PENDAHULUAN
UNP
(IPTEK), memiliki keterampilan dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa.
agar terjadi keterkaitan yang baik antara dunia pendidikan dengan dunia
1
2
dalam bisang busana, serta memiliki kualitas. Bukan hanya menjadi guru dan
pendidik saja tetapi juga dicetak sebagai seorang wirausaha yang kelak bisa
sukses dibidangnya.
Salah satu bentuk kegiatan yang mengarah pada hal tersebut adalah
suatu kegiatan intrakurikuler dalam mata kuliah yang berbobot 4 SKS yang
harus diikuti oleh seluruh mahasiswa jenjang pendidikan S1, D4, dan D3.
program studi yang ditekuni, penulis tertarik untuk memilih Evi Kebaya yaitu
dengan hal di atas penulis sangat tertarik untuk mengetahui tentang “Teknik
adalah pola kebaya yang menggunakan pola badan yang setali dengan pola
Selain itu alasan untuk memilih Evi Kebaya sebagai tempat PLI yaitu Evi
untuk berbagai kesempatan, selain itu Evi Kebaya sering mengikuti fashion
4
show dan kerja sama dengan ajang pemilihan putra dan putri pariwisata baik
Maka dari itu penulis berharap kegiatan ini dapat bermanfaat, dan pada
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
kualitas produk.
yang ditemui.
dunia kerja.
6
Berawal dari perusahaan rumah makan milik keluarga dan hobi dalam
sendiri yaitu Juni Elvi. Awal mulanya pelaminan didirikan baju yang
disediakan dibeli dari tanah abang dan para penjahit. Namun karna permintaan
pelanggan yang ingin desain baju yang baru dan mengikuti zaman. Maka sang
perusahaan pelaminan dan tempat produksi baju pindah ke ruko pada tahun
2013 ber alamat di Jl. Paus no.94 Pekanbaru. Karena banyaknya baju dan
8
kebaya yang diproduksi untuk pelaminan dan keinginan bu evi yang ingin
sebuah boutique. Dan pada tahun 2017 bu evi resmi mendirikan perusahaan
Pada tahun 2017 adalah awal butik Evi Kebaya merintis usaha dalam
bidang fashion yang berfokus pada busana kebaya dan busana muslim.
fashion show yang ada di kota Pekanbaru maupun di luar kota. Beberapa Event
(2016,2017,2018)
Dan hingga pada tahun ini yaitu tahun 2019, Evi Kebaya juga masih
mengikuti berbagai macam acara dan fashion show yang baik di kota
konsumen terhadap busana muslim wanita maupun pria, maka owner Evi
diresmikan di akhir tahun 2019. Dan untuk penempatan boutique yang baru
2. Profil Perusahaan
Hp/Telepon : 081266158245
Email : eviweddingorganizer@gmail.com
3. Jenis Produk
Evi Kebaya merupakan suatu usaha dibidang busana yang dikenal yang
memproduksi berbagai macam kebaya dan busana muslim. Mulai dari busana
kebaya adat, kebaya universal dan juga busana muslim ready to wear dengan
4. Manajemen
a. Pengertian Manajemen
sumber daya untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif. Kimball
and Kimball (1951) “Manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi
1) Fungsi Perencanaan
(2009) :
2) Fungsi Pengorganisasian
membantu.
Surya Prasetyo.
karyawan penjahit.
dibutuhkan.
kerja untuk setiap karyawannya, hal ini dapat dilihat dari sistem
menjadi bagiannya.
pimpinan utama dan wakil pimpinan butik. Pimpinan utama dan wakil
barang di butik.
tidak dan apakah target yang telah diterapakan tercapai atau tidak.
tersendiri yang disesuaikan dengan bidang yang akan ditempati oleh calon
karyawan. Karyawan yang akan dipilih oleh Evi Kebaya haruslah mereka
sebuah baju yang sudah dipotong sesuai pola dan menyelesaikan dalam
finishing dan payet, calon karyawan harus bisa memayet dan jahit tangan.
sekitarnya. Jumlah tenaga kerja di butik Evi Kebaya 4 orang yang terdiri
berikut :
1) Hari senin sampai dengan hari sabtu jam kerja dimulai pada pukul
Untuk gaji karyawan pembuat pola, potong kain dan jahit berkisar 3
1) Hak Karyawan
2) Kewajiban Karyawan
6. Deskripsi Tempat
21
kebaya dan busana muslim. Evi Kebaya beralamat di Jalan Paus Ujung
yang cukup luas dan sistematis karena letaknya ditepi jalan raya yang rame
pendudukmya.
