Anda di halaman 1dari 13

BAB III

KETENAGAKERJAAN

PETA KONSEP

Pengertian dan Klasifikasi


Tenaga
Kerja
Jenis-jenis tenaga kerja

Indikator Ketenagakerjaan

Kesempatan Pengertian
Kerja

Angkatan Kerja di Indonesia

Ketenagakerjaan

Jenis-jenis pengangguran

Pengangguran
Dampak pengaangguran terhadap
pembangunan ekonomi

Kebijakan pemerintah mengatasi


pengangguran

Angkatan Kerja

Hubungan
Pengangguran

Upaya
Kesempatan Kerja
meningkatkan
kualitas tenaga
kerja

Sistem upah

Uraian Materi
Pernahkah anda mendengar istilah tenaga kerja,angkatan kerja, kesempatan kerja dan juga
pengangguran ? mengapa mereka menganggur? Nah, pada bab ini kita akan mempelajari tentang
konsep-konsep ketenagakerjaan dan bagaimana upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja serta
bagaimana hubungan antara angkatan kerja, kesempatan kerja dan penganguran.

A. KLASIFIKASI TENAGA KERJA BERDASARKAN PENDUDUK

A.1 PENGERTIAN TENAGA KERJA


Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003
Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan
pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk
tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15
tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai
tenaga kerja.

A.2 PENGERTIAN BUKAN TENAGA KERJA


Bukan tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau bekerja, meskipun
ada permintaan bekerja. Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, mereka
adalah penduduk di luar usia, yaitu mereka yang berusia di bawah 15 tahun dan berusia di atas 64
tahun. Contoh kelompok ini adalah para pensiunan, para lansia (lanjut usia) dan anak-anak.

B. KLASIFIKASI TENAGA KERJA BERDASARKAN BATAS KERJA


B.1 Pengertian Angkatan kerja
Angkatan kerja adalah penduduk usia produktif yang berusia 15-64 tahun yang sudah mempunyai
pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, maupun yang sedang aktif mencari pekerjaan.

B.2 Bukan angkatan kerja


Bukan angkatan kerja adalah mereka yang berumur 10 tahun ke atas yang kegiatannya hanya
bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya. Contoh kelompok ini adalah:
1. anak sekolah dan mahasiswa
2. para ibu rumah tangga dan orang cacat, dan
3. para pengangguran sukarela
Untuk lebih jelasnya klasifikasi tenaga kerja dapat anda lihat pada tabel di bawah ini
C. KLASIFIKASI TENAGA KERJA BERDASARKAN KUALITASNYA
C.1 Tenaga kerja terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki suatu keahlian atau kemahiran dalam
bidang tertentu dengan cara sekolah atau pendidikan formal dan nonformal. Contohnya:
pengacara, dokter, guru, dan lain-lain.

C.2 Tenaga kerja terlatih


Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerjayang memiliki keahlian dalam bidang tertentudengan
melalui pengalaman kerja. Tenaga kerja terampil ini dibutuhkan latihan secara berulang-ulang
sehingga mampu menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya: apoteker, ahli bedah, mekanik, dan
lain-lain.
C.3 Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan
tenaga saja. Contoh: kuli, buruh angkut, pembantu rumah tangga, dan sebagainya

D. INDIKATOR KETENAGAKERJAAN
a. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)
adalah tingkat beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk yang produktif.

Defenden Ratio (DR) = jumlah penduduk usia non produktif X 100


Jumlah usia produktif

Keterangan : Usia non produktif (0-14thn) usia produktif (15-64thn)

b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)


adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dan jumlah seluruh penduduk usia kerja.

TPAK= Jumlah Angkatan kerja X 100%


Jumlah penduduk usia kerja

c. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)


adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang sedang mencari pekerjaan dan jumlah
angkatan kerja.
d. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja (TPTT)
TPT = Jumlah
merupakan nilai tambah Produk pengangguran
Domestik x 100%
Bruto (PDB) dibagi dengan jumlah penduduk yang
Jumlah angkatan
bekerja untuk menghasilkan nilai tambah tersebut. kerja

Tingkat produktivitas kerja = Produk Domestik Bruto


Jumlah penduduk yang bekerja

E.Pasar Tenaga Kerja


Pasar tenaga kerja adalah keseluruhan aktifitas yang mempertemukan penawaran tenaga kerja
(pencari kerja) dengan permintaan tenaga kerja (lowongan kerja). Sebelum seseorang
memutuskan untuk menerima atau tidak menerima suatu lowongan pekerjaan, seseorang
tersebut sering kali berusaha memperoleh informasibenar-benar perlu.
Informasi sebagaimana di butuhkan oleh pencari kerja:
1) Jenis usaha dan gambaran umum
2) kecocokan pekerjaan tersebut
3) Tingkat upah atau gaji
4) Keuntungan-keuntungan lain di luar gaji
5) Prospek masa depan seperti kemungkinan naik pangkat.

