Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN EKONOMI BAB 3 KETENAGAKERJAAN

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja adalah suatu indikator ketenagakerjaan yang


memberikan gambaran tentang penduduk yang aktif secara ekonomi dalam kegiatan
sehari-hari merujuk pada suatu waktu dalam periode survey.

2. Dalam menghitung dependency ratio juga dibuthkan suatu rumus yang pada tahap
awal akan menjabarkan suatu keadaan dari negara tersenut. Adapun rumus
dependency ratio meliputi:
Dependency ratio juga dapat digunakan sebagai alat ukur perekonomian suatu negara.
Dengan kata lain dependency ratio juga dijadikan suatu indikator pengukuran tingkat
perekonomian suatu negara. Dalam hal ini dependebcy ratio juga mmapu menentukan suatu
negara tersebut sebagai negara maju atau negara berkembang.

3.
 pemerintah membuka lapangan pekerjaan.
 pemerintah membuka kursus belajar bersama bagi masyarakat yg ingin berkerja
dibidang masing masing.
 pemerintah mewajibkan untuk masyarakat mempunyai pendidikan,karna pendidikan
mempengaruhi kualitas tenaga kerja

4.
 Mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas pekerja
 Menempatkan pekerja pada bidang yang sesuai dengan keahliannya
 Memberikan upah yang layak sesuai dengan tingkat partisipasinya
 Memberikan perlakuan yang baik sebagai sesama subjek ekonomi
5. Pengangguran siklis atau pengangguran konjungtur adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan perubahan dalam tingkat kegiatan ekonomi.
6. Pengangguran teknologi (Technology unemployment) adalah pengangguran yang
disebabkan perkembangan/pergantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan
pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
7. Pengangguran friksional adalah; pengangguran yang terjadi karena kesulitan temporer
dalam mempertemukan pencari kerja dan lowongan kerja.
8. Pengangguran terbuka adalah angkatan kerja yang sama sekali tidak mempunyai
pekerjaan. Pengangguran ini terjadi karena angkatan kerja tersebut belum mendapat
pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal atau dikarenakan faktor malas
mencari pekerjaan atau malas bekerja.
9.
10. Pengangguran terselubung yaitu pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya
tenaga kerja untuk satu jenis pekerjaan padahal dengan mengurangi tenaga kerja
tersebut sampai jumlah tertentu tetap tidak mengurangi jumlah produksi.
Pengangguran terselubung bisa juga terjadi karena seseorang yang bekerja tidak
sesuai dengan bakat dan kemampuannya, akhirnya bekerja tidak optimal.
11. Setengah pengangguran adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam seminggu). Setengah pengangguran terbagi menjadi dua yaitu:
1. Setengah Pengangguran Terpaksa adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja
normal (kurang dari 35 jam seminggu) dan masih mencari pekerjaan atau masih
bersedia menerima pekerjaan.
2. Setengah Pengangguran Sukarela (beberapa kalangan menyebut sebagai part time
worker) yaitu jika seseorang bekerja di bawah jam kerja normal tetapi tidak mencari
pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain.
12. Pengangguran musiman adalah penganggura yang ada saat musim tertentu seperti
petani dia disaat musim kemarau dia tidak bekerja.

13. Cara mengatasi pengangguran siklis yaitu masyarakat harus meningkatkan rasa ingin
membeli atau daya belinya meningkat,baik pemerintah daerah atau pemerintah pusat
membuka lapangan kerja seluas-luasnya yang tidak memerlukan skills atau bersifat
umum
14. Cara mengatasi pengangguran teknologi
1. Melakukan pelatihan bagi pekerja yang terdampak
2. Membuka lapangan kerja baru yag padat karya
3. Meningkatkan kualitas pendidikan
4. Menyediakan kredit pinjaman modal
15. Cara Mengatasi Pengangguran Friksional
a. perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama
yang padat karya.
b. deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang investasi.
c. menggalakkkan pengembangan sektor informal, seperti home indutri
d. menggalakkan program transigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan
sektor-sektor lainnya.

16.

17. Pengangguran terselubung dapat diatasi dengan cara:


1. Melakukan insentifikasi pada proses produksi
2. Memecat pekerja-pekerja yang tidak produktif dan memberikan surat rekomendasi
kerja
3. Memdirikan pelatihan-pelatihan pekerja
4. Meningkatkan usaha kreatif menengah (UKM)

18. A. Penyebab Upah Rendah dari Aspek Intern Pekerja


1. Faktor lamanya masa kerja -yang atas dasar pengalaman kerja (experience)-,
mempengaruhi perkembangan skill secara empirik (autodidak); pekerja dengan upah yang
rendah terjadi karena masa kerja yang belum lama dan belum memiliki pengalaman bekerja
di tempat lain.