2. Kegiatan Observasi
produksi.
Penyelesaiannya
1. Kegiatan Umum:
a. Persiapan
b. Observasi perusahaan
g. Tenaga kerja
23
1) Manajemen usaha
2) Manajemen produksi
b) Pembutan design
c) Bagian cutting
j. Produksi
k. Sewing:
2) Mensum
l. PPC
1) Pemasangan payet
m. Finishing
24
n. Pengemasan
2. Kegiatan Khusus
4. Pemecahan masalah
cara :
jam istirahat.
A. Kajian Teori
1. Pola
a. Sejarah Pola
pakaian berupa sehelai kain berbentuk segi empat. Pada tengahnya diberi
lubang untuk kepala, sehingga sehelai kain itu dapat jatuh ke badan.
tengah muka terbuka, karena baju kurung (bentuk pertama) dibelah dari
Bentuk pakaian yang sederhana sekali ialah sehelai kain yang panjang
dan dibelit ke badan, sehingga menjadi pakaian bungkus. Pada saat ini
masih terlihat pakaian semacam itu seperti sari dari India dan kain panjang
yang harus di tonjolkan dari kaum wanita, dan untuk itu maka mode-mode
garis princess dan garis empire, dimana lipit koup dapat dimasukkan,
26
27
Oleh karena itu timbul pemikiran orang untuk membuat pola dengan
Pelopor pola siap pakai yang dijual secara komersial adalah Ebenezer
ada kertas pola dari Butterick, pola hanya tersedia dalam satu ukuran, dan
pemakai. Pola kertas dari Butterick menjadi sangat popular pada tahun
1864.
siap pakai di Jerman sejak tahun 1952, Burda mulai menerbitkan pola
pakaian. Setiap bulan Januari dan Juli, Burda menerbitkan catalog terpisah
berisi pola siap pakai untuk lebih dari 600 model pakaian wanita dewasa
berpengalaman.
28
majalah So-En di terbitkan sebagai majalah yang memuat pola baju dan
pertama kali terbit pada tahun 1949 namun berhenti terbit sejak Mei 1993.
b. Pengertian Pola
merupakan ciplakan bentuk badan yang biasa dibuat dari kertas, yang nanti
bentuk badan ini dibuat pola dasar”. Sedangkan menurut Porrie Muliawan
merupakan ciplakan bentuk badan yang biasa dibuat dari kertas, yang nanti
bentuk badan ini disebut pola dasar”. Dari beberapa pendapat diatas, dapat
dibuat pada kertas atau kain, yang menjadi pedoman dalam menggunting
bahan.
29
membuat busana. Pola merupakan hal yang paling penting dalam proses
tersebut sesuai dengan desain yang telah direncanakan dan dapat dipakai
oleh konsumen tersebut atau tidak, hal ini bergantung kepada ketepatan
dalam pembuatan pola. Tanpa pola suatu pakaian dapat dibuat, namun
kecermatan dan ketelitian dalam menentukan posisi titik dan garis tubuh
serta menganalisa posisi titik dan garis tubuh serta menganalisa posisi titik
garis-garis pola, sepeti garis lingkar kerung lengan, garis lekuk leher, bahu,
sisi badan, sisi rok, bentuk lengan, kerah dan lain sebagainya, untuk teliti
pola, seperti kertas dorslag, kertas karton manila atau kertas Koran; 4)
bagian pola, misalnya tanda pola bagian muka dan belakang, tanda arah
benang/serat kain, tanda kerutan atau lipit, tanda kampuh dan tiras, tanda
kantong plastik, diarsipkan dengan memberi nomor, nama dan tanggal serta
Pembuatan pecah pola atau pecah model berdasarkan dari pola dasar.
Pola dasar adalah pola yang sudah dapat dijadikan contoh menjahit namun
belum memiliki model. Ukuran pola dasar dibuat sesuai dengan ukuran
badan pemakai atau dipakai ukuran pola dasar yang umum (S, M dan L)
teknik draping.
a) Teknik Drapping
adalah :
(4) Penggaris
(5) Pensil
b) Teknik Konstruksi
ukuran serta perhitungan nya sesuai dengan sistem pola yang kita
buat. Pola yang dibuat secara dua dimensi pada bidang datar terbagi
Pola jadi yang dibuat dengan cara dicetak berupa pola dasar atau
pola yang sudah diubah sesuai model dan biasanya dijual dalam
amplop dan berada dalam buku majalah mode. Alat dan bahan
a. Pita ukur/centimeter
b. Penggaris
c. Kertas pola
d. Pensil
e. Penghapus
2) Berdasarkan Bagiannya
a) Pola dasar badan atas yaitu pola badan mulai dari bahu atau leher
b) Pola dasar badan bawah, yaitu pola dasar mulai dari pinggang sampai
c) Pola lengan, yaitu pola bagian lengan atas atau bahu terendah, sampai
diinginkan.
