Anda di halaman 1dari 5

Nama kaka adhyaksa

Kelas xi ipa 2

Absen 19

RANGKUMAN EKONOMI

PENGERTIAN KETENAGAKERJAAN

Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama dan setelah selesai masa hubungan kerja, baik pada pekerjaan yang menghasilkan
barang maupun pekerjaan berupa. Dari aspek hukum ketenagakerjaan merupakan bidang hukum
privat yang memiliki aspek publik, karena meskipun hubungan kerja dibuat berdasarkan kebebasan
para pihak, namun terdapat sejumlah ketentuan yang WAJIB tunduk pada ketentuan pemerintah
dalam artian hukum publik.

Angkatan kerja

Angkatan kerja (kadang-kadang Kelompok Kerja) adalah kelompok pekerja adalah suatu kelompok
yang terdiri dari beberapa orang dalam suatu pekerjaan

Kesempatan kerja

Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan
pekerjaan. Kesempatan kerja (employment) dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

1. Mereka yang bekerja penuh (full employment),yaitu mereka yang sudah bekerja dan memenuhi
syarat antara lain: bekerja 40 jam kerja per minggu, memiliki upah minimum regional, dan sesuai
dengan latar belakang pendidikan/keahlian)

2. Mereka yang masih setengah menganggur, yaitu mereka yang bekerja di bawah jam kerja
normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima
pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). Termasuk dalam kategori setengah
menganggur misalnya seorang tenaga kerja lepas yang tidak ada kepastian jam kerjanya.

Jenis-Jenis Tenaga Kerja

Tenaga kerja secara umum dapat dibagi menjadi beberapa golongan, diantaranya menurut sifatnya,
kualitasnya, dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini merupakan jenis-jenis tenaga
kerja yang ada di dalam masyarakat :

1. Menurut Kemampuannya

Di bawah ini jenis-jenis tenaga kerja menurut kemampuannya adalah sebagai berikut :

Tenaga kerja terdidik

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki riwayat pendidikan yang tinggi. Pendidikan
tertinggi pada tenaga kerja terdidik ialah maksimal lulusan S1 (sarjana). Contoh dari tenaga kerja
terdidik adalah guru, dokter, insinyur, polisi, dan lain sebagainya.
Tenaga kerja terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang mengandalkan keterampilan atau kemampuan khusus
yang dimilikinya. Tenaga kerja terlatih ini tidak harus orang-orang yang memiliki riwayat pendidikan
yang tinggi namun mampu menguasai keterampilan tertentu dan memiliki daya tangkap yang baik.

Contoh tenaga kerja terlatih adalah akuntan, teknisi, sopir dan lain sebagainya.

Tenaga kerja tidak terdidik

Tenaga kerja tidak terdidik adalah tenaga kerja yang tidak memiliki riwayat pendidikan yang tinggi
dan tidak memiliki keterampilan atau kemampuan tertentu, misalnya hanya sampai lulusan SMP
ataupun SD.

Contoh dari tenaga kerja tidak terdidik adalah kuli bangunan, buruh cuci, buruh rongsok, dan lain
sebagainya.

2. Menurut Sifatnya

Dibawah ini jenis-jenis tenaga kerja menurut sifatnya adalah sebagai berikut :

Tenaga kerja rohani

Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih memanfaatkan dan menggunakan kemampuan
otak atau pikirannya dibandingkan dengan tenaganya. Tenaga kerja rohani ini biasanya orang-orang
yang bekerja di daerah yang bersih, berpenampilan baik dan sopan.

Contoh dari tenaga kerja rohani adalah direktur, manajer, kepala devisi, kepala cabang, dan lain
sebagainya.

Tenaga kerja jasmani

Tenaga kerja jasmani adalah tenaga kerja yang lebih mengandalkan tenaganya dibandingkan
kemampuan otak atau pikirannya. Biasanya jumlah tenaga kerja jasmani ini sangat banyak
dibandingkan tenaga kerja rohani.

