Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Praktik Kerja lapangan (PKL) adalah kegiatan wajib bagi siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu kegiatan belajar dengan objek
dan tempat langsung di Dunia Usaha/Dunia Industri. Dalam Kurikulum
2019 (revisi 2020) pelaksanaan selama 90 hari /13 minggu /3 bulan.
Proses pembelajaran di Dunia Kerja/Dunia Usaha (DUDI) disebut
dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk penerapan, pemantapan, dan
peningkatan kompetensi. Pelaksanaan PKL melibatkan Praktisi Ahli yang
berpengalaman dibidangnya melalui pembimbingan praktik.
Beberapa Dasar Dasar Hukum Landasan Praktik Kerja Lapangan (PKL),
antara lain :
1) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2) PP No. 19 Tahun 2005 yang terakhir diubah dengan PP No. 13 Thaun
2015 tentang Standar Nasioanal Pendidikan.
3) PP RI No. 17 Tahun 2010 yang telah diubah dengan PP RI No. 66
Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.
4) PP RI No. 41 Tahun 2015 tentang pembangunan sumber daya industri.
5) Perpres No. 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kaulifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
6) Inpres No. 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing sumber
daya manusia indonesia.
Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan.
7) Peraturan Menteri Perindustrian NO. 03/M-IND/PER/1/2017/ tentang
pedoman pembinaan dan pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan
berbaris kompetensi dan link dan match dengan industri.

1
8) Permen Tenaga Kerja No. 36 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan
pemagangan di dalam negeri.
9) Permen Pendidikan dan Kebudayaan No. 34 Tahun 2018 tentang
Standar
10) Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud No.
4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan
Menengah Kejuruan.
11) Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud No.
130/D/KEP/KR/2017 tentang struktur kurikulum pendidikan
menengah kejuruan.

B.Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1. Tujuan Pelaksanaan PKL


1. Pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan (internalize)
iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil
kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk
memasuki dunia kerja menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi disekolah agar mencapai
keutuhan standar kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasikan penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda
(PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan (DUDI), memadukan
secara sistematis dan sistemik program pendidikan di SMK dan
program latihan di dunia kerja (DUDI).

2. Tujuan Pembuatan Laporan PKL


a. Peserta didik mampu mengungkapkan gagasan atau pengalaman dalam
bentuk tersusun secara sistematik atau kronologi dalam Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

2
b. Peserta didik mampu mencari alternative pemecahan masalah
kejuruan sesuai dengan program studinya yang terungkap dalam
laporan tertulis.
c. Memberikan informasi tentang perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) dan Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI)
kesekolah.
d. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama prakerin dan sebagai
pengetahuan bagi siswa angkatan selanjutnya.
e. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan sekolah
kepada para siswa angkatan selanjutnya.
f. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan Prakerin yang dilakukan
di Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI).
B. Batasan Masalah
Agar laporan ini lebih terarah, terfokus, dan menghindari pembahasan
menjadi terlalu luas, maka penulis perlu membatasinya. Ruang lingkup
laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini adalah mengenai penjualan di
prima yamaha nusantara.

C. Metode Pembuatan Laporan PKL


Beberapa metode yang dilakukan dalam pembuatan laporan dengan cara
mengumpulkan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Interview
Metode ini dilakukan dengan bertanya langsung kepada pembimbing
diperusahaan tersebut.
2. Praktek
Dengan praktek, penulis dapat melihat secara langsung yang terjadi
pada perusahaan sehingga dapat menarik suatu kesimpulan yang dibuat
dalam bentuk laporan kegiatan.
3. Search to internet

3
Dengan search to internet, penulis dapat mengetahui apa yang tidak
diketahui sehingga penulis mendapat informasi tambahan untuk
membuat laporan ini.
4. Observasi
Salah satu teknik mengumpulkan data adalah observasi yaitu melalui
pengamatan atau penelitian terhadap situasi dan kondisi perusahaan.

D. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)


1. Manfaat Bagi Siswa
Adapun manfaat dari Praktek Kerja Lapangan (Prakerin) bagi siswa
adalah sebagai berikut :
a. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian
profesional,dengan keterampilan, pengetahuan,serta etos kerja
yang sesuai dengan tuntutan zaman.
b. Mengasah keterampilan yang diberikan Sekolah Menengah
Kejuruan(SMK).
c. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar
dunia usaha serta industri yang profesional dan handal.
d. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkontruktif baik serta
memberikan pengalamn dalam dunia industri maupun dunia kerja.
e. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan
terkait,baik dalam dunia usaha maupun industri.
f. Mengenalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia
industri dan usaha sehingga pada saatnya mereka terjun
kelapangan pekerjaan yang sesungguhnya dapat beradaptasi
dengan cepat.
g. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga kerja dalam mendidik
dan melatih tenaga kerja yang berkualitas.
h. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman
kerja sebagi bagia dari proses pendidikan.

