Anda di halaman 1dari 15

MODUL PEMBELAJARAN

EKONOMI - GRADE 11
TOPIK : KETENAGAKERJAAN & PENGANGGURAN

TIM EKONOMI UPHC

PESERTA PEMINATAN : ______________________


KELAS : ______________________

UPH COLLEGE
TANGERANG
2018
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

PENDAHULUAN
P Anda menemukan informasi tentang ruang lingkup isi modul, prasyarat mempelajari
modul serta hasil belajar.

AKTIFITAS BELAJAR
a Pada bagian ini anda mempelajari materi pelajaran yang harus anda kuasai.

KEGIATAN LATIHAN
k Pada bagian ini anda mengerjakan soal – soal atau melaksanakan tugas untuk
mengukur kemampuan anda terhadap topik pelajaran yang telah anda pelajari.

DISKUSI LANJUTAN
d Anda akan melakukan diskusi lanjutan pada bagian ini dengan teman atau guru.

EVALUASI
e Pada bagian ini anda akan melakukan refleksi lanjutan mengenai pembelajaran yang
sudah anda lakukan

Page 2 of 15
PENDAHULUAN

S
elamat ya, sekarang kalian semua telah memasuki jenjang baru dan kini sudah saatnya
bagi kalian untuk belajar lebih giat lagi. Semakin tinggi jenjang yang kalian hadapi
maka tantangannya juga akan semakin berat. Kompetensi dasar yang diberikan adalah
menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia dan setelah kalian mempelajari materi
ini maka kalian dapat mengaplikasikan dalam kehidupan nyata sebagai wujud kita mengelola
sumber daya yang ada. Diharapkan topik ini bisa dipelajari dalam 3-4 minggu.

PRASYARAT
Siswa diharapkan sudah memahami modul sebelum-sebelumnya yang berkaitan dengan topik
pembangunan ekonomi maupun inflasi dan deflasi, serta sudah mengerjakan setiap tugas yang
diberikan sesuai tenggang waktu yang diberikan.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan yang diharapkan melalui modul diantaranya :
1. Peserta peminatan dapat menganalisis permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia.
2. Peserta peminatan dapat menjelaskan dampak negatif pengangguran dan cara mengatasi
masalah pengangguran di Indonesia.

Page 3 of 15
AKTIFITAS BELAJAR

A. Pengertian Tenaga Kerja


Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Pada dasarnya
penduduk dibedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja.
Penduduk yang termasuk dalam kelompok tenaga kerja adalah penduduk yang memasuki usia
kerja yaitu usia 15 tahun – 64 tahun.
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting bagi negara.
Tanpa adanya faktor tenaga kerja, maka faktor produksi lainnya seperti modal, sumber daya
alam, dan mesin tidak dapat digunakan secara optimal.
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, yang dimaksud tenaga kerja
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau
jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Angkatan kerja adalah kelompok penduduk dalam usia kerja yang bekerja dan sedang
mencari pekerjaan. Nah, penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja juga disebut juga
kelompok usia produktif. Penduduk yang termasuk dalam kelompok bukan angkatan kerja
adalah penduduk yang dalam usia kerja tetapi tidak bekerja, tidak memiliki pekerjaan dan tidak
mencari pekerjaan. Contohnya ibu rumah tangga, pelajar dan mahasiswa.
Untuk memudahkan kalian dalam memahaminya, perhatikan bagan berikut ini.

Penduduk

Bukan Tenaga
Tenaga Kerja Kerja
15 - 64 tahun 0- 14 tahun dan >
64 tahun

Bukan Angkatan
Angkatan Kerja
Kerja

Bekerja Menganggur

Page 4 of 15
B. Klasifikasi Tenaga Kerja
Tenaga kerja dibedakan menjadi tiga, yaitu tenaga kerja terdidik (skill labour), tenaga
kerja terampil (trained labour), dan tenaga kerja tidak terdidik (unskill labour). Untuk
memudahkan kalian memahaminya akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Tenaga kerja terdidik (skill labour)
Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran
dalam bidang tertentu. Untuk memperolehnya ditempuh dengan pendidikan formal
maupun non-formal. Contohnya: guru, dokter, dosen, pengacara, dan lain-lain.
b. Tenaga kerja terampil (trained labour)
Tenaga kerja terampil yaitu tenaga kerja yang memiliki suatu pekerjaan di bidang
tertentu dengan melalui pengalaman bekerja. Nah, untuk memperolehnya mereka
membutuhkan suatu latihan yang berulang-ulang agar dapat menguasai pekerjaan
tersebut. Tenaga kerja terampil juga dapat dikatakan sebagi tenaga kerja yang
berpengalaman. Contohnya: arsitektur, apoteker, mekanik dan lain sebagainya.
c. Tenaga kerja tidak terdidik (unskill labour)
Tenaga kerja tidak terdidik yaitu tenaga kerja yang berada di luar tenaga kerja terdidik
dan terlatih. Tenaga kerja tidak terdidik tidak mengenyam pendidikan formal dan tidak
memiliki keahlian khusus, biasanya untuk memperoleh pekerjaannya mereka
mengandalkan tenaga kasarnya seperti kuli pasar.

C. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk ke dalam angkatan kerja yaitu dalam usia 15
sampai 64 tahun yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Pengganguran
sendiri memiliki banyak definisi, dan berikut adalah definisi menurut para ahli:
a. Menurut Sadono Sukirno (355:2004)
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan
kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum memperolehnya.
b. Menurut Ida Bagoes Mantra
Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan
sedang aktif mencari pekerjaan.
c. Menurut Dumairy
Pengangguran adalah orang yang tidak memiliki pekerjaan lengkap ibarat orang yang
tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
Page 5 of 15
d. Menurut Payman J. Simanjuntak
Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak
bekerja sama sekali atau kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan
berusaha memperoleh pekerjaan.
e. Menurut Sakernas (Survei Keadaan Angkatan Kerja Nasional), pengangguran
didefinisikan sebagai berikut:
• mereka yang sedang mencari pekerjaan dan saat itu tidak bekerja;
• mereka yang mempersiapkan usaha yaitu suatu kegiatan yang dilakukan seseorang
dalam rangka mempersiapkan suatu usaha/pekerjaan yang baru;
• mereka yang tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan
pekerjaan, disebut dengan penganggur putus asa; dan
• mereka yang sudah mempunyai pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.

D. Jenis-jenis Pengangguran

1. Pengangguran Sukarela
Berdasarkan
Jam Kerja 2. Penganguran Terpaksa

1. Pengangguran Friksional
Berdasarkan 2. Pengangguran Siklikal
Penyebab
Jenis Pengangguran Kejadian 3. Pengangguran Struktural
4. Pengangguran Teknologi

1. Pengangguran Terbuka
Berdasarkan 2. Pengangguran
Cirinya Tersembunyi
3. Pengangguran Bermusim
4. Pengangguran Setengah

Page 6 of 15
1) Pengangguran berdasarkan jam kerja
Terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Setengah penganggur terpaksa, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja
normal dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan lain.
b. Setengah penganggur sukarela, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja
normal tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak menerima pekerjaan lain, misalnya
tenaga ahli yang gajinya sangat besar.
2) Pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya
Berdasarkan penggolongan ini pengangguran dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Pengangguran normal atau friksional
Apabila dalam suatu perekonomian terdapat pengangguran sebanyak dua atau tiga
persen dari jumlah tenaga kerja, maka perekonomian itu dianggap sudah mencapai
kesempatan kerja penuh (full employment). Hal ini disebut juga dengan
pengangguran normal.
b. Pengangguran Siklikal
Pengganguran yang disebabkan oleh permintaan agregat yang menurun sehingga
mengharuskan perusahaan mengurangi pekerja atau menutup usaha, hal ini biasa
terjadi pada masa resesi dan deplesi.
c. Pengangguran Struktural
Pengganguran yang disebabkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi.
d. Pengangguran Teknologi
Pengangguran ini dapat disebabkan oleh adanya penggantian tenaga kerja oleh
mesin-mesin dan bahan kimia. Contohnya di pabrik-pabrik besar, robot dan mesin-
mesin besar telah menggantikan manusia untuk bekerja.
3) Pengangguran berdasarkan cirinya
Pengangguran ini dibagi menjadi empat yaitu:
a. Pengangguran Terbuka.
Pengangguran ini tejadi karena pertambahan lapangan pekerjaan yang lebih rendah
daripada pertambahan tenaga kerja. Sehingga, dalam perekonomian banyak tenaga
kerja yang tidak memperoleh pekerjaan.
b. Pengangguran Tersembunyi
Adalah tenaga kerja yang direkrut namun ia tidak bekerja penuh sesuai dengan
bidangnya karena kelebihan tenaga kerja di dalam suatu industri. Contohnya
pelayan restoran yang lebih banyak dari jumlah yang diperlukan.

