Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR II

Satuan Pendidikan : SMPK Watukrus Bola


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester : IX/II
Alokasi Waktu : 3 x 40”

I. Kompetensi Inti :
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, me-ngurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

II. Kompetensi Dasar :


1.4 Menghormati keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan (sara) di masyarakat
sebagai pemberian Tuhan Yang Maha Esa
2.4 Mengutamakan sikap toleran dalam menghadapi masalah akibat keberagaman kehidupan
bermasyarakat dan cara pemecahannya
3.4
Menganalisis prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan
4.4 (sara), sosial, budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Mendemonstrasikan hasil analisis prinsip persatuan dalam keberagaman suku, agama, ras,
dan antargolongan (sara) dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika

III. Indikator :
3.4.2 Mendeskripsikan permasalah keberagaman dalam masyarakat Indonesia

IV. Bahan Rangsangan :

Gambar : Senjata Tradisional (keris) Gambar : Pakaian Adat Sumatera Selatan

Gambar : Keberagaman Agama Gambar : Rumah Adat Sumatera Selatan


V. Materi Ajar :
C. Permasalahan Keberagaman dalam masyarakat Indonesia
1) Bentuk keberagaman masyarakat Indonesia
Keberagaman masyarakat Indonesia meliputi suku bangsa, agama, budaya, adat
istiadat, bahasa daerah, pandangan politik dan golongan.
a. Suku bangsa/etnik
Suku bangsa/etnik adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan
identitas akan kesatuan kebudayaan. Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia
merupakan warisan sejarah bangsa. Persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor
geografis, perdagangan laut dan kedatangan penjajah di Indonesia. Persebaran yang
luas menjadikan suku bangsa di Indonesia memiliki ciri dan karakter tersendiri yang
berbeda antara satu suku bangsa yang satu dengan yang lainnya. Walaupun memiliki
suk bangsa yang beraneka ragam, kita tetap satu bangsa, tanah air, dan bahasa yaitu
Indonesia. Untuk itu, kita harus mengadari bahwa keberagaman itu merupakan
kekayaan yang tak ternilai harganya dan harus dapat dijadikan sebagai kekuatan
yang memapu mempersatukan bangsa Indonesia.
b. Adat istiadat
Adat merupakan peraturan tentang perbuatan manusia yang lazim dilakukan
sejak zaman nenek moyang dan diikuti oleh keturunannya. Adat yang telah
melembaga, disebut adat istiadat. Adat istiadat berupa tata kelakuan yang relatif
turun temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan nenek moyang sehingga
kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku dalam masyarakat. Sedangkan adat
yang memiliki sanksi hukum disebut dengan hukum adat.
Bangsa Indonesia memiliki kekayaan adat istiadat yang beraneka ragam dari
berbagai daerah di seluruh Nusantara. Bahkan seorang ahli hukum adat Indonesia,
yaitu Mr. van Vollenhoven mengungkapkan tentang system lingkaran adat (adat
rechtskringen) yang mengklasifikasikan dari sekian ratus adat di Indonesia menjadi
19 lingkaran hukum adat atau suku bangsa, yaitu :
1) Aceh
2) Gayo, Alas dan Batak
3) Minangkabau
4) Sumatera Selatan
5) Melayu
6) Bangka dan Belitung
7) Kalimantan
8) Minahasa
9) Gorontalo
10) Toraja
11) Sulawesi selatan
12) Ternate
13) Ambon
14) Timor
15) Irian jaya
16) Bali dan Lombok
17) Jawa
18) Yogyakarta
19) Jawa Barat
Setiap suku bangsa memiliki adat istiadat dan ciri khasnya masing-masing yang
berbeda antara suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lainnya. Hal ini
nampak dari keanekaragaman budaya daerah seperti rumah adat, pakaian adat,
senjata tradisional, alat music tradisional, lagu-lagu daerah, tarian daerah, makanan
khas tradisional, kerajinan khas daerah, upacara adat dan system kekerabatan.