4
i. Mempersiapkan sumber daya manusi berkualitas yang sesuai
denag kebutuhan di era teknologi dan komunikasi terkini.
j. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa-siswi itu
sendiri, karena keahlian yang tidak diajarkan disekolah didapat
didunia usaha/industri.
2. Manfaat bagi Dunia Usaha/Dunia Industri (DUDI)
a. Dapat memilih peserta Prekerin baik jumlah,kemampuan,
penampilan dan waktu yang dianggap menguntungkan.
b. Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di
instansi/industri.
c. Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada
khususnya dang pengembangan bangsa pada umumnya.
3. Manfaat Bagi Sekolah
a. Terjadinya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara
sekolah dengan dunia kerja (perusahaan)
b. Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama
Prakerin.
c. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi
kurikulum,proses pembelajaran, teaching factory, dan
pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil
pengamatan ditempat PKL.
d. Meningkatkan kualitas lulusan angkatan berikutnya.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Penataan Produk

Display adalah suatu cara pemajangan produk dan penataan produk yang
diterapkan oleh perusahaan dengan tujuan menarik minat pelanggan agar melihat
dan membeli produk yang ditawarkan.

B. Tujuan Penataan Produk


Penataan produk merupakan suatu bentuk sarana promosi yang bertujuan
memengaruhi pelanggan untuk membeli produk di sebuah toko. Oleh karena
itu, penataan produk harus dilakukan dengan terencana, terorganisir,

kreatif, informatif, dan komunikatif . 


1) Attention and Interst

Artinya display produk harus menarik. Produk didata sedemikian rupa sehingga
setiap pengunjung yang melihat penataan produk langsung tertarik untuk
mendekat. Agar menarik dan memancing minat pengunjung biasanya digunakan
warna dinding, hiasan, dan tata pencahayaan yang sesuai.

2) Desire and Action

Artinya, display diharapkan dapat memancing keingintahuan, mendorong orang


untuk masuk ke dalam toko, dan pada akhirnya membangkitkan hasrat untuk
memiliki produk. Kesan pertama terhadap display harus benar-benar menggoda
pengunjung toko untuk masuk ke dalam toko, melihat secara terperinci produk
yang, lalu tergerak untuk membeli. Ada desire (hasrat untuk mengetahui lebih
dalam dan hasrat untuk memiliki), lalu action (keputusan untuk membeli).

6
C. Syarat Penataan Produk

1. Bersih dan Rapi

Pramuniaga memiliki peran penting dalam menjaga kerapian dan kebersihan


display barang. Pramuniaga harus rutin membersihkan produk dan menata
kembali kerapian produk. Contohnya, produk yang diletakan tidak pada
tempatnya oleh konsumen atau terjadinya perubahan posisi produk karena
ada produk yang sudah dibeli konsumen harus kembali
dirapikan. Kebersihan dan kerapian adalah nilai jual yang diperhatikan demi
menunjang keberhasilan display.

2. Mudah Dijangkau

Display barang dagang harus diletakan sesuai dengan penataan yang baik


agar mudah dilihat, dicari, dan dijangkau oleh konsumen. Hal ini merupakan
persyaratan mutlak mengingat toko swalayan bersifat self-service, artinya
konsumen mengambil sendiri semua barang yang akan dibeli. Kemudahan dalam
mencari dan mengambil barang dapat menjadi nilai tambah bagi kepuasan
konsumen. Oleh karena itu, peritel perlu menguasai teknik pen-display-an barang
dagang dengan baik.

3. Lokasinya Tepat

Dalam men-display barang harus diperhatikan aspek visual merchandising (VM),


sehingga display mampu menimbulkan daya tarik dan keinginan konsumen untuk
membeli. Pemilihan lokasi untuk memajang barang dalam supermarket sangat
berpengaruh terhadap daya tarik konsumen. Penempatan produk pada lokasi yang
tepat disesuaikan dengan jenis, ukuran, warna, dan lain-lain harus diperhatikan.

4. Aman

Display harus memperhatikan aspek keamanan, baik keamanan bagi pengelola


toko dari potensi-potensi kehilangan maupun keamanan bagi pengunjung
(konsumen) yang berada di dalam toko. Berkaitan dengan aspek keamanan, hal-
hal yang perlu diperhatikan para peritel adalah sebagai berikut.

a. Para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-barang yang mudah


pecah di sembarang rak.

b. Barang-barang yang mahal dipajang secara closed display.

c. Barang yang fisik ukurannya kecil biasanya dipajang di etalase.

