Pendidikan
Oleh :
Email : netrawati@fif.unp.ac.id
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2020 Universitas Negeri Padang
Seluruh dokumen di e-Learning Universitas Negeri Padang, hanya digunakan untuk kalangan
Internal Universitas, untuk kebutuhan Perkuliahan Online. Penggunaan dokumen ini di luar UNP tidak
diizinka dan tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu
dari Penulis dan Universitas Negeri Padang.
MATERI/POKOK BAHASAN;
BAB II
PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN
saraf
sebagainya
2. Daging, gigi dan pancaindera. Berpikir, perilaku moral dan sosial
3. Bersifat kuantitatif Bersifat kualitattif
4. Berkaitan dengan aspek fisik Berkaitan dengan aspek psikis
5. Ada batas berhentinya Tidak ada batas berhentinya
6. Sifat perubahan bersifat kuantitatif Sifat perubahan bersifat fungsional
pada setiap individu yang bersifat umum, yaitu terjadi pada bangsa apapun
Dalam proses perkembangan individu memiliki tahap-tahap atau periode pada rentang
usia tertentu. Secara garis besar tahap perkembangan itu meliputi: tahap perkembangan
masa kanak-kanak/anak, remaja, dewasa, dan lanjut us tugad ia. Setiap periode atau tahap
tersebut memiliki sejumlah tugas perkembangan yang seharusnya diwujudkan oleh setiap
individu yang usianya berada pada tahap tersebut. Setiap tugas perkembangan itu polanya
sama untuk semua individu di seluruh lini kehidupan manusia. Dalam setiap periode/tahap
perkembangan itu memiliki sejumlah tugas perkembangan. Misalnya minat permainan bagi
anak usia tertentu sama untuk semua anak pada usia tersebut, bagi remaja mampu
menjalin hubungan yang harmonis baik sesama jenis maupun lawan jenis (Hurlock, 1980).
Prinsip ini mengemukakan bahwa semua individu mengikuti pola umum yang sama dalam
perkembangannya.
d. Prinsip/Hukum konvergensi
Teori ini menjelaskan bahwa setiap setiap anak yang lahir itu sudah
punya pembawaan yaitu berupa potensi seperti kecerdasan, bermacam-
macam bakat, bahasa, berhitung, dan sebagainya, namun potensi
tersebut tidak akan berkembang serta tidak berfungsi secara optimal
bilamana tidak mendapatkan latihan dan pendidikan dari lingkungannya.
Sebagai contoh dalam cerita Film Tarsan yang mengkisahkah bahwa
Tarsan adalah anal Bangsawan yang singkat ceritanya ia diajak ayahnya
bertualang, namun dalam petualanganitu ayahnya meninggal. Setelah
ayahnya meninggal Tarsan hidup bersama Gorila akibatnya Tarsan
hanya bisa bicara dan bertingkah laku seperti layaknya sekor Gorila.
Suatu saat datanglah seorang kespedisi sebagai peneliti) melihat Tarsan
adalah anak manusia tetapi tidak bertingkahlaku seperti layaknya
manusia. Akhirnya ekspeditor itu endekati Tarsan dan diajak hidup
bersamanya, lalu dilatih berbahasa dan berhitu seoerti layaknya manusia.
Akhirnya Tarsan bisa berbahasan dan berhitung dengan hebat.
Lain halnya binatang sirkus seperti ikan lomba-lomba ikan tersebut
memang dapat berhitung namun hanya sebatas instinknya saja tidak bisa
berhitung serumit yang dilakukan oleh manusia, karena ikan tersebut
tidak meiliku potensi atau bakat untuk berhitung seperti layaknya
manusia. Melalui kisah ini penulis ingin menjelaskan bahwa setiap anak
memiliki potensi yang dibawa sejak lahir, namun potensi itu masih butuh
stimulan (berupa pendidikan dan latihan) dari lingkungannya.
2. Prinsip/Hukum Perkembangan.
a. Kematangan
b. Prinsip/Hukum
Kontinuitas
Kesatuan organis antara fisik dan psikis ini berlaku untuk semua
manusia dalam semua rentang usia. Kondisi fisik akan mepengaruhi
kondisi psikis, dan sebaliknya. Bilaman kondisi fisik bermaalah, maka
akan mempengaruhi kondisi psikisnya. Misalnya anak yang sedang
belajar di kelas dalam kondisi perutnya lapar, maka ia tidak akan dapat
berpikir dengan sempurna. Demikian halnya ketika anak mengalami
serasaan sedih, maka ia juga tidak ada nafsu makan atau minum,
fisiknya tidak dapat menerima secara normal makanan atau minuman
tersebut. Oleh karena itu kurikulum yang bagus, guru yang hebat
mengajarnya, sarana dan pra-sarana yang lengkap, tidak akan
menjamin anak mampu belajar dengan baik kalau anak merasa lapar
dan haus.
E. Aktivitas Pembelajaran
Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran daring dan luring, maka
mahasiswa dapat mengikuti aktifitas pembelajaran sebagai berikut :
F. Rangkuman*)
G. Latihan/Kasus/Tugas**)
I. Daftar Rujukan**)