Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang penting di Indonesia. Pada tahun
2009, pariwisata menempati urutan keempat dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi
minyak dan gas bumi, batu bara, serta minyak kelapa sawit. Oleh sebab itu, pemerintah selalu
berusaha mengembangkan setiap objek wisata yang dapat mendatangkan pengunjung serta
keuntungan. Pekerjaan yang cukup mudah seharusnya, mengingat Indonesia sangat kaya akan
alam serta budaya dari berbagai macam daerah.

Menurut Pendit (2002:6) menyatakan bahwa: Di Indonesia, pariwisata telah


menampilkan peranannya dengan nyata dalam memberikan kontribusi terhadap kehidupan
ekonomi, sosial dan budaya bangsa. Kesempatan kerja bagi orang-orang terampil di bidang ini
semakin bertambah, pendapatan negara dari sektor pajak dan devisa semakin bertambah,
keadaan sosial masyarakat yang terlibat dalam sektor ini makin baik, kebudayaan bangsa
makin mendapat apresiasi. Maka daripada itu pariwisata sangat penting untuk dikembangkan di
Indonesia.

Hotel merupakan jenis akomodasi yang sangat penting dalam berlangsungnya sebuah
kegiatan pariwisata. Hotel juga merupakan salah satu sarana prasarana yang harus ada dalam
kegiatan pariwisata. Karena hotel merupakan tempat bagi wisatawan untuk tinggal sementara.
Hotel merupakan suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi
setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan dan minum (SK.
Menteri Perhubungan No. PM.10/PW.301/Phb.77).
Industri hotel tergolong industri yang padat modal serta padat karya yang artinya
dalam pengelolaannya memerlukan modal usaha yang besar dengan tenaga pekerja yang
banyak pula. Hotel beroperasi selama 24 jam sehari, tanpa adanya hari libur dalam pelayanan
jasa terhadap pelanggan hotel dan masyarakat pada umumnya.
Setiap hotel saling berlomba untuk memberikan pelayanan yang maksimal, sehingga banyak
hal yang harus diperhatikan salah satunya adalah tenaga kerja atau sumber daya manusia.
Untuk mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas maka pihak hotel mengajukan
berbagai persyaratan untuk calon karyawannya, begitu pula pemerintah berperan dalam
menciptakan manusia-manusia yang kompeten dengan menyediakan sarana dan prasarana

1
pendidikan, serta membuat program-program penunjang. Salah satu cara pemerintah dalam
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk perhotelan adalah menyediakan
sarana pendidikan di bidang pariwisata dan perhotelan.
Mengingat mutu pendidikan telah menjadi sorotan di mata dunia pendidikan, baik dari
dalam negeri maupun luar negeri demi terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas
mampu membuat dunia menjadi lebih maju dan menjadikannya kehidupan yang lebih baik.
Dalam rangka pengembangan dan peningkatan kegiatan mahasiswa di masyarakat diperlukan
adanya suatu kegiatan yang bertujuan untuk melatih dan mendidik mahasiswa, Diantaranya
kegiatan yang dapat membangun mahasiswa dengan diadakannya Pengalaman Lapangan
Industri (PLI).

Pengalaman Lapangan Industri merupakan salah satu kurikulum yang harus ditempuh oleh
mahasiswa Universitas Negeri Padang. Selain untuk memenuhi kewajiban Universitas,
kegiatan tersebut dapat menjadi jembatan penghubung antara dunia industri dengan dunia
pendidikan serta dapat menambah pengetahuan tentang dunia industri sehingga mahasiswa
mampu mengatasi persaingan dunia kerja.

PLI merupakan suatu kegiatan kerja mahasiswa yang ditempatkan pada suatu tempat
yang berkaitan dengan bidang ilmu yang ditempuh dalam waktu tertentu. Selain itu, PLI yang
dilakukan dapat membantu mahasiswa agar lebih memahami bidang studi yang di tekuninya
dan mendapatkan gambaran nyata pengimplementasian ilmunya di dunia nyata. Mahasiswa
akan belajar mengatasi kesenjangan antara teori yang didapatkan di kampus dengan
permasalahan di nyata sebenarnya, yang memerlukan teknologi informasi untuk mendapatkan
jalan keluarnya.

Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) Universitas Negeri Padang adalah salah satu
Perguruan Tinggi Negeri yang berupaya melahirkan dan menciptakan lulusan yang memiliki
kemampuan akademik dan profesional dibidang pariwisata dan perhotelan. Hal itu sesuai
dengan tujuan FPP - UNP yang tercantum dalam Buku Pedoman Akademik Universitas Negeri
Padang yaitu membekali lulusannya dengan keterampilan dan didukung dengan pengetahuan
dasar yang cukup, serta sikap dan disiplin yang tangguh. Oleh karena itu sebagai mahasiswa
Jurusan Manajemen Perhotelan yang secara langsung berhubungan dengan dunia industri harus
mempunyai ilmu pengetahuan, sikap, keterampilan dibidang pengelolaan perhotelan sehingga
dapat menjadi tenaga ahli yang profesional agar dapat bersaing dalam dunia kerja khususnya
dan masyarakat pada umumnya.

2
Disamping itu juga dituntut adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta
pengalaman di lapangan sebagai aplikasi nyata dari ilmu pengetahuan yang dimiliki. Dimana
mahasiswa tersebut dipersiapkan dikampus kemudian dalam program Pengalaman Lapangan
Industri di serahkan ke industri dengan tujuan percepatan adaptasi dengan lingkungan sehingga
bisa mengambil peran di sana. Mahasiswa diharapkan dapat melihat sejauh mana
perkembangan industri dalam pengembangan teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM),
sehingga menjadi suatu masukan yang berarti bagi mahasiswa dalam mengembangkan
wawasan dan pandangan terhadap dunia industri.

B. Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah dalam laporan pengalaman lapangan industri ini adalah :
1. Apa tugas dan tanggung jawab trainee pada bagian Human Resources Department?.
2. Apa hambatan atau kendala trainee dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pada
bagian Human Resources Department di Whiz Prime Hotel?

C. Tujuan Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri


Adapun tujuan dari pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri ini terbagi menjadi

dua macam yaitu:

a. Tujuan Umum

1) Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan yang telah


ditentukan dalam penyelesaian studi di Program Studi Diploma 4
Manajemen Perhotelan Universitas Negeri Padang.
2) Meningkatkan proses pembelajaran dan pengetahuan melalui proses
pendidikan berbasis praktik sehingga nantinya lulusan akan menjadi
tenaga kerja yang berkualitas dan profesional pada industri kerja yang
sesungguhnya.
3) Membangun link and match sehingga terbentuk keterkaitan dan
kesepadanan antara kurikulum di perguruan tinggi dengan kebutuhan
dunia kerja.
4) Untuk membina dan meningkatkan kerjasama antara universitas Negeri
Padang dengan perusahaan di mana mahasiswa ditempatkan

3
b. Tujuan Khusus

1) Mampu bekerja dan beradaptasi dengan tempat melaksanakan pengalaman

lapangan industri serta bisa meningkatkan ilmu, wawasan dan keterampilan

di dalam dunia kerja.

2) Menerapkan budaya kerja perusahaan dari segi manajemen waktu,

hubungan komunikasi, kerja sama tim, dan menyelesaikan pekerjaan

dengan tepat waktu.

3) Mempunyai Kompetensi yang sesuai dengan program studi yang diikuti.

D. Manfaat Pengalaman Lapangan Industri

a. Manfaat bagi mahasiswa

1) Terbentuknya mahasiswa Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas

Negeri Padang yang berkompeten di bidang Manajemen Perhotelan.

2) Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentang penerapan disiplin ilmu

yang telah dipelajari di bangku kuliah dengan dunia kerja yang

sesungguhnya.

3) Memperoleh pengetahuan, keterampilan, cara bersikap serta pola tingkah

laku yang positif untuk menjadi seorang pekerja keras yang professional

dan bertanggung jawab.

4) Mendapatkan bimbimbingan langsung dari orang-orang yang sudah

memiliki pengalaman dibidang perhotelan dan mampu melihat hubungan

antara dunia industri dengan dunia pendidikan.

4
b. Manfaat bagi Universitas Negeri Padang

1) Terjalinnya hubungan kerjasama yang baik anatara Fakultas Pariwisata

Perhotelan Universitas Negeri Padang dengan Whiz Prime Hotel.

2) Terwujudnya Visi dan Misi Perguruan Tinggi untuk selalu menciptakan

mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk bersaing dalam dunia kerja.

3) Menghasilkan lulusan yang memiliki keahliannn profesional dengan tingkat

pengetahuan dan keterampilan serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan

dunia kerja.

c. Manfaat bagi Whiz Prime Hotel

1) Dengan pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri, diharapkan

perusahaan mampu meningkatkan hubungan kemitraan dengan perguruan

tinggi dan bisa melihat potensi yang dimiliki mahasiswa peserta

Pengalaman Lapangan Industri, sehingga akan lebih mudah untuk

perencanaan peningkatan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM).