3) Berdasarkan Metodenya
kontruksi flat pattern dengan ukuran atau urutan tertentu sesuai dengan
juga sering memuat pola siap pakai (pola jadi) lengkap dengan instruksi
cara menjahitnya.
a) Metode Dressmaking
datar yang mempunyai lebih dari satu kupnat, lipit kupnya berada
kali terbit tahun 1949, namun berhenti terbit sejak Mei 1993.
b) Metode So-en
Pola So-En adalah salah satu jenis pola konstruksi datar yang
dengan pola lain yang ada pada umumnya memiliki satu kupnat
depan dan belakang misalnya pola So-En. Jika dilihat dari jumlah
kupnat yaitu pada bagian pinggang dan sisi maka pola cuppens geurs
lebih cocok digunakan dalam pakaian yang press body dan hasilnya
d) Metode Meyneke
adalah salah satu jenis pola dasar konstruksi datar yang mempunyai
lebih dari satu kupnat yaitu kupnat bahu depan dan belakang serta
pinggang. Pola ini biasa digunakan untuk busana pas badan seperti
e) Metode Charmant
f) Metode Danckaerts
c. Fungsi Pola
Pola dijadikan acuan dalam memotong dan menjahit busana. Dengan adanya
serta hasilnya dapat disesuaikan dengan ukuran yang di inginkan. Pendapat ini
didukung oleh Sri Rudiati Sunato (1993:6) “fungsi pola ini sangat penting bagi
seseorang yang ingin membuat busana dengan bentuk serasi mengikuti lekuk-
2. Busana
a. Pengertian Busana
konotasi “pakaian yang bagus atau indah” yaitu pakaian yang serasi,
yang dipakai mulai dari kepala sampai dengan ujung kaki yang memberi
Arifah (2003:1) “Busana adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang
sudah dijahit atau tidak di jahit yang dipakai atau disampirkan untuk
1) Busana mutlak yaitu busana yang tergolong busana pokok seperti baju,
rok, kebaya, blus, bebe dan lain-lain, termasuk pakaian dalam seperti
seperti sepatu, tas, topi, kaus kaki, kaca mata, selendang, scraf, shawl,
sebagainya.
Jadi, busana secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
dipakai oleh seseorang mulai dari kepala hingga ujung kaki yang memberi
b. Fungsi Busana
Menurut Ernawati dkk (2008:25) terdapat tiga aspek dari fungsi busana
kesusilaan”.
38
manusia.
c. Pemilihan Busana
ukur agar tidak terjadi kesalahan atau ketidak sesuaian dalam pemilihan
perkembangan mode.
39
3. Kebaya
a. Pengertian Kebaya
warni.
b. Sejarah Kebaya
Kebaya berasal dari kata arab “abaya” yang berarti pakaian, namun
versi lain menyebut berasal dari kata "Kebyak" atau "Mbayak" dari
yang lalu. Lalu menyebar ke Malaka, Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi.
penyebaran agama Islam pada abad ke 13. Hal ini bisa dihubungkan
dengan teori penyebaran agama Islam yang dilakukan okeh wali songo dan
fakta sejarah yang mengatakan wali songo adalah keturunan cina. Sesuai
benar, karena kebaya berasal dari 'Bei zi' baju dynasty Song dan Ming,
sedangkan cheongsam baru mulai dikenal sejak jaman dynasty Ching atau
manchu. Kebaya merupakan adaptasi dari Bei zi' yang disesuaikan dengan
kondisi iklim tropis. Pada awal mulanya kebaya hanya digunakan oleh para
diterima oleh yang baru memeluk agama Islam. Aceh, Riau dan Johor dan
sosial status dengan penguasa Jawa yang lebih alus atau halus. Nama
Jawa. Kebaya Jawa seperti yang ada sekarang telah dicatat oleh Thomas
dengan pembukaan pusat dari blus diikat oleh bros, bukan tombol dan
pisahkan bungkus kain beberapa meter panjang keliru diberi istilah 'sarung
resmi. Selama masa ini, kebaya diubah dari hanya menggunakan barang
namun kebaya lebih identik dipakai oleh wanita-wanita Jawa. Model dan
jenis kebaya nya pun berbeda disetiap daerah yang tersebar diseluruh
yang biasa dipakai wanita jawa tengah biasanya model kebaya Solo atau
Sejak masa itu, jejak kebaya sedikit terhapus. Para wanita pejuang
c. Filosofi Kebaya
pakaian. Lebih dari itu kebaya juga menyimpan sebuah filosofi tersendiri.
kebaya di Indonesia bukan hanya sebagai menjadi salah satu jenis pakaian.