Contoh dari tenaga kerja jasmani adalah buruh pabrik.

3. Menurut Hubungan dengan Produk

Dibawah ini jenis-jenis tenaga kerja menurut hubungannya dengan produk adalah sebagai berikut :

Tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang biasanya terjun langsung terhadap suatu barang
atau produk.

Contoh tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang berada dibagian produksi barang.

Jenis-Jenis Tenaga Kerja [Lengkap]

Tenaga kerja tidak langsung

Tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang ada hubungannya dengan suatu barang atau
produk namun tidak terjun langsung terhadap produk tersebut.
Contoh tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang mendesain suatu produk yang akan
dipasarkan.

4. Menurut Jenis Pekerjaannya

Dibawah ini jenis-jenis tenaga kerja menurut pekerjaannya adalah sebagai berikut

Tenaga kerja lapangan

Tenaga kerja lapangan adalah tenaga kerja yang langsung terjun dilapangan.

Contoh tenaga kerja lapangan adalah marketing lapangan.

Tenaga kerja pabrik

Tenaga kerja pabrik adalah tenaga kerja yang biasanya bekerja disuatu pabrik.

Contoh tenaga kerja pabrik adalah buruh pabrik yang bekerja dibagian produksi.

Tenaga kerja kantor

Tenaga kerja kantor adalah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu kantor atau perusahaan.

MASALAH KETENAGAKERJAAN

Ada beberapa masalah utama ketenagakerjaan yaitu masalah pengangguran dan berimplikasi pada
meningkatnya jumlah pekerja sektor informal, masalah pendidikan dan komposisi, sistem
pengupahan, praktek outsourching, masalah sistem pengawasan tenaga kerja, dan masalah jaminan
sosial tenaga kerja.

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA

1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Pendidikan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan


pengetahuan dan keterampilan. Kualitas pendidikan yang baik dapat menghasilkan tenaga kerja
yang lebih berkualitas. Terdapat dua macam sektor pendidikan yang dapat ditingkatkan, yaitu :

Pendidikan Formal

Pendidikan formal merupakan program pendidikan wajib yang dibuat oleh pemerintah. Pendidikan
formal dibagi menjadi tingkat pendidikan dasar, tingkat pendidikan menengah, dan tingkat
pendidikan tinggi. Contoh tindakan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan formal adalah
program wajib belajar 12 tahun, program sekolah gratis, program beasiswa bagi siswa
berprestasi/kurang mampu. dsb.

Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal merupakan bentuk tambahan atau pelengkap dari pendidikan formal. Karena
berupa tambahan atau pelengkap, bentuk dari pendidikan nonformal dapat berupa kursus,
pelatihan, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dsb. Tindakan yang dapat meningkatkan
kualitas pendidikan nonformal adalah dengan memberdayakan lembaga pendidikan nonformal dan
terus menyesuaikan diri sesuai dengan kebutuhan keterampilan di dunia kerja yang cenderung
berubah - ubah.

2. Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Dengan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, produktivitas tenaga kerja dapat ditingkatkan.
Hal ini dapat terjadi karena semakin tinggi kualitas kesehatan masyarakat, dapat menjamin tenaga
kerja agar dapat bekerja secara optimal dan tidak mudah sakit. Beberapa tindakan yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat adalah dengan memperbaiki sistem
sanitasi masyarakat, memberikan jaminan kesehatan, menjaga kualitas barang konsumsi, dsb.

3. Menyelenggarakan Program Pemagangan

Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pemagangan adalah bagian dari sistem
pelatihan keja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan
bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih
berpengalaman dalam proses produksi barang dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka
menguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Program magang memberikan kesempatan untuk
mendapatkan pengalaman langsung di dunia kerja, sehingga peserta magang dapat mendapatkan
gambaran yang jelas mengenai pekerjaan tersebut dan dapat meningkatkan sikap profesionalisme
dalam bekerja.

