Puji dan syukur penulis sampaikan atas keridhaan Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan Pengalaman Laporan Industri. Laporan ini adalah salah satu persyaratan
yang harus dipenuhi atau disusun setelah menjalankan pengalaman lapangan
industry yang berisikan tentang hasil pengamatan langsung yang penulis amati.
Pelaksanaan pengalaman lapangan industry mulai tanggal 21 februari – 21 juni
2022.
Selama dalam pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri penulis banyak
mendapat pengalaman dan ilmu pengetahuan. Dengan pengalaman yang didapat
tersebut, penulis tidak terlepas dari bantuan yang telah diberikan untuk
menyelesaikan laporan ini. Atas bantuan yang diberikan penulis menyampaikan
penghargaan berupa ucapan terimakasih kepada :
1. Ibu Dra. Ernawati M.Pd selaku dekan fakultas pariwisata dan perhotelan
universitas negeri padang
2. Ibu Weni nelmira selaku Koordinator pengalaman lapangan industry FPP
UNP.
3. Ibu Dra.
4. Ibu Dr. Yusmerita M.Pd sebagai Dosen pembimbing pengalaman lapangan
industry.
5. Ibu Fauziah selaku pemilik Butik
6. Tante ita selaku asisten pemilik butik
7. Seluruh karyawan Uzy butik yang menjadi bagian lancarnya kegiatan
Praktek Lapangan Industri
8. Seluruh pihak yang telah membantu dan memperlancar pelaksanaan
pengalaman lapangan industry
Penulis juga memberikan penghargaan kepada orang tua, saudara dan teman
berupa rasa hormat dan terimakasih, karena telah memberikan motivasi dan
dorongan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menjalankan
pengalaman lapangan industry dengan baik. Atas bantuan yang diberikan, penulis
mendoakan agar semua bantuan yang diberikan mendapat balasan yang baik dari
Allah SWT.
Di dalam penulisan laporan ini, penulis masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis berharap adanya saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini. Selain untuk perbaikan bagi penulis, saran tersebut
dapat menjadi masukan dan pedoman dalam pembuatan laporan berikutnya.
Bukittinggi,
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang pelaksanaan pengalaman lapangan industry (PLI)
Tujuan utama Pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan dan
peningkatan sumber daya manusia (SDM), yaitu pengembangan manusia
Indonesia seutuhnya, yang meliputi wawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK), memiliki keterampilan dan bertakwa pada tuhan Yang Maha esa.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu dilaksanakan suatu program
Pendidikan dan penelitian secara berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar
terjadi keterkaitan yang baik antara dunia Pendidikan dengan dunia industry
dalam hubungan yang saling membutuhkan, saling melengkapi dan mendukung
dalam pencapaian tujuan pembangunan.
Pengalaman lapangan industry adalah salah satu jembatan penghubung
antara dunia industry dengan Lembaga Pendidikan. Pelaksanaan pengalaman
lapangan industry (PLI) bagi mahasiswa bertujuan untuk menambah wawasan di
dunia industry, sebagai acuan dalam persiapan memasuki dunia kerja, dan
sekaligus menambah relasi atau hubungan baik dengan industri yang dituju, maka
dari itu sikap dan keterampilan mahasiswa yang melaksanakan PLI sangat perlu
untuk diperhatikan karena hal tersebut yang akan menjadi acuan baik atau buruk
nya kesan terhadap hubungan dengan industri tersebut, sehingga harapannya
kedepannya mahasiswa sudah memiliki relasi langsung ke industri dan
memudahkan untuk mencari lapangan kerja ataupun menciptakan lapangan kerja.
Disamping itu, pelaksanaan pengalaman lapangan industry adalah untuk
memahami, serta mengenal lebih jauh implementasi disiplin ilmu sesuai dengan
program studi yang dijalani. Lebih daripada itu, pelaksanaan pengalaman
lapangan industry memberi masukan kepada mahasiswa dalam menemukan hal –
hal baru, sehingga nantinya diharapkan bermanfaat bagi pengembangan untuk
masyarakat dan diri nya sendiri.
