NAMA :
KELAS :
TANGGAL :
Pernyataan: Jawaban
Berdasarkan data tersebut,
Besar Pendapatan Perorangan
○ Benar ○ Salah
(Personal Income) adalah Rp
555 miliar
Pembuktian:
2. Pendapatan Nasional
Pilih Benar atau salah pada setiap pernyataan berikut!
Dengan cara menceklist jawaban yang kamu pilih dan buatlah perhitungannya
Urutan Negara dengan pendapatan per kapita tertinggi sampai terendah adalah
Dalam mencapai produktivitas yang lebih tinggi, permintaan pasar kerja untuk tenaga kerja terampil
meningkat signifikan.
Dalam kaitan dengan peningkatan keterampilan tenaga kerja, Kementerian Ketenagakerjaan telah
melakukan beberapa kebijakan.
Diantaranya menghilangkan kebutuhan pendidikan formal bagi calon peserta pelatihan, merangsang
pemerintah daerah untuk meningkatkan akses ke pasar kerja bagi para pencari kerja serta pelatihan
keterampilan melalui balai Latihan Kerja (BLK).
Menurut Hanif, Indonesia memiliki populasi terbesar keempat di dunia dan perekonomian ini
diperkirakan bisa menjadi ekonomi terbesar ketujuh di dunia pada 2030. Untuk mendukung
perekonomian, Indonesia akan membutuhkan 113 juta pekerja terampil.
"Jumlah ini bisa dengan mudah dipenuhi karena jumlah penduduk usia kerja pada tahun 2015
mencapai sekitar 122 juta," ujar Hanif baru-baru ini.
Sumber: http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/07/14/oaa4cl359-pelatihan-sangat-
diperlukan-guna-cetak-tenaga-kerja-berkualitas
Berdasarkan kutipan berita tersebut, upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu tenaga kerja
dengan….
A. Memberi pelatihan pada anak-anak putus sekolah dan yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang
yang lebih tinggi.
B. Melatih dan mencetak calon tenaga kerja menjadi terampil, berinisiatif, dan kreatif.
C. Memberi kemampuan untuk melakukan kerjasama dengan sistem bapak angkat dengan
perusahaan besar.
D. Menyiapkan tenaga kerja untuk mendukung perekonomian Indonesia pada tahun 2030.
E. Memberi penyuluhan pentingnya balai latihan kerja dalam rangka meningkatkan produktivitas
Liputan6.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyatakan upah rata-rata buruh
Indonesia masih berada di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina bahkan Vietnam. Upah buruh
Indonesia hanya menang dari Loas dan Kamboja.
Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, berdasarkan laporan tren ketenagakerjaan International Labour
Organization (ILO) 2015, rata-rata upah buruh Indonesia sebesar US$ 174 per bulan. Angka ini lebih
tinggi dari rata-rata upah buruh di Kamboja yang sebesar US$ 119 per bulan dan Laos US$ 121.
Namun, rata-rata upah buruh di Indonesia ini kalah dibandingkan dengan Vietnam yang telah mencapai
US$ 181 per bulan. Kemudian juga kalah dengan Filipina sebesar US$ 204 per bulan, Thailand US$ 357
per bulan, Malaysia US$ 506 per bulan dan Singapura US$ 609 per bulan.
"Jadi rata-rata upah buruh pabrik di Vietnam itu sudah di atas Indonesia. Thailand itu sudah 2 kalinya,
Filipina 1,5 kalinya. Dengan Malaysia, kita hanya 1/3 dari mereka," ujar dia saat berbincang dengan
Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (18/6/2016).
Menurut Said, seharusnya upah rata-rata buruh di Indonesia seharusnya bisa sama dengan Filipina atau
Thailand. Pasalnya, produktivitas buruh Indonesia saat ini sama dengan kedua negara tersebut.
"Paling tidak kita bisa menyamai Filipina atau Thailand, karena dari sisi produktivitas hampir sama
dengan Indonesia," kata dia.
Sedangkan untuk menyamai Singapura dan Malaysia, lanjut Said, agaknya masih sangat sulit. Selain
karena produktivitas buruh yang lebih tinggi, sistem pengupahan yang dianut kedua negara tersebut juga
berbeda dengan Indonesia.
"Malaysia dan Singapura itu kita tertinggal karena mereka menganut sistem (pengupahan) Inggris karena
bekas jajahannya. Itu sistemnya jauh lebih baik karena tidak mengenal upah minimum. Jadi butuh waktu
untuk mengejar Malaysia. Ya syukur-syukur bisa sama dengan Malaysia. Tapi rasanya tidak mungkin
karena sudah 3 kalinya dari Indonesia," tandas dia.
Dari kutipan berita tersebut, upah buruh di Vietnam lebih tinggi daripada Indonesia. Berikan 3 alasannya!