PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang penting di Indonesia. Pada tahun
2009, pariwisata menempati urutan keempat dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi
minyak dan gas bumi, batu bara, serta minyak kelapa sawit. Oleh sebab itu, pemerintah selalu
berusaha mengembangkan setiap objek wisata yang dapat mendatangkan pengunjung serta
keuntungan. Pekerjaan yang cukup mudah seharusnya, mengingat Indonesia sangat kaya akan
alam serta budaya dari berbagai macam daerah.
Hotel merupakan jenis akomodasi yang sangat penting dalam berlangsungnya sebuah
kegiatan pariwisata. Hotel juga merupakan salah satu sarana prasarana yang harus ada dalam
kegiatan pariwisata. Karena hotel merupakan tempat bagi wisatawan untuk tinggal sementara.
Hotel merupakan suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi
setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan dan minum (SK.
Menteri Perhubungan No. PM.10/PW.301/Phb.77).
Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya
dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang
banyak pula. Hotel beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan
jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
Setiap hotel saling berlomba untuk memberikan pelayanan yang maksimal, sehingga banyak
hal yang harus diperhatikan salah satunya adalah tenaga kerja atau sumber daya manusia.
Untuk mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas maka pihak hotel mengajukan
berbagai persyaratan untuk calon karyawannya, begitu pula pemerintah berperan dalam
menciptakan manusia-manusia yang kompeten dengan menyediakan sarana dan prasarana
1
pendidikan, serta membuat program-program penunjang. Salah satu cara pemerintah dalam
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk perhotelan adalah menyediakan
sarana pendidikan di bidang pariwisata dan perhotelan.
Mengingat mutu pendidikan telah menjadi sorotan di mata dunia pendidikan, baik dari
dalam negeri maupun luar negeri demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas
mampu membuat dunia menjadi lebih maju dan menjadikannya kehidupan yang lebih baik.
Dalam rangka pengembangan dan peningkatan kegiatan mahasiswa di masyarakat diperlukan
adanya suatu kegiatan yang bertujuan untuk melatih dan mendidik mahasiswa, Diantaranya
kegiatan yang dapat membangun mahasiswa dengan diadakannya Pengalaman Lapangan
Industri (PLI).
Pengalaman Lapangan Industri merupakan salah satu kurikulum yang harus ditempuh oleh
mahasiswa Universitas Negeri Padang. Selain untuk memenuhi kewajiban Universitas,
kegiatan tersebut dapat menjadi jembatan penghubung antara dunia industri dengan dunia
pendidikan serta dapat menambah pengetahuan tentang dunia industri sehingga mahasiswa
mampu mengatasi persaingan dunia kerja.
PLI merupakan suatu kegiatan kerja mahasiswa yang ditempatkan pada suatu tempat
yang berkaitan dengan bidang ilmu yang ditempuh dalam waktu tertentu. Selain itu, PLI yang
dilakukan dapat membantu mahasiswa agar lebih memahami bidang studi yang di tekuninya
dan mendapatkan gambaran nyata pengimplementasian ilmunya di dunia nyata. Mahasiswa
akan belajar mengatasi kesenjangan antara teori yang didapatkan di kampus dengan
permasalahan di nyata sebenarnya, yang memerlukan teknologi informasi untuk mendapatkan
jalan keluarnya.
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) Universitas Negeri Padang adalah salah satu
Perguruan Tinggi Negeri yang berupaya melahirkan dan menciptakan lulusan yang memiliki
kemampuan akademik dan profesional dibidang pariwisata dan perhotelan. Hal itu sesuai
dengan tujuan FPP - UNP yang tercantum dalam Buku Pedoman Akademik Universitas Negeri
Padang yaitu membekali lulusannya dengan keterampilan dan didukung dengan pengetahuan
dasar yang cukup, serta sikap dan disiplin yang tangguh. Oleh karena itu sebagai mahasiswa
Jurusan Manajemen Perhotelan yang secara langsung berhubungan dengan dunia industri harus
mempunyai ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan dibidang pengelolaan perhotelan sehingga
dapat menjadi tenaga ahli yang profesional agar dapat bersaing dalam dunia kerja khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
2
Disamping itu juga dituntut adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta
pengalaman di lapangan sebagai aplikasi nyata dari ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dimana
mahasiswa tersebut dipersiapkan dikampus kemudian dalam program Pengalaman Lapangan
Industri di serahkan ke industri dengan tujuan percepatan adaptasi dengan lingkungan sehingga
bisa mengambil peran di sana. Mahasiswa diharapkan dapat melihat sejauh mana
perkembangan industri dalam pengembangan teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM),
sehingga menjadi suatu masukan yang berarti bagi mahasiswa dalam mengembangkan
wawasan dan pandangan terhadap dunia industri.
B. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah dalam laporan pengalaman lapangan industri ini adalah :
1. Apa tugas dan tanggung jawab trainee pada bagian Human Resources Department?.
2. Apa hambatan atau kendala trainee dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pada
bagian Human Resources Department di Whiz Prime Hotel?
a. Tujuan Umum
3
b. Tujuan Khusus
sesungguhnya.
laku yang positif untuk menjadi seorang pekerja keras yang professional
4
b. Manfaat bagi Universitas Negeri Padang
pengetahuan dan keterampilan serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
dunia kerja.
E. Metode Penulisan
1. Jenis Data
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a) Data Kualitatif
Menurut Strauss dan Corbin (1997: 11-13), yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-
5
penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur
statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif
secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat,
sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.
Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para
peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami
apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu
yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.
Kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang tidak
berupa angka tetapi berupa informasi-informasi yang digunakan untuk
melengkapi penelitian, seperti : gambaran umum lokasi penelitian yaitu Whiz
Prime Hotel, sejarah berdirinya Whiz Prime Hotel, struktur organisasi hotel, job
description dan SOP setiap departemen.
b) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dan mempunyai
satuan hitung (Sugiyono, 2007:14). Penelitian kuantitatif juga merupakan
penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan
dan menggunakan model-model matematis, teori-teori atau hipotesis yang
berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-
hubungan kuantitatif.
Kuantitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang berupa
angka yang digunakan untuk melengkapi penelitian, seperti : Jumlah kamar
Whiz Prime Hotel, dan total ruangan meeting.
2. Sumber Data
Berdasarkan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini
diklasifikasikan menjadi dua antara lain :
a) Data Primer
6
Marzuki, (2002:55) mengatakan, “Data Primer adalah data yang
diperoleh langsung dari sumber yang diamati dan dicatat untuk pertama
kalinya”. Data primer adalah data yang diperoleh dan dicatat secara langsung
dari sumbernya melalui wawancara (Sugiyono, 2007:129). Data primer dalam
laporan ini yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian yang
berupa informasi melalui wawancara langsung dengan pihak Human Resource
coordinator, dan seluruh karyawan yang bekerja di hotel. Data ini meliputi
tugas dan tanggung jawab dari HRD di Whiz Prime Hotel.
b) Data Sekunder
Data sekunder menurut Umi Narimawati (2008:94): “Data Sekunder
merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan data. Data Sekunder dalam laporan ini yaitu data yang
diperoleh dari pihak tertentu yang terkait, data ini diharapkan memberikan
gambaran dan sebagai penunjang data primer sehingga validasi dari data
yang didapatkan akan lebih kuat dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
a) Observasi
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi yang berarti
pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah,
sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau
pembuktian terhadap informasi/ keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Menurut Bactiar Koentjaraningrat (1991) bahwa metode pengamatan
ilmiah / observasi merupakan metode yang paling sesuai digunakan untuk
meneliti masalah-masalah sosial.
Sementara itu metode observasi merupakan salah satu cara
penelitiaan untuk memenuhi syarat-syarat tertentu yang merupakan
jaminan bahwa hasil pengamatan memang sesuai dengan kenyataan yang
7
menjadi sasaran perhatian. Untuk hal itu, bilamana mungkin hasil
penelitian pengamatan pribadi dibandingkan dengan hasil pengamatan
orang lain yang pernah melakukan pengamatan serupa dengan cara yang
sama.
Dalam penelitian ini, penulis langsung mengamati di Whiz Prime
Hotel sebagai tempat untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai
apa saja tugas, tanggung jawab trainee pada bagian Human Resource.
b) Wawancara / Interview
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
tanya jawab langsung, khususnya kepada pihak – pihak yang mampu
memberikan informasi dan jawaban – jawaban antara peneliti dengan
sumber informasi dan jawaban – jawaban antara peneliti. Pengumpulan data
dengan cara tanya jawab secara langsung dengan informan kunci yang
dianggap mengetahui tentang tugas, tanggung jawab, tantangan trainee
Human Resource. Dalam laporan ini, wawancara dilakukan kepada Human
Resource, Sales Marketing dan juga wawancara dilakukan dengan
karyawan yang lain.
