Anda di halaman 1dari 12

Psikologi

Pendidikan
Oleh :

Drs. Yusri., M.Pd., Kons.

Dr. Yenikarneli. M.Pd., Kons

Mursyid, Ridha, S.Ag. M.Pd.

Dr. Netrawati, M.Pd., Kons

Email : netrawati@fif.unp.ac.id

Lisensi Dokumen:
Copyright © 2020 Universitas Negeri Padang
Seluruh dokumen di e-Learning Universitas Negeri Padang, hanya digunakan untuk kalangan
Internal Universitas, untuk kebutuhan Perkuliahan Online. Penggunaan dokumen ini di luar UNP tidak
diizinka dan tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu
dari Penulis dan Universitas Negeri Padang.

MATERI/POKOK BAHASAN;

BAB II

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGAN


DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
A. Capaian Pembelajaran*)
Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa :
1. Mahasiswa memiliki kemampuan untuk mendiskripsikan tentang
pertumbuhan dan perkembangan serta mengamati perkembangan peserta
didik di lapangan.
2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan tugas-tugas
perkembangan yang dalam proses pembelajaran.
3. Mahasiswa mampu menganalisis pertumbuhan dan perkembangan
dalam proses pembelajaran.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, ditetapkan indikator sebagai
berikut :
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi tugas- tugas perkembangan
peserta didik.
2. Mahasiswa mampu mengamati tugas- tugas perkembangan peserta
didik.
3. Mahasiswa mengimplementasi tugas-tugas perkemnagan.
C. Pokok – Pokok Materi
Pokok-pokok materi yang akan dibahas pada modul ini adalah :
1. Pengertian pertubuhan dan perkembangan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembanga.
3. Prinsip/hukum perkembangan
D. Uraian Materi

PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN

No. JASMANI ROHANI


1.
Tinggi, berat, pertumbuhan urat, Kemahiran menggunakan anggota

saraf

badan seperti berjalan, berlari dan

sebagainya
2. Daging, gigi dan pancaindera. Berpikir, perilaku moral dan sosial
3. Bersifat kuantitatif Bersifat kualitattif
4. Berkaitan dengan aspek fisik Berkaitan dengan aspek psikis
5. Ada batas berhentinya Tidak ada batas berhentinya
6. Sifat perubahan bersifat kuantitatif Sifat perubahan bersifat fungsional

1. Prinsip-prinsip dan/atau hukum-hukum


perkembangan:

Ada beberapa prinsip dan/atau hukum perkembangan yang terjadi

pada setiap individu yang bersifat umum, yaitu terjadi pada bangsa apapun

dan berdomisili dimanapun. Prinsip dan hukum perkembangan itu antara


lain:
a. Prinsip/Hukum Masa Peka

Pada masa ini seorang anak memiliki suatu kesiapan untuk


mendapatkan stimulan dari lingkungannya secara efektif. Misalnya masa
peka berkaitan dengan ingatan, maka anak sangat sensitif dan cepat
menerima rangsangan dari luar dirinya seperti cepatnya menghafal lagu-
lagu, doa dan ayat-ayat pendek, peristiwa yang unik/istimewa.

Semuanya itu masuk kememori jangka panjang (long term memory).


Begitu pula potensi lainnya, ibarat bunga yang sedang mekar, yang
sebelumnya datang masa peka bunga tersebut masih kuncup, lalu mekar,
dan akan meng-nguncup kembali. Oleh karena itu ketika masa peka ini
datang hendaknya stimulan dari lingkungannya dioptimalkan. Proses
belajar akan terjadi dengan sangat mudah.

Berdasarkan hukum/prinsip masa peka inilah lahir istilah (dari WHO)


yaitu masa emas (golden age). Masa emas ini berlangsung antara usia
kanak-kanak sampai usia 9 atau 10 tahun. Oleh karena itu orang tua,
para pendidik perlu mencermati dan memanfaatkan masa tersebut untuk
menumbuh-kembangkan anak menjadi individu yang memiliki kualitas
kepribadian, pikiran, dan moral yang hebat dan bagus.

b. Prinsip/Hukum Tempo dan Irama Perkembangan


Tempo dan irama perkembangan menekankan bahwa masing-masing
individu memiliki irama sendiri dalam perkembangannya; ada yang
cepat dan ada yang lambat. Implikasinya: proses pembelajaran harus
menghargai keunikan masing-masing peserta didik.

Tempo, perkembangan mengacu kepada cepat atau lambatnya seorang anak


itu mengalami kematangan sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya.
Misalnya ada individu yang masih berada pada masa anak-anak tetapi
pikiran dan perilakunya sudah seperti remaja. Cara penampilannya tidak
seperti anak-anak pada umumnya.