Begitu pula dengan perusahaan. Sebelum memutuskan merekrut pegawai atau karyawan baru,
perusahaan sering kali mempertimbangkan dan memerlukan sejumlah informasi berkaitan
dengan kondisi si pelamar tersebut. Informasi itu antara lain;
1) Jenis dan tingkat pendidikan
2) Keahlian khusus yang di miliki calon
3) Kejujuran, sikap, dan penampilan
4) Pengalaman kerja
5) Kesehatan.

F. PENGERTIAN KESEMPATAN KERJA


Kesempatan kerja berkaitan dengan peluang para angkatan kerja untuk bisa mendapatkan
pekerjaan. Atau dalam definisi lainnya, kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan
ataupun kebutuhan tenaga kerja. Kesempatan kerja biasanya tercipta sebagai dampak
banyaknya kegiatan usaha yang berjalan, baik usaha yang dilakukan oleh pihak swasta, maupun
usaha yang dilakukan oleh pemerintah. Kesempatan kerja (demand for labour) adalah suatu
keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para
pencari kerja. Kondisi perekonomian yang terjadi akhir-akhir ini menambah banyaknya jumlah
pengangguran karena adanya PHK dari perusahaan yang gulung tikar atau merugi.

Semakin rendah kesempatan kerja di suatu negara, maka semakin besar pula jumlah angkatan
kerja yang tidak dapat bekerja. Hal ini menyebabkan pengangguran besar-besaran di sebuah
negara. Untuk menghindari hal ini, biasanya pemerintah suatu negara mencoba untuk
mendatangkan pengusaha-pengusaha dari pihak asing untuk berinvestasi ataupun menjalankan
usahanya di dalam negara tersebut.

Kesempatan kerja dibedakan menjadi dua golongan, yaitu


1. Kesempatan kerja permanen, artinya kesempatan kerja yang memungkinkan orang bekerja
secara terus-menerus sampai mereka pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja;
2. kesempatan kerja temporer, artinya kesempatan kerja yang hanya memungkinkan orang
bekerja dalam waktu relatif singkat, kemudian menganggur untuk menunggu kesempatan
kerja baru.

G. Hubungan antara Jumlah Penduduk, Angkatan Kerja, Pengangguran dan Kesempatan Kerja

Dalam neraca ketenagakerjaan biasanya dilihat antara jumlah angkatan kerja dan jumlah
kesempatan kerja yang tersedia. Jika angkatan kerja lebih besar daripada kesempatan kerja,
terjadi pengangguran. Kesempatan kerja juga dapat diartikan sebagai pemanfaatkan sumber
daya manusia/ angkatan kerja untuk melakukan kegiatan ekonomi (menghasilkan barang dan
jasa). Kegiatan ekonomi di masyarakat membutuhkan tenaga kerja. Kebutuhan akan tenaga kerja
itu dapat juga di sebut sebagai kesempatan kerja (demand for labor).
Semakin meningkat pembangunan, semakin besar pula kesempatan kerja yang tersedia. Hal ini
berarti semakin besar pula pemintaan akan tenaga kerja. Sebalik nya, semakin besar jumlah
penduduk, semakin besar pula kebutuhan akan lowongan pekerjaan (kesempatan kerja).

1. Angkatan Kerja
angkatan kerja (labour force) merupakan sebagian dari jumlah penduduk yang seminggu
sebelum sensus sudah bekerja, baik sedang bekerja atau sementara sedang tidak bekerja
dengan berbagai alasan seperti sedang menunggu panen atau cuti. Tidak semua angkatan
kerja akan mendapat kesempatan kerja, karena lapangan kerja yang tersedia belum tentu
dapat menyerapnya.