Ada beberapa daerah di wilayah Indonesia yang memiliki system kekerabatan yang
masih kuat dianut oleh masyarakat antara lain sebagai berikut :
1) Parental
Parental adalah system kekerabatan yang menarik garis keturunan dari kedua
belah pihak (ayah dan Ibu). Dalam system kekerabatan ini, kedudukan
perempuan dan laki-laki sama. Daerah yang menganut system kekerabatan
parental adalah Aceh dan Jawa Barat.
2) Patrilineal
Patrilineal adalah system kekerabatan yang menarik garis keturunan dari ayah.
Dalam keluarga kedudukan laki-laki lebih tinggi disbanding perempuan.
Daerah yang menganut system kekerabatan patrilineal adalah Palembang,
Batak dan Sikka.
3) Matrilineal
Matrilineal adalah system kekerabatan yang menarik garis keturunan dari ibu.
Dalam keluarga kedudukan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.
Daerah di Indonesia yang menganut system kekerabatan matrilineal adalah
Minangkabau.
c. Agama
Penduduk Indonesia memiliki keberagaman agama. Landasan kehidupan
beragama di Indonesia adalah pancasila sila pertama dan pasal 29 ayat 2 UUD 1945
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.
Keberagaman agama mengharuskan semua pemeluk agama mengembangkan sikap
toleran. Bentuk perilaku kehidupan dalam keberagaman agama di antaranya
diwujudkan dalam bentuk:
a. Menghormati agama yang diyakini oleh orang lain;
b. Tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama;
c. Bersikap toleran terhadap keyakinan dan ibadah yang dilaksanakan oleh
seseorang yang memiliki keyakinan dan agama yang berbeda;
d. Melaksanakan ajaran agama dengan baik; serta
e. Tidak memandang rendah dan tidak menyalahkan agama yang berbeda dan
dianut oleh orang lain. Perilaku baik dalam kehidupan beragama yang
beragam tersebut sebaiknya kita laksanakan, baik di sekolah, di masyarakat
maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemeluk agama berkewajiban menjaga kerukunan dengan menerapkan tri
kerukunan beragama, yang harus dikembangkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara sebagai berikut :
1. Kerukunan intern umat beragama
2. Kerukunan antar umat beragama
3. Kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah
d. Ras
Ras dapat diartikan sebagai sekelompok besar manusia yang memiliki ciri-ciri fisik
dan asal yang sama. Manusia yang satu memiliki perbedaan ras dengan manusia
lainnya karena adanya perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk
rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan
ciri fisik yang lain. Beberapa ras yang ada di Indonesia seperti :
1. ras malayan-mongoloid yang tersebar di wilayah sumatra, kalimantan,
sulawesi, jawa, bali.
2. ras malanesoid yang tersebar di daerah Papua, NTT dan maluku.
3. ras Kaukosoid yaitu orang India, timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.
4. ras Asiatic mongoloid seperti orang Tionghoa, korea dan jepang. Ras ini
tinggal dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia, namun terkadang
mendiami wilayah tertentu

e. Golongan
Golongan adalah kelompok atau kumpulan manusia yang merupakan kesatuan
beridentitas dengan adat istiadat dan system norma yang mengatur pola-pola
interaksi antara manusia dalam kelompok tersebut. Golongan dalam masyarakat
dapat dibedakan atas dasar pekerjaan, partai politik, asal daerah, pendidikan, aliran
dan status sosial.
f. Sosial budaya
Keberagamaa sosial dan budaya di Indonesia meliputi keberagaman mata
pencaharian, tarian, makanan, rumah adat, dan pakaian yang khas. Fakta ini
menunjukkan bahwa bangsa Indonesia kaya akan ragam budaya. Semua budaya
yang ada di Indonesia merupakan satu budaya yaitu budaya nasional Indonesia.
Kebudayaan nasional diartikan sebagai puncak dari budaya suku-suku bangsa yang
menghuni bumi nusantara. Budaya daerah merupakan akar dari budaya nasional.
Budaya daerah yang kuat dan lestari akan memperkokoh budaya Indonesia.
4) Pengaruh keberagaman masyarakat Indonesia
Keberagaman Indonesia membawa dampak positif dan negative. Dampak positif yang
ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia :
1. Terciptanya integritas nasional
2. Menjadi sarana untuk memajukan pergaulan antarsuku, agama, budaya dan
golongan
3. Dapat memperkaya khazanah budaya bangsa
Dampak negative yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia :
a. terjadinya konflik dalam masyarakat
b. munculnya sikap primordialisme yaitu pandangan yang berpegang teguh pada hal-hal
yang dibawa sejak kecil baik mengenai tradisi, adat istiadat, kepercayaan maupun
segala sesuatu yang ada di lingkungan pertamanya
c. Munculnya sikap etnosentrisme yaitu suatu pandangan yang menganggap suku
bangsanya sendiri lebih unggul dibandingkan dengan suku yang lainnya.
d. Fanatisme yang berlebihan yaitu pahan yang berpegang teguh secara berlebihan
terhadap keyakinan sendiri sehingga menganggap salah terhadap keyakinan orang
lain.

VI. Latihan
1. Tuliskan bentuk keberagaman masyarakat Indonesia?
2. Tuliskanbentuk perilaku kehidupan dalam keberagaman agama?
3. Tuliskan tri kerukunan beragama?
4. Tuliskan dampak positif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia?
5. Tuliskandampak negatif yang ditimbulkan dari keberagaman masyarakat Indonesia?

Anda mungkin juga menyukai