
menimbulkan demostrasi, bahkan huru – hara sehingga keadaan politik
menjadi tidak setabil.

Tidak pada perokonomian saja pengangguran berdampak, namun


pengangguran juga berdampak pada masyarakat. Pengangguran akan
menimbulkan ketidaksetabilan sosial. Tingkat pengangguran yang tinggi
menggambarkan banyak masyarakat yang kehilngan pendapatan. Namun, mereka

10
tetap dituntut memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarganya, sehingga
mereka akan melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Inilah yang
memicu terjadinya pencopetan, perampokan, dan tindak kriminal lainya.

2.6. Peran Pemerintah Indonesia Mengatasi Pengangguran

Pengangguran sangat erat kaitannya dengan persoalan ekonomi. Tentu saja


Banyaknya pengangguran dapat menimbulkan menaikkan tingkat kemiskinan.
Untuk itu, sangat dibutuhkan cara mengatasi pengangguran agar tidak merebak
dan kesejahteraan ekonominya bisa tercapai. Dalam hal ini, inilah peran aktif
pemerintah dalam mengatasi pengangguran.
1. Memberikan pendidikan dan pelatihan
Pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan generasi emas yang
potensial merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh
pemerintah dalam rangka mengatasi pengangguran. Banyaknya
masyarakat usia produktif merupakan suatu potensi yang baik. Hal ini
harus dimanfaatkan dengan pemberian pendidikan yang berkualitas
hingga tingkat perguruan tinggi.
2. Menyelenggarakan Bursa Tenaga Kerja
Apakah yang dimaksud dengan bursa tenaga kerja? Bursa tenaga kerja
ini merupakan tempat yang mempertemukan antara pemberi kerja dengan
pencari kerja. Melalui cara ini, para pencari kerja tidak akan kesulitan
lagi dalam mendapatkan informasi lowongan pekerjaan yang sesuai
dengan potensinya. Dalam bursa ini, setiap pencari kerja akan diberikan
lowongan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan dan
keterampilannya. Oleh karena itu, setiap pekerjaan akan diisi oleh SDM
yang sesuai di bidangnya dan pencari kerja tinggal melakukan sistem
seleksi untuk menentukan pihak yang layak diterima untuk mengisi
posisi yang ditawarkan.
3. Mendirikan Industri Padat Karya
Industri padat karya merupakan suatu program pemerintah yang sengaja
dibentuk untuk memberikan pekerjaan kepada para tenaga kerja yang
menganggur agar mendapatkan pekerjaan dan penghasilan selama proyek

11
berjalan. Proyek pemerintah tersebut berskala cukup besar, sehingga
membutuhkan banyak pekerja untuk menyelesaikannya. Dalam hal ini,
pemerintah melibatkan para pengangguran untuk menyelesaikan
proyeknya, sehingga bisa menjadi alternatif sementara dalam mengatasi
pengangguran. Dalam pelaksanaannya, pemerintah juga perlu memantau
jalannya proyek dan mengevaluasi pekerjaan yang dihasilkan melalui
pihak terkait yang profesional di bidangnya.
4. Memberikan Sosialisasi Pembiayaan
Sosialisasi juga penting untuk dilakukan. pemerintah sebagai pihak yang
diberi amanah untuk menyejahterakan kehidupan rakyat harus
mengupayakan yang terbaik. salah satu caranya adalah memberikan
sosialisasi kewirausahaan kepada masyarakat yang sudah terdidik atau
terlatih yang produktif untuk membuka suatu usaha. Hal ini merupakan
suatu cara mengatasi pengangguran yang sebenarnya berpotensi, hanya
saja mereka terhalang oleh lowongan pekerjaan yang terbatas. Untuk itu,
dalam sosialisasi dijelaskan juga bahwa ada program pembiayaan usaha
yang bisa diperoleh dari lembaga keuangan, sehingga bisa membantu
untuk memberikan sejumlah modal usaha.
5. Mendirikan Desa Wisata
Istilah desa wisata pasti sudah dikenal, terutama pada akhir-akhir ini.
desa wisata merupakan salah satu cara efektif untuk mengatasi
pengangguran. Setiap daerah pasti mempunyai potensi dan masyarakat di
dalamnya bisa diberdayakan untuk memanfaatkan potensi tersebut.
Setiap warga desa bisa berlatih untuk mengolah potensi daerah untuk
memperoleh pendapatan. Sebagai contoh, desa tersebut punya lahan yang
subur, maka dapat ditanami beragam tanaman hias, tanaman buah, bahan
makanan, hingga tanaman obat. Dengan demikian, bisa menjadi desa
wisata hijau. Selain itu, keterampilan warga juga bisa diberdayakan,
misalnya dengan pemanfataan barang bekas atau bahan alami untuk
kerajinan.
Demikianlah beberapa upaya pemerintah yang dilakukan untuk mengatasi
pengangguran agar dapat diminimalisir. Jumlah pengangguran yang dapat