Irama, perkembangan mengacu pada lama atau singkatnya seorang


individu menjalani proses perkembangannya. Misalnya ada anak yang
masa remajanya pendek dan ada anak yang masa remajanya panjang.
Mahasiswa yang sedang menjalani masa studinya mereka merasa masih
remaja padahal secara fisik dan usia sebenarnya sudah masuk usia
dewasa. Pikiran dan perilakunya masih merasa seperti anak remaja saja.
Sebaliknya anak yang kehidupannya dipacu dengan tuntutan tanggung
jawab seperti anak sulung, anak yang membantu orang tuanya untuk
mencari nafkah, ada kemungkinan tempo dan irama perkembangannya
lebih cepat dan singkat, dibanding dengan anak yang dimanja oleh
orangt uanya.
c. Prinsip/Hukum Kesamaan pola dan dapat diramalkan

Dalam proses perkembangan individu memiliki tahap-tahap atau periode pada rentang
usia tertentu. Secara garis besar tahap perkembangan itu meliputi: tahap perkembangan
masa kanak-kanak/anak, remaja, dewasa, dan lanjut us tugad ia. Setiap periode atau tahap
tersebut memiliki sejumlah tugas perkembangan yang seharusnya diwujudkan oleh setiap
individu yang usianya berada pada tahap tersebut. Setiap tugas perkembangan itu polanya
sama untuk semua individu di seluruh lini kehidupan manusia. Dalam setiap periode/tahap
perkembangan itu memiliki sejumlah tugas perkembangan. Misalnya minat permainan bagi
anak usia tertentu sama untuk semua anak pada usia tersebut, bagi remaja mampu
menjalin hubungan yang harmonis baik sesama jenis maupun lawan jenis (Hurlock, 1980).
Prinsip ini mengemukakan bahwa semua individu mengikuti pola umum yang sama dalam
perkembangannya.

d. Prinsip/Hukum konvergensi

Teori ini menjelaskan bahwa setiap setiap anak yang lahir itu sudah
punya pembawaan yaitu berupa potensi seperti kecerdasan, bermacam-
macam bakat, bahasa, berhitung, dan sebagainya, namun potensi
tersebut tidak akan berkembang serta tidak berfungsi secara optimal
bilamana tidak mendapatkan latihan dan pendidikan dari lingkungannya.
Sebagai contoh dalam cerita Film Tarsan yang mengkisahkah bahwa
Tarsan adalah anal Bangsawan yang singkat ceritanya ia diajak ayahnya
bertualang, namun dalam petualanganitu ayahnya meninggal. Setelah
ayahnya meninggal Tarsan hidup bersama Gorila akibatnya Tarsan
hanya bisa bicara dan bertingkah laku seperti layaknya sekor Gorila.
Suatu saat datanglah seorang kespedisi sebagai peneliti) melihat Tarsan
adalah anak manusia tetapi tidak bertingkahlaku seperti layaknya
manusia. Akhirnya ekspeditor itu endekati Tarsan dan diajak hidup
bersamanya, lalu dilatih berbahasa dan berhitu seoerti layaknya manusia.
Akhirnya Tarsan bisa berbahasan dan berhitung dengan hebat.
Lain halnya binatang sirkus seperti ikan lomba-lomba ikan tersebut
memang dapat berhitung namun hanya sebatas instinknya saja tidak bisa
berhitung serumit yang dilakukan oleh manusia, karena ikan tersebut
tidak meiliku potensi atau bakat untuk berhitung seperti layaknya
manusia. Melalui kisah ini penulis ingin menjelaskan bahwa setiap anak
memiliki potensi yang dibawa sejak lahir, namun potensi itu masih butuh
stimulan (berupa pendidikan dan latihan) dari lingkungannya.

2. Prinsip/Hukum Perkembangan.

a. Kematangan

Istilah kematangan adalah suatu keadaan dalam diri manusia


yang telah siap untuk menerima atau melakukan sesuatu. Misalnya
kematangan fisik anak yang berupa organ kaki, sebelum organ kaki
anak tersebut matang untuk dipakai berjalan maka latihan apapun yang
dilakukan oleh orang tuanya sianak tetap belum mam[u berjalan.
Upaya latihan itu hanyalah untuk mempercepat proses
kematangannya. Demikian juga dengan aspek lainnya, seperti
kematangan untuk berbahasa, berhitung dan lainsebagainya. Semua
potensi yang ada dalam diri anak akan berfungsi sebagaimana
mestinya tergantung dari aspek kematangan ini.

b. Prinsip/Hukum
Kontinuitas

Prinsip ini menjelaskan bahwa perkembangan manusia


berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan dari masa
bayi hingga masa lanjut usia. Pencapaian tugas-tugas perkembangan
pada tahap/periode masa kanak-kanak/anak akan mempengaruhi
kehidupannya pada masa periode/tahap perkembangan berikutnya.
Misalnya anak yang pada masa kanak-kanaknya tidak tidak
memperoleh kasih sayang dari kedua orang tuanya sehingga terbentuk
citra diri negatif seperti pemurung, pembenci, pesimis, dan
sebagainya, maka hal ini akan mempengaruhi kehidupannya/
keprinbadiannya dimasa remaja, dewasa, lanjut usia. Contoh lain
seorang anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu dari segi
ekonomi, akibatnya ia harus membantu orangt tuanya untuk mencari
tambahan penghasilan seperti membantu menjual kue, bekerja di
sawah dan sebagainya. Hal ini menyebabkan anak tersebut kehilangan
masa-masa bermain, bergurau dengan teman-temannya, bermain
peran, semuanya itu akan mempengaruhi perkembangannya yang
berupa pola pikir, sikap terhadap suatu obyek, dan kepribadiannya,
pada periode/tahap perkembangan berikutnya.

