Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Prakeren Pengertian Kerja Industri

PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pndidkan,

pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia

industry dalam upaya pendekatan ataupun untuk meninkgatkan mutu

siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi

(kemampuan) siswa sesuai bidangnya dan juga menambah bekal untuk

masa-masa mendatang guna memasuki dunia kerja yang semakin

banyak serta ketat dalam persaingannya seperti di masa sekarang ini.

Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi

siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia

usaha maupun didunia industry setidakknya sudah memiliki kemampuan

dasar sesuai bidang yang digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari

pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan

diterapkan dalam dunia usaha atau dunia industry. Alasan utama

mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar

sesuai bidangnya ? agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak

mengalami kendala dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang

kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industry mendapatkan

ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.

1
Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini diharapkan setiap

siswa-siswi maupun mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan

kerja yang dilakukan di dunia Usaha ataupun di dunia industry agar

siswa-siswi tersebut dapat mencapi serta mendapatkan sesuatu yang

baik dan berguna bagi dirinya serta agar siswa-siswi tersebut mampu

menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang telah dilakukannya

selama berada di dunia Usaha atau dunia Indusrti sehingga mampu

membuat dirinya diperhitungkan di dunia usaha atau dunia industry.

B. Landasan Hukun Prakerin

1. Undang-undang no 20 tahun 2003, tentang sistem Pendidikan

nasional: Pendidkan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, keperibadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

2. Kepman pendidkan dan kebudayaan no 323/u/1997

3. Tentang penyelenggaraan prakerin SMK

4. Peraturan pemerintah No. 29 tahun 1990 Tentang Pendidikan

Menengah yang antara lain:

a. Penyelenggaraan sekolah menengah dapat berkerja sama

dengan masyarakat terutama dunia usaha/industri dan para

2
dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka

menunjang penyelenggaraan dan pengembangan Pendidikan

b. Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru

yang diperlukan dalam rangka pengembangan Pendidikan

menengah

5. Kepmendikbud No. 080/V/1993 tentang kurikulum sekolah

menengah kejuruan yang menyatakan :

a. Menggunakan unit produksi sekolah beroperasi secara

professional sebagai wahana pelatihan kejuruan.

b. Melaksanakan sebagai kelompok mata pelajaran kejuruan di

sekolah, dan sebagailainnya di dunia usaha dan industri.

c. Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan

sepenuhnya di masyarakat dunia usaha dan industri.

C. Tujuan PRAKERIN

Adapun tujuan yang diadakannya prakerin inI adalah :


1. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah;

2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa-siswi

PRAKERIN;

3. Melatih siswa untuk berkomunikasi/ berinteraksi secara professional

didunia kerja yang sebenarnya;

4. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa-siswi PRAJERIN;

5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang

dimiliki oleh siswa-siswi \ sesuai bidang masing-masing

3
6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat

dikembangkan dan di Implementasikan dalam kehidupan sehari-hari;

7. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri

maupun dunia usaha.

D. Manfaat PRAKERIN

Adapun manfaat yang diadakannya prakerin ini yaitu :


1. Manfaat Bagi Industri

Penyenyelengaraan prakerin memberi keuntungan nyata bagi

industri antara lain:

a. Perusaan dapat mengenal kualitas peserta prakerin yang belajar dan

bekerja di industry

b. Umumnya peserta prakerin telah ikut dalam proses produksi secara

aktif sehingga pada pengertian tertentu peserta prakerin adalah

tenaga kerja yang memberi untung.

c. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta prakerin untuk

kepetingan perisaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang

dimiliki.

d. Selama proses Pendidikan melalui kerja industri, peserta prakerin

lebih mudah di atur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap

peraturan perusahaan. Karena itu, sikap peserta prakerin dapat

dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu industri.

e. Memberi kepuasan bagi DU/DI karena di akui ikut serta menentukan

hari depan bangsa melalui PRAKERIN

4
2. Manfaat Bagi Sekolah

Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta

didik lebih terjamin pencapaiannya. Terdapat kesesuaian kerja (sesuai

dengan prinsip link dan match). Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan

pendidikan sekolah karena tamatnya lebih terjamin memperoleh bekal

yang bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia

kerja, kepentingan bangsa.

