Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti uji sertifikasi praktik kerja
lapangan (PKL) Kompetensi teknik bisnis sepeda motor (TBSM)
Disusun oleh :
Nama : Angga Prasetio
Kelas : XII TBSM II
NIS : 202110041042
Jurusan : Teknik Sepeda Motor
Tahun pelajaran : 2022/2023
Drs. H.Rosidin
NIP. 196607061994031014
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga kami dapat
menyelesaikan PKL dengan baik.
Laporan ini ditulis guna melengkapi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan PKL (Praktek Kerja Lapangan) bagi siswa jurusan TEKNIK
BISNIS SEPEDA MOTOR (TBSM).
Dalam penulisan laporan ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa selesainya
laporan PKL ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari
berbagai pihak, baik bersifat moril maupun materil, oleh karena-Nya, kami ingin
menyampaikan ucapan terima kasih antara lain kepada :
1. Drs. H. Rosidin, selaku Kepala Sekolah SMK N 4 KUNINGAN
2. Engkos Kosasih, S.Pd., selaku Kaprodi Teknik Otomotif
3. Anto Kuswanto S.Pd.,selaku Kepala Bengkel
4. Hoerudin,S.T, selaku pembimbing Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
5. Okab,selaku Kepala Bengkel HONDA SEJAHTERA MULIA MOTOR
Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini ditulis dengan sebaik-
baiknya, namun masih terdapat kekurangan didalam penulisan laporan PKL ini,
oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat
diharapkan, tidak lupa harapan kami semoga Laporan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta dapat menambah ilmu pengetahuan
bagi kami
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan .............................................................................................. 2
C. Manfaat ............................................................................................. 2
D. Waktu & Tempat PKL ...................................................................... 3
E. Profil Perusahaan .............................................................................. 4
LAMPIRAN .....................................................................................................
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pelaksanaan praktik kerja lapangan (PKL) adalah sebuah pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri yang relevan
dengan kompetensi keahlian yang dimilikinya masing – masing, dalam upaya
meningkatkan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan juga menambah
bekal untuk masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak
serta ketat dalam persaingan seperti saat ini, selain itu dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak peralatan baru yang
diciptakan guna menunjang banyaknya permintaan produksi barang atau jasa yang
menimbulkan perubahan mendasar untuk mendapat pekeraan, sehingga tenaga kera
dituntut bukan hanya memiliki kemampuan teknis belaka, tetapi juga harus lebih
fleksibel dan berwawasan lebih luas, inovatif serta didukung dengan keterampilan
yang kompeten, maka dengan adanya kegiatan prakerin siswa dan siswi dapat
mengasah dan juga megimplementasikan materi yang didapatkannya di sekolah
langsung ke dunia usaha atau dunia industri yang releven dengan kemampuannya
masing- masing.
Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misinya, SMK NEGERI 4
KUNINGAN melaksanakan berbagai kegiatan demi menadikan siswa dan siswi
yang siap memasuki dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), tentunya hal itu tidak
dapat di raih dengan mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada
di sekolah, namun seorang siswa atau siswi harus belajar mengenai bagaimana
lingkungan yang berada di dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaan yang
akan di hadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.
1
B. Tujuan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) atau yang dulunya bisa disebut PRAKERIN
(Praktek Kerja Industri) adalah satu bentuk implementasi secara sistematis dan
sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program pengusaan keahlian
yang di peroleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk
mencapai tingkat keahlian tertentu PKL adalah suatu proses pembelajaran dan
pelatihan secara praktis dalam bidang kompetensinya masing-masing, hal ini
dimaksudkan untuk memberikan pengalaman nyata bagi peserta didik tentang
lingkungan kerja, etos dan budaya kerja yang belum dapat disampaikan sepenuhnya
di sekolah. Dari pengalaman Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan peserta didik
mendapatkan keterampilan hidup yang akan berguna bagi perkembangan dirinya
dimasa yang akan datang. Adapun Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan
Magang bagi siswa dan mahasiswa adalah sebagai berikut :
1) Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan mengetahui
tentang dunia industri.
2) Menjadi media pengaplikasian dari pembelajaran yang diperoleh dari
sekolah untuk di terapkan di dunia industri.
3) Meningkatkan hubungan kerjasama antara pihak sekolah dan instansi
terkait.
4) Memperoleh wawasan tentang dunia kerja
5) Dapat memahami konsep non akademis seperti etika kerja, profesionalitas
kerja, disiplin kera, dll
C. Manfaat PKL
2
c. Meningkatkan etos kerja dan loyalitas terhadap pekerjaan.
d. Menjadikan Seseorang yang bertanggung jawab ats apa yang sudah atau
sedang di kerjakan
3
E. Profil Perusahaan
4
BAB II
PROSES DAN HASIL KERJA
A. Landasan Teori
a. Pengertian Rem
Sistem pengereman adalah alat yang digunakan untuk memperlambat atau
menghentikan laju kendaraan melalui gerakan roda, secara otomatis gerak kendaraan
menjadi pelan. Sehingga Energi kinetik akan hilang dari benda yang bergerak ini
diubah menjadi panas karena gesekan yang terjadi.
