Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN

PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI BAGIAN UMUM DAN ARSIP


BPJS KETENAGAKERJAAN PURWAKARTA

Laporan ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti


Ujian Akhir Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Campaka Purwakarta

Disusun Oleh:

Nama : Amelia Lutfi Hamidah


NIS/NISN :1090932/0031961467
Kelas : XI PBS
Bidang Keahlian : Bisnis dan
Manajemen Kompetensi Keahlian : Perbankan
Syariah

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH


SMK MUHAMMADIYAH CAMPAKA
TERAKREDITASI “A”
Jln.Raya Campaka KM.03 Tlp.(0264) 8225090 Campaka – Purwakarta
Email :smkmuh_tektil@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Laporan ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti


Ujian Akhir Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Campaka Purwakarta

Disusun Oleh :

Nama : Amelia Lutfi Hamidah

NIS : 1090932

Disahkan Oleh ::

Pembimbing I Pembimbing II

Khotimah, S.Pd.I Sukarsih, M.pd

Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah

Drs. Darta
NIP.19670908198903100
2

i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

Laporan ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mengikuti


Ujian Akhir Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Campaka Purwakarta

Disusun Oleh :

Nama : Amelia Lutfi Hamidah

NIS : 1090932

Disahkan Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Eva Komalasari Shellfira Mellinda


Sekertaris Penata madya kearsipan

Mengetahui,

Yati Srimulyati
Kepala Bidang Umum Dan SDM
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt,yang senantiasa melimpahkan
rahmat dan inayahnya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Pendidikan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di BPJS KETENAGAKERJAAN Purwakarta yang
sederhana ini.

Maksud dan tujuan dari laporan ini adalah penulis melaporkan apa yang telah
dikerjakan dan data -data yang diperoleh ketika melaksanakan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) selama ±2 bulan di BPJS KETENAGAKERJAAN Purwakarta. Dan
merupakan salah satu syarat untuk kenaikan kelas Tahun pelajaran 2019/2020, dalam Bidang
Keahlian Bisnis dan Manajemen, Program Keahlian Keuangan serta Kompetensi Keahlian
Perbankan Syariah.

Atas segala dukungan dan bantuan yang di berikan selama penulis menyelesaikan
laporan ini.Dan tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada yang terhormat :

1. Orang tua/Wali yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun Spiritual.
2. Ibu Yati Srimulyati selaku kepala bidang Umum dan SDM di BPJS
KETENAGAKERJAAN Purwakarta.
3. Ibu Eva Komalasari selaku pembimbing I di BPJS KETENAGAKERJAAN
Purwakarta.
4. Ibu Shellfira Mellinda selaku pembimbing II di BPJS KETENAGAKERJAAN
Purwakarta.
5. Karyawan dan Karyawati BPJS KETENAGAKERJAAN Purwakarta
6. Bapak Drs. Darta selaku Kepala Smk Muhammadiyah Campaka.
7. Ibu Sukarsih,M.Pd dan Ibu Khotimah,S, Pd. I selaku pembimbing di sekolah.
8. Teman –teman yang seiman dan seperjuangan, serta teman-teman yang namanya
tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan laporan
ini.untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca.
Akhirul kalam hanya kepada Allah-lah penulis mohon perlindungan serta petunjuk
semoga laporan ini
Semoga amal beliau-beliau tersebut di atas mendapatkan ganjaran yang setimpal dari
Allah SWT.amin,amin,yaa rabbil’alamin.dapat tersusun dengan baik.

