Setiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan ciri khasnya masing-masing yang berbeda antara
suku bangsa yang satu dengan suku bangsa lainnya. Hal ini nampak dari keanekaragaman budaya
daerah seperti dari rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, lagu-lagu
daerah, tarian daerah, makanan khas tradisional, kerajinan khas daerah, upacara adat,
sistem kekerabatan. Ada beberapa daerah di wilayah Indonesia yang memiliki system kekerabatan
yang masih kuat dianut oleh masyarakat. Sistem kekerabatan itu diantaranya sebagai berikut.
1) Parental
Sistem kekerabatan parental menarik garis keturunan dari kedua belah pihak (ayah dan ibu),
kedudukan laki-laki dan perempuan sama. Misalnya, di daerah Aceh dan Jawa Barat. Di daerah
parental, apabila suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan, maka
menurut adatnya biaya pesta ditanggung oleh kedua belah pihak, atau berdasarkan kesepakatan
masing-masing pihak. Di Jawa Barat misalnya dengan adat Sunda biasanya pihak laki-laki
mengeluarkan biaya untuk membawa barang “Seserahan” serta memberikan bantuan dana
untuk penyelenggaraan pesta kepada pihak perempuan, sedangkan pihak perempuan mengeluarkan
biaya untuk penyelenggaraan pesta.
2) Patrilineal
Sistem kekerabatan patrilineal menarik garis keturunan dari pihak bapak. Kedudukan laki-laki lebih
tinggi dibandingkan perempuan. Misalnya, di daerah Palembang dan Batak. Di daerah patrilineal
jika ada suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan maka seluruh biaya
perkawinan ditanggung oleh pihak laki-laki, sedangkan pihak perempuan tidak dibebankan untuk
menanggung biaya perkawinan kecuali atas kesepakatan kedua belah pihak.
3) Matrilineal
Sistem kekerabatan matrilineal menarik garis keturunan dari pihak ibu. Kedudukan perempuan
lebih tinggi dibandingkan laki-laki, misalnya, di daerah Minangkabau. Di daerah matrilineal jika
ada suatu anggota masyarakat akan menyelenggarakan pesta perkawinan maka biaya perkawinan
sepenuhnya ditanggung oleh pihak perempuan, dan pihak laki-laki tidak dibebankan untuk
menanggung biaya perkawinan kecuali atas kesepakatan kedua belah pihak.
c. Agama
Agama merupakan satu hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Keanekaragaman suku bangsa, letak geografis, dan latar belakang sejarah, merupakan faktor
penyebab terjadinya keragaman tersebut. Pemerintah menetapkan agama Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Buddha, dan Konghuchu sebagai agama resmi penduduk di Indonesia.