Ketenagakerjaan di Indonesia
Kelompok 2:
Annisa Rafiana (181071015)
Marshadia Naufal Figo (181071021)
Ashabi Alfian (181071022)
Hasna Nur Asiah (181071023)
Pengertian Ketenagakerjaan
Dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2013 tentang
ketenagakerjaan disebutkan bahwa:
1. Untuk menentukan kualitas dan kuantitas karyawan yang akan mengisi semua
jabatan dalam perusahaan.
2. Untuk menjamin tersedianya tenaga kerja di masa sekarang maupun di masa
yang akan datang sehingga tidak ada pekerjaan yang tidak diisi oleh karyawan.
3. Agar dapat menghindari kelebihan dan kekurangan karyawan.
4. Untuk menghindari mismanajemen dan tumpang tindih dalam pelaksanaan
tugas.
5. Untuk mempermudah koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sehingga
produktivitas kerja meningkat.
6. Menjadi pedoman dalam menetapkan program pengadaan, penyeleksian,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan dan
pemberhentian karyawan.
7. Menjadi pedoman dalam melaksanakan mutasi (vertikal dan horisontal) dan
pensiun karyawan.
8. Untuk menjadi dasar dalam melakukan penilaian kinerja karyawan
• Pemerintah Indonesia dalam hal penetapan kebijakan dan penyusunan
program perencanaan tenaga kerja melakukan pengelompokan menjadi
dua kelompok. Perencanaan pekerja makro dan perencanaan pekerja
mikro.
Hal ini disusun berdasarkan analisa dan rangkaian data yang relevan dan
dihimpun dalam informasi ketenagakerjaan. Informasi ketenagakerjan
sendiri dihimpun baik itu berasal dari pemerintah maupun swasta yang
memiliki unsur-unsur penting dalam perencanaan tenaga kerja.
• Unsur-unsur perencanaan tenaga kerja antara lain
1. penduduk dan tenaga kerja
2. kesempatan kerja
3. pelatihan kerja termasuk kompetensi kerja
4. produktivitas tenaga kerja
5. hubungan industrial
6. kondisi lingkungan kerja
7. pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja; dan
8. jaminan sosial tenaga kerja.
• Perencanaan Tenaga Kerja Makro
Perencanaan ketenagakerjaan yang sistematis dengan
menggunakan tenaga kerja secara optimal dan produktif guna
merangsang pertumbuhan ekonomi dan sosial baik yang
berskala nasional, daerah, dan juga sektoral yang dapat
membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, sehingga dapat
meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan para pekerja.