7
d. Barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat ditempatkan pada
tingkatan rak paling bawah untuk menghindari risiko timbulnya cedera bagi
pengunjung (terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.

5. Menarik

Display berkaitan dengan seni penataan produk di supermarket. Oleh karena itu,
kreativitas peritel dituntut dalam menata barang dan ruangan agar menarik dan
indah untuk dilihat. Penataan produk dapat memadukan model window
display, interior display, exterior display, perpaduan warna, bentuk kemasan,
kegunaan barang, serta manambahkan kelengkapan display yang lain,
seperti POP, SKU, dan lain-lain.

8
Bab III

HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

A. Gambaran Umum Yamaha Prima Nusantara

Prima Yamaha Nusantara atau yang sering disebut dengan Channnel


Aguan ini didirikan oleh Aguan pada tahun 2004. Pada tahun 2004 perusahaan ini
merupakan sebuah bengkel sepeda motor biasa. Dan dengan perkembangan waktu
akhirnya pemilik ini memilih bergabung dengan dealer yang terkemuka dalam
bisnis penjualan motor merk Yamaha pada tahun 2008 hingga sekarang. Orang
sekitar perusahaan sering menyebut perusahaan ini dengan nama Channel Aguan.
Dealer Prima Yamaha Nusantara atau Channel Aguan ini merupakan dealer resmi
motor Yamaha dan Honda diKota Dumai yang beralamat di Jalan Cut Nyak Dien,
Purnama, Dumai Barat, Kota Dumai.

9
B. PROSEDUR KERJA
1. Waktu dan Tempat PKL
Pelaksanaan kegiatan PKL dilakukan dalam waktu kurang lebih
6 bulan lamanya terhitung dari tanggal 04 April 2022. Kegiatan
pralkerin dilaksanakan di Prima Yamaha Nusantara yang beralamat
di Jl. Cut Nyak Dien, Purnama, Dumai Barat, Kota Dumai, Riau.
2. Jadwal PKL
Kegiatan pelaksanaan PKL dilaksanakan mulai hari senin
sampai sabtu.
Dapat dilihat ditabel berikut.

No Hari Jam Masuk Jam Istirahat Jam Pulang

1 Senin 08:00 12:00 18:00


2 Selasa 08:00 12:00 18:00
3 Rabu 08:00 12:00 18:00
4 Kamis 08:00 12:00 18:00
5 Jumat 08:00 12:00 18:00
6 Sabtu 08:00 12:00 18:00
Gambar 3.1 Jadwal PKL

3. Seragam PKL
Seragam yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut.

No Hari Pakaian
1 Senin Bebas
2 Selasa Bebas
3 Rabu Praktek
4 Kamis Bebas
5 Jumat Bebas
6 Sabtu Bebas
Gambar 3.2 Seragam PKL

10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi,selama penulis menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan di
Yamaha Prima Nusantara, penulis menarik beberapa kesimpulan yang
erat kaitannya antara lain:
Display adalah suatu cara pemajangan produk dan penataan produk
yang diterapkan oleh perusahaan dengan tujuan menarik minat
pelanggan agar melihat dan membeli produk yang ditawarkan.

B. Saran
Dalam pelaksanaan prakerin ini penulis mendapatkan banyak
pengetahuan, sehingga dapat dipraktekkan secara maksimal dan
optimal ketika melaksanakan prakerin.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka Penulis
memberi saran agar kedepannya dapat Memperhatikan kelengkapan
barang, penataan barang yang teratur dan tidak menumpuk supaya
konsumen dapat lebih menyadari dan mengetahui keberadaan suatu
produk yang dibutuhkannya
Saran untuk sekolah agar lebih meningkatkan pemantauan kepada
siswa/siswi yang sedang melakukan prakerin.

11
DAFTAR PUSAKA

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiAmbaGmtz2AhXIl
NgFHUfEDaUQFnoECC4QAQ&url=https%3A%2F%2Fwww.rumah.com
%2Fpanduan-properti%2Fahli-waris-51320&usg=AOvVaw0Ol-
IYxcm2WRvtvAT2WQ9W
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fkec-
dumaibarat.dumaikota.go.id%2Fprofil
%2Fsejarah&psig=AOvVaw3FPTq6inVSTHvGknJNq6FO&ust=1648124058518
000&source=images&cd=vfe&ved=0CAgQjRxqFwoTCJjPruCa3PYCFQAAAA
AdAAAAABAO

12
LAMPIRAN

13
14

Anda mungkin juga menyukai