Purwakarta, juli 2020

Amelia Lutfi Hamidah


NIS. 1090932
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan.........................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................iii
Daftar Isi.........................................................................................................v
Lampiran

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Pengertian Pendidikan Praktik Kerja Industri..............................1
C. Maksud dan Tujuan Praktik Kerja Industri...................................2
D. Landasan Hukum..........................................................................2

BAB II SEKILAS TENTANG PERUSAHAAN


A. Sejarah Perusahaan......................................................................4
B. Visi dan Misi Perusahaan.............................................................5
C. Jenis Kegiatan Perusahaan...........................................................5

BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIN


A. Bidang Jenis Kegiatan Prakerin....................................................9

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................10
B. Saran...........................................................................................10
1. Perusahaan/Instansi...............................................................10
2. Sekolah..................................................................................10
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Disadari dalam rangka meningkatkan wawasan pengalaman belajar dan penguasaan
keterampilan atau keahlian profesi tertentu pada siswa/siswi, antara lain di perlukan
adanya penciptaan berbagai aktivitas belajar di lingkungan sekolah. Kondisi demikian
telah lama menjadi pusat perhatian dunia pendidikan terutama sekolah kejuruan, bahwa
pengawasan kealian profesi sebagai salah satu tujuan esensial yang menggambarkan
eksistensi sekolah kejuruan tidak mungkin dapat di wujudkan tanpa adanya kesempatan
melalui pengenalan pada dunia kerja yang sebenarnya.
Salah satu upaya mewujudkan hal tersebut, yaitu menyelenggarakan program kegiatan
pendidikan sistem ganda dalam rangka pendidikan sistem ganda di dunia kerja terkait
dengan kondisi objektif sekolah yang bersangkutan. Sehubungan dengan dasar pemikiran
sebagaimana diutarakan di atas, SMK Muhammadiyah Campaka menerjunkan semua
siswa/siswi kelas XII untuk melaksanakan Pendidikan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) yang di terapkan oleh sekolah.

B. Pengertian Pendidikan Praktik Kerja Industri


Pendidikan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) pada sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) adalah satu salah bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian proposonal yang
memadukan secara sistematika dan sunkron anatara program pendidikan di sekolah dan
penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung di dunia
kerja secara terarah dalam upaya peningkatan keterampilan parasiswa berdasar kan
undang-undang no : 20 tahun 2003 tentang undang–undang sistem pendidikan Nasional
(UU Sisdiknas) dan diatur dalam kurikulum KTSP 2008 dimana Prakerin harus
dilaksanakan minimal 500 jam kerja.
Sekolah menengah Kejuruan (SMK) melaksanakan Prakerin dapat dilakukan dengan
system terhadap (beberapa kali ) yang penting memenuhi jumlah Praktik 500 jam
minimal atau dilaksanakan sekaligus (satu tahapan) langsung peraktek 500 jam.
Dengan prakerin siswa dapat dibekali pengalaman yang sebenarnya sebagai persiapan diri
di dunia usaha/industri dan untuk memantapkan keterampilan siswa yang di dapat dari

1
pelajaran teori dan Praktik, dapat menyelaraskan pendidilkan di sekolah dengan
industri atau dengan kata lain link and match.

C. Maksud Dan Tujuan Pendidikan Praktik Kerja Industri


Maksud dan tujuan Prakerinadalah kewajiban bagi siswa Sekolah Menegah
Kejuruan, yang mana Prakerin ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Ujian
Nasional (UN) yang tercantum dalam dalam kurikulum KTSP 2008. Adapun tujuan dan
maksud Prakerin di SMK MUHAMMADIYAH Campaka di jabarkan sebagai berikut:
1. Pemenuhan Kompetensi sesuai tuntutan kurikulum.
2. Impementasi kompetensi ke dalam dunia kerja.
3. Mempersiapkan tamatan yang dimiliki keahlian profesional yang seuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
4. Meningkatkan efisien proses pendidikan danpelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan profesional.
5. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
6. Membentuk pola pikir dan tingkah laku mandiri yang sesuai dengan tujuan
pendidikan.
7. Memperkokoh hubungan keterkaitan dan kesepadaan (Link And Match) antara
SMK dan industri.
8. Menumbuhkan dan mengembangkan sikap kerja, nilai profesional dan
kepribadian yang utuh sebagai pekerja.
9. Memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial yang berlaku didunia kerja
kepada peserta didik sebagai bagian pengalaman kerjanya

D. Landasan Hukum
Untuk melaksanakan pendidikan Praktik kerja industri menengah kejuruan, disusun
seperangkat pedoman yang berbentuk Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP),
dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai berikut :
1. Penyelenggara pendidikan dilaksanakan melalui 2 jalur sekolah dan jalur
pendidikan luar sekolah (UUSPN) Bab IV , Pasal ayat 11.