Kebaya memiliki makna dan fungsi lebih dari itu. Bentuknya yang
Indonesia.
tanduk wanita yang harus serba lembut. Kebaya selalu identik dipasangkan
dengan jarik atau kain yang membebat tubuh. Kain yang membebat tubuh
mengapa wanita Jawa selalu identik dengan pribadi yang lemah gemulai.
Potongan kebaya yang mengikuti bentuk tubuh mau tidak mau akan
Setagen yang berfungsi sebagai ikat pinggang, bentuknya tak ubah seperti
yang sabar, erat kaitannya dengan peribahasa jawa “dowo ususe” atau
d. Bahan Kebaya
kita tak perlu lagi membeli kain brokatyang mahal. Pola-pola brokat
masih berkisar pada motif flora dan masih jarang yang menggunakan
Tekstur dan warnanya membei kesan mahal dan cocok untuk busana
3) Kain Sutera
Sutra ada dua jenis, yang pertama adalah serat alam dari
kepompong ulet sutra dan satu lagi adalah sutera buatan. Karena
44
warnanya tahan lama, sutera menjadi satu pilihan untuk aneka macam
busana. Kini pada kain sutera juga sudah banyak di aplikasikan corak
batik utradisional.
4) Kain Shiffon
tubuh, kain ini tidak di sarankan untuk digunakan oleh orang yang
berbadan gemuk. Kain ini juga sangat cocok untuk digunakan sebagai
5) Kain Tule
Dulu kain ini hanya di pakai oleh pengantin atau penari ballet,
namun kini kain ini sudah sering di gunakan sebagai kombinasi untuk
tertentu.
6) Kain Tenun
7) Kain Jumputan
bagian perut (stagen) atau korset untuk menciptakan siluet yang lebih
dalam jenis kain yang memiliki nilai seni cukup tinggi karena antara
kain satu dengan lainnya pasti tidak akan dijumpai motif yang sama
persis. Sekalipun tampak mirip pasti ada saja perbedaan spesifik yang
menjadi pembedanya.
Proses pembuatan busana yang baik harus dimulai dengan perencanaan yang
matang. Perencanaan tersebut meliputi proses menentukan metode atau cara untuk
membuat busana dan tahap penyelesaian agar hasil yang dicapai dapat sesuai
koleksi yang akan ditampilkan pada acara fashion show. Pada acara fashion show
yang akan diikuti oleh Evi Kebaya menggunakan teknik pola lengan setali. Proses
46
pembuatan pola tersebut di lakukan oleh seorang pekerja yang ahli dalam pebuatan
pola dasar sesuai dengan ukuran standard model, proses pecah pola, dan
pembuatan pola kebaya lengan setali sesuai dengan desain yang telah
direncanakan.
1. Pembuatan Desain
menciptakan suatu produk busana, karena desain merupakan suatu rencana atau
Berdasarkan asal katanya desain berasal dari bahasa inggris yaitu design
yang berarti rancangan, rencana atau reka rupa, sedangkan menurut Ernawati
tujuan supaya benda yang dirancang mempunyai fungsi atau berguna serta
pola rancangan yang menjadi dasar dalam pembuatan suatu produk seperti
perhitungan, cita, rasa dan seni serta berdasarkan kegemaran dari orang banyak
Pada Evi Kebaya pembuatan desain biasanya dibuat sesuai dengan pesanan
konsumen atau sesuai dengan pesanan konsumen atau sesuai dengan tema dari
a. Desain Ilustrasi
Penyelesaian
Leher Bulat
Brokat Tempel
Kebaya Bahan
Dalaman
Tille
Manset
Rok Pias 6
Hiasan Brokat
dan Payet
Leher Bulat
Brokat Tempel
Tutup Tarik
rok
Rok Pias 6
Hiasan Payet
Brokat Tempel
a. Mengambil Ukuran
1) Lingkar Badan
Diukur sekeliling badan atas, melalui puncak dada, diukur pas ditambah 4
cm.
2) Lingkar Pinggang
3) Lingkar Panggul
Diukur sekeliling panggul atau badan bawah yang terbesar, diukur pas
4) Tinggi Panggul
5) Panjang Punggung
Diukur dari tulang leher belakang yang menonjol hingga batas pinggang.
6) Panjang Muka
7) Kerung Lengan
lengan.