Rem tromol sepeda motor pada umumnya adalah rem tromol mekanik. Hampir
semua sepeda motor menggunakan rem tromol mekanik untuk mengerem roda
belakangnya. Rem tromol mekanik terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu single
leading shoe dan two leading shoe.
Kekuatan tenaga pengereman pada rem tromol didapatkan dari sepatu rem yang
awalnya diam, lalu menekan permukaan tromol yang berputar bersama dengan
roda. Kelebihan rem tromol dibandingkan dengan tipe rem cakram, yaitu adanya
self energizing effect (gaya penguatan sendiri) yang memperkuat daya pengereman,
hanya saja konstruksinya agak rumit dan tertutup sehingga terjadi radiasi panas ke
udara dan kurang baiknya water recovery.
Berikut penjelasan tentang jenis-jenis rem tromol mekanik, yaitu single leading
shoe dan two leading shoe.
5
1. Tipe Single Leading Shoe
Single leading shoe adalah salah satu tipe rem tromol yang mempunyai sebuah cam
(nok), yaitu penggerak dengan dua sepat rem. Pada bagian ujung sepatu rem
lainnya, dipasang pivot pin (pasak) yang berfungsi sebagai titik tumpuan atau pusat
sepatu rem. Jenis rem ini biasanya digunakan pada sepeda motor yang
menggunakan rem tromol belakang.
Tipe rem ini dapat digunakan untuk semua jenis sepeda motor nggunakan dua sepat
dan atu kecil (di bawah 250 cc). Sistem rem ini menggunaka rem, yaitu sepatu rem
yang terbawa oleh putaran tromol cenderung lengket disebut sebagai leading shoe,
sedangkan sepatu rem yang terdorong ke dalam oleh putaran tromol disebut vang
lebih trailing self energizing effect yang diperoleh karena leading shoe terbawa
shoe. Leading shoe menghasilkan daya pengereman yang lebih besar dibandingkan
dengan trailing shoe, sebagai akibat adanya self energizing effect ysng diperoleh
karena leading soe terbawa oleh putaran tromol. Tipe ini memiliki daya
pengereman yang Kecih Sehingga untuk saat ini sudah jarang digunakan.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari rem tipe single ledaing shoe, yaitu sebagai
berikut.
• Konstruksinya sederhana.
• Jumlah kompennya lebih sedikit (cam/nok dan pivot pin 1 buah).
• Lebih banyak terjadi keausan pada kampas rem depan (leading) daripada
kampas rem belakang (trailing) karena adanya self energizing effect.
6
• Keausan kampas rem pada bagian atas lebih banyak daripada bagian
bawah.
• Daya pengereman kurang pakem.
Rem tromol tipe two leading shoe mempunyai ciri, yaitu terdapat dua cam yang
ditempatkan di masing-masing ujung dari leading shoe dan trailing shoe. Cam akan
bergerak bersamaan saat rem digunakan melalui batang penghubung yang dapat
disetel. Untuk menggerakkan cam, setiap sepatu rem memiliki titik tumpuan
tersendiri (pivot). Pada tipe ini, jika tromol berputar berlawanan arah jarum jam,
bagian atas pada sepatu rem sebelah kiri bergerak. Sementara itu, sepatu rem
sebelah kanan akan bergerak di bagian bawahnya. Kelebihan rem tipe ini adalah
mampu menghasil kan gaya pengereman berkisar satu setengah kali dari tipe single
leading shoe. Rem tipe two leading shoe biasa digunakan pada sepeda motor yang
menggunakan rem depan tromol.
Tipe two leading shoe digunakan pada motor besar dan kebanyakan dari tipe lama
yang saat ini sudah jarang digunakan. tipe ini juga menggunakan dua sepatu rem
seperti halnya tipe single leading shoe, tetapi pada tipe ini menggunakan dua brake
cam (bubungan rem) sehingga kedua sepatu rem menjadi leading dan
menghasilkan daya self energizing effect (gaya penguatan sendiri) yang
memperkuat daya pengereman.
kelebihan dan kekurangan dari rem tipe two leading shoe, yaitu sebagai berikut.
7
b. Kekurangan rem tipe two leading shoe, yaitu sebagai berikut.
• Keausan kampas rem bagian atas tidak sama dengan bagian bawah.
• Komponen lebih banyak (cam/nok dan pivot pin sebanyak dua buah).
Sistem rem tromol bekerja melalui sepasang brake shoes (sepatu rem) yang menekan bagian
dalam brake drum (tromol rem) sehingga menghasilkan gaya gesek untuk memperlambat dan
menghentikan putaran roda.