2
2. Penyelenggaraan SMK dapat bekerja sama dengan masyarakat dunia usaha dan
para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang
penyelenggaraan pendidikan (PPNo.29ayat 1)
3. Pengadaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan oleh pemerintah,
masyarakat atau kekayaan peserta didik . (UUSPN), Bab VIII pasal 3)
4. Masyarakat sebagai pemerintah berkesempatan seluas-luasnya untuk berperan serta
dalam penyelenggaraan pendidikan nasional (UUSPN), Bab XIII pasal 47 ayat 1)
5. Pemerintah dan masyarakat menciptakan peluang yang lebih besar untuk
peningkatan peran serta masyarakat dalam sistem pendidikan nasional (PP 29, VI,
pasal 8 ayat 2).
BAB II
SEKILAS TENTANG PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Sejarah terbentuknya BPJS Ketenagakerjaan yang dahulu bernama Jamsostek


mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951
tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP
No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh,
PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964
tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU
No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara kronologis proses lahirnya
asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan
hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977
diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah
(PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja
(ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN
untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan
wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995
ditetapkannya PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga
Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi
kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian
berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian
atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

4
B. Visi Dan Misi BPJS KETENAGAKERJAAN

1. Visi BPJS KETENAGAKERJAAN


Menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kebanggaan Bangsa,
yang Amanah, Bertata kelola Baik serta Unggul dalam Operasional
dan Pelayanan.

2. Misi BPJS KETENAGAKERJAAN


Melalui program jaminan sosial ketenagakerjaan, Bpjs
Ketenagakerjaan Berkomitmen Untuk:
1) Melalui dan Menyejahterakan Seluruh Pekerja dan
Keluarganya
2) Meningkatkan Produktivitas dan daya saing pekerja
Mendukung pembanguan dan kemandirian perekonomian
nasional.

C. Jenis Kegiatan Perusahaaan

Terdapat empat program yang diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan yaitu:


1. Jaminanan Kecelakaan Kerja (JKK)
2. Jaminan Kematian (JKM)
3. Jaminan Hari Tua (JHT)
4. Jaminan Pensiun (mulai 1 Juli 2015)

Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing program BPJS


Ketenagakerjaan :
1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan perlindungan atas
risiko-risiko kecelakaan yang terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan dari rumah menuju tempat
kerja atau sebaliknya dan penyakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja.
2. Jaminan Kematian (JKM) memberikan manfaat uang tunai yang
diberikan kepada ahli waris ketika peserta meninggal dunia bukan
akibat kecelakaan kerja.
3. Jaminan Hari Tua (JHT) adalah berupa uang tunai yang besarnya
merupakan nilai akumulasi iuran ditambah hasil pengembangannya
4. Jaminan Pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk
mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan atau
ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta
memasuki usia pensiun, mengalami cacat.

5
Sistem jaminan sosial tenaga kerja yang dikelola BPJS Ketenagakerjaan memiliki
empat program perlindungan, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan
Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun (JP). Selain
manfaatnya berbeda, iuran untuk setiap program juga berbeda besarnya.
Namun, tidak semua peserta dapat mengikuti keempat program perlindungan sosial-
ekonomi di atas. Menurut ketentuan, program jaminan serta manfaat BPJS Tenaga
Kerja disesuaikan dengan empat jenis kepesertaan, yaitu:

1. Pekerja Penerima Upah (PU)


Pekerja penerima upah adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima
gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain dari pemberi kerja. Kategori ini meliputi
pekerja sektor formal non-mandiri, yaitu PNS, TNI/POLRI, karyawan
BUMN/BUMD, karyawan perusahaan swasta, yayasan, dan joint venture.
Peserta PU bisa mengikuti keempat program perlindungan BPJS
Ketenagakerjaan secara bertahap, yaitu JKK, JKM, JHT, dan JP. Pendaftaran
keanggotaan BPJS Ketenagakerjaan dilakukan oleh perusahaan sebagai pemberi
kerja. Iuran JKK dan JKM ditanggung seluruhnya oleh pemberi kerja, sedangkan
iuran JHT dan JP ditanggung bersama antara pengusaha dan pekerja.