SISTEM UPAH

Sistem upah merupakan kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi yang diterima pekerja.
Kompensasi ini merupakan bayaran atau upah yang diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas
hasil kerja mereka.

Upah menurut Undang-Undang adalah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan
dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha/pemberi kerja kepada pekerja/ buruh yang
ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-
undangan termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau
jasa yang telah atau akan dilakukan.” (UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Bab I, Pasal 1
Ayat 30

Menurut Imam Soepomo, upah terdiri atas komponen-komponen sebagai berikut:

Upah Pokok adalah upah dasar yang dibayarkan kepada pekerja menurut tingkat atau jenis
pekerjaan, dan besarnya ditetapkan berdasarkan kesepakatan;

Tunjangan Pokok adalah tunjangan yang diberikan bersamaan dengan upah tiap bulannya.
Tunjangan ini tidak dipengaruhi jumlah kehadiran;

Tunjangan Tidak Tetap adalah tunjangan yang diberikan bersamaan dengan upah tiap bulannya.
Tunjangan ini hanya diberikan bila pekerja masuk kerja.

PENGANGGURAN
Pengangguran adalah sebutan untuk angkatan kerja (penduduk berumur 15-65 tahun) yang tidak
bekerja sama sekali atau sedang mencari pekerjaan. Orang yang tidak sedang mencari kerja
contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA, mahasiswa perguruan tinggi, dan
sebagainya yang karena suatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan. Pengangguran biasanya
disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada.

Jenis-jenis Pengangguran

Pengangguran Terbuka – Pengangguran yang tidak memiliki pekerjaan. Bisa jadi karena belum
mendapat pekerjaan atau memang tidak mau bekerja. Pengangguran terbuka disebabkan oleh
lapangan kerja yang tidak tersedia, atau tidak adanya kecocokan antara lowongan kerja dan latar
belakang pendidikan.

Pengangguran Terselubung – Pengangguran yang terjadi karena tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal/produktivitasnya rendah. Kondisi ini bisa disebabkan karena ketidaksesuaian latar
belakang pendidikan, atau pekerjaan tidak sesuai dengan bakat dan kemampuan pekerja.

Pengangguran Siklikal – Kondisi ini terjadi karena adanya perubahan dalam kegiatan perekonomian
negara. Mundurnya perekonomian akan mengakibatkan daya beli masyarakat yang juga menurun,
sehingga perusahaan akan mengurangi produksi dan memberhentikan karyawannya.

Pengangguran Struktural – Kondisi ini disebabkan oleh adanya perubahan struktur perekonomian
yang memerlukan keterampilan-keterampilan baru. Hal tersebut dapat mengakibatkan pencari kerja
tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh pembuka lapangan kerja.

Pengangguran Friksional – Kondisi ini terjadi karena adanya kesulitan mempertemukan pihak pencari
kerja dengan pihak yang menyediakan lapangan kerja. Hal ini disebabkan karena adanya kendala
informasi, waktu ataupun jarak geografis.

Pengangguran Teknologi – Pengangguran ini disebabkan oleh adanya perkembangan teknologi, yang
menyebabkan tenaga kerja manusia diganti menjadi mesin. Perusahaan cenderung lebih memilih
tenaga mesin dibanding tenaga manusia karena lebih cepat, mudah, dan hemat biaya.

Pengangguran Musiman – Kondisi ini disebabkan oleh siklus ekonomi yang berfluktuasi karena
adanya pergantian musim sehingga pekerja harus menghentikan aktivitas produksi untuk sementara.
Biasanya terjadi pada bidang pertanian dan perikanan, seperti petani dan nelayan.

Setengah Pengangguran – Kondisi ini merupakan pekerja yang mempunyai pekerjaan, namum jam
kerjanya sedikit, biasanya kurang dari 35 jam dalam seminggu.

Anda mungkin juga menyukai