8
F. Kajian Teori
Menurut Sulistyono, (2006: 11) hotel merupakan bagian integral dari usaha
pariwisata yang menurut keputusan Menparpostel disebutkan sebagai usaha akomodasi
yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yaitu kamar tidur atau
kamar tamu, makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lain seperti:
fasilitas olahraga, fasilitas laundry, dan sebagainya.
Maka dari beberapa pernyataan itu dapat disimpulkan bahwa hotel adalah suatu
akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, makan, minum, dan bersifat umum
serta fasilitas lainnya yang memenuhi syarat kenyamanan dan dikelola secara
komersial.
9
membuat pekerjaan, kelompok kerja, mengembangkan para karyawan yang mempunyai
kemampuan, mengidentifikasi suatu pendekatan untuk dapat mengembangkan kinerja
karyawan dan memberi imbalan kepada mereka atas usahanya dan bekerja.”
Human Resources atau yang biasa lebih dikenal dengan Manajemen Sumber Daya
Manusia (Manajemen SDM atau Manajemen HRD) adalah sistem manajemen yang
menangani masalah seputar karyawan yang menunjang aktivitas dan kegiatan organisasi
atau perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan maksimal. Manajemen sumber
daya manusia juga dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang – orang yang
tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat ada saat organisasi
memerlukannya.
10
memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam organisasi baik untuk saat ini dan saat yang
akan datang. Dalam hal ini adalah proses peningkatan ketrampilan dan pengetahuan
umum dilakukan melalui program pelatihan yang diawasi oleh perusahaan baik yang
dilakukan didalam maupun diluar perusahaan.
11
BAB II
Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman merupakan hotel bintang tiga yang berada di lokasi
13
strategis, yakni di Jalan Khatib Sulaiman No. 48 A, Padang. Hotel ini berada di kawasan
utama kota Padang. Dibutuhkan waktu hanya sekitar 45 menit dari Bandara Internasional
Minangkabau, 5 menit untuk mencapai Masjid Raya Sumatera Barat serta dekat dengan
destinasi wisata kota Padang seperti Pantai Padang, Taman Muaro Lasak, jembatan Siti
Nurbaya, Masjid Raya Sumatera Barat, dan museum.
Visi
Menjadi jaringan hotel yang paling diminati dan bertumbuh dengan pesat di kawasan
Indonesia
Misi
(To provide) home for travelers who want to get the most value for their money.
Menjadi “rumah” bagi mereka mereka yang bepergian dan ingin memperoleh manfaat
14
nirkabel. Hotel ini dilengkapi pula fasilitas lobi, free Wifi, Parking, 24 hour reception
desk, 24 hour security guard, laundry, Puncak Singgalang restoran, dan ruang meeting.
1. Kamar
Whiz Prime hotel menyediakan 136 kamar dimulai dari lantai 2 dan berakhir di
lantai 8 yang terbagi menjadi empat tipe yaitu :
15
Gambar 5. Standar Twin Room
(sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)
Single room berukuran 18,8 m2 didesain bergaya modern menawarkan
tempat peristirahatan unik yang telah dipersonalisasi untuk setiap tamu, standar
king berjumlah 48 kamar dan twin room 76 kamar dengan fasilitas :
Air Conditioning
Daily Housekeeping
Desk
Electric Kettle
Pen & Paper
Pillow
Bathroom
Free toiletries
Soap
Towel
Telephone
Wireless Internet Access
LCD TV
Laundry
b. Superior Room
16
Gambar 6. Superior Room
(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)
Air Conditioning
Daily Housekeeping
Desk
Electric Kettle
Pen & Paper
Pillow
Bathroom
Free toiletries
Soap
Towel
Telephone
Wireless Internet Access
LCD TV
Laundry
c. Deluxe Room
17
Gambar 7. Deluxe Room
(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)
Air Conditioning
Daily Housekeeping
Desk
Electric Kettle
Pen & Paper
Pillow
Bathroom
Free toiletries
Soap
Towel
Telephone
Wireless Internet Access
LCD TV
Laundry
Sofa
d. Junior Suite
18
Gambar 8. Junior suite room
(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)
(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)
Air Conditioning
Daily Housekeeping
Desk
Electric Kettle
19
Pen & Paper
Pillow
Bathroom
Free toiletries
Soap
Towel
Telephone
Wireless Internet Access
LCD TV
Laundry
Mini kitchen
Family room
2. Ruang meeting
Whiz prime hotel memiliki 4 ruang meeting yang berada dilantai 1 dengan kapasitas
yaitu :
(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/meeting.php)
20
Gambar 10. Singgalang Ballroom
(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/meeting.php)
merupakan tempat para tamu-tamu menikmati breakfast, lunch dan dinner yang
dilengkapi sevice 24 jam, sehingga tamu dapat dengan mudah memesan makan dan
minuman dari kamar dan diantarkan langsung kekamar. Restoran ini memiliki
smoking dan non smoking area, dengan sitting kapasiti untuk smoking area 115
21
(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)
HM
HR COORDINATOR
22
BAB III
PEMBAHASAN
1. Mengkoordinir dan ikut berperan serta dalam seluruh aktivitas / kegiatan yang
merekrut karyawan.