Dunia industry dan perguruan tinggi merupakan satu kesatuan yang saling
berkaitan. Hubungan tersebut sering disebut sebagai kemitraan. Seorang
mahasiswa yang sedang menuntut ilmu, khususnya mahasiswa tata busana perlu
memahami kondisi nyata yang ada di dunia industry atau dunia kerja. Mahasiswa
tidak hanya paham dan hafal teori saja namun juga perlu mengerti akan kondisi
dunia kerja yang sesungguhnya. Perubahan teknologi dan percepatan informasi
telah mempengaruhi aspek-aspek dalam proses produksi di industri. Dengan
adanya peranan perguruan tinggi, sebagai badan research and development
diharapkan mampu menjawab tantangan dalam perubahan tersebut. Sehingga
performa jurusan ilmu kesejahteraan keluarga sebagai partner akan meningkat.
Salah satu cara untuk memenuhi tujuan diatas, Fakultas Pariwisata dan
Perhotelan Universitas Negeri Padang (FPP UNP) mengirim mahasiswa nya yang
memenuhi syarat kedunia industri untuk melaksanakan Pengalaman Lapangan
Industri.
Kegiatan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) berlangsung beberapa bulan
di perusahaan atau industri yang bisa memberikan pengalaman di bidang aplikasi
teori, praktik, dan sikap yang dipelajari dibangku perkuliahan sehingga akan
memantapkan dan melengkapi kompetensi mahasiswa.
Melalui pengalaman Lapangan industri di perusahaan, mahasiswa diharapkan
mampu menemukan permasalahan, yang kemudian akan dianalisa dan dicari
solusi yang tepat.
Dengan terjun langsung dan menemukan realita permasalahan yang ada,
mahasiswa dilatih agar dapat memecahkan permasalahan sesuai dengan yang telah
didapatkan dibangku kuliah. Solusi terhadap permasalahan yang diambil
mahasiswa dengan pendekatan sistem yang integral komprehensif, artinya
permasalahan yang ada tidak diselesaikan secara terpisah namun antara satu
dengan yang lain ada keterkaitan.
Pengalaman Lapangan Industri juga akan bermanfaat terhadap penciptaan
iklim yang saling mendukung. Peran perguruan tinggi sebagai penghasil Sumber
Daya Manusia (SDM) yang memiliki tingkat kredibilitas tertentu mampu berperan
didunia industri dengan menjadikan perusahaan sebagai partner dalam penelitian
maupun dalam memberikan masukan. Sehingga dengan adanya Pengalaman
Lapangan Industri akan tercipta Kerjasama yang saling menguntungkan dan
kemitraan yang saling mendukung antara perguruan tinggi dan dunia industri.
Dalam pelaksanaan PLI ini perusahaan tempat mahasiswa melaksanakan PLI
harus memenuhi krteria yang telah ditetapkan, oleh FPP-UNP yang diuraikan
dalam buku panduan PLI yaitu :
a. Industri / perusahaan harus mempunyai badan hukum yang sah serta
bergerak dalam bidang produksi atau jasa
b. Industri / perusahaan dalam melakukan kegiatan atau operasi nya
memerlukan tenaga kerja dan ahli dibidang kejuruan
c. Industri / perusahaan (sedapat mungkin) mempunyai PUSDIKLAT atau
mempunyai tenaga ahli yang bisa memberi bimbingan kepada mahasiswa selama
melaksanakan PLI
d. Industri / perusahaan sedang melakukan kegiatan atau operasi yang sesuai
dengan bidang studi mahasiswa pada saat pengiriman PLI.
Dalam melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri penulis memilih uzy
butik yang berlokasi di Jl. Hafid djalil no. 33, Birugo, kota Bukittinggi, Sumatera
Barat. Alasan penulis memilih Uzy butik adalah karena mahasiswa magang
diberikan kebebasan untuk menggali ilmu serta mahasiswa diberi kesempatan
untuk mempelajari Teknik Teknik menjahit yang bagus dan rapi selama berada
diruang produksi butik.
