Di Susun Oleh :
RAMA ALGHIFARI
18190081
RAMA ALGHIFARI
18190081
Mengetahui
Kepala Program, Guru Pembimbing,
Mengesahkan, Menyetujui,
Kepala SMK Budi Mulia, Pembimbing Lapangan
i
HALAMAN PENGUJI
Disusun oleh :
RAMA ALGHIFARI
18190081
Penguji
( )
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, yang selalu melimpahkan
Rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Prakrin serta metiyusun Laporan dengan
baik. Laporan mi saya susun berdasarkan pengalaman saya dapatkan saat saya melakukan
Prakrin di PT. KORINDO HEAVY INDUSTRI Laporan ini saya susun sedemikian nya
dengan harapan bisa diterima oleh guru pembimbing serta sebagai referensi untuk adik kelas
selanjutnya.
Saya juga mengucapkan Terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah membantu
melancarkan kegiatan ini.
Diantaranya :
1 Kepada orang tua tercinta yang selalu memberikan motivasi selama praktek kerja industri
2 Bapak Aji Giri selaku pembimbing industri pelaksana praktek kerja industri
(PRAKTEK)
4. Ibu Teti Tresnawati, M.pd selaku Kepala Sekolah SMK Budi Mulya
5. Bapak Latif Abdul Salam, S. Tr. Kom selaku Kepala Program Studi
6. Ridho Robbi, S. Kom selaku pembimbing Sekolah Pelaksana Praktek Kerja Industri
7. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam menyusun Laporan ini
Penulis menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
penulisan mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun bagi pembaca dan
masyarakat umum
Penyusun
Rama Alghifari
iii
DAFTAR ISI
Sampul Muka
Halaman Judul
Daftar Isi---------------------------------------------------------------------------iv
LAMPIRAN
Identitas Siswa
Rekapitulasi Nilai
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
Perlu disadari bahwa sampai saat ini lulusan SMK belum dapat di serap langsung oleh
pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir setiap dunia usaha
maupun industri ketika merenggut tenaga kerja, lulus.SMK masih menerapkan pendidikan
dan pelatihan bagi yang telah lolos seleksi penerimaan karyawan rata-rata (3 bulan). Hal ini
menunjukkan bahwa keterampilan yang di miliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak
dunia maupun industri.
Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak di dunia
usaha/indusrti. Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim
peralatan praktek. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktek
idealnya 90% hanya dapat dilaksanakan 70% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang sama
sekali tidak memiliki peralatan praktik. Dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat
berangan-angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya.
SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai dengan
yang ada di industri/usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/industri sudah serba
otomatis sedangkan peralatan yang ada di SMK-SMK masih manual. Sehingga pelaksanaan
praktik hanya sekedar mengenal peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan
didunia industri/usaha, itu pun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara
maksimal.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian direktorat pendidikan menengah
kejuruan, pola penyelanggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan
sebagaimana di harapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum
kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang profesional, karena keahlian professional
seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik
bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari
disekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi
harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.
Untuk kiat yang manjadi faktor utama penentu kadar keahlian profesional seseorang,
hanya dapat di kuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.
Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian profesional berdasarkan jumlah pengalaman
kerja. Misalnya tingkat keahlian seorang pilot diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat
keahlian seorang montir diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan
sertifikat seorang “wekder” biasa batal apabila lebih dari 1 tahun tidak lagi mengerjakan
mengelas.
Mata diklat praktik kejuruaan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan
peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan
situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, sulit
diharapkan untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana diharapkan .
Melihat kenyataan diatas, Dimenjur menerapkan strategi operasional yang berdasarkan
kebijakan “ Link and Match “ ( kesesuaian dan kesepadanan ) Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dalam model penyelanggaran pendidikan sistem ganda. Pelaksanaannya sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam undang-undang No 2 tahun 1989 tentang
sistem pendidikan nasional, PP No 20 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP No 39
1992 tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud No
080/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud No 080/U/1993
tentang Kurikulum SMK.
Karakteristik perusahaan dan para pimpinannya ini berkaitan erat dengan tanggung jawab
sosial perusahaan mendorong perusahaan untuk membangun kompleks pengolahan kayu
secara kolektif di Kalimantan Tengah pada tahun 2013. Pada tahun 2016, perusahaan juga
telah melakukan upaya terpadu untuk mendukung perkebunan padi uji coba di daerah sekitar
Merauke sehingga memberikan konstribusi yang lebih di bidang swasembada pangan.
Melalui usaha hutan tanaman dan perkebunan kelapa sawit, KORINDO telah berhasil
mengembangkan industri ramah lingkungan dengan nilai ekonomi yang diperoleh langsung
dari hasil hutan.