standar, peraturan dan prosedur yang telah ditentukan serta membantu dalam
23
8. Memelihara dan memperbarui arsip–arsip karyawan, dokumen–dokumen resmi,
karyawan.
10. Membantu masalah para karyawan terutama yang berhubungan dengan pekerjaan
mereka.
11. Menjaga dan memelihara ruangan kerja department personalia, ruang locker
management.
14. Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Hotel Manager lainnya.
B. Tugas dan Tanggung Jawab On The Job Training pada Departement Human
Resources
Adapun tugas dan tanggung jawab seorang trainee di di HRD adalah sebagai berikut:
1) Bisa menjaga kerahasian sebuah file maupun semua data yang ada di di HRD karena
semua data – data tersebut bersifat confidential.
2) Memasukkan data atau Filling dokumen milik Human Resources Departement,
Seperti : Annual Leave, Permission Form, Surat Masuk, Memo, Surat Sakit, Absen
Karyawan, dan Banquet Event Organizier
3) Memproses absen kantin untuk proses pembayaran makanan cateering di kantin.
4) Menerima surat lamaran dan surat masuk yang diberikan oleh Front Office dan
security.
24
5) Membuat memo seperti : Pembayaran Futsal, pembayaran dinas lingkungan hidup,
pengajian anak yatim, dll.
6) Meminta schedule / absen karyawan kepada setiap department untuk pembuatan gaji
karyawan.
7) Membuat Birthday Card setiap bulannya yang di tempelkan di Mading hotel.
8) Mempersiapkan berkas dan melihat tata cara untuk menginterview karyawan baru.
9) Menerima telepon masuk.
10) Melakukan pengarsipan data karyawan.
11) Melakukan pengarsipan attendance record.
12) Membuat report pemakaian materai setiap bulannya
13) Membuat meal allowance karyawan
C. Jadwal Pelaksanaan dan Jadwal Kerja On The Job Training di Whiz Prime Hotel
No Tanggal Kegiatan
D. Kendala yang Dihadapi pada Saat Melakukan training di Whiz Prime Hotel
Selama melakukan on the job training ditemukan juga kendala – kendala yang cukup
menghambat proses belajar. Kendala – kendala tersebut antara lain:
1) Peralatan yang digunakan seperti Printer, mesin foto kopi, dan scanner yang
hanya berjumlah satu untuk semua user di kantor HRD mengakibatkan pekerjaan
terhambat disaat dalam keadaan urgent.
2) Kurangnya komunikasi antar karyawan yang berada di departemen lain.
Mengakibatkan sering terjadinya miss communication.
3) Kurang teroganisirnya pekerjaan, apabila ada pekerjaan yang harus diselesaikan
pada waktu itu juga, sehingga pekerjaan sebelumnya yang sudah dikerjakan
sedikit terbengkalai.
25
E. Cara dan Upaya Penyelesaian Kendala yang Dihadapi pada Saat On The Job
Training
Penyelesaian kendala yang dilakukan yaitu dengan bekerja lebih hati-hati dan
melakukan pengecekan ulang atas hasil kerja demi menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Untuk penyelesaian kendala lainnya, diharapkan untuk mulai mempelajari
bagaimana pentingnya mengorganisir pekerjaan, sehingga kedepannya dalam
melakukan pekerjaan tidak membengkalaikan pekerjaan yang harusnya dapat
diselesaikan secara tepat waktu.
F. Manfaat dan Kontribusi yang Diperoleh dan Diberikan oleh trainee selama
melakukan On The Job Training di Whiz Prime Hotel
Adapun manfaat dan kontribusi yang diperoleh dan diberikan pada saat training
adalah:
1) Menambah wawasan trainee, pikiran serta keterampilan dalam bekerja di bidang
industri pariwisata dan memperluas pergaulan dengan orang-orang dari
lingkungan yang baru.
