Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Adanya pergeseran demografi, pergeseran sosial ekonomi, serta meningkat dan


bertambah rumitnya masalah kesehatan akan berdampak pada tuntutan dan kebutuhan
masyarakat akan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan keperawatan. Masyarakat
lebih sadar akan hak dan kewajiban untuk menuntut tersedianya pelayanan kesehatan
dan keperawatan dengan mutu yang secara profesional dapat dipertanggungjawabkan.
Menghadapi globalisasi ini tiada upaya lain yang perlu dilakukan keculai mengadakan
penyesuaian dan perbaikan terhadap mutu layanan keperawatan.

Peningkatan mutu pelayanan keperawatan didukung oleh pengembangan teori-


teori keperawatan, salah satunya adalah teori Caring menurut Jean Watson. Caring
adalah sentral untuk praktek keperawatan karena caring merupakan suatu cara
pendekatan yang dinamis, dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan
kepeduliannya kepada klien. Kunci dari kualitas pelayanan asuhan keperawatan adalah
perhatian, empati dan kepedulian perawat. Hal ini sangat sesuai dengan tuntutan
masyarakat pada saat ini yaitu mengharapkan pelayanan keperawatan yang berkualitas.

Banyak faktor yang mempengaruhi faktor caring, seperti umur, gender,


lingkungan kerja dan kualifikasi perawat. melihat banyak faktor yang mempengaruhi
perawat dalam pemberian asuhan keperawatan yang didasari prinsip caring, kelompok
tertarik untuk melihat fenomena yang terjadi di lahan praktek, apakah caring dapat
dilaksanakan oleh perawat tanpa dibatasi tempat, waktu dan kondisi klien.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Mengetahui apa defenisi caring


2. Mengetahui karakteristik caring
3. Mengetahui asumsi dasar science of caring
4. Mengetahui faktor carative dalam karing (jean watson theory)
5. Mengetahui cara proses caring dalam keperawatan
6. Mengetahui perilaku caring dalam praktik keperawatan

1
1.3 TUJUAN

1. Mengetahui apa defenisi caring


2. Mengetahui karakteristik caring
3. Mengetahui asumsi dasar science of caring
4. Mengetahui faktor carative dalam karing (jean watson theory)
5. Mengetahui cara proses caring dalam keperawatan
6. Mengetahui perilaku caring dalam praktik keperawatan

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 DEFENISI CARING

Caring science merupakan satu orientasi humam science dan kemanusiaan


terhadap proses, fenomena dan pengalamam human caring. Caring science, seperti juga
science lainnya, meliputi seni dan kemanusiaan. Caring adalah tindakan yang di arahkan
untuk membantu, membimbing, atau melakukan cara untuk membantu dalam pencapaian
tujuan tertentu, dengan cara mendukung individu lain atau kelompok dengan nyata atau
antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan menusia (Leininger, 1991).
Proposes that caring is the nurse’ attitude shown though attention, appreciation, and a
willingnessto fulfill their medical needswith emphaty (Simamora et al, 2020).

2.2 KARAKTERISTIK CARING

Karakteristik caring adalah sebagai berikut :


1. Be ourself, sebagai manusia harus jujur, dapat dipercaya, tergantung pada
orang lain.
2. Clarity, keinginan untuk terbuka dengan orang lain.
3. Respect, selalu menghargai oranhg lain.
4. Separateness, dalam caring perawat tidak terbawa dalam depresi atau
ketakutan dengan orang lain.
5. Freedom, memberi kebebasan kepada orang lain untuk mengepresikan
perasaannya.
6. Empathy, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain,
mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan.
7. Communicative, komunikasi verbal dan non verbal harus menunjukkan
kesesuaian dan evalusi dilakukan secara secara bersama-sama.

2.3 ASUMSI DASAR SCIENCE OF CARING

Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar transpersonal


caring. Wakson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan
waktu. Watson menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut
yaitu :

3
1. Caring dapat didemonstrasikan dan dipraktekan dengan efektif hanya
secara interpersonal.
2. Caring terdiri dari creative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap
kebutuhan manusia tertentu.
3. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan
keluarga
4. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi
juga menerima akanjadi apa dia kemudian.
5. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari
potensi yang ada, dan disaat yang sama membiarkan seseorang untuk
memilih tindakan yang terbaik bagi dirinya saat itu.
6. Caring lebih “healthougenic” daripada curing.
7. Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan.