2. Pengangguran
Adakah orang-orang di sekitar Anda yang tidak bekerja? Apakah mereka masih terlalu muda
atau sudah tua? Angkatan kerja yang tidak terserap dalam kesempatan kerja sehingga belum
kerja atau sudah bekerja tetapi karena sesuatu hal tidak bekerja secara optimal disebut
pengangguran (unemployment).

3. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan
ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi oleh para pencari kerja. Kondisi
perekonomian yang terjadi akhir-akhir ini menambah banyaknya jumlah pengangguran karena
adanya PHK dari perusahaan yang gulung tikar atau merugi.

H. Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia


1. Rendahnya kualitas tenaga kerja
Kualitas tenaga kerja dalam suatu negara dapat ditentukan dengan melihat tingkat pendidikan
negara tersebut. Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia, tingkat pendidikannya masih
rendah. Hal ini menyebabkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi rendah.
Minimnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan rendahnya
produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadaprendahnya kualitas
hasil produksi barang dan jasa.
2. Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja
Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan
membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam
lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin
banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi.
3. Persebaran tenaga kerja yang tidak merata
Sebagian besar tenaga kerja di Indonesia berada di Pulau Jawa. Sementara di daerah lain
masih kekurangan tenaga kerja, terutama untuk sektor pertanian, perkebunan, dan
kehutanan.Dengan demikian di Pulau Jawa banyak terjadi pengangguran, sementara di daerah
lain masih banyak sumber daya alam yang belum dikelola secara maksimal.
4. Pengangguran
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami
gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Selain itu, banyaknya
perusahaan yang gulung tikar mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di
sisii lain jumlah angkatan kerja terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan
semakin banyak.
I. PERAN PEMERINTAH DALAM KETENAGAKERJAAN
Tugas pemerintah dalam ketenagakerjaan menurut UU no. 13 tahun 2003 pasal 102 ayat (1) yaitu :
a. Menetapkan kebijakan
b. Memberikan pelayanan
c. Melaksanakan pengawasan
d. Melakukan penindakan terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan.

J. UPAYA MENINGKATKAN TENAGA KERJA


Bekerja adalah pemanfaatan waktu dan tenaga manusia (baik fisik maupun mental) untuk
menyelesaikan suatu tugas .teori investasi kerja menegaskan bahwa kita harus bersedia
mengorbankan waktu, tenaga dan kepuasan jangka pendek agar kita bisa bekerja tidak terlalu
payah, tetapi mampu memperoleh prestasi yang lebih tinggi di masa mendatang.
Pekerja yang bagus dan kompeten tidak menjamin bahwa dia bisa bekerja dengan baik, oleh
karena itu untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja dibutuhkan adanya pelatihan dan
pengembangan.

1. Perbedaan pelatihan dan pengembangan


Pelatihan adalah pendidikan yang membantu pekerja untuk melaksanakan pekerjaan saat ini.
Pelatihan focus pada kemampuan pekerja melaksanakan tugas sekarang.
Pengembangan adalah pendidikan yang membantu pekerja untuk bisa melaksanakan pekerjaan
yang diembannya kelak.Pengembangan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan dengan pendidikan

formal di sekolah dan pendidikan informal seperti kursus.


Gambar: Pencari kerja Gambar: Tenaga kerja

2. Manfaat pelatihan dan pengembangan


Bagi perusahaan :
a. meningkatkan profitabilitas
b. meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja
c. meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja
d. meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasi yang diakibatkan karena keaslahan
operasional
e. meningkatkan pengembangan organisasi

Bagi individu:
a. membantu pekerja menyelesaikan masalah kerja yang mungkin timbul
b. meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja individu
c. meningkatkan kepercayaan diri
d. menyediakan informasi kepada pekerja tentang cara untuk megembangkan kemampuan,
kepemimpinan, komunikasi dan sikap individu,
e. membantu pekerja untuk membuat keputusan yang lebih baik, cepat dan efisien

K. SISTEM UPAH
1. Pengertian Upah
Upah merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam ketenagakerjaan, karena keinginan
orang bekerja adalah untuk mendapatkan upah yang layak guna memenuhi kebutuhan hidup.
Bila nilai upah yang ditawarkan oleh pengusaha dinilai tidak mencukupi kebutuhan oleh pekerja,
maka pekerja tersebut akan menolak pekerjaan yang ditawarkan.
Upah adalah balas jasa untuk factor produksi tenaga kerja.Upah adalah harga untuk factor
produksi tenaga kerja.Harga tersebut haruslah bisa memenuhi kebutuhan hidup dan menjamin
kehidupan yang layak.