8) Ujung Lengan
9) Lebar Bahu
b. Daftar Ukuran
1) Lingkar Badan : 88 cm
2) Lingkar Pinggang : 68 cm
3) Lingkar Panggul : 90 cm
4) Panjang Punggung : 37 cm
52
5) Lebar Punggung : 34 cm
6) Lebar Muka : 32 cm
7) Panjang Bahu : 12 cm
9) Ujung Lengan : 18 cm
1) Kertas pola
2) Pita Ukur
Pita Ukur adalah alat yang digunakan untuk mengambil ukuran badan
3) Gunting Kertas
Gambar
11 Gunting kertas
Penggaris set pola adalah alat yang membantu proses pembuatan garis
pada pola. Penggaris set pola terdiri dari penggaris panggul, penggaris
Gambar 13.
1) Pola Dasar
56
a) Pola Badan
Keterengan pola :
A – A1 = 8 cm
D – D1 = 2 cm
H – H1 = 4 cm
58
B – B1 = turun 1 cm
B1 – B2 = 1,5 cm
B1 – B3 = 8 cm
dan L
B1 – I = 2,5 cm
J dan E.
N–O = 3 cm ( kupnat)
59
P–Q = 3cm
b) Pola Lengan
Keterengan pola :
A–B = 13 cm
cm:2+2cm = 20 cm)
60
D1 = turun 1 cm
D3 = naik 1,5 cm
C1 = naik 2 cm
c) Pola Rok
Keterengan pola :
B – B1 = 1,5 cm
A1 – A2 = 3 cm (kup)
A1 – C = 12 cm
untuk titik D1
E1 – F = 48 cm
E3 – G = 48 cm
E1- E2 = 10 cm
E3 – E4 = 10 cm
I – I1 = 1,5 cm
H1 – H2 = 3 cm (kup)
62
H1 – K = 12 cm
untuk titik L
N–O = 48 cm
Q–S = 48 cm
Q- R = 10 cm
N– P = 10 cm
2) Pecah Pola
pecah pola, dari bentuk dasar ke bentuk sesuai dengan desain yang telah
direncanakan.
63
Keterengan pola :
D–R = turun 15 cm
D2 – V = turun 10 cm
L–X = turun 15 cm
M–V = turun 10 cm
Keterengan pola :
belakang.
66
Keterengan pola :
Rok Muka
rok depan.
Rok Belakang
rok belakang.
C. Pembahasan
suatu usaha, hingga pengalaman ketika persiapan acara pergelaran busana atau
fashion show.
Penulis juga mendapatkan ilmu baru tentang pembuatan pola kebaya lengan
setali. Dalam pembuatan busana di Evi Kebaya di sesuaikan dengan tema fashion
show yang akan diikuti atau sesuai dengan undangan acara fashion show. Di Evi
69
Kebaya tidak hanya memproduksi busana kebaya, akan tetapi juga memproduksi
busana muslim wanita dan pria serta busana pengantin dan busana pesta.
hanya memperhatikan apa yang dilakukan oleh karyawan yang ada disana.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
yang bergerak di bidang busana yaitu Evi Kebaya di mulai tanggal 25 April – 25
Juni 2019, merupakan waktu yang singkat bagi penulis untuk mendapatkan
pengelolaan usaha di Evi Kebaya. Namun dalam waktu yang singkat ini penulis
kesimpulan diantaranya:
1. Pengalaman Lapangan Industri (PLI) merupakan salah satu mata kuliah yang
khususnya di bidang teknik industri, dan dapat menjadi tenaga kerja yang
70
71
3. Evi Kebaya merupakan usaha yang bergerak di bidang produksi busana yang
menghasilkan busana bermutu tinggi dengan desain yang memiliki ciri khas
tersendiri.
lengan setali.
baik mental maupun intelektual, serta siap untuk menerima resiko apapun
B. SARAN
ditempuh.
72
2. Bagi Mahasiswa
pelaksanaan PLI.
3. Perusahaan
Astute. 2010. “ Konstruksi Pola Busana Pengetahuan Piranti Menjahit”. Buku Ajar.
Bandung : FPTK UPI
Ernawati dan Weni Nelmira. 2008. Pengetahuan Tata Busana. Padang: UNP Press.
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Ernawati, dkk. 2008. Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
https://fitinline.com/article/read
http://kursusjahityogya.blogspot.com
Pratiwi, Djati dkk. 2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta: Kanisius.
Riyanto, Arifah. A dan Zulbahri, Liunir. 2009. “Modul Dasar Busana”. Buku Ajar.
Bandung : FPTK UPI
74