PENDAHULUAN
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan sumber daya
manusia yang berkualitas yaitu melalui jalur pendidikan Pemerintah menyadari betapa
pentingnya pendidikan untuk menunjang pembangunan. Untuk pembuatan laporan yang
mempunyai tujuan untuk menciptakan sumber daya manusia supaya menjadi tenaga ahli di
bidangnya, sehingga dapat mengatasi segala masalah yang timbul dan di jadikan tulang
punggung pembangunan nasional.
Pendidikan merupakan pilar dan alat utama pembangunan sumber daya manusia dan
secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi aset bangsa yang di harapkan menjadi
manusia produktif untuk menghasilkan dan menciptakan produk unggulan Industri Indonesia
dalam menghadapi pasar global.
Manusia yang terdidik dan terlatih adalah andalan utama untuk menentukan suatu
keunggulan Keahlian Profesional tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan
1
menentukan mutu, biaya produksi dan penampilan kualitas akhir produksi Industri sekaligus
menjadi factor penentu daya saing produk industri tersebut.
Keahlian Profesional pada dasarnya mengandung unsur ilmu pengetahuan teknik dengan
keahlian (Skill) dan kiat (Arts). Pemerintah menerapkan program pembuatan laporan ini
khusunya kepada sekolah menengah kejuruan yang merupakan wujud kerja sama timbal balik
dunia pendidikan dan kerja. Dalam hal ini sekolah mengarahkan anak didiknya untuk
menerapkan segala ilmu teoritis ke dalam praktik yang lebih luas. Lapangan Program ini
dirumuskan secara matang dan menjadi tujuan dari sekolah menengah kejuruan untuk
menjadikan lulusannya sebagai tenaga kerja tingkat menegah yang siap pakai sehingga dapat
berperan dalam menunjang laju perkembangan pembangunan negara.
Dalam mencapai tujuan program praktik keahlian produktif ini, maka sebelum siswa
melaksanakan praktik terlebih dahulu diberikan sejumlah mata pelajaran yang bersifat
kejuruan, sehingga siswa mempunyai kemampuan yang setara dengan yang sudah terampil di
bidangnya dan dapat dengan mudah di serap oleh kerja. Dengan demikian program praktik
keahlian produktif ini dilaksanakan khususnya untuk semua sekolah menengah kejuruan
sebagai peran dalam pembangunan melalui jalur pendidikan.
Merupakan proses pembelajaran yang di lakukan siswa di Dunia Usaha atau di Dunia
Industri secara sistematik dan terarah untuk mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan
bidang keahlian mereka menjadi calon tenaga kerja yang siap dan profesiaonal memenuhi
standar dunia usaha dan dunia industri. Setiap siswa SMK NEGERI 1 CIPONGKOR
Diwajibkan melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertujuan untuk:
1. Memperkokoh link and match (Keterpaduan kerja sama) antara sekolah dengan dunia
kerja atau dunia industri.
2. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja.
3. Memberikan pengalaman dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan.
4. Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia usaha/kerja sebagai
persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia industri.
5. Memantapkan disiplin, percaya diri dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
6. Mendorong siswa berjiwa wiraswasta.
7. Pengenalan siswa terhadap aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan kerja.
2
8. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan,keterampilan,dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
1.3. Manfaat Praktik Kerja Lapangan
Manfaat Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat memberikan pengalaman praktis bagi
Para Siswa. Pengalaman ini sangat penting untuk menyiapkan mental, pengetahuan dan juga
wawasan bagi para siswa terhadap dunia industri.
1. Melatih keterampilan para siswa dengan menerapkan apa yang di pelajari di sekolah.
Para siswa dapat mengaplikasikan teori, prinsip dan konsep yang telah di pelajari
sebelumnya di dunia insdustri yang aktual.
2. Memberikan para siswa kesempatan untuk memecahkan berbagai masalah mamajemen
di lingkungan kerja dengan mengandalkan kemampuannya.
3. Menjadi bekal keahlian yang professional untuk siswa yang hendak terjun ke dunia
kerja.
4. Menambahkan Nerworking (Jaringan) Siswa yang mana akan sangat bermanfaat saat
mereka bekerja ataupun ataupun bagi siswa yang ingin memulai usaha sendiri.
5. Menambahkan dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos kerja yang
tinggi.
6. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang di pelajari.
7. Mengembangkan kemampuan siswa sesuai dengan bimbingan/arahan pembimbing
industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
4
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum,
bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu
tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 33 tahun
1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang
mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti
program ASTEK. Terbit pula PP No. 34 tahun 1977 tentang pembentukan wadah
penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No. 36 tahun 1995 ditetapkannya
PT. Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program
Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi
tenaga kerja dan keluarganya.
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU No. 40 tahun
2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan dengan
Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang berbunyi: "Negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan".
Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga
dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.
Kiprah Perusahaan PT. Jamsostek yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif
Tenaga Kerja di Indonesia dengan memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang
terdiri dari:
2. MISI
5
2.3 Struktur Organisasi Kantor BPJS Ketenagakerjaan
6
konsumen baik dalam bentuk barang / jasa sesuai permintaan pasar dengan standar
yang telah ditetapkan.
3. Kepala bidang teknik informatika tugas dan fungsinya adalah mengumpulkan dan
mengolah data yang berupa lambang / simbol-simbol yang digunakan sebagai bahan
informasi dalam bentuk artikel dan sebagainya dengan mengunakan komputer untuk
disebarluaskan kepublik atau konsumen.
4. Kepala bidang umum dan sumber daya manusia tugas dan fungsinya adalah sebagai
berikut:
7
BAB III
Bahan dan Alat yang digunakan Penulis selama melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kabupaten Bandung Barat di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Komputer
8
2. Staples
Staples adalah sebuah pengencang dua arah, biasanya terbuat dari metal dan
berbentuk seperti U yang digunakan untuk menyatukan dua atau beberapa bahan.
Staples yang berukuran besar bisa digunakan bersama dengan palu atau staple gun
untuk menyatukan atap, kayu, kardus dan kegunaan kelas berat lain. Staples yang
lebih kecil biasanya dipasangkan dengan stapler untuk menyatukan lembaran-
lembaran kertas.
3. Balpoint
9
Bolpoint adalah alat tulis yang berfungsi untuk menulis suatu
4. Bindex
Bindex adalah sebuah map besar dengan kulit atau dengan cover yang tebal
untuk menyimpan file atau dokumen yang penting.
5. Kertas
10
3.3. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
11
4. Setelah itu Praktikan memberikan warna pada data iuran perusahaan yang
telah direkonsialisasi.
1. Kendala internal yang dihadapi praktikan yaitu kode – kode yang digunakan
dalam menginput data sulit untuk dihafal, dikarenakan Praktikan masih orang
baru, sehingga kinerja yang dilakukan Praktikan pun berkurang dalam
mengingat banyak kode perusahaan. Karena Praktikan harus dihadapkan
dengan angka yang merupakan 26 kode – kode dari BPJS Ketenagakerjaan ini
membuat Praktikan mengalami kesulitan dalam memahami dan membuat
sering terjadinya kesalahan dalam memasukkan kode perusahaan, sehingga
banyak waktu yang terbuang.
2. Kendala selanjutnya adalah pada saat pemisahan surat menyurat mentor
perusahaan, karena penyusunan surat tidak teratur maka praktikan
membutuhkan waktu lama untuk dapat menemukan surat yang sesuai dengan
mentor perusahaan. Penyusunan surat BPJS Ketenagakerjaan menggunakan
system tanggal sedangkan praktikan ditugaskan untuk memisahkan surat
sesuai dengan nama mentor dan nama perusahaan, sehingga praktikan
kesulitan untuk menyortir suratsurat tersebut yang jumlahnya lumayan
banyak. Dan terkadang suratsurat tersebut tidak sesuai atau tidak ada dalam
arsip sehingga praktikan harus mencarinya di lemari penyimpanan.
3. Kendala eksternal yang dihadapi praktikan yaitu kurangnya ruang yang
disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan kepada praktikan, seperti hanya
disediakan satu komputer dan 1 meja dan 1 komputer untuk 2 orang yang
12
sedang melakukan PKL di BPJS Ketenagakerjaan sehingga memperlambat
pekerjaan yang akan dilakukan oleh praktikan. Selain itu tidak efisiennya tata
ruang kantor yang menuntut 27 paktikan untuk berpindah dari ruangan lain ke
ruangan lain untuk melakukan tugas seperti saat penomoran surat, ruangan
arsip dengan ruangan praktikan berbeda lantai maka praktikan harus turun
naik tangga dalam menjalankan tugas tersebut dan itu sangat membuang
waktu dan tenaga. Apalagi dalam 1 hari, Sub Bagian Formal dapat mengirim
surat lebih dari 10 surat dan dengan waktu yang tidak menentu.
Hal ini sangat bermanfaat untuk melancarkan kegiatan dan tujuan dari
sebuah organisasi, seperti yang dikemukankan oleh Pace & Faules
“Komunikasi organisasi merupakan perilaku pengorganisasian yang terjadi
dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan
memberi makna atas apa yang terjadi”
13
Jadi Praktikan pun harus terlibat aktip dalam melancarkan kegiatan
organisasi, dengan bertana dan membuat daftar perusahaan peserta BPJS
Ketenagakerjaan beserta dengan kodenya.
a. Sistem Abjad, yaitu system penyimpanan arsip disimpan menurut abjad sari
nama orang atau organisasi utama yan tertera dalam tiap-tiap arsip itu. Dengan
system menurut abjad ini, sepucuk surat yang berhubungan dengan seseorang
langsung dapat diketemukan kembali dengan lebih cepat dari pada kalau
semua surat dicampur adukkan. Kelebihan dari sistem abjad yaitu :
- Dokumen yang berasal dari satu nama yang sama akan berkelompok menjadi
satu
- Surat masuk dan surat keluar disimpan bersebelahan dalam satu map
- Mudah diterapkan
14
b. System Subjek
c. System Geografis
d. System Nomor 31
e. System Tanggal.”