2. Kebijakan Penentuan Upah


Kriteria yang paling umum digunakan dalam menentukan tingkat upah yaitu berdasarkan
ukuran kesetaraan berupa pembayaran yang sama bagii pekerjaan yang sama, ukuran kebutuhan
berupa biaya hidup, upah untuk hidup dan daya beli, kemudian ukuran kontribusi berupa
kemampuan membayar perusahaan dan produktivitas yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Saat ini yang
berlaku adalah Upah Minimum Regional (UMR) yang ditetapkan di masing – masing daerah.
Upah Minimum
Kebijakan penetapan upah minimum dalam kerangka perlindungan upah dewasa ini masih
menemui banyak kendala sebagai akibat belum terwujudnya satu keseragaman upah, baik secara
regional/wilayah-propinsi atau kabupaten/kota, dan sektor wilayah propinsi atau kabupaten/kota,
maupun secara nasional. Dalam menetapkan kebijakan pengupahan memang perlu diupayakan
secara sistematis, baik ditinjau dari segi makro maupun segi mikro seirama dengan upaya
pembangunan ketenagakerjaan, utamanya perluasan kesempatan kerja, peningkatan produksi,
peningkatan taraf hidup pekerja sesuai dengan kebutuhan hidup minimalnya.
Dalam penetapan upah minimum ini masih terjadi perbedaan-perbedaaan yang didasarkan
pada tingkat kemampuan, sifat dan jenis pekerjaan di masing-masing perusahaan yang kondisinya
berbeda-beda, masing-masing wilayah/daerah yang tidak sama. Oleh karena itu, upah minimum
ditetapkan berdasarkan wilayah propinsi atau kabupaten/kota dan sektor pada wilayah propinsi atau
kabupaten/kota. Kebijakan ini selangkah lebih maju dari sebelumnya yang ditetapkan berdasarkan
sub-sektoral, sektoral, sub-regional, dan regional.
3. Sistem Upah yang Berlaku di Indonesia
Di Indonesia dikenal beberapa sistem pemberian upah yaitu sebagai berikut.
1. Upah menurut waktu
Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada lama bekerja seseorang.Satuan waktu
dihitung per jam, per hari, per minggu atau per bulan.Misalnya pekerja bangunan dibayar per
hari atau per minggu.
2. Upah menurut satuan hasil
Menurut sistem ini, besarnya upah didasarkan pada jumlah barang yang dihasilkan oleh
seseorang.Satuan hasil dihitung per potong barang, per satuan panjang, atau per satuan
berat.Misalnya upah pemetik daun teh dihitung per kilogram.
3. Upah borongan
Menurut sistem ini pembayaran upah berdasarkan atas kesepakatan bersama antara pemberi
dan penerima pekerjaan.Misalnya upah untuk memperbaiki mobil yang rusak, membangun
rumah, dll.Upah model ini harus jelas bukan hanya besarnya upah yang disepakati, tetapi juga
berapa lama pekerjaan yang ditugaskan kepada penerima borongan harus selesai.
4. Sistem bonus
Sistem bonus adalah pembayaran tambahan di luar upah atau gaji yang ditujukan untuk
merangsang (memberi insentif) agar pekerja dapat menjalankan tugasnya lebih baik dan
penuh tanggungjawab, dengan harapan keuntungan lebih tinggi.Makin tinggi keuntungan
yang diperoleh makin besar bonus yang diberikan pada pekerja. Sistem bonus ini lebih-lebih
akan terlaksana jika majikan berjiwa dermawan.

5. Sistem mitra usaha


Dalam sistem ini pembayaran upah sebagian diberikan dalam bentuk saham perusahaan,
tetapi saham tersebut tidak diberikan kepada perorangan melainkan pada organisasi pekerja
di perusahaan tersebut.Dengan demikian hubungan kerja antara perusahaan dengan pekerja
dapat ditingkatkan menjadi hubungan antara perusahaan dan mitra kerja.Contoh sederhana
dari sistem ini adalah koperasi

L. PENGANGGURAN

Sumber : https://www.google.com

Perhatikan gambar di atas!pernahkah anda lihat orang-orang antri melamar pekerjaan?Ya,


terjadinya krisis ekonomi di Indonesia banyak mengakibatkan industri di Indonesia mengalami
gulung tikar. Akibatnya, banyak pula tenaga kerja yang berhenti bekerja. Dan mereka berbondong-
bondong mencari pekerjaan baru. Selain itu, banyaknya perusahaan yang gulung tikar
mengakibatkan semakin sempitnya lapangan kerja yang ada. Di sisi lain jumlah angkatan kerja
terus meningkat. Dengan demikian pengangguran akan semakin banyak.