Page 7 of 15
c. Pengangguran Musiman
Pengguran yang tidak dapat bekerja pada musim tertentu. Salah satu contohnya
adalah sektor pertanian yang masih bergantung pada musim-musim tertentu saja.
Pada musim kemarau petani tidak dapat terlalu aktif dalam menanam sehingga
terpaksa harus menganggur.
d. Setengah Menganggur
Pengganguran ini adalah mereka yang memiliki pekerjaan namun jam kerja tidak
penuh sehingga mereka disebut setengah menganggur.

E. Dampak Pengangguran
Bisa dipastikan bahwa pengganguran yang terjadi akan membawa suatu dampak bagi
masyarakat dan juga pada aspek-aspek lainnya. Berikut adalah uraian dari dampak yang dapat
terjadi:
1. Ketidakmerataan antara masyarakat yang bekerja dan tidak bekerja menimbulkan suatu
ketimpangan sosial sehingga hal ini mengakibatkan ada yang beruntung dan tidak
beruntung dalam hal menjalani suatu kehidupan yang cukup dan layak.
2. Kecemburuan sosial. Hal ini dipicu oleh disparitas sosial yang ada seperti kekuasaan dan
lain-lain yang akhirnya menimbulkan suatu konflik di dalam masyarakat.
3. Meningkatnya budget pemerintah untuk keperluan pendidikan dan kesehatan karena
banyak yang tidak mampu membayar uang sekolah dan biaya pengobatan sehingga banyak
anggaran yang harus negara kelurkan untuk menjagkau kesejateraan masyarakat.
4. Meningkatnya kriminalitas dan kejahatan.
5. Tidak lancarnya sistem demokrasi karena adanya praktik money politik yang lebih
mendominan.
6. Meningkatnya jumlah pekerja seks komersial akibat dari kesulitan pekerjaan.
7. Melemahnya daya beli sebagai konsekuensi langsung dari ketidakberdayaan ekonomi.
8. Adanya diskriminasi sosial karena harga diri diukur dengan tingkat kekayaan.
9. Membawa dampak buruk bagi pendapatan dan pengeluaran negara.
10. Merendahnya tingkat pendidikan yang layak sehingga berakibat pada kemerosotan moral
di dalam masyarakat.

Page 8 of 15
F. Cara Mengatasi Pengangguran
Sebelumnya telah dijelaskan berbagai dampak negatif dari pengangguran bagi seseorang,
masyarakat dan negara. Untuk mengatasi beberapa dampak tersebut, perlu ada upaya terpadu
dalam bidang kesempatan kerja.
1. Cara mengatasi pengangguran siklis
Pengangguran siklis adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian karena resesi. Penurunan kegiatan perekonomian umumnya dimulai dengan
melemahnya permintaan akan barang. Akibat penurunan permintaan, produksi barang juga
akan berkurang. Dampak pengurangan produksi adalah terjadinya penurunan investasi.
Jika keadaan ini berlangsung lama, maka perusahaan akan mengurangi pekerja dengan
jalan pemutusan hubungan kerja (PHK) atau menghentikan usahanya sama sekali.
Untuk mengatasi pengangguran siklis diperlukan beberapa langkah-langkah antara lain
peningkatan daya beli masyarakat. Daya beli masyarakat dapat meningkat apabila mereka
mendapat tambahan penghasilan. Pemerintah harus membuka proyek yang bersifat umum,
seperti membangun jalan, jembatan, irigrasi, dan kegiatan lainnya. Cara lain adalah dengan
mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang dan jasa, serta memperluas
pasar barang dan jasa. Pasar yang sudah ada harus terus dipertahankan. Namun diusahakan
membuka peluang lain dalam rangka memasuki pasar yang baru. Misalnya, dengan
membuka pasar baru di luar negeri yang dapat menambah permintaan.
2. Cara mengatasi pengangguran struktural
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan perubahan struktur
ekonomi, misalnya dari ekonomi yang bersifat agraris bergeser ke ekonomi industri.
Pergeseran ini lebih menitikberatkan penyesesuaian karakter dan budaya pekerja sektor
industri. Untuk mengatasi pengangguran struktural diperlukan berbagai langkah seperti
pengadaan pendidikan dan pelatihan sebagai persiapan untuk berkarier pada pekerjaan
yang baru, memindahkan tenaga kerja dari tempat yang tidak membutuhkan ke tempat
yang membutuhkan, meningkatkan mobilitas tenaga kerja dan modal yang ada, dan
mendirikan industri yang bersifat padat karya, sehingga mampu menampung tenaga kerja
yang menganggur.
3. Cara mengatasi pengangguran friksional
Pada dasarnya, pengangguran friksional tidak dapat dihilangkan sama sekali dan hanya
dapat dikurangi. Cara mengatasi pengangguran friksional adalah mengusahakan informasi
yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja, sehingga proses pelamaran,
seleksi, dan pengambilan keputusan akan berlangsung lebih cepat. Cara lain adalah
menyusun rencana penggunaan tenaga kerja sebaik mungkin.
Page 9 of 15
4. Cara mengatasi pengangguran musiman
Pengangguran musiman adalah pengangguran yang terjadi pada musim-musim tertentu,
seperti petani yang menganggur setelah musim tanam. Pengangguran seperti ini dapat
diatasi dengan pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang
lain dan melatih seseorang agar memiliki keterampilan untuk dapat bekerja pada ‘masa
menunggu’ musim tertentu.