2.4 FAKTOR CARATIVE DALAM CARING (JEAN WATSON THEORY)

Watson memberikan rekomendasi agar perawat memberikan asuhan keperawatan


kepada klien melalui sepuluh faktor carative yaitu yang berhubungan dengan sifat dan
karakter perawat yang menjelaskan bagaimana perilaku caring dimanifestasikan. Sepuluh
faktor carative dan bagaimana perilaku caring dimanifestasikan perawat dapat dijelaskan
sebagai berikut :

1. Formation of a humanistic-altrustic system of values. Perawat


menumbuhkan rasa puas karena mampu memberikan sesuatu kepada
klien.
2. Installation of faith-hope. Memfasilitasi dan meningkatkan asuhan
keperawatan yang logistic. Disamping itu, perawat meningkatkan perilaku
klien dalam mencari pertolongan kesehatan.
3. Cultivation of sensivity to one’s self and to other. Perawat belajar
menghargai kesensitifan dan perasaan klien, sehingga ia sendiri dapat
menjadi lebih sensitive, murni dan bersikap wajar pada orang lain.
4. Development of a helping-trusting, humam caring relationship. Perawat
memberikan informasi dengan jujur, dan memperlihatkan sikap empati
yaitu turut merasakan apa yang di alami klien. Sehingga karakter yang
dibutuhkan dalam faktor ini antara lain adalah kongruen, empati, dan
kehangatan.

4
5. Promotion and acceptance of the expression of positive and negative
feelings. Perawat memberikan waktunya dengan mendengarkan semua
keluhan dan perasaan klien.
6. Systematic use of a creative problem-solving caring proses. Perawat
menggunakan metode proses keperawatan sebagai pola pikir dan
pendekatan asuhan kepada klien.
7. Promotion of transpersonal teaching-learning. Memberikan asuhan
mandiri, menetapkan kebutuhan personal, dan memberikan kesempatan
untuk pertumbuhan personal klien.
8. Provision for a supportive, protective, and/or corrective mental, physical,
societal, spiritual environment. Perawat perlu mengenali pengaruh
lingkungan internal dan eksternal klien terhadap kesehatan dan kondisi
penyakit klien.
9. Assistence with gratification of human needs. Perawat perlu mengenali
kebutuhan komprehensif diri dan klien. Pemenuhan kebutuhan paling
dasar perlu dicapai sebelum beralih ke tingkat selanjutnya.
10. Mengijinkan terjadinya tekanan yang bersifat fenomologis agar
pertumbuhan diri dan kematangan jiwa klien dapat dicapai. Kadang-
kadang seorang klien perlu dihadapkan pada pengalaman/pemikiran yang
bersifat profokatif. Tujuannya adalah agar dapat meningkatkan
pemahaman lebih mendalam tentang diri sendiri.

2.5 PROSES CARING DALAM KEPERAWATAN

Menurut Watson (2007), terdapat empat langkah dalam proses caring, yaitu :
1. Pengkajian, proses caring pada tahap ini meliputi pengalaman/observasi,
mengidentifikasi, melakukan riview masalah, menggunakan pengetahuan
dan konseptual dari berbagai literature yang dapat diterapkan , membentuk
konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk mengkaji masalah
dan pengkajian juga meliputi pendefenisian variable yang akan diteliti
dalam menyelesaikan masalah.
2. Perencanaan, perencanaan dapat membantu menentukan bagaimana
variable-variabel yang akan diteliti dan di ukur, meliputi pendekatan
konsep atau design untuk menyelesaikan masalah yang mengacu pada
asuahan keperawatan dan meliputi penentuan data yang akan di
kumpulkan pada siapa dan bagaimana data tersebut di kumpulkan.

5
3. Implementasi, impelementasi adalah tindakan yang dilakukan
berdasarkan dari rencana yang telah disusun berdasarkan data-data yang
telah di kumpulkan.
4. Evaluasi , evaluasi adalah metode, proses analisa, serta efek dari tindakan
yang telah dilakukan berdasarkan data yang meliputi intervensi hasil,
tingkat dimana suatu tujuan tercapai atau tidak, dan apakah hasil yang
didapat digeneralisasikan.