Selain sarana dan prasarana, yang tak kalah penting juga yaitu tata ruang
kantor, dimana praktikan diberikan ruang yang tidak leluasa, meja yang sempit
dan dekat dengan jalan karyawan lalu lalang sehingga mengganggu praktikan
dalam mengerjakan tugas. Menurut The Liang Gie “tata ruang kantor adalah
penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat
kerja yang menimbulkan kepuasan kerja bagi para pegawai”
Dengan tata ruang yang baik maka praktikan pun akan semangat dalam
menjalankan tugas yang diberikan. Dan kinerja praktikan pun akan bagus.
Maka untu menyiasati hal tersebut praktikan sering menata tata letak meja
paraktikan sedemikan rupa sehingga tidak menggangu karyawan lain yang
akan lewat dan tetu tidak menggagu pekerjaan praktikan. The Liang Gie
menegaskan bahwa tujuan tata ruang kantor yang baik bagi suatu kantor
yaitu :
15
d. Pengawasan terhadap pekerjaan dapat langsung secara memuaskan
e. Seluruh ruang dipergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan
f. Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat
kesan yang baik tentang organisasi tersebut
g. Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan
dan mudah diubah sewaktu – waktu diperlukan.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
16
BAB IV
1. Kesimpulan
Tujuan Praktik kerja Lapangan agar siswa dapat menghadapi dunia kerja yang nyata.
Bagaimana cara praktikan mengatasi kendala yang dihadapi ketika berada dalam dunia
kerja. Karena seiring dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi,
berkembang pula kualitas sumber daya manusia yang menuntut mereka harus cepat dalam
beradaptasi dengan lingkungan yang baru disekitarnya. Kesimpulan yang dapat Praktikan
tarik selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di BPJS Ketenagakerjaan
Kantor Cabang Jakarta Rawamangun, sebagai berikut :
2. Program PKL ini dapat menumbuhkan kerja sama antara pihak- pihak yang terkait,
seperti universitas, perusahaan serta praktikan itu sendiri.
3. Program PKL ini sangat bermanfaat bagi Praktikan karena dapat meningkatkan
wawasan, pengetahuan, pengalaman serta keterampilan dalam bidang administrasi
perkantoran.
4. Praktikan mendapatkan pengetahuan mengenai tugas dan tanggung jawab di Sub bagian
Formal dalam BPJS Ketenagakerjaan.
5. Kendala-kendala yang dihadapi selama Praktek Kerja Lapangan system kode – kode
yang harus dipahami oleh Praktikan seingga mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan
membuat kinerjanya pun semakin berkurang dan kedisiplinan karyawan dalam bekerja.
7. Praktikan berusaha mencari cara mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dengan cara
meningkatkan kinerja Praktikan dan harus diadakan penilaian kinerja, sehingga Praktikan
pun mau belajar untuk memahami kode – kode dari PT. Jamsostek. Selain itu
menunjukkan kedisiplinan Praktikan ketika sedang melakukan pekerjaan dikantor untuk
tidak keluar ruangan yang tidak bekepentingan.
17
2. Saran
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan terdapat beberapa saran bagi pihak siswa,
Universitas, dan Instansi.
1. Bagi Siswa
a. Mencari tempat yang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki agar nantinya
mendapatkan feedback yang positif bagi siswa sendiri.
b. Siswa harus mempunyai pengetahuan yang cukup agar pengetahuan yang telah didapat
dalam bangku perkuliahan dapat di aplikasikan dalam dunia kerja.
d. Terlebih dahulu membaca buku panduan atau aturan khusus yang berhubungan dengan
pekerjaan yang akan dilakukan.
18
BAB V
PENUTUP
Segala Puji Kita Panjatkan kehadiran Allah SWT, Laporan Praktik Kerja Lapangan
ini dapat saya susun walaupun masih belum sempurna, Saya berharap dengan Laporan ini
saya dapat menyelsaikan tugas akhir setelah menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan.
Terima Kasih juga saya sampaikan kepada Kantor BPJS Ketenagakerjaan. yang sudah
memperbolehkan saya menimba ilmu disana, serta para membimbing saya sewaktu Praktik
Kerja Lapangan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan.
19
DAFTAR PUSAKA
20