Penulis telah melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) di Uzy
butik yang berlokasi di Jl. Hafid Djalil no.33, Birugo, kota Bukittinggi, Sumatera
Barat. Selama kurang lebih 120 hari terhitung sejak tanggal 21 februari 2022 – 21
juni 2022.
Dalam pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) penulis lebih
mengkhususkan kegiatan pada pembuatan salah satu busana pesta muslim. Oleh
karena itu judul yang penulis pilih adalah “Busana Pesta Muslim di Uzy Butik”.
Guna untuk mengetahui Teknik pembuatan dan desain busana pesta muslim di
Uzy Butik.
B. Tujuan Pengalaman Lapangan Industri
Adapun tujuan pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri (PLI) adalah
sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pelaksanaan Praktek Lapangan Industri (PLI) yaitu untuk
mengaplikasikan ilmu yang didapat oleh mahasiswa selama berada dikampus. Hal
ini yang didapat oleh mahasiswa selama berada dikampus. Hal ini sejalan dengan
buku panduan pengalaman lapangan industri mahasiswa FPP UNP (2014:1) yang
menyatakan bahwa “secara umum pelaksanaan umum pelaksanaan pengalaman
lapangan industri ditujukan untuk mendapat atau menggali pengetahuan praktis
dilapangan atau industri keterlibatan langsung dalam berbagai kegiatan didunia
usaha atau industri melalui keterlibatan langsung dalam berbagai kegiatan didunia
usaha atau industri, memupuk sikap dan etos kerja mahasiswa sebagai calon
tenaga kerja professional yang siap kerja, serta mampu membahas suatu topik
yang ditemui dilapangan melalui metode analisis ilmiah ke dalam bentuk suatu
laporan Pengalaman Lapangan Industri (PLI)”.
Pengalaman Lapangan Industri memiliki focus yang jelas yaitu
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dibidang teknologi dan
kejuruan, melalui keterlibatan langsung dalam berbagai kegiatan di perusahaan
atau industri. Mencari inormasi tentang keadaan industri tersebut. Menganalisa
serta mengembangkan ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan dengan aplikasi
industri maupun perusahaan melalui keterlibatan langsung dalam berbagai
kegiatan diperusahaan tersebut.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan Pengalaman Lapangan Industri, secara khusus
mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman lapangan industri yang
mencakup perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan unit produksi serta
pengujian kualitas produk.
Tujuan khusus lainnya yang ingin dicapai dalam melaksanakan Pengalaman
Lapangan Industri (PLI) yaitu :
a. Mahasiswa diharapkan dapat bekerja dengan kecepatan dan ketepatan
waktu yang menjadi standar perusahaan/industri tempat di laksanakannya
pengalaman lapangan industri (PLI)
b. Dalam melaksanakan pengalaman lapangan industri (PLI) mahasiswa
diharapkan dpaat mencari informasi dan belajar memecahkan masalah yang
ditemui.
c. Mahasiswa dapat melaksanakan beban yang ditugaskan, serta bertingkah
laku yang sopan menurut peraturan yang dikeluarkan di perusahaan tempat
pelaksanaan pengalaman lapangan industri (PLI)
d. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan yang baru dalam lingkungan
dunia kerja
e. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan yang baru dalam lingkungan
dunia kerja
f. Dapat menulis laporan tentang proses kegiatan serta permasalahan yang
ditemui selama melaksanakan praktek kerja.
Sesuai dengan jurusan dan program studi, maka penulis mengambil topik ini
dipilih dengan tujuan meningkatkan pengetahuan mengenai Teknik pembuatan
dan desain busana pesta muslim.
