Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakuin sama/setara SMP/MTs
(Wikipedia). Untuk dapat berkiprah dalam peraturan persaingan global,
indonesia memerlukan keunggulan. Faktor utama yang menentukan
keunggulan adalah tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan memiliki
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), agar dapat menghasilkan produk
maupun jasa yang layak untuk diunggulkan pada persaingan global, baik masa
kini maupun masa yang akan datang.
Artinya, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki keahlian
profesional. Tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan
menentukan mutu, biaya produksi, efisiensi waktu dan penampilan akhir
produk industri barang maupun jasa yang terjadi faktor penentu kemampuan
bersaing. Sejalan dengan kondisi tersebut, GBHN 1993 telah memberikan
arah yang jelas tentang misi pembangunan indonesia dalam menghadapi
pengembangan masa mendatang, yakni menitikberatkan pembangunan
jangkapanjang II dan pelita IV dan pembangunan ekonomi seiring dengan
perkembangan sumber daya manusia (SDM).
Pendidikan sebagai pranata utama pembangunan sumber daya manusia
(SDM) harus secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi asset
bangsa, yaitu SDM dengan keahlian profesional yang dimiliki dapat menjadi
produktif dan berpenghasilan serta mampu menciptakan produk-produk
unggul industri indonesia ini yang siap menghadapi persaingan dipasar modal.
Keahlian profesional yang harus dikuasai pada dasar nya mengundang unsur
ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Unsur ilmu pengetahuan dan teknik dapat
dipelajari di sekolah, sedangkan unsur kiat adalah sesuatu yang tidak dapat

1
diajarkan, tetapi dapat dikuasai melalui proses pembiasaan penentuan kadar
keprofesionalan seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan
pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri, karena itulah tumbuh suatu ukuran
keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu bentuk penyelengaraan
pendidikan dan pelatihan keahlian dan kejurusan yang memadukan secara
singkat program pendidikan disekolah dan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui bekerja secara langsung didunia kerja yang terarah untuk
mencapai suatu tingkat keahlian professional tertentu.
Dalam pengertian tersebut, tersirat ada dua pihak, yaitu lembaga
pendidikan pelatihan dan lapangan kerja yang secara bersama-sama
menyelenggarakan suatu program pendidikan dan pelatihan kejuruan. Kedua
belah pihak secara sungguh-sungguh terlibat dan bertanggung jawab mulai
tahap perencanaan program, tahap penyelenggaraan, sampai tahap penilaian
dan penentuan kelulusan peserta didik, serta upaya pemasaran tamatnya
(Burung Internet).

B. Landasan Hukum
Adapun Landasan Hukum Pelaksanaan Prakerin adalah:
1. UU No: 20/2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.
2. PP. No: 29/1990 tentang Pendidikan Menengah.
3. Kep. Menaker No. 285 / MEN / 1991 tentang pelaksanaan Permagangan
Nasional
4. Surat keputusan Menikbud Nomor: 0490 / U / 1992 tentang Sekolah
Menengah Kejuruan.
5. Surat Keputusan Menikbud No:080 / U / 1993 tentangg Kurikulum SMK
sebagaimana telah di ubah menjadi Kurikulum SMK Edisi 1999.

C. Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)


Praktik kerja industri tidak terlepas dari tujuannya. Adapun tujuannya
terbagi 2 yaitu tujuan khusus dan umum. Tujuan tersebut antara lain:

2
1. Tujuan Umum
a. Memperkokoh “kesesuaian dan kesepadanan“ antara sekolah dengan
dunia kerja memberi pengakuan dan penghargaan terhadap
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
b. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan ternaga kerja
yang berkualitas profesional.
c. Untuk mencapai visi dan misi sekolah menengah kejuruan SMK
Indonesia Mas.
d. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.

2. Tujuan Khusus
a. Membantu siswa memahami pengertian prakerin, membantu siswa
agar cepat beradaptasi dilokasi prakerin, membantu siswa agar mampu
berkompetisi dan bekerja secara maksimal, membantu siswa dalam hal
etika, tata tertib dilokasi prakerin, serta membantu siswa dalam
mengenal variasi lokasi prakerin.
b. Memberikan latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam
menghadapi tantangan dunia nyata pada lingkungan kerja.
c. Memberikan motivasi agar siswa serius dan bersemangat dalam
mencapai cita-cita (Blog Anes) .

D. Manfaat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)


1. Manfaat prakerin bagi sekolah 
a. Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian proffesional lebih mudah
dicapai.
b. Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan
kerja.

3
2. Manfaat prakerin bagi siswa 
a. Dapat mengetahui tata cara melayani Customer dengan baik dan
sopan.
b. Dapat mengetahui cara menjadi kasir di PT. LION SUPERINDO.
c. Dapat mengerti tentang prosedur pelayanan.
d. Kemampuan dan keahlian yang diperoleh selama magang
memperbesar percaya diri saya.
e. Setelah tamat tidak memerlikan waktu tambahan yang terlalu lama
untuk menyesuaikan diri maupun untuk mencapai tingkat keahlian siap
kerja.
f. Dapat mengetahui dunia kerja yang sebenarnya.

3. Manfaat prakerin bagi Instansi / industri


a. Dapat memilih peserta Prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan
dan waktu yang dianggap menguntungkan.
b. Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di instansi /
industri.
c. Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya
dan pengembangan bangsa pada umumnya.

4. Manfaat Prakerin bagi masyarakat


a. Masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari siswa
prakerin yang memiliki pengalaman (Burung Internet).

Anda mungkin juga menyukai