2) Menambah pengetahuan dalam berbahasa asing serta dapat mempelajari suatu
sistem kerja atau prosedur hotel dalam menghadapi karyawan.
3) Memberikan suatu pengalaman yang berharga dalam memberikan pelayanan jasa
di tempat kerja nantinya dengan dasar yang baik untuk mengembangkan sikap
yang positif
4) Dapat membentuk karakter kerja yang menjadi modal awal untuk trainee bila
bekerja nantinya.
5) Mendapatkan kemudahan dalam mencari pekerjaan di tempat lain atau tempat
praktek kerja lapangan mungkin akan menawarkan untuk menjadi pekerjaan jika
prestasi trainingnya meyakinkan.
6) Meringankan tugas dan tanggung jawab staff dalam mengerjakan suatu
pekerjaan.
7) Melayani karyawan dengan baik sesuai prosedur kerja, demi mendapatkan nilai
yang positif.
26
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari latar belakang masalah serta pembahasan di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan, yaitu :
Hambatan atau kendala trainee dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pada
bagian Human Resources Department di Whiz Prime Hotel yaitu Peralatan yang
digunakan seperti Printer, mesin foto kopi, dan scanner yang hanya berjumlah satu
untuk semua user di kantor HRD mengakibatkan pekerjaan terhambat disaat dalam
keadaan urgent.
Kurangnya komunikasi antar karyawan yang berada di departemen lain.
Mengakibatkan sering terjadinya miss communication, Kurang teroganisirnya
pekerjaan, apabila ada pekerjaan yang harus diselesaikan pada waktu itu juga, sehingga
pekerjaan sebelumnya yang sudah dikerjakan sedikit terbengkalai.
Cara mengatasi hambatan – hambatan yang ditemui pada saat melakukan on the
job training adalah dengan bekerja lebih hati-hati dan melakukan pengecekan ulang
atas hasil kerja demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk penyelesaian
kendala lainnya, diharapkan untuk mulai mempelajari bagaimana pentingnya
mengorganisir pekerjaan, sehingga kedepannya dalam melakukan pekerjaan tidak
membengkalaikan pekerjaan yang harusnya dapat diselesaikan secara tepat waktu.
27
B. Saran
Berdasarkan hasil dan penelitian dan kendala yang ditemukan selama melakukan on
the job training di Human Resources Department Whiz Prime Hotel, dapat diberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi pihak trainee, diharapkan kegiatan ini bukan dijadikan beban, melainkan
ajang untuk belajar dan melatih kemampuan dalam bidang perhotelan.
2. Bagi pihak Hotel, agar lebih meningkatkan kerjasama antar staff dan saling
koordinasi antara departemen satu dengan departemen lainnya dan meningkatkan
produktivitas kerja, perlu adanya peremajaan karyawan, meningkatkan sarana dan
prasarana hotel serta lebih memperhatikan fasilitas – fasilitas umum bagi
karyawan yang sudah mulai tidak berfungsi, menambah jumlah seragam dan
nametag yang digunakan karena biasanya jumlah seragam yang ada kurang
memadai bagi trainee maupun daily worker.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Unit Hubungan Industri. 2016. Pedoman Pengalaman Lapangan Industri. Padang: FPP
UNP
2. Komar Richard. 2014. Hotel Management. Jakarta. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
3. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/10914/BAB%20II.pdf?sequence
=3&isAllowed=y terakhir di akses pada 17 Mei 2019 jam 09.36
4. https://www.whizprime.com/padang/gallery.php terakhir di akses pada 17 Mei 2019 jam
12.25
5. https://www.whizprime.com/padang/maps.php terakhir di akses pada 17 Mei 2019 jam
16.12
6. https://www.whizprime.com/padang/meeting.php terakhir di akses pada 17 Mei 2019 jam
16.50
7. https://www.academia.edu/18587136/LAPORAN_PRAKTEK_KERJA_LAPANGAN_ne
w terakhir di akses pada 19 Mei 2019 jam 10.33
8. https://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/11/pelatihan-tenaga-kerja-definisi-tujuan_11.html
terakhir di akses pada 23 Mei 2019 jam 11.04
9. https://info.padang.go.id/whiz-prime-hotel-khatib-sulaiman-padang-resmi-beroperasi
terakhir di akses pada 23 Mei 2019 jam 10.30
10. http://repository.unpas.ac.id/33475/3/BAB%20II.pdf terakhir di akses pada 24 Mei 2019
jam 14:21
29