C. Manfaat Pengalaman Lapangan Industri (PLI)
Manfaat pelaksanaan pengalaman lapangan industri (PLI) di Uzy Butik bagi
penulis adalah :
1. Sebagai sraana menambah ilmu pengetahuan dibidang tata busana
2. Menambah wawasan di dunia fashion
3. Memberikan pengalaman nyata di industri dengan macam aktivitas di
industri
4. Kesempatan melatih diri disiplin, kritis serta bertanggungjawab terhadap
pekerjaan dan tugas yang diberikan dan tanggungjawab terhadap dalam
memberikan solusi dalam penyelesaian sebuah masalah yang dihadapi.
5. Mendapatkan Teknik – Teknik baru dalam proses pembuatan busana
6. Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam membuat suatu busana
dengan sistem butik.
7. Mendapatkan inspirasi baru dalam mendesain dan menentukan suatu
konsep untuk busana muslim
8. Dapat membandingkan ilmu yang diperoleh diperkuliahan dengan
lapangan industri
9. Menimbulkan jiwa wirausaha dan semangat kerja untuk medirikan suatu
usaha dibidang fashion.
10. Memperluas jaringan dan Kerjasama dengan pihak industri.
Asisten pimpinan
KA. Pola dan pemotongan KA. Produksi
Rita Herlinda Abi Gunawan
3) Kepemimpinan
Menurut Sutrisno (2014 : 213) “Kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan
seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing,
memengaruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil yang
diharapkan”.
Dalam sebuah organisasi fungsi kepemimpinan adalah bagian yang penting,
dikarenakan akan sulit menjalankan suatu organisasi jika tidak adanya seorang
pemimpin yang akan mengawasi dan memperhatikan setiap progress suatu
organisasi, apabila fungsi ini kurang efektif atau tidak ada maka fungsi
manajemen akan sulit untuk dilaksanakan. Di Uzy Butik fungsi kepemimpinan
dijalankan oleh designer sekaligus sebagai owner dalam memimpin proses
produksi.
4) Pengawasan (controlling)
Menurut Winardi “pengawasan adalah semua aktivitas yang dilaksanakan oleh
pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil actual sesuai dengan hasil
yang direncanakan”
Sedangkan, menurut Basu swasta “Pengawasan merupakan fungsi yang menjamin
bahwa kegiatan-kegiatan dapat memberikan hasil yang diinginkan”. Pengawasan
adalah kegiatan mendeterminasikan apa yang telah dilaksanakan, dengan cara
mengevaluasi hasil kerja dan menerapkan tindakan korektif sehingga hasil
pekerjaan sesuai dengan rencana. Pengawasan dilaksanakan agar tidak terjadi
kemacetan produksi terhadap pemenuhan target, yang menyebabkan terjadinya
ketinggian biaya dan menyebabkan hasil produksi menjadi kurang baik. Di Uzy
Butik fungsi pengawasan dilakukan oleh seorang designer sekaligus pimpinan
yang akan memeriksa, mengecek, dan memberi petunjuk selama proses produksi
hingga produk selesai dikerjakan.
5) Personalia di Uzy Butik
a) Sistem penerimaan karyawan dan kondisi tenaga kerja
Untuk menerima karyawan di Uzy butik memiliki kriteria sendiri yang
disesuaikan dengan bidang yang akan ditempatinya. Karyawan yang akan dipilih
oleh Uzy butik adalah orang – orang dengan kriteria yang baik yaitu mampu
untuk menjaga kualitas kerja baik yang sesuai dengan standar kualitas Uzy Butik.
Karyawan di Uzy butik Sebagian besar berasal dari Sumatera Barat. Jumlah
tenaga kerja di Uzy Butik kurang lebih 10 orang yang terdiri dari karyawan
bagian pola dan pemotongan bahan, karyawan bagian jahit, karyawan bagian
payet memayet atau menghias serta bagian finishing.
b) Pengaturan Jam Kerja
Sistem jam kerja yang ada di Uzy Butik adalah hari senin sampai sabtu. Uzy
Butik sangat mementingkan ketepatan waktu dalam jadwal kerja dan dituntut agar
setiap karyawan memiliki disiplin yang tinggi dalam menjalankan peraturan.