KORINDO telah berkomitmen untuk mengembangkan usahanya di wilayah-wilayah
Indonesia yang tertinggal melalui pembangunan jalan dan tempat tinggal diantara
pembangunan infrastruktur utama lainnya yang menjadi bagian dari pengembangan daerah
secara keseluruhan.
KORINDO telah mempekerjakan kurang lebih 10.000 pekerja di Asiki, yang merupakan
distrik bisnis utama di Propinsi Papua, dan telah membangun pusat pengembangan keahlian
penduduk lokal, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan.
Jumlah pajak daerah yang telah dibayarkan oleh KORINDO di Kabupaten Merauke dan
Boven Digoel mencapai 30% dan 50% dari total pajak lokal masing-masing kabupaten.
KORINDO juga telah mendirikan fasilitas kesehatan pertama di Asiki, melakukan
pemeriksaan dan pengobatan secara gratis. Saat ini, perusahaan kami sedang mendirikan
rumah sakit umum yang menyediakan tingkat pelayanan kesehatan yang lebih tinggi kepada
sekitar 20.000 orang, atas kerjasama dengan Korea International Cooperation Agency.
Visi: Menjadi perusahaan perdagangan nasional berkelas dunia terpercaya dan terkemuka.
Misi:
C. Struktur Organisasi
Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini di mulai pada tanggal
02 Januari 2023 sampai dengan 03 Maret 2023 yang bertempat di PT. KORINDO
HEAVY INDUSTRI, Jl . Raya Serang KM . 31 Ds. Gembong Kec. Balaraja -
Tangerang
Berikut ini merupakan jam masuk di perusahaan PT. KORINDO HEAVY INDUSTRI
B. Rekapitulasi Kehadiran
Kegiatan yang saya lakukan selama 2 (tiga) bulan di instansi atau di PT. KORINDO
HEAVY INDUSTRI , membantu di bagian Sefty mulai pukul 07.30 WIB sampai
15.30 WIB, antara lain:
1. Persiapan dan merekap kwitansi Outdoor yang akan di bawa oleh Collector
melalui DPK (Tambahan).
2. Menyusun kwitansi yang janji bayar untuk di susun di file.
3. Mecocokan kwitansi yang di kembalikan oleh Collector dengan DPK.
4. Menyusun kartu A/R yang di bawa Collector hari ini sesuai DPK.
5. Membuat Collection Report Outdoor sesuai dengan data yang bayar di DPK.
6. Collection Outdoor di setorkan ke kasir untuk di cocokan dengan uangnya.
7. Membuat laporan ADM harian.
8. Mencari kartu A/R yang bayar Indoor sesuai wilayah masing-masing Collector
dan tidak boleh Pending (Tunda), apabila ada salah sumber, di catat di buku
Pending.
9. Posting kartu A/R yang sudah ada nomor KM (Kas Masuk).
10. Konfirmasi pertelpon atau surat konsumen yang menunggak.
11. Posting Indoor dan Outdoor ke DPP.
12. Membuat kwitansi Outdoor yang sudah jatuh tempo.
13. Membuat kwitansi Indoor yang terlambat.
14. Merekap DPK untuk besok hari.
15. Menerima Kwitansi Outdoor yang kembali dari Collector.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran di dunia kerja dan industri adalah suatu
s t r a t e g i y a n g memberi peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui
bekerja langsung pada pekerjaan sesunggunya. Dengan adanya prakerin
penulis dapat merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung di
lingkungan dunia kerja yang langsung dibimbing oleh pihak kantor.
Bahkan kami dapat mengukur sejauh mana penguasaan ilmu
y a n g didapatkan di sekolah, antara lain :
1. Program PKL yang sudah menmjadi program di sekolah kejuruan, sangat besar
artinya bagi siswa untuk memperkenalkan dan mempraktikkan kerja secara langsung
pengetahuan dan kompetensi dasar yang telah diperoleh dari sekolah, sebagai
pengembangan sarana belajar siswa sesuai bidang kejuruannya.
2. Dengan prakerin tersebut penulis dapat menganalisis kerusakan dan cara perbaikan
printer Canon MP258.
3. Dengan karya ilmiah diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa perlunya
pengetahuan bagaimana cara perawatan dan perbaikan printer MP258.
B. Saran-saran
Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa
s e b e l u m praktek di dunia kerja dan industri.
Adanya kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia kerja dan industri s e h i n g g a
terjadi sinkronisasi materi yang diajarkan di sekolah dan proses
pembimbingan di tempat praktek.
Lampiran