Sistem rem tromol bekerja berkat dukungan banyak komponen yang ada di dalamnya.
Komponen-komponen yang ada pada rem tromol diantaranya :
1. Brake Drum : Komponen ini merupakan bagian rem tromol yang terbuat dari baja
tuang. Bentuknya seperti tabung. Komponen ini berfungsi menjadi media gesek
kampas rem saat terjadi pengereman.
3. Brake Shoe : Brake shoe atau sepatu rem adalah tempat kampas yang bentuknya
persegi panjang dan sedikit melengkung. Umumnya, brake shoe menjadi satu dengan
kampasnya. Sehingga saat kampas menipis dan harus diganti, penggantian dilakukan
beserta brake shoenya.
4. Brake Cam Lever : Saat tuas rem ditekan, brake cam lever akan menggerakkan
sepatu rem sehingga tromol rem ikut tertekan. Tuas rem ini akan bekerja melalui
brake cam di mana bagian ujungnya saling terhubung.
5. Brake Cam : Komponen ini berfungsi sebagai penekan sepatu rem ketika tuas
penggerak bekerja. Komponen ini berada di bagian ujung brake cam lever.
6. Return Spring : Komponen ini berkerja mengembalikan posisi brake shoe setelah
pengereman terjadi. Posisinya berada di antara kedua sepatu rem dalam sistem rem
tromol. Saat pengereman selesai, pegas akan menarikan sepatu rem agar kembali ke
posisinya sehingga kampas dan drum tak lagi bergesekan. Pada sistem pengereman,
return spring ada dua macam; pertama Uper Spring yang berfungsi untuk
mengembalikan sepatu rem ke tempat asalnya. Pegas tersebut terletak di bagian
bawah roda silinder. Kedua adalah lower spring yang berfungsi untuk menekan
sepatu agar dapat menekan adjusternya.
7. Tuas Penghubung : Komponen ini merupakan salah satu komponen pada rem
tromol yang berada di luar sistem. Bentuknya seperti batangan besi yang terhubung
antara tuas penggerak dengan pedal rem. Pada bagian ujung tuas penggerak
umumnya dilengkapi oleh adjusting screw. Gunanya untuk menyesuaikan ketinggian
rem.
8. Anchor Pin : Komponen ini berfungsi untuk center sepatu rem. Letaknya di bagian
pangkal brake shoe. Anchor pin bekerja menjaga sepatu rem agar gerakan membuka
dan menutupnya berjalan lancar.
8
B. Permasalahan
Masalah yang sering terjadi pada rem tromol adalah terasa kurang pakem penyebab
rem tromol tidak pakem karena kanvas rem sudah tipis. Kondisi rem tromol yang kurang
pakem ternyata juga berbahaya bagi kendaraan bermotor. Hal ini bisa menyebabkan rem
blong yang akan sangat berbahaya jika Anda sedang melaju dengan kecepatan tinggi atau
sedang melintasi jalanan yang menurun.
C. Proses Kerja
Untuk mengganti kampas rem belakang pada motor Honda Beat kalian perlu
menyiapkan peralatan sebagai berikut :
a. Alat Alat
9
b. proses pembongkaran
10
3. Lepaskan roda Honda Beat bagian belakang menggunakan kunci 22.
4. Sekarang buka kap pengereman dan ambil kampas rem yang akan diganti.
5. Siapkan kampas rem yang baru, pastikan sesuai dengan kampas rem yang lama.
6. Sebelum dipasang, bersihkan terlebih dahulu bagian kampas rem pada roda dan
motor Honda Beat menggunan kuas atau kompresor.
11
7. Lalu pasang pear untuk mengaitkan kampas rem.
8. Jika sudah, pasangkan kampas rem yang baru pada tempatnya.
12
c. proses pemeriksaan
d. Proses Pemasangan
• Pasang kembali roda Honda Beat lalu stel sling rem sesuai kenyamanan.
• Kemudian pasang knalpot seperti semula.
• Terakhir, lakukan pengetesan apakah rem belakang Honda Beat sudah
optimal.
• Jika sudah, berarti proses ganti kampas rem belakang pada Honda Beat
telah berhasil.
D. Hasil Kerja
Hasil Kerjanya, rem tromol yang tadinya tidak pakem setelah di servis/ganti
kanvas rem nya menjadi lebih baik.
13
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B. Saran
a. Untuk sekolah
1) Memperbanyak praktik terutama dalam menggunakan peralatan
bengkel.
2) Materi dan praktik harus seimbang
3) Menambah fasilitas bengkel deni kenyamanan bersama
4) Segera percepat pembangunan fasilitas sekolah yang sedang di kerakan.
14
b. Untuk Siswa
c. Untuk Perusahaan
15
16