Peraturan jam kerja yang diberlakukan di Uzy Butik adalah hari senin sampai
sabtu jam kerja dimulai pada pukul 08.00 – 17.00 WIB dengan istirahat dari pukul
12.00 – 13.00 WIB dan 16.00 – 16.15 WIB.
c) Sistem kesejahteraan karyawan
Kesejahtaraan karyawan di Uzy Butik sangat diperhatikan, karena perusahaan
memberikan fasilitas dan tunjangan. Fasilitas dan tunjangan yang diberikan untuk
memotivasi dan memberikan semangat kepada karyawan untuk bekerja lebih baik
pula.
Fasilitas yang diberikan berupa sarana ruangan kerja yang nyaman dengan
adanya kipas angin, pencahayaan yang baik, sarana pengobatan, serta memberikan
Tunjangan Hari Raya (THR)
d) Sistem Gaji dan Upah
Menurut Mulyadi (2016:39) gaji pada umumnya merupakan pembayaran atas
penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan
manajer, umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan.
Menurut hariandja (2002 : 245) berpendapat bahwa gaji adalah balas jasa dalam
bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dalam kedudukannya
sebagai pegawai yang memberikan sumbangan pikiran dalam mencapai tujuan
organisasi.
Menurut Andrew F. Sikula (2007:119) gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang
yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari statusnya sebagai seorang
karyawan yang memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan perusahaan.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa gaji merupakan
balas jasa yang dibayarkan kepada pegawai sebagai hasil dari pekerjaan ataupun
konsekuensi dari kedudukannya dalam mencapai tujuan organisasi.
Sistem pembayaran gaji pada Uzy Butik yaitu perminggu kerja. Setiap akhir
pekan karyawan harus mengumpulkan lembaran kertas yang berisi desain maupun
detail dari pekerjaan tersebut, kertas tersebut harus dilengkapi dengan perca kain,
nama pemiliki baju, serta tanda tangan karyawan yang bersangkutan. Selain itu
karyawan juga akan menulis pekerjaan apa saja yang sudah mereka lakukan
didalam buku yang sudah disiapkan oleh pihak butik.
1. Kegiatan umum
a. Persiapan
b. Observasi perusahaan tentang kegiatan - kegiatan produksi yang sedang
berlangsung agar dapat mendapat gambaran tentang perusahaan dan kegiatan yang
mungkin bisa dilakukan.
c. Mengetahui tentang sejarah berdirinya perusahaan
d. Mengetahui status dan bidang kegiatan perusahaan
e. Mengetahui struktur organisasi
f. Mengetahui sistem manajemen perusahaan yang meliputi :
1) Perencanaan
2) Pengorganisasian
3) Kepemimpinan
4) Pengawasan
5) Personalian di Uzy Butik
g. Proses produksi yang ada di Uzy Butik :
1) Proses pembuatan desain
2) Proses pembuatan pola
3) Pemotongan secara manual
4) Pemasangan pelapis
5) Pengepresan bahan dengan pelapis
6) Menyatukan semua bahan hingga membentuk pakaian
7) Membersihkan tiras pada bahan dengan cara meneci tiras Ketika menjahit
8) Mengesum
9) Pemasangan payet
10) Membersihkan sisa sisa benang
11) Pengepresan
12) Pemasangan kancing
13) Pengemasan dan pemajangan
2. Kegiatan Khusus
Dalam pelaksanaan PLI penulis mengambil kegiatan khusus yang diambil dari
salah satu kegiatan yang relevan dengan jurusan ilmu kesejahteraan keluarga
khususnya pada program studi Pendidikan kesejahteraan keluarga konsentrasi tata
busana. Dari beberapa kegiatan pengalaman lapangan industri yang penulis
lakukan, penulis memfokuskan kepada desain dan pembuatan busana pesta
muslim di Uzy Butik. Selain memfokuskan pada kegiatan pembuatan busana
pesta muslim, penulis juga melakukan observasi dibidang lain, seperti bagaimana
memanajemen keuangan, menghadapi berbagai keluhan dan permintaan klien,
bagaimana manajemen waktu deadline busana permintaan konsumen, hal ini
untuk menambah wawasan penulis dan pengalaman yang sangat bermanfaat untuk
kesempatan masa depan nantinya.