2. Faktor profesionalisme, keterampilan dan kecakapan serta kemahiran dalam melakukan


pekerjaan. Upah yang rendah terjadi karena kurangnnya profesionalitas pekerja terhadap
pekerjaannya. Ketrampilan yang kurang terhadap tempat kerja yang digeluti dan kurangnya
kecakapan berkomunikasi dengan rekan kerja dapat menyebkan upah pekerja rendah.
3. Tinggi-rendahnya produktivitas, atau besar-kecilnya produk yang dihasilkan (kinerja);
biasanya terdapat pada pekerja yang dibayar berdasarkan hasil kerjanya. Upah rendah dapat
disebakan karena jumlah yang dikerjakan tidak memenuhi target atau jumlahnya sedikit

4. Faktor volume dan beban kerja serta besar-kecilnya resiko pekerjaan; Upah rendah karena
beban kerja yang ditanggung sedikit. Bisa dibandingkan beban kerja buruh dengan manajer.
5. Tinggi-rendahnya jabatan (terkait wewenang dan tanggung-jawab) seseorang
pekerja/buruh; Upah minimum dapat disebabkan perkerjaan yang sebagai pekerja bawah.

6. Aspek kewilayahan, seperti jauh-dekatnya lokasi atau tempat kerja atau perbedaan wilayah
-penetapan- upah;

7. Aspek kepribadian, terkait dengan tingkat kepercayaan dan kejujuran serta nilai-nilai
kepribadian lainnya bagi seseorang pekerja (aspek personality);

8. Banyak atau sedikitnya uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi yang dimiliki, atau
tinggi-rendahnya kualifikasi pendidikan (sebagai basic start awal dalam bekerja);

B. Penyebab Upah Rendah dari Aspek Ekstern Pekerja


Berikut faktor-faktor yang mempengahuri struktur dan tingkat gaji:
1. Kondisi pasar tenaga kerja
Tingkat gaji atau upah dapat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran tenaga kerja. Untuk
jabatan-jabatan yang terbatas tenaga kerjanya dan membutuhkan pekerja yang mempunyai
kecakapan yang tinggi cenderung pekerja yang seperti ini diberikan gaji atau upah yang
tinnggi. Disisi lain pekerjaan yang membutuhkan pekerja yang banyak biasanaya diberikan
gaji yang cenderung rendah.

2. Peraturan pemerintah
Aturan yang ada di Indonesia tentang pengupahan dan kesejahteraanpekerja diatur dalam
pasala 88 s.d. 101 UU Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Ketentuan lainnya yang harus diikuti antara lain adalah peraturan tentang Upah Minimum
(UM), yang secara berkala direvisi oleh pemerintah termasuk provinsi dan kota/kabupaten.
3. Kesepakatan kerja
Keberadaan pekerja memungkinkan adanya perundingan antara pekerja dan pihak
manajeemen, baik tentang jenis, struktur, maupun upah yang di berikan. Pada perusahaan-
perusahaan yang tidak memiliki pekeerja, kesepakatan yang dibuat dengan perusahaan
lainpun juga mempengaruhi upah karena mereka harus bersaing untuk mendapatkan jasa dari
pekerja yang berkkualitas.

4. Sikap manajemen
Keinginan pihak manajemen untuk meningkatkan semangat kerja, menarik pekerja-pekerja
yang berkualitass tinggi, mengurangi perputaran tenaga kerja, juga mempengaruhi upah/gaji.
Struktur upah juga cenderung bervariasi antar perusahaan , bergantung pada tingkat
kepentingan relatif jabatan-jabatan tertentu bagi sebuah perusahaan. Contohnya seperti
seorang teller lebih penting di sebuah bank daripada bagi rumah sakit.

5. Kemampuan membayar
Gaji/upah yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pekerja merupakan salah satu bagian dari
biaya produksi, yang harus dihitung oleh setiap perusahaan. Oleh karena itu, struktur dan
tingkat gaji di suatu perusahaan harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan tersebut
agar tidak mengalami kerugian.

6. Biaya hidup
Pemberian gaji atau upah harus melihat komponen biaya hidup disuatu wilayah misalkan
tingkat upah di kota-kota besar memiliiki biaya hidup yang tinggi dan sebaliknya biaya hidup
di desa memiliki biaya hidup yang lebih rendah.

19. Karena dokter merupakan pekerjaan yang memerlukan pendidikan dan keahlian
tertentu. Disebut tenaga kerja terdidik (educated labor). Sedangkan Tidak seperti
penjaga malam yang tidak perlu keahlian khusus atau disebut tenaga kerja tidak
terlatih (unskilled labor)
20. Saat pengangguran terjadi maka tentunya pendapatan nasional akan menjadi menurun
dikarenakan kurangnya produksi yang menghasilkan pendapatan bagi pendapatan
nasional. Saat pendapatan nasional menurun dan diikuti dengan pertambahan
penduduk yang tidak terkendali maka akan mendorong pendapatan perkapita untuk
menurun. Saat pendapatan perkapita menurun maka tentunya berarti penerimaan
tahunan untuk negara akan menurun karena kontribusi dari pendapatan setiap
keluarga menurun

Anda mungkin juga menyukai