L.1 Jenis Pengangguran


1. Pengangguran Normal  golongan angkatan kerja yg betul- betul tidak mendapatkan
pekerjaan krn pendidikan dan ketrampilan yg tidak memadai
2. Pengangguran Terselubung  golongan angkatan kerja yang kurang dimanfaatkan dalam
bekerja atau golongan yg melakukan pekerjaan tetapi hasilnya tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
3. Pengangguran Terbuka  pengangguran yang timbul karena kurangnya kesempatan kerja.
– Pengangguran Kronis / Friksional  pengangguran temporer yang terjadi karena atas
perubahan dan dinamuka ekonomi
– Pengangguran Musiman  pengangguran yang terjadi secara musiman
3. Pengangguran Konjungtural  pengangguran yang terjadi karena berkurangnya permintaan
barang dan jasa (biasanya saat terjadi resesi)
4. Pengangguran Struktural  pengangguran yang muncul akibat terjadinya perubahan struktur
ekonomi, misal dari agraris ke industri
5. Pengangguran Sukarela  pengangguran yang terjadi karena adanya orang yang
sesungguhnya masih dapat bekerja, tetapi dengan sukarela dia tidak mau bekerja (malas atau
sudah kaya)
6. Pengangguran Deflasioner  pengangguran yang disebabkan lowongan pekerjaan tidak
cukup untuk menampung pencari kerja
7. Pengangguran Teknologi  pengangguran yang disebabkan karena kemajuan teknologi.

L.2 Faktor-faktor Penyebab Pengangguran


1. Menurunnya permintaan Tenaga Kerja
2. Kemajuan Teknologi
3. Kelemahan dalam Pasar Tenaga Kerja
a. Serikat Pekerja meminta upah terlalu tinggi
b. Adanya tunjangan pengangguran menurunkan niat unutk bekerja
c. Asuransi pekerja terlalu berat bagi perusahaan
d. Kurangnya informasi mengenai lowongan kerja
e. Ketidakmampuan pekerja untuk mencari pekerjaan

L.3 Dampak Pengangguran


• Dampak Ekonomi  biaya peluang yang timbul karena hilangnya pendapatan dan
menurunnya hasil produksi (seperti GDP), menurunkan ketrampilan tenaga kerja, faktor
waktu menyulitkan pencari kerja mendapatkan pekerjaan baru.
• Dampak Sosial  naiknya tingkat kriminalitas, naiknya jumlah orang bunuh diri, retaknya
keluarga,dsb.
• Dampak Individu dan Keluarga  turunnya status sosial, hilangnya harga diri, dsb

L.4 Cara Mengatasi Pengangguran


• Cara mengatasi Pengangguran Friksional dan Sukarela:
– Proyek Padat Karya
– Menarik Investor baru
– Pengembangan transmigrasi
– Memberikan bantuan pinjaman lunak untuk UKM
• Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural:
– Meningkatkan daya beli masyarakat sehingga pasar menjadi ramai dan akan
menambah jumlah permintaan
– Mengatur bunga bank agar tidak terlalu tinggi sehingga investor lebih suka
menginvestasikan uangnya
• Cara Mengatasi Pengangguran Teknologi:
– Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dg cara
memasukkan materi kurikulum pelatihan teknologi di sekolah.
– Pengenalan teknologi sejak dini
– Pelatihan tenaga pendidik untuk penguasaan teknologi

A. Penilaian Pembelajaran
Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan tentang
ketenagakerjaan, jawablah soal-soal ini dengan benar, jujur,
mandiri.