3. Manfaat Bagi Prakerin / Peserta didik

Hasil belajar peserta Prsaktik Industri akan lebih bermakna, karena

setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal

untuk meningkatkan nataraf hidupnya dan sebagai bekal untuk

mengembangkan dirinya secara berkelanjutan. Keahlian profesional yang

diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa percaya diri tamatan,

yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian

profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.

4. Manfaat Bagi Prakerin secara Umum

Adapun manfaat yang diadakannya prakerin ini yaitu :

a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu

tenaga kerja yang memiliki tingat pengetahuan, keterampilan, dan

semangat kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

b. Memperkokoh hubungan sekolah dengan Dunia Industri dan Dunia

Usaha.

5
c. Meningkatkan efisiensi proses Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

yang berkualitas.

d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja

sebagai bagian dari proses Pendidikan.

e. Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan

tuntutan zaman di era Teknologi Informasi dan Komonikasi

E. Fungsi PRAKERIN

Adapun fungsi yang diadakannya prakerin inI adalah :

1. Mengimplemasikan materi yang selama ini dipelajari di sekolah

2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa

3. Melatih siswa untuk berkomunikasi/berinteraksi secara professional

di dunia kerja yang Sebenarnya

4. Membentuk semangat yang baik bagi siswa

5. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan Dunia Usaha

dan Dunia Industri (DUDI)

F. Kewajiabn Siswa di Tempat PRAKERIN

Kewajiban siswa di tempat PRAKERIN yaitu sebagai berikut :

1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah disepakati;

2. Mematuhi setiap Industri ditempat kerja;

3. Menjaga nama baik Lembaga Pendidikan (Almamater), Dunia Usaha

dan Dunia Industri;

4. Melakukan Observasi dan Penelitian yang mempunyai tujuan Positif;

6
5. Bertanya kepada pihak yang berkompeten apabila kurang

paham/dimengerti.

Oleh karena itu, prakerin harus menjadi suatu yang prioritas bagi

setiap penyelenggaraa Pendidikan SMK, untuk mengembangkan dan

menciptakan lulusan yang handal dan siap bekerja, sesuai dengan

semangat SMK itu sendiri. Dalam proses pengajuan siswa-siswi

PRAKERIN wajib mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh lembaga,

Dunia Dndustri maupun dunia usaha. Setiap lembaga, Dunia industri

maupun Dunia Usaha tentu saja memiliki prosedur yang berbeda-beda

tergantung dari kondisi masing-masing Dunia Industri maupun Dunia

Usaha terkait.

7
BAB II
PEMBAHASAN PERUSAHAAN

A. Profil Perusahaan

Aspek Lembaga Perusahaan:

Identitas Perusahaan

Nama Perusahaan : PT.ARISTA GEMILANG KONSULINDO

Bidang usaha : Perusahaan Bergerak di bidang jasa

Konsultasi Kontruksi

Legalitas Perusahaan

Akta Notaris:

- Akta Pendirian

Notaris : Novianti Eka Rahmawati, SH

No : 01 (Satu)

Tanggal : 1 Oktober 2004

- Akta Perubahan CV ke PT

Notaris : Paulus Adam, SH.m M.Kn

No : 05 (Lima)

Tanggal : 1 November 2016

- Akta Perubahan Berdasarkan KBLI 2017

Notaris : Johny Marthen Londong, SH.m M.Kn

No : 14 (Empat Belas)

Tanggal : 18 Maret 2020

8
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) : 80.589.839.2-722.0000

Nomor Induk Berusaha : 0220104161565

Alamat Perusahaan

Alamat kantor : Jl. Pemuda V No. 34 RT. 28, kel.Sungai

Pinang Dalam Kec. Sungai Pinang

Nomor Telpon : 081286570888

Pengelola Perusahan

Direktur : Ir. Nasrul Hadi, ST., M.Ling

Komisaris : Imam Fatnur Yasin, ST

B. Latar Belakang

PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO adalah lembaga konsultan

yang didirikan dengan akta notaris nomor 119 pada tanggal 22 Januari

2010 di Makassar dihadapan Notaris Frans Polim, SH. Status hukum

Perseroan Komanditer.