2.6 PERILAKU CARING DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

Caring bukanlah suatu yang dapat di ajarkan, tetapi merupakan hasil dari
kebudayaan , nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap
keperawtan yang berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih saying,
mendengarkan, memahami pasien, caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.
1. Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan dengan
seseorang lainnya yang merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan
menyampaikan manfaat caring. Menurut Fredriksson (1999), kehadiran
berarti “ada di” dan “ada dengan”. “ada di” berarti kehadiram tidak hanya
dalam bentuk fisik, melainkan komunikasi dan pengertian. Sedangkan
“ada dengan” berarti perawat membantu menenangkan rasa cemas dan
takut klien karena situasi tertekan.
2. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana
perawat dapat mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian
dan dukungan. Ada juga jenis-jenis sentuhan yaitu :
 Sentuhan berorientasi-tugas. Saat melaksanakan tugas dan
prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan yang
ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan
memberikan rasa aman kepada klien. Prosedur dilakukan secara
hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.
 Sentuhan pelayanan (caring). Yang termasuk dalam sentuhan
pelayanan adalah memagang tangan klien, memijat punggung
klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam
pembicaraan (komunikasi non-verbal). Sentuhan ini dapat
mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien, meningkatkan
harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kenyataan.

6
 Sentuhan perlingungan. Sentuhan ini merupakan suatu bentuk
sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat dank lien.
Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah terajdinya
kecelakaan dengan cara menjaga dan meningkatkan klien agar
tidak terjatuh. Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh
karena itu, harus diguanakan secara bijaksana.

3. Mendengarkan
Untuk memenuhi dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan adalah
kunci, sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan
perawat. Mendengarkan membantu perawat dalam memahami dan
mengerti maksud klien dan membantu menolong klien mencari cara untuk
mendapatkan kedamaian.
4. Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami
klien. Memahami klien sebagai ini suatu proses digunakan perawat dalam
membuat keputusan klinis. Melakukan intervensi berikutnya. Pemahaman
klien merupakan gerbang penentu pelayanan sehingga, antara klien dan
perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan saling memahami.
5. Caring dalam spiritual
Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap
lesehatan fisik seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang
baik, baik melalui hubungan interpersonal atau hubungan dengan dirinya
sendiri., interpersonal atau hubungan dengan orang lain dan lingkungan
serta transpersonal atau hubungan dengan tuhan atau kekuatan tertinggi.
Hubungan caring terjalin dengan baik apabila anatara perawat dank lien
dapat memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin
hubungan yang baik dengan melakukan hal seperti, mengarahkan harapan
bagi klien dan perawat.
6. Perawatan keluarga
Keluarga merupakan sumber daya penting, keberhasilan intervensi
keperawatan sering bergantung pada keinginan keluarga untuk
menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan
membantu keluarga untuk aktif dalam proses penyembuhan klien
merupakan tugas penting anggota keluarga.

7
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Hubungan teori Jean Watson ini dengan konsep utama keperawatan, yaitu adanya
unsur teori kemanusiaan dalam pandangannya yang mengatakan bahwa manusia adalah
makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai ragam perbedaan. Hubungan dengan
proses perawatan, Jean Watson menganjurkan supaya penelitianpenelitian di bidang
keperawatan dapat dihubungkan dengan proses keperawatan, sebab di dalam proses
keperawatan langkah-langkahnya sama dengan proses ilmiah. Hubungan dengan ciri-ciri
teori, Jean Watson mengatakan bahwa sebuah teori merupakan sebuah pengelompokan,
ide-ide, pengalaman yang memberikan penjelasan mengenai fenomena 40, dan dia
menolak konsep tradisional. Penerapan teori Jean Watson, terdiri dari: pengkajian,
penentuan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

3.2 SARAN

Saran Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca untuk
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatankesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Murdaningrum,2012.Konsep Dasar keperawatan (jean watson). file:///E:/KDK/konsep-


dasarkeperawatan-jeanwatson.html. (Diakses pada tanggal 28 September 2013).

Satya,2012.Makalah“Teori

Keperawatan

Menurut

Jean

Watson”.

http://satyaexcel.blogspot.com/2012/06/makalah-teori-keperawatan-menurut-jean.html . (Diakses
pada tanggal 24 September 2013).

Anda mungkin juga menyukai