G. Lingkaran Setan Kemiskinan


Kemiskinan adalah penyebab utama kelaparan, keterlantaran, marginalisasi dan penyakit
sosial lainnya di seluruh dunia (Naranjo, 2012). Tingkat pendapatan riil yang rendah dapat
menyebabkan rendahnya kemampuan menabung dan kurangnya modal untuk investasi yang
berdampak pada produktifitas yang rendah sehingga pada akhirnya menyebabkan tingkat
pendapatan yang rendah. Dalam konteks ekonomi wilayah, Myrdal (1964) memiliki pemikiran
yang serupa dimana lemahnya total tabungan di wilayah miskin menyebabkan minimnya
investasi di wilayah itu yang kemudian menyebabkan rendahnya produktifitas wilayah dan
kemudian berujung pada lemahnya pendapatan wilayah. Pendapatan wilayah yang lemah
kemudian menyebabkan rendahnya tingkat tabungan wilayah. Hal tersebut akan berdampak
pada permintaan dari wilayah tersebut yang tentunya pada ujungnya akan menurunkan
pendapatan wilayah tersebut.
Menurut Ragnar Nurkse dalam bukunya yang berjudul Problems Of Capital Formation
In Underdeveloped Countries (1953), lingkaran kemiskinan merupakan suatu rangkaian
kekuatan yang saling mempengaruhi satu sama lain sehingga menimbulkan suatu kondisi di
mana sebuah negara akan tetap miskin dan akan mengalami banyak kesulitan untuk mencapai
tingkat pembangunan yang lebih tinggi.

Page 10 of 15
Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (economic growth) yang berkesinambungan
dan keluar dari lingkaran setan kemiskinan, pemerintah harus secara konsisten dan memiliki
komitmen tinggi untuk melakukan pembangunan sosial secara adil tanpa deskriminasi, dan
didasari oleh hak-hak asasi manusia.
Upaya pemberdayaan rakyat miskin dapat dilakukan salah satunya dengan meningkatkan
kualitas pendidikan dan memberikan bantuan biaya pendidikan kepada masyarakat yang
tergolong miskin sehingga setiap masyarakat memiliki hak pendidikan yang sama. Selain itu
pemerintah harus berani membebaskan diri dari hutang negara lain dengan tidak membiasakan
tradisi membuat hutang baru (tutup lubang gali lubang) atau dalam kondisi-kondisi tertentu
pemerintah dituntut untuk dapat mengelola utang secara prudent dan mengalokasikan
penggunaan utang untuk sesuatu yang produktif dalam jangka waktu yang panjang, bukan
justru untuk kegiatan konsumsi semata. Selain itu pemerintah perlu menerapkan ekonomi
mandiri, mengatur kebutuhan ekonomi negara sesuai dengan kebutuhan lokal dan demi
kemakmuran rakyat
Rondinelli, (1990:91) mengemukakan ada tiga strategi dasar program yang bertujuan
untuk membantu penduduk miskin yakni:
1. Bantuan disalurkan ke tempat dimana mayoritas orang miskin hidup, melalui program
pembangunan desa terpadu atau proyek produksi pelayanan yang berorientasi pada
penduduk desa.
2. Bantuan dipusatkan untuk mengatasi cacat standar kehidupan orang-orang miskin melalui
program kebutuhan dasar manusia.
3. Bantuan dipusatkan pada kelompok yang mempunyai ciri sosio ekonomi yang sama yang
mendorong atau mempertahankan mereka untuk terus berkubang di dalam lingkaran
kemiskinan melalui proyek yang dirancang bagi masyarakat tertentu.

Page 11 of 15
KEGIATAN LATIHAN

Kerjakan soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat!