C. Visi dan Misi

Visi PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO adalah Menjadi

Perusahaan Konsultan Nasional yang Inspiratif, Berkualitas dan

Profesional. Adapun Misi yang diemban yaitu:

1. Memberikan pelayanan jasa konsultasi, yang terbaik, bermutu tinggi,

berkualitas dan tepat waktu

9
2. Membantu klien mengembangkan ide-ide kreatif, gagasan inovatif,

pemikiran inspiratif dan memberikan solusi secara briliant

3. Bekerjasama dan bersinergi dengan berbagai institusi dan

perusahaan lain untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan terbaik

4. Meningkatkan mutu dan kualitas SDM untuk menjadi konsultan dan

peneliti yang mampu memberikan pelayanan jasa terbaik.

D. Asas dan Falsafa

Sesuai dengan visi dan misi yang diembannya, maka sejak pendirian

maupun perkembangan kiprahnya sampai sekarang PT. ARISTA

GEMILANG KONSULINDO berpegang teguh pada azas profesionalisme

dengan tetap menjunjung tinggi azas dan nilai-nalai moral, sosial, dan

kemanusiaan serta nilai-nilai luhur keagaman dalam berkarya. Landasan

falsafah PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO adalah Pancasila dan

Undang - Undang Dasar 1945.

E. Perkembangan Kiprah dan Pengalaman

Berkat dukungan tenaga-tenaga ahli yang profesional dengan basis

pendidikan yang multi disipliner dan strata pendidikan yang variatif mulai

dari Sarjana S-1, S-2 maupun S-3 beserta pengalamannya masing-

masing, menjadikan PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO sebagai

lembaga konsultan nasional semakin banyak mendapatkan kepercayaan

dari berbagai pihak, baik dari masyarakat, kalangan dunia usaha maupun

dari Pemerintah baik Pusat maupun Daerah.

10
F. Bidang Layanan

1. Transportasi

PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO memberikan

layanan jasa professional dalam bidang perencanaan dan

Pengawasan yang berhubungan denga jalan raya,

jembatan, lapangan terbang, dan pelabuhan. Divisi

Transportasi kami memiliki pengalaman dan telah mengenal

kondisi setiap medan dan tantangan teknis di Wilayah Indonesia

Tengah sehingga mampu merekomendasikan alternatif

yang tepat berdasarkan pertimbangan teknis dan non teknis.

Layanan bidang transportasi ini meliputi antara lain :

a. Jalan Raya

b. Jembatan

c. Pelabuhan

d. Lapangan Terbang

e. Survey dan Soil Investigation

f. Studi Kelayakan

g. Perencanaan Teknis

h. Pengawasan Pelaksanaan

2. Arsitektur dan Rekayasa

PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO memberikan jasa

profesional dalam bidang arsitektur dan rekayasa, yaitu dalam

bidang rekayasa sipil, struktur, geoteknik, geodesi, listrik, mesin,

11
pipa dan perencanaan arsitektur. Jenis yang diberikan yaitu

meliputi perencanaan Konsep, survei lapangan, perencanaan

teknis, dokumen lelang, supervisi pelaksanaan dan manajemen

operasi.

Dalam analisa perencanaan teknis proyek arsitektur dan

rekayasa, PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO memanfaatkan

teknologi dan prosedur mutakhir termasuk AutoCad, Cad, dan

CCAD.

Layanan bidang Arsitektur dan Rekayasa ini meliputi antara

lain :

a. Arsitektur Bangunan

b. Perencanaan Rencana Induk

c. Rekayasa Struktur

d. Rekayasa Listrik

e. Rekayasa industri

f. Perumahan

g. Survey dan Soil Investigation

h. Analisa dan Studi

i. Persungaian

j. Perencanaan

k. Pengawasan Pelaksanaan

l. Manajemen Kontruksi

12
3. Pelestarian Lingkungan

PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO berpengalaman

dan terlibat dalam membuat Analisa Dampak Lingkungan untuk

berbagai proyek. Dari program pelestarian lingkungan tersebut maka

diperlukan ivestasi berupa infrastuktur perlindungan lingkungan

seperti yang menyangkut sistem pengadaan air, pembuangan air

limbah, reklamasi lahan, pengontrol pencemaran udara, dan lain-

lain. Selain itu ada komponen program lainnya seperti dampak

ekonomi, sosial, dan budaya terhadap penduduk setempat. Layanan

bidang Lingkungan Hidup ini meliputi antara lain:

a. Analisa Dampak Lingkungan

b. Pelestarian Sumber Daya Alamiah

c. Penanganan Limbah

d. Survey

e. Analisa dan Studi

f. Perencanaan

4. Keairan (Irigasi)

PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO berpengalaman

dan terlibat dalam bidang Irigasi, Rawa dan Tambak serta

Percetakan Sawah. Perusahaan ini memberikan jasa pelayanannya

dengan mempunyai suatu staff yang profesional yang terdiri: Insinyur

Sipil, Insinyur Geodesi, Insinyur Geologi, Ahli Hidrologi, Agronomist,

13
Ekonomist, Ahli Perikanan, Ahli Lingkungan, Ahli pertanian, dibantu

dengan tenaga Surveyor, Juru gambar dan tenaga Programmer

komputer.

Selain pengetahuan dibidangnya masing-masing, Personil

utama telah mendapatkan pengalaman penting dalam

perencanaan lokal, teknik perencanaan dan konstruksi dan

penekanan yang baik atas faktor-faktor yang mempengaruhi

banyak konstruksi, serta aspek-aspek pengawasan yang ada

dalam suatu proyek :

a. Survey

b. Analisa dan Studi

c. Perencanaan Teknis.

d. Desain

e. Analisa Ekonomi

5. Perencanaan Kota/Wilayah dan Pemukiman Transmigrasi

PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO terlibat dalam

bidang Perencanaan Kota/Wilayah dan Pemukiman Transmigrasi.

Layanan bidang Perencanaan Kota/Wilayah dan Pemukiman

Transmigrasi ini meliputi antara lain :

a. Survey dan penelitian

b. Analisa dan Studi

c. Perencanaan Teknis

d. Pegawasan Pelaksanaan

14
6. Manajemen Umum dan Studi Kelayakan

PT. ARISTA GEMILANG KONSULINDO berpengalaman dan

terlibat dalam bidang Manajemen Umum dan Studi

Kelayakan. Layanan bidang manajemen Umum dan Studi

Kelayakan ini meliputi antara lain:

a. Survey dan Penelitian

b. Analisa dan Studi

15
BAB III
LAORAN KEGIATAN PRAKERIN

A. Mempelajari tentang Analisa Burgerlijke Openbare Werken

(BOW) Analisa SNI Dalam RAB

1. Pengertian analisa Burgerlijke Openbare Werken (BOW)

Burgerlijke Openbare Werken (BOW) adalah sistem koefisien

analisa harga satuan bangunan produk zaman hindia belanda yang

banyak digunakan dalam menghitung RAB untuk pelaksanaan

pembangunan zaman itu. Tentunya analisa BOW ini hanya

digunakan sebagai tambahan pengetahuan jika diajarkan di sejumlah

universitas di Indonesia. Karena dengan seiringnya perkembangan

zaman ternyata sistem analisa ini sudah tidak banyak digunakan

karena sudah ada standar nasional indonesia (SNI) RAB yang

memberikan nilai koefisien bahan dan tenaga terbaru menyesuikan

perkembangan situasi pembangunan sekarang.

2. Pengertian Analisa SNI

Analisa SNI merupakan pembaharuan atau revisi dari analisa

BOW. Analisa SNI adalah sistem koefisien analisa harga satuan

bangunan yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan

Pengembangan Permukiman. Prinsip yang mendasar pada metode

SNI adalah, daftar koefisien bahan bangunan, upah tenaga, dan

sewa peralatan sudah ditetapkan untuk menganalisa harga atau

16
biaya yang diperlukan dalam membuat harga satu satuan pekerjaan

bangunan.

3. Konsep Dasar Membuat Analisa BOW dan Analisa SNI dalam

RAB

Membuat analisa BOW dalam RAB tentu tidak akan pernah

terlepas dari analisa besarnya biaya kegiatan konstruksi yang akan

dikeluarkan. Konsep dasar ini selalu dikaitkan sebagai ukuran untuk

menentukan harga satuan pekerjaan. Ukuran untuk menentukan

harga satuan pekerjaan akan dianalisis dari setiap bahan atau

tenaga yang dibutuhkan yang diberi angka koefisien. Kemudian

angka koefisien ini menjadi alat pengali terhadap volume pekerjaan,

harga material dan upah kerja. Hasil akhir perhitungan tersebut akan

mengarah pada harga satuan dari setiap unit pekerjaan. Analisa

harga satuan pekerjaan Standar Nasional Indonesia (AHS-SNI)

dibutuhkan untuk menghasilkan Rencana Anggaran Biaya (RAB)

pembangunan. RAB didapatkan dari harga upah, harga bahan dan

harga alat yang diperoleh dari kondisi setempat. Sementara angka

koefisien didapatkan dari analisa BOW yang sudah ditetapkan untuk

menganalisa harga satu satuan pekerjaan bangunan. Namun, saat

ini analisa BOW memang sudah jarang digunakan. Dan sudah

diperbarui menjadi analisa SNI. Maka, seperti halnya SNI yang

diterapkan saat ini, analisa BOW dalam RAB juga memiliki tiga jenis

angka koefisien sebagai pengali yaitu angka koefisien bahan

17
bangunan, upah kerja dan peralatan bangunan. Dalam pembuatan

RAB pekerjaan konstruksi harus diketahui harga bahan bangunan,

standar pengupahan pekerja dan harga sewa atau pembelian

peralatan. Fungsi dari pembuatan RAB yaitu untuk menetapkan

Harga Perkiraan Sendiri (HPS). RAB harus dibuat pada ruang

lingkup pekerjaaan yang mencakup pekerjaan bangunan gedung,

bangunan air, jalan, jembatan, galangan kapal, bandara, bangunan

konstruksi baja dan bangunan rumah tinggal.

B. Mempelajari tentang Bangunan Gedung

1. Pengertian Bangunan Gedung

Pengertian Bangunan Gedung Menurut Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 2002. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil

pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,

sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah

dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan

kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan

keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun

kegiatan khusus. Penyelenggaraan bangunan gedung adalah

kegiatan pembangunan yang meliputi proses perencanaan teknis

dan pelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan,

pelestarian, dan pem-bongkaran. Pemanfaatan bangunan gedung

adalah kegiatan memanfaatkan bangunan gedung sesuai dengan

fungsi yang telah ditetapkan, termasuk kegiatan pemeliharaan,

18
perawatan, dan pemeriksaan secara berkala. Pemeliharaan adalah

kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana

dan sarananya agar selalu laik fungsi. Perawatan adalah kegiatan

memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung,

komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar

bangunan gedung tetap laik fungsi. Pemeriksaan berkala adalah

kegiatan pemeriksaan keandalan seluruh atau sebagian bangunan

gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan

sarananya dalam tenggang waktu tertentu guna menyatakan

kelaikan fungsi bangunan gedung. Pelestarian adalah kegiatan

perawatan, pemugaran, serta pemeliharaan bangunan gedung dan

lingkungannya untuk mengembalikan keandalan bangunan tersebut

sesuai dengan aslinya atau sesuai dengan keadaan menurut periode

yang dikehendaki. Pembongkaran adalah kegiatan membongkar

atau merobohkan seluruh atau sebagian bangunan gedung,

komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarananya.

Pemilik bangunan gedung adalah orang, badan hukum, kelompok

orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik

bangunan gedung. Pengguna bangunan gedung adalah pemilik

bangunan gedung dan/atau bukan pemilik bangunan gedung

berdasarkan kesepa-katan dengan pemilik bangunan gedung, yang

menggunakan dan/atau mengelola bangunan gedung atau bagian

bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan. Pengkaji

19
teknis adalah orang perorangan, atau badan hukum yang

mempunyai sertifikat keahlian untuk melaksanakan pengkajian teknis

atas kelaikan fungsi bangunan gedung sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

Masyarakat adalah perorangan, kelompok, badan hukum atau usaha,

dan lembaga atau organisasi yang kegiatannya di bidang bangunan

gedung, termasuk masyarakat hukum adat dan masyarakat ahli, yang

berkepentingan dengan penyelenggaraan bangunan gedung.

Prasarana dan sarana bangunan gedung adalah fasilitas kelengkapan

di dalam dan di luar bangunan gedung yang mendukung pemenuhan

terselenggaranya fungsi bangunan gedung. Pemerintah Pusat,

selanjutnya disebut Pemerintah, adalah perangkat Negara Kesatuan

Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta para menteri.

Pemerintah Daerah adalah kepala daerah kabupaten atau kota

beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai badan eksekutif

daerah, kecuali untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah

gubernur.

2. Bagian – Bagian Gedung

a. Pondasi

Pondasi adalah struktur bagian paling bawah dari suatu

konstruksi (gedung, jembatan, jalan raya, tanggul, menara,

terowongan, dinding penahan tanah, dan lain-lain) yang berfungsi

menyalurkan beban vertical diatasnya (kolom) maupun beban

20
horizontal ke tanah Struktur atas merupakan istilah yang biasa

dipakai untuk menjelaskan bagian-bagian dari system rekayasa yang

membawa beban kepada pondasi atau struktur dibawahnya. Istilah

struktur atas mempunyai arti khusus untuk bangunanbangunan dan

jembatan-jembatan, akan tetapi, pondasi tersebut dapat juga hanya

menopang mesin-mesin, mendukung peralatan industrial (pipa,

manara, tangka), bertindak sebagai alas atau papan iklan dan

sejenisnya.

(Gambar 3.1 Pondasi)

b. Balok Beton

Bagian balok beton mempunyai tugas yang tidak kalah

pentingnya dengan pondasi, yaitu untuk mendistribusikan beban

bangunan secara merata dan mendistribusikan beban di permukaan

tanah. Balok adalah elemen struktur yang berfungsi menyalurkan

beban ke kolom. Balok merupakan bagian dari struktur inti bangunan

selain kolom dan pondasi. Sehingga pengecorannya harus dilakukan

dengan baik.

21
(Gambar 3.2 Balok Beton)

c. Dinding

Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi dan

kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi

suatu bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi

ruang dalam bangunan menjadi ruangan-ruangan, atau

melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka.

Dinding dapat memberikan dukungan tambahan untuk

bangunan dan menahan beban atap dan langit-langit,

mendistribusikannya secara merata ke lantai.

(Gambar 3.3 Dinding)

22
d. Ventilasi

Ventilasi merupakan suatu tempat keluar dan masuknya

udara pada suatu ruangan pada bangunan. Keluar masuknya

udara dimaksudkan sebagai sirkulasi udara, yang tidak hanya

membuat kondisi ruangan nyaman juga mempertahankan

kelembaban yang normal dan memenuhi syarat. Ventilasi

bukan hanya pada angin-angin saja, namun bukaan jendela,

pintu dan dinding, termasuk ventilasi.

(Gambar 3.4 Ventilasi)

e. Balok Latei

Balok latei adalah balok yang berbentuk horizontal yang

terletak di atas area bukaan dinding seperti pintu, jendela, atau

di antara dua kolom. Fungsi utama balok latei adalah sebagai

penyangga yang dapat menahan beban dari bagian atas kusen

agar beban tersebut tidak langsung membebani kusen secara

langsung.

23
(Gambar 3.5 Balok Latei)

f. Balok Ring

Ring Balk adalah struktur bangunan berbentuk balok yang

terletak pada bangunan teratas dinding. Fungsi utama ring balk

adalah sebagai pengikat pasangan susunan tembok sekaligus

meratakan beban dari struktur yang berada diatasnya.

(Gambar 3.6 Balok Ring)

g. Kuda – Kuda

Konstruksi kuda-kuda adalah suatu susunan rangka

batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk

juga beratnya sendiri dan sekaligus dapat memberikan bentuk

pada atapnya. Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada

struktur atap.

24
(Gambar 3.7 Kuda-Kuda)

h. Atap

Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang

melindungi bagian dalam bangunan dari hujan maupun

salju. Bahan untuk atap bermacam-macam, di antaranya:

genting (keramik, beton), seng bergelombang, asbes,

maupun semen cor. Adapula atap genteng metal yang

sangat ringan, tahan lama, anti karat dan tahan gempa.

(Gambar 3.8 Atap)

3. Peraturan Tentang Bangunan Gedung

Peraturan Perundangan-undangan tentang Bangunan Gedung

ini merupakan satu paket kumpulan buku peraturan perundangan

tentang bangunan gedung, yang terdiri dari:

25
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002

tentang Bangunan Gedung (versi Indonesia)

b. The Building Law of Indonesia No.28/2002 (versi Inggris),

c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun

2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006

Tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Persyaratan

Teknis Bangunan Gedung

e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006

Tanggal 1 Desember 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas

dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

f. Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa

Dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Konstruksi

g. Pedoman Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Rumah

Pasca Bencana

26
BAB IV
HASIL DAN PEMBASAHAN
A. Perencanaan Puskesmas Solok Api

1. Layout

Layout merupakan suatu denah yang sudah dilengkapi dengan

area lingkungan, selokan, jalan serta bangunan lainnya yang ada di

sekitar. Dalam denah visualisasi, layout tetap perlu ada.

(Gambar 4.1. Layout )

27
2. Denah

Pengertian denah secara umum adalah sebuah peta dalam

ukuran minimalis (kecil) yang menggambarkan suatu lokasi, tempat

atau bangunan secara spesifik. Apabila sebuah bangunan memiliki

bentuk melintang, gambar yang diambil dengan tampak atas

bangunan itu bisa disebut sebagai sebuah denah.

Fungsi denah adalah versi peta digunakan untuk

memperlihatkan ukuran (luas, jarak) dan arah suatu tempat di

permukaan bumi.

(Gambar 4.2 Denah)

28
3. Potongan

Potongan merupakan gambar yang menunjukkan bagian-

bagian yang tersembunyi dari suatu part atau komponen atau

membuang bagian yang menutupi. Nah, fungsi dari gambar

potongan ini adalah memperlihatkan bagian-bagian dari benda yang

tertutupi tadi (bisa berbentuk rumit dan berongga) untuk diperlihatkan

dengan jelas, sehingga bagian yang berbentuk rumit/kompleks dan

berongga atau bagian yang tersembunyi dapat terlihat dengan lebih

jelas.

(Gambar 4.3 Potongan Depan)

29
(Gambar 4.4 Potongan Belakang)

4. Tampak

Tampak adalah wujud suatu bangunan dalam bentuk 2D.

Wujud tampak biasanya terdiri atas tampak depan, samping, atas

dan belakang cara mengkomunikasikan bentuk fisik arsitektur yang

dilihat dari arah pandang frontal (ortografis dengan bidang

obyeknya).

30
(Gambar 4.5 Tampak Depan)

(Gambar 4.6 Tampak Belakang)

31
(Gambar 4.7 Tampak Samping Kanan)

(Gambar 4.8 Tampak Samping Kiri)

32
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan Praktik

Kerja Lapangan sangat bermanfaat untuk siswa/siswi Sekolah Menengah

Kejuruan ataupun untuk pihak industri. Selain itu kegiatan Praktik Kerja

Lapangan juga menjadi salah satu sarana untuk megasah keterampilan

khususnya dalam hal praktik dimana mereka bisa belajar lebih luas dalam

dunia kerja serta sebagai ajang untuk melatih siswa/siswi menjadi

generasi muda yang bertanggung jawab dan professional.

B. Kesan

Adapun kesan yang kami rasakan selama kegiatan Praktik Kerja

Lapangan sangat senang dan berterimakasih, karena selama kegiatan

Praktik Kerja Lapangan kami mendapatkan banyak sekali ilmu dan

pengalaman yang belum pernah kami dapatka di sekolah. Kami juga

sangat berterimakasih kepada semua pihak yang memberikan ilmu dan

pengalaman tersebut sehingga kami bisa mengembangkan keterampilan

kami dalam dunia kerja.

C. Saran

Untuk melengkapi laporan ini kami akan menyampaikan beberapa

saran yang mungkin bisa kami membantu mengisi kekurangan –

kekurangan yang ada, antara lain sebagai berikut ;

33
1. Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan praktik kerja

lapangan.

2. Utamakan keselamatan kerja.

3. Gunakan waktu sebaik mungkin.

4. Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.

D. Saran Bagi Siswa/Siswi

1. Bagi siswa/siswi yang akan melaksanakan kegiatan Praktek Kerja

Lapangan agar mempunyai rasa inisiatif, perbanyak bertanya dan

nantinya akan banyak pengarahan bagi siswa/siswi tersebut.

2. Tunjukan rasa kedisiplinan dalam kerja.

3. Dll

4. Dsb

5. Dst

34

Anda mungkin juga menyukai