2) Perusahaan dapat memberikan edukasi kepada mahasiswa tentang kegiatan

perusahaan dan Perusahaan dapat terbantu dalam menyelesaikan pekerjaan

sesuai waktu yang ditargetkan.

E. Metode Penulisan

1. Jenis Data
Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan
menjadi dua, yaitu :

a) Data Kualitatif
Menurut Strauss dan Corbin (1997: 11-13), yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-

5
penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur-prosedur
statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif
secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat,
sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas sosial, dan lain-lain.
Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif adalah pengalaman para
peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk menemukan dan memahami
apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala merupakan sesuatu
yang sulit untuk dipahami secara memuaskan.
Kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang tidak
berupa angka tetapi berupa informasi-informasi yang digunakan untuk
melengkapi penelitian, seperti : gambaran umum lokasi penelitian yaitu Whiz
Prime Hotel, sejarah berdirinya Whiz Prime Hotel, struktur organisasi hotel, job
description dan SOP setiap departemen.

b) Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka dan mempunyai
satuan hitung (Sugiyono, 2007:14). Penelitian kuantitatif juga merupakan
penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta
hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan
dan menggunakan model-model matematis, teori-teori atau hipotesis yang
berkaitan dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral
dalam penelitian kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang
fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-
hubungan kuantitatif.
Kuantitatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data yang berupa
angka yang digunakan untuk melengkapi penelitian, seperti : Jumlah kamar
Whiz Prime Hotel, dan total ruangan meeting.

2. Sumber Data
Berdasarkan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini
diklasifikasikan menjadi dua antara lain :

a) Data Primer

6
Marzuki, (2002:55) mengatakan, “Data Primer adalah data yang
diperoleh langsung dari sumber yang diamati dan dicatat untuk pertama
kalinya”. Data primer adalah data yang diperoleh dan dicatat secara langsung
dari sumbernya melalui wawancara (Sugiyono, 2007:129). Data primer dalam
laporan ini yaitu data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian yang
berupa informasi melalui wawancara langsung dengan pihak Human Resource
coordinator, dan seluruh karyawan yang bekerja di hotel. Data ini meliputi
tugas dan tanggung jawab dari HRD di Whiz Prime Hotel.

b) Data Sekunder
Data sekunder menurut Umi Narimawati (2008:94): “Data Sekunder
merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkan data. Data Sekunder dalam laporan ini yaitu data yang
diperoleh dari pihak tertentu yang terkait, data ini diharapkan memberikan
gambaran dan sebagai penunjang data primer sehingga validasi dari data
yang didapatkan akan lebih kuat dan sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.

3. Teknik Pengumpulan Data

a) Observasi
Istilah observasi berasal dan bahasa Latin yang berarti ”melihat” dan
“memperhatikan”. Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan
secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Observasi yang berarti
pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang suatu masalah,
sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat re-checking atau
pembuktian terhadap informasi/ keterangan yang diperoleh sebelumnya.
Menurut Bactiar Koentjaraningrat (1991) bahwa metode pengamatan
ilmiah / observasi merupakan metode yang paling sesuai digunakan untuk
meneliti masalah-masalah sosial.
Sementara itu metode observasi merupakan salah satu cara
penelitiaan untuk memenuhi syarat-syarat tertentu yang merupakan
jaminan bahwa hasil pengamatan memang sesuai dengan kenyataan yang

7
menjadi sasaran perhatian. Untuk hal itu, bilamana mungkin hasil
penelitian pengamatan pribadi dibandingkan dengan hasil pengamatan
orang lain yang pernah melakukan pengamatan serupa dengan cara yang
sama.
Dalam penelitian ini, penulis langsung mengamati di Whiz Prime
Hotel sebagai tempat untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai
apa saja tugas, tanggung jawab trainee pada bagian Human Resource.

b) Wawancara / Interview
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
tanya jawab langsung, khususnya kepada pihak – pihak yang mampu
memberikan informasi dan jawaban – jawaban antara peneliti dengan
sumber informasi dan jawaban – jawaban antara peneliti. Pengumpulan data
dengan cara tanya jawab secara langsung dengan informan kunci yang
dianggap mengetahui tentang tugas, tanggung jawab, tantangan trainee
Human Resource. Dalam laporan ini, wawancara dilakukan kepada Human
Resource, Sales Marketing dan juga wawancara dilakukan dengan
karyawan yang lain.

c) Studi Kepustakaan dan Dokumentasi


Menurut Burhan Bungin ( 2007: 121 ), metode dokumenter adalah
salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi
penelitian sosial untuk menelusuri data historis.
Sedangkan Sugiyono