1. Jelaskan dengan bahasamu sendiri mengenai apa yang dimaksud dengan pengangguran!
2. Jelaskan yang anda ketahui tentang pengertian tenaga kerja!
3. Ceritakan secara singkat hubungan antara ketenagakerjaan dan pengangguran!
4. Bagaimana dampak pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara!
5. Jelaskan apa yang akan terjadi apabila suatu negara tidak memiliki banyak peluang kerja!
6. Jabarkan permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia!
7. Jelaskan berbagai usaha pemerintah untuk meningkatkan mutu angkatan kerja di
Indonesia!
8. Jabarkan solusi untuk mengatasi masalah pengangguran yang ada di Indonesia!

Page 12 of 15
DISKUSI
1. Diskusi 1
Muhammad Nurjihadi dan Arya Hadi Dharmawan telah melakukan penelitian bahwa
masyarakat pedesaan di kawasan Pulau Lombok memandang bahwa tembakau merupakan
emas hijau yang memiliki nilai komoditas tinggi dibandingkan dengan komoditas pertanian
lainnya dan menjadikan tembakau sebagai sumber penghasilan utama masyarakat sehingga
para petani menjadi ketergantungan dengan tanaman tersebut. Dengan kondisi tersebut maka
petani memerlukan perusahaan mitra untuk memberikan bantuan kredit seperti pupuk,
pestisida, benih dan lain sebagainya, yang pada akhirnya petani harus membayar dengan cara
menjual produknya dengan harga rendah kepada perusahaan mitra yang telah memberinya
bantuan.
Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa lingkaran kemiskinan yang terjadi
di masyarakat pedesaan kawasan Pulau Lombok disebabkan oleh munculnya ketergantungan
petani sebagai masyarakat miskin kepada perusahaan sebagai pemilik modal besar yang
membeli produk hasil petani yang kemudian menyebabkan rendahnya posisi tawar petani.
Transaksi jual beli yang rendah selanjutnya menyebabkan pendapatan rendah, penumpukan
hutang, dan kemampuan penanaman modal yang sangat terbatas. Dengan demikian lingkaran
setan kemiskinannya menjadi sempurna dimana petani kembali ke kondisi asalnya, yaitu tidak
memiliki cukup modal untuk membangun usahanya sendiri.
Berdasarkan hal tersebut diskusikan beserta dengan rekan kalian bagaimana cara yang
dapat ditempuh oleh pemerintah setempat mengatasi masalah kemiskinan bagi para petani di
Lombok, jabarkan pemikiran kalian dalam esai yang ditulis sekitar 400 kata!

2. Diskusi 2
Melihat pembangunan infrastruktur yang sedang digenjot besar-besaran oleh pemerintah
di bawah presiden Jokowi, bagaimanakah pendapatmu, apakah hal tersebut benar-benar telah
mampu mengatasi masalah ketenagakerjaan yang berada di Indonesia? Melihat fakta bahwa
tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia yang masih cenderung tinggi. Berikan
argumentasimu secara terperinci!

Page 13 of 15
EVALUASI

BAGAIMANA PANDANGAN KALIAN TENTANG PENGANGGURAN?

Periksa diri kalian masing-masing. Diharapkan perenungan akan refleksi ini membuat kalian
memiliki pemahaman yang lebih tentang ketenagakerjaan dan pengangguran. Cobalah kalian
jawab pertanyaan berikut.

Sudahkah saya Menurut kamu, seberapa


memahami konsep pentingkah usaha
ketenagakerjaan serta mengurangi pengguran
pengangguran secara yang terdapat di suatu
menyeluruh? negara?

Peran apa yang


mampu saya lakukan
untuk mengatasi
masalah
ketenagakerjaan di
Indonesia?

Page 14 of 15
REFERENSI

Alam S. 2007. Ekonomi: untuk SMA dan MA kelas XI. Jakarta: Esis

Eko, Y. 2009. Ekonomi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.

Ismawanto. 2009. Ekonomi 2 : Untuk SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan
Depertemen Pendidikan Nasional.

Kusumawardani, D. 2009. Ekonomi: Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Aisyah, M. N., & R, H. F. 2009. Ekonomi; Untuk SMA dan MA Kelas XI. Juni: Departemen
Pendidikan Nasional.

Mulyanti, S., Sujiyani, Kustiyaningsih, & Indrastuti. 2009. Ekonomi 2 ; Ekonomi dan
Kehidupan SMA/SMA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Page 15 of 15

Anda mungkin juga menyukai