2. Pekerja Bukan Penerima Upah (BPU)


Pekerja bukan penerima upah adalah setiap orang yang bekerja dan
memperoleh penghasilan dengan cara melakukan kegiatan atau usaha ekonomi
secara mandiri. Kategori kepesertaan ini meliputi pemberi kerja/pengusaha, pekerja
di luar hubungan kerja, pekerja mandiri, pekerja yang bukan penerima upah, dan
pekerja informal. Beberapa contohnya adalah pengacara, dokter, pedagang, petani,
nelayan, artis, dan sopir angkot.
Untuk menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan, pekerja BPU bisa mendaftar
sendiri ke kantor BPJS atau melalui wadah organisasi profesi yang telah melakukan
ikatan kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Peserta kategori ini hanya dapat
mengikuti tiga program perlindungan secara bertahap sesuai kemampuannya,
yaitu JKK, JKM, dan JHT, yang seluruh iurannya ditanggung peserta sendiri.

3. Pekerja Jasa Konstruksi (Jakon)


Kategori ini meliputi pekerja pada layanan jasa konsultasi perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan konstruksi. Pekerja yang dimaksud adalah
pekerja kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), pekerja harian lepas, dan
pekerja borongan yang terlibat dalam proyek APBN/APBD atas dana internasional,
swasta, perorangan, dan lainnya.
Pendaftaran kepesertaan dilakukan oleh kontraktor atau pemborong kerja.
Pekerja Jakon hanya bisa mengikuti dua macam program perlindungan, yaitu JKK
dan JKM, yang iurannya dibayar seluruhnya oleh kontraktor.

4. Pekerja Migran Indonesia (PMI)


Kategori pekerja migran mencakup setiap warga negara Indonesia yang akan,
sedang, dan/atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah
Republik Indonesia. Pekerja/calon pekerja migran bisa mengikuti dua program
perlindungan wajib, yaitu JKK dan JKM, serta boleh menambah program JHT
secara sukarela.
Pekerja migran hanya membayar Rp 370.000 sebelum berangkat ke negara
tujuan dan akan mendapatkan manfaat perlindungan JKK dan JKM untuk 31 bulan.
Untuk memperpanjang manfaat, mereka cukup membayar Rp 13.500 per bulan.
Sedangkan jika ingin mengikuti program JHT, iuran per bulan berkisar antara Rp
105.000 hingga Rp 600.000.

Jenis Kepesertaan Program Jaminan Pembayar iuran

Peserta dan Pemberi


Penerima Upah (PU) JKK, JKM, JHT, JP
Kerja

Bukan Penerima Upah


JKK, JKM, JHT Peserta
(BPU)

Jasa Konstruksi (Jakon) JKK, JKM Pemberi Kerja

Pekerja Migran Indonesia


JKK, JKM, JHT Peserta
(PMI)
Karyawan di perusahaan Anda, baik berstatus tetap maupun kontrak PKWT,
termasuk kategori peserta PU, yang mana perusahaan wajib mendaftarkan
keanggotaannya pada BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, perusahaan menanggung
seluruh iuran JKK dan JKM, dan sebagian besar JHT dan JP dengan komposisi
seperti berikut:

Program Iuran dibayar Pemberi


Iuran dibayar Peserta Total
Jaminan Kerja

0,24% sampai dengan 0,24% sampai


JKK –
1,74% dengan 1,74%

JKM – 0,3% 0,3%

JHT 2% 3,7% 5,7%

JP 1% 2% 3%
BAB III
PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIN

A. Bidang Jenis Kegiatan Prakerin


Praktik Kerja Lapangan (PKL) mulai pemberangkatan dari sekolah ke Kantor
BPJS Ketenagakerjaan Cab. Purwakarta dilaksanakan pada tanggal 6 Januari
2020 s.d 13 Maret 2020, dimana kegiatan ini bertujuan untuk menambah
wawasan tentang perkembangan Teknologi dan Lingkungan di dunia industry.
Pelaksanaan Prakerin di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cab. Purwakarta
dimulai dari pukul 07.30 WIB s.d 17.00 WIB dan kegiatan prakerin tersebut
berlangsung selama 5 hari dari hari senin-jum’at, untuk hari sabtu dan minggu
nya libur.

Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Keluar


Senin s.d Kamis 07.30 WIB 12.00 WIB - 13.00 WIB 17.00 WIB
Jum’at 07.30 WIB 11.30 WIB - 13.30 WIB 17.00 WIB

Dalam Kegiatan PKL yang dilakukan selama ±2 bulan, banyal hal dan
pengalaman yang saya dapatkan dan saya lakukan dan tentunya semua dari hasil
bimbingan dari para pembimbing di industry. Pengalaman yang saya dapat
selama prakerin diantaranya :
1. Belajar Mengangkat Telepon dari Nasabah
2. Mengerjakan Surat masuk dan Surat Keluar
3. Men-scan Data Menggunakan Mesin Scan
4. Menginput data BPU (pekerja bukan penerima upah)
5. Mengemas Data yang sudah Rusak/tidak terpakai
6. Mencari Data Kependudukan/Pemadanan
7. Memusnahkan kertas menggunakan alat penghancur kertas
8. Menginput data naskah dinas

9
BAB IV
PENUTU
P

A. Kesimpulan
Setelah mengadakan dan melaksanakan PKL akhirnya penulis mengetahui
yang sebenarnya atas hasil yang diperoleh dari sekolah, serta memperoleh
pengetahuan tentang teori – teori, Praktik dan benda yang beluh pernah
dipelajari di sekolah.
Disamping itu juga penulis mendapatkan pengetahuan bagaimana
pengalaman bekerja di indrustri. Dengan hal tersebut, penulis menjadi
dewasa dan lebih menghormati kerja keras orang tua. Karena mencari nafkah
untuk keluarha memanglah tidaklah mudah, butuh banyak pengorbanan.
Dapat memahami konsep – konsep non akademis dan non teknis di dunia
kerja, seperti menjaga hubungan atasan dengan bawahan, menjaga hubungan
relasi dan sebagainya.

B. Saran
1. Perusahaan/Instansi
a. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan
perusahaan lebih ditingkatkan dengan banyak memberi
peluang kepada siswa/I SMK untuk Praktik Kerja
Industri(PRAKERIN).
b. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi
dan kedisiplinannya dalam bekerja
c. Hubungan karyawan dengan siswa/I Prakerin diharapkan
selalu terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana
kerjasama yang baik.
2. Sekolah
a. Tingkatkan jiwa semangat dan mandiri dalam berusaha
b. Tingkatkan bakat dan keahlian yang ada
c. Berusaha agar tidak mudah putus asa dalam menghadapi
segala persoalan atau masalah
d. Jadikan Prakerin sebagai ajang penerapan ilmu yang telah
diperoleh di sekolah
e. Meningkatkan dya piker dan mentral siswa, pihak sekolah
harus senantiasa memberikan dorongan dalam
melaksanakan Prakerin.

11
IDENTITAS SISWA

Nama Lengkap : Amelia Lutfi Hamidah

NIS/NISN : 1090932/0031961467

Tempat/Tanggal Lahir : Purwakarta, 10 mei 2003

Jenis Kelamin : Perempuan

Nama Orang Tua : Sudarto dan Mila Meilani

Alamat Orang Tua : Kp. Sukamaju, Ds. Campakasari, Kec. Campaka

Purwakarta,juli 2020

Amelia Lutfi Hamidah


Nis: 1090932

Anda mungkin juga menyukai