12
diminalisir mampu memajukan tingkat perekonomian dan kesejahteraan individu
dan negara. Cara mengatasi pengangguran melalui program pemerintah tersebut
harus dijalankan dengan baik agar berjalan optimal.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. KESIMPULAN

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak


sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan
adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang
sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial
lainnya.
Ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap pengangguran di Indonesia.
Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh pembuat
kebijakan (Decision Maker). Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah
bahwa masalah pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukan
cara pemecahan yang multidimensi pula.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi
pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran
dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan
efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.Memulihkan
kondisi pengangguran di Indonesia tentulah tidak semudah membalikan telapak
tangan. Karena itu diperlukan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat dan

13
pemerintah. Solusi paling mudah untuk mengatasi hal ini adalah dengan
menciptakan lapangan usaha sendiri dan tidak mengharap yang muluk-muluk
menjadi seorang karyawan suatu perusahaan dengan gaji yang besar. Cara lain
adalah dengan menetapkan kebijakan baru yang mempersempit kesempatan para
pemilik perusahaan untuk mem-PHK karyawannya.

3.2. SARAN
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran pemerintah.
Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa terciptanya lapangan
pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten tersebut dengan sungguh-
sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal. Pemerintah memberikan
penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada masyarakat untuk bisa
menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya
masing-masing untuk mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan
kemampuan, produktifitas dan kesejahteraan.
Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut berpartisipasi dalam
upaya pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di Indonesia. mengurangi
pengangguran kita bisa mendorong para pengganggur untuk berwiraswasta seperti
ukm, usaha keluarga dll serta memaksimalkan progam pendidikan dan pelatihan
kerja. Tak luput pula pemerintah harus memberikan bantuan seperti peminjaman
modal kepada masyarakat untuk membuka usaha mandiri maupun kecil kecilan.
Dalam memulai berwiraswasta hilangkanlah rasa malas, rasa takut rugi intinya
kita harus fokus dengan usaha yang akan kita tekuni. Jangan jadi orang yang suka
di gaji tetapi jadilah orang yang suka menggaji.

14
DAFTAR PUSTAKA.

Http: //ekonomi-indonesia-bisnis.infogue.com.

https://beritagar.id/artikel/berita/masih-ada-7-juta-pengangguran-di-indonesia

http://eprints.ums.ac.id/31671/2/04._BAB_I.pdf

https://zenaoke.wordpress.com/2012/04/17/makalah-pengangguran/

http://tugasleoespadamenejemen13unsri.blogspot.com/2015/01/makalah-
pertumbuhan-ekonomi.html

http://lailamaharani.blogspot.com/2011/02/dampak-negatif-pengangguran-
bagi.html

https://books.google.co.id/books?
id=YXmMqgDgx0kC&dq=paper+on+the+impact+of+unemployment+on+econo
mic+growth&lr=

https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/01437721211212538/full/
html

Ritonga,MT dkk. 2007. Ekonomi Untuk SMA kelas XI. Jakarta : PT Phibeta
Aneka Gama.

Prof. Dr. Payaman J. Simanjuntak, dalam artikelnya “ Pemerintah Baru; Isu


Ketenagakerjaan yang Mendesak “ , Media Indonesia Online, 20 Oktober 2004.

15

Anda mungkin juga menyukai