c. Prinsip/Hukum kesatuan organis antara fisik dan psikis

Kesatuan organis antara fisik dan psikis ini berlaku untuk semua
manusia dalam semua rentang usia. Kondisi fisik akan mepengaruhi
kondisi psikis, dan sebaliknya. Bilaman kondisi fisik bermaalah, maka
akan mempengaruhi kondisi psikisnya. Misalnya anak yang sedang
belajar di kelas dalam kondisi perutnya lapar, maka ia tidak akan dapat
berpikir dengan sempurna. Demikian halnya ketika anak mengalami
serasaan sedih, maka ia juga tidak ada nafsu makan atau minum,
fisiknya tidak dapat menerima secara normal makanan atau minuman
tersebut. Oleh karena itu kurikulum yang bagus, guru yang hebat
mengajarnya, sarana dan pra-sarana yang lengkap, tidak akan
menjamin anak mampu belajar dengan baik kalau anak merasa lapar
dan haus.

E. Aktivitas Pembelajaran
Untuk menunjang keberhasilan pembelajaran daring dan luring, maka
mahasiswa dapat mengikuti aktifitas pembelajaran sebagai berikut :

Menu Aktifitas Keterangan


Informasi, Kehadiran dan Tatap Maya
Mahasiswa melihat informasi terbaru

1. Informasi terkait perkuliahan melalui menu


Perkuliahan Announcement
2. Presensi Mahasiswa melakukan pengisian
Online presensi online
3. Tatap Maya Mahasiswa melakukan tatap maya (web
conference) sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan oleh dosen (opsional)
Sumber Belajar
3. Modul Ajar Mahasiswa mempelajari materi kuliah
melalui Modul Ajar
4. Slide Mahasiswa mempelajari intisari materi
melalui slide presentasi
5. Video Mahasiswa menyaksikan tayangan
Pendukung video pendukung dan mencatat poin-
poin utama yang disajikan
Aktifitas Belajar
6. Forum Mahasiswa mengikuti dan
Diskusi berpartisipasi dalam forum diskusi
yang dibuat oleh dosen Pembina Mata
Kuliah
7. Tugas Mahasiswa menjawab dan
menyelesaikan tugas yang diberikah
oleh Dosen
8. Tes Online Mahasiswa mengikuti Tes yang
dilakukan pada akhir topik bahasan
materi (Opsional)

F. Rangkuman*)

Pertumbuhan adalah perubahan pada diri individu yang bersifat


fisik, dan dapat diukur secara kuantitatif, seperti perubahan tinggi badan,
perubahan berat badan yang dapat diukur. Sedangkan perkembangan suatu
proses perubahan dalam diri individu yang bersifat kualitatif atau untuk
fungsi psikologis yang berlangsung secara menerus ke arah yang lebih
baik/progresif. Ada beberapa prinsip/hukum perkembangan manusia yang
semuanya itu berlaku untuk setiap individu seperti hukum masa peka,
tempo dan irama perkembangan, kesamaan pola, hukum konvergensi,
hukum/prinsi kontinyuitas, dan kesatuan organisasi fisik dan psikis.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
individu seperti faktor genetik, pembentukan, gizi, kebebasan psikologis,
dan kesehatan

G. Latihan/Kasus/Tugas**)

1. Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan

2. Jelaskan dan berilah contoh prinsip-prinsip dan hukum-hukum


perkembangan ndividu.
3. Buatlah rangkuman dari berbagai sumber bacaan yang menjelaskan
tentang proses pertumbuhan dan perkembangan individu
4. Identifikasilah permasalahan yang timbul disekolah yang
disebabkan/bersumber dari kondisi psikologis peserta didik
5. Buatlah rangkuman berupa maind mapping, tentang lingkup psikologi

pendidikan dari beberapa sumber


H. Tes Formatif & Kunci Jawaban**)

1. Jelaskan perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan

2. Jelaskan dan berilah contoh prinsip-prinsip dan hukum-hukum


3. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan

I. Daftar Rujukan**)

Hurlock, B. E. (1980). Psikologi Perkembangan, Alih Bahasa Istiwidayanti


dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Mudjiran, D. (2007). Perkembangan Peserta Dididk. Buku Ajar. (FIP UNP,


Ed.). Padang. Omrod, J. E. (2008). Psikologi Pendidikan Membantu Siswa
Tumbuh dan Berkembang. Alih bahasa Amitya Kumara. Jakarta:
Erlangga.

Santrock, J. W. . (2008). Psikologi Pendidikan. alih bahasa Tri Wibowo.


Jakarta: Kencana Prenanda Media Group. Syah,

M. (2000). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:


Remaja Rosdakarya.

Syamsussabri, M. (2013). Konsep Dasar Pertumbuhan dan Perkembangan


Peserta Didik. Jurnal Perkembangan Peserta Didik, 1(1), 1–8

Anda mungkin juga menyukai