Instrumen Penilaian
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
1. Penduduk yang berusia 15 tahun ke atas dan tidak sedang menempuh pendidikan disebut
dengan......
A. Penduduk D. Kesempatan kerja
B. Tenaga kerja E. Pengangguran
C. Angkatan Kerja
2. Dua hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja adalah…
a. Perencanaan dan pengembangan
b. Pelatihan dan pengembangan
c. Penilaian dan pelatihan
d. Pengembangan dan pendidikan
e. Pendidikan dan pelatihan

3. Pelatihan adalah pendidikan yang membantu pekerja untuk melaksanakan pekerjaan saat ini.
Pelatihan fokus pada kemampuan pekerja melalaksanakan tugas……
a. Sekarang d. Kelak
b. Akan dating e. Masa lampau
c. Sekarang dan akan datang

4. Upah adalah…
a. Hal yang sangat berpengaruh dalam ketenagakerjaan,
b. Keinginan orang untuk bekerja
c. Hal yang layak guna memenuhi kebutuhan hidup.
d. Balas jasa untuk faktor produksi tenaga kerja.
e. Harga untuk factor produksi tenaga.

5. Faktor-faktor yang bukan menentukan perbedaan upah…


a. Perbedaan tingkat pendidikan dan ketrampilan yang dimiliki
b. Perbedaan pengalaman kerja
c. Jumlah keuntungan perusahaan
d. Besar kecilnya perusahaan
e. Kebutuhan tenaga kerja

6. Orang yang tidak mempunyai pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau sedangmempersiapkan
suatu usaha baru disebut...
a. Kesempatan kerja
b. Penganggur
c. Tenaga kerja
d. Pengangguran
e. Tingkat pengangguran

7. Pengangguran siklis disebabkan oleh...


a. Ketidakcocokan pekerjaan yang diminta dengan yang ditawarkan
b. Siklus musim
c. Perpindahan pekerjaan
d. Siklus umur seseorang
e. Perubahan kegiatan perekonomian

8. Pengangguran terbuka adalah...


a. Penggunaan tenaga kerja yang kurang efisien dalam produksi
b. Suatu situasi dan kondisi dimana angkatan kerja tidak dapat dimanfaatkan karena syarat-
syarat untuk mendapatkan pekerjaan tidak terpenuhi
c. Suatu keadaan dimana sejumlah pekerja tidak dapat mempergunakan tenaganya secara
penuh karena kurangnya pekerjaan yang ada
d. Suatu keadaan dimana angkatan kerja tidak dapat bekerja karena tidak tersedianya lapangan
kerja yang memadai
e. Suatu keadaan dimana orang yang berkeinginan untuk bekerja tidak mempunyai
kesempatan untuk ikut dalam proses produksi

9. Berikut ini yang bukan dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional adalah...
a. Penurunan tingkat produktivitas
b. Penurunan penerimaan negara
c. Beban psikologis
d. Biaya sosial
e. Pertumbuhan ekonomi

10. Beberapa cara mengatasi pengangguran sebagai berikut:


1. Memindahkan industri padat karya ke wilayah yang memiliki pengangguran yang parah
2. Mengirim tenaga kerja untuk dilatih ke luar negeri
3. Memberikan kesejahteraan yang memadai bagi karyawan
4. Mempersiapkan tenaga kerja yang terdidik untuk menguasai teknologii baru
Yang termasuk cara mengatasi pengangguran teknologi adalah...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 4
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4

SOAL ESSAY
Selesaikanlah soal-soal berikut ini!
1. Jelaskan klasifikasi tenaga kerja berdasarkan kualitasnya dan berikan contohnya!
Jawab :

2. Sebutkan dan jelaskan dua golongan kesempatan kerja!


Jawab:

3. Jelaskan faktor-faktor penyebab pengangguran!


Jawab :

4. Sebutkan dan jelaskan empat masalah ketenagakerjaan di Indonesia!


jawab :

5. Jelaskan dampak sosial yang diakibatkan oleh pengangguran !


Jawab :

B. Tindak Lanjut pembelajaran

Setelah memperajari materi diatas , untuk lebih mendalami dan memahami materi KD 3.3 tentang
ketenagakerjaan, silahkan Anda memperdalam materi terbut dari buku penunjang lain dan dari link
internet
C. Referensi

Alam S .(2016,). Ekonomi Untuk SMA/MA kelas XI, Jakarta: Esis


Geminanstiti, Kinanti & Nurlita, Nella.(2016).Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas XI. Bandung: Yrama
Widya.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tenaga_kerja
http://www.berpendidikan.com/2015/09/macam-macam-jenis-tenaga-kerja.html
https://www.google.com

Anda mungkin juga menyukai