A. Kajian Teori
1. Desain
a. Pengertian desain
Desain berasal dari Bahasa inggris (design) yang artinya adalah mencipta,
memikir atau merancang. Dilihat dari kata benda “desain” bisa diartikan sebagai
rancangan yang merupakan susunan dari garis, bentuk, ukuran, warna, tekstur dan
value dari suatu benda yang dibuat berdasarkan prinsip – prinsip desain.
Selanjutnya dilihat dari kata kerja “desain” bisa diartikan sebagai proses
perencanaan bentuk dengan tujuan supaya benda yang dirancang mempunyai
fungsi atau berguna serta mempunyai fungsi atau berguna serta mempunyai nilai
keindahan.
b. Jenis – jenis Desain
1) Desain struktur
Desain struktur merupakan susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari
suatu benda baik yang mempunyai ruang atau pungambar dari sebuah benda.
Menurut wildati (1984 :1) “desain struktur merupakan desain yang dibuat
berdasarkan ukuran, warna, dan tekstur dari suatu benda”. Menurut Arifah
(2003:71) mengungkapkn “desain struktur adalah susunan garis, bentuk, yang
dapat dipadu padankan menjadi suatu rancangan atau model busana yang dapat
berbentuk siluet”. Dari pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa desain
struktur adalah suatu rancangan yang bersifat mutlak yang merupakan dasar
prmbuatan dari suatu benda atau produk.
2) Desain Hiasan
Menurut hayatunufus (1993:13) “Desain hiasan yaitu desain yang dibuat
untuk memperindah atau memperkaya mutu dari mutu dari desain strukturnya”.
Menurut Arifah (2003:72) “desain hiasan juga dapat diartikan sebagai desain
dekoratif yaitu desain yang dibuat untuk memperindah desain struktur baik
sebagai hiasan saja maupun mempunyai fungsi ganda”.
Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa desain hiasan merupakan
desain yang fungsi nya untuk menambah keindahan desain struktur nya. Desain
hiasan yang digunakan dapat berupa renda, bis, kerutan. Kerah, aneka sulaman,
serta motif – motif yang diaplikasikan dengan bermacam – macam Teknik
menghias kain.
2. Busana
a. Pengertian busana
Pengertian busana menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah pakaian
(yang indah – indah), perhiasan. Busana adalah segala yang dikenakan dari ujung
rambut sampai ujung kaki. Pakaian dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
dikenakan pada tubuh, baik dengan maksud melindungi tubuh ataupun untuk
memperindah penampilan tubuh dengan cara memakai busana.
Busana adalah segala sesuatu yang diapakai mulai dari ujung kepala sampai
ujung kaki yang memberikan rasa nyaman dan menampilkan keindahan bagi si
pemakai. Secara garis besar busana meliputi :
1) Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju,
rok, kebaya, blus, bebe dan lain lain, termasuk pakaian dalam seperti singlet, bra,
celana dalam dan lain sebagai nya.
2) Milineris adalah pelengkap busana yang sifatnya melengkapi busana
mutlak, serta juga mempunyai nilai guna disamping juga untuk keindahan seperti
sepatu, tas, topi,kaus kaki, kacamata, selendang, scarf, shawl, jam tangan dan lain
– lain.
3) Aksesoris yaitu pelengkap busana yang sifatnya hanya untuk menambah
keindahan sipemakai seperti cincin, kalung, liontin, bross, dan lain sebagai nya.
b. Fungsi Busana
Pada awalnya busana berfungisi hanya untuk melindungi baik dari matahari ,
cuaca ataupun gigitan serangga. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi fungsi busana dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Dari aspek biologis
a) Untuk mekindungi tubuh dari cuaca
b) Untuk melindungi tubuh dari sinar matahari
c) Untuk melindungi tubuh dari gigitan serangga
d) Untuk menutupi / menyamarkan kekurangan dari si pemakai
2) Dari aspek psikologis
Fungsi busana dari aspek psikologis adalah untuk menambah keyakinan dan
rasa percaya diri.
3) Aspek sosial
a) Untuk menutupi aurat
b) Untuk memenuhi syarat kesusilaan
c) Untuk menggambarkan adat/budaya
d) Untuk media informasi
e) Untuk media informasi non verbal
c. Busana Pesta Muslim
Busana mempunyai hubungan yang erat dengan manusia, karena busana
merupakan salah satu kebutuhan primer manusia disamping kebutuhan lainnya.
Kata “busana” diambil dari Bahasa sansekerta “bhusana” menjadi “pakaian”,
meskipun pengertian busana dan pakaian merupakan dua hal yang berbeda.
Menurut Ernawati dkk. (2008:24) “busana merupakan segala sesuatu yang kita
pakai mulai dari ujung rambut sampai ke ujung kaki”.
Menurut hayatunnufus (1993 : 3) “busana merupakan segala sesuatu yang kita
pakai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Busana ini mencakup pokok,
pelengkap (milineris dan aksesoris) dan tata riasnya. Sedangkan pakaian
merupakan bagian dari busana pokok yang digunakan untuk menutupi bagian-
bagian tubuh”.
Sejak zaman dahulu, busana mempunyai hubungan yang erat dengan manusia
karena menjadi salah satu kebutuhan utamanya. Dalam kehidupan sehari-hari
manusia tidak bisa dipisahkan dari pemakaian busana, fungsi busana sendiri bagi
manusia yakni untuk menutupi tubuh agar terlindung dari udara panas, dingin, dan
gangguan dari binatang-binatang kecil. Sesuai dengan perkembangan zaman,
sekarang busana tidak hanya sebagai penutup tubuh, melainkan juga untuk
memperindah diri, memberi nilai tersendiri dan menutupi kekurangan-kekurangan
tubuh.
Menurut Roesbani ( 1984 : 4) “Busana disamping sebagai syarat Kesehatan
juga berfungsi sebagai penutup tubuh, melindungi tubuh, menambah nilai estetika,
memiliki keindahan, memenuhi peradaban dan kesusilaan”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa busana selain
berfungsi sebagai penutup tubuh, busana juga berfungsi untuk memperindah diri
seseorang dan merupakan kebutuhan primer bagi manusia.
Berdasarkan fungsi busana untuk memperindah diri seseorang, maka saat ini
banyak bermunculan busana dengan berbagai model, salah satunya adalah busana
yang dipakai untuk pesta.
Menurut Prapti Karomah dan Sicilia S (1998:33) “Busana pesta adalah busana
yang dikenakan pada kesempatan pesta, dimana pesta tersebut dibagi menurut
waktunya yakni pesta pagi, pesta siang, dan pesta malam. Sedangkan menurut
Enni Zuhni Khayati (1998 : 30) “Busana pesta adalah busana yang dikenakan
pada kesempatan pesta baik pesta pagi, pesta siang, dan pesta malam”.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa busana pesta
merupakan busana yang dikenakan untuk kesempatan pesta, baik untuk pesta
pagi, pesta siang, maupunn pesta malam, dan busana pesta adalah busana yang
dikenakan untuk menghadiri kesempatan acara pesta. Pesta merupakan sebuah
acara sosial yang dimaksudkan sebagai perayaan dan rekreasi. Busana pesta
dibuat lebih istimewa dari busana sehari-hari.
Konsekuensi sebagai manusia agamis adalah berusaha semaksimal mungkin
untuk melaksanakan segala perintah Allah SWT dan meninggalkan laranganNya.
Salah satu bentuk perintah agama islam adalah perintah untuk mengenakan
busana yang menutup seluruh aurat yang tidak layak untuk dinampakkan pada
orang lain yang bukan muhrim. Dari situlah akhirnya muncul apa yang disebut
dengan istilah “Busana Muslim”.
Busana muslim adalah busana yang harus memenuhi kaidah yang disyaratkan
dalam ajaran islam. Menurut pendapat Soewardi (2004:4) “busana muslim adalah
busana yang harus memenuhi kaidah yang disyaratkan dalam agama islam, dalam
Panjang baju harus menutupi aurat, mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki
kecuali telapak tangan dan wajah serta pemilihan bahan yang tidak tipis agar tidak
tembus terang. Apabila menggunakan bahan yang tipis pastikan furing bisa
menutupi busana sehingga tidak transparan dan model busana tidak terlalu ketat
sehingga tidak memperlihatkan lekuk tubuh.
Menurut pendapat Daryati (2009:6) “busana muslim yang sesuai dengan ajaran
islam, dan penggunaan tersebut mencerminkan seorang Muslimah yang taat atas
ajaran agamanya dalam tata cara berbusana, berarti seorang perempuan telah
memproklamirkan kepada makhluk Allah dan keyakinan, pandangannya terhadap
dunia, dan jalan hidup yang ia tempuh, yang mana semua itu didasarkan pada
keyakinan mendalam terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa busana muslim
adalah busana yang dipakai sesuai syari’at islam yaitu menutup aurat dari ujung
rambut sampai ujung kaki, kecuali muka dan telapak tangan. Model busana yang
digunakan tidak boleh ketat sehingga tidak memperlihatkan lekuk tubuh, dan
bahan yang digunakan juga tidsk boleh transparan. Sedangkan busana pesta
muslim adalag busana yang dipakai untuk kesempatan pesta, baik pesta pagi,
pesta siang ataupun pesta malam.
3. Pola
a. Pengertian pola
Pola pakaian adalah kutipan bentuk pola badan manusia yang asli atau pola
yang belum diubah sesuaikan pola bentuk tubuh badan manusia atau orang yang
dibuatkan. Pecah pola adalah menyesuaikan model atau desain pada gambar pola
dengan contoh yang dikehendaki, kemudia memisahkan bagian – bagian model
menjadi pola yang siap dijadikan petunjuk untuk menggunting bahan. Menurut
Porrie Muliawan (2010:2) Pengertian pola dalam bidang jahit-menjahit
maksudnya adalah potongan kain atau kertas dipakai sebagai contoh untuk
membuat pakaian.
Sedangkan menurut Tamimi (1982:133) mengemukakan “pola merupakan
ciplakan bentuk badan yang biasanya dibuat dari kertas yang nantinya dipakai
sebagai contoh untuk menggunting pakaian seseorang”.
Pembuatan pola ini bertujuan untuk menghasilkan busana yang sesuai dengan
desain dan proporsi tubuh sehingga memberikan kenyamanan bagi sipemakai.
b. Jenis – jenis pola
Tamimi (1982:133) membagi pola menjadi 3 jenis yaitu :
1) Pola kontruksi
Pola kontruksi adalah pola yang dibuat berdasarkan potongan tubuh atau badan
dengan mengambil ukuran badan seseorang sesuai dengan model yang diinginkan.
Sebelum membuat pola model, terlebih dahulu dibuat pola dasar, yaitu : pola yang
dibuat berdasarkan ukuran badan seseorang. Pembuatan pola dasar ini harus
dilakukan secara cermat karena pola dasar merupakan dasar untuk pembuatan
pola yang disesuaikan dengan model yang diinginkan.
2) Pola drapping
Drapping atau to-drape dalam Bahasa Belanda disebut Mouleren adalah Teknik
pembuatan pola busana dengan cara melangsaikan kain atau kertas langsung
diatas badan. Sedangkan pola drapping adalah pola dasar yang dibuat dengan
kontruksi padat atau kubus, pola dibentuk diatas badan sipemakai atau tiruannya
yang disebut dress form atau paspop.
3) Pola jadi
Pola yang siap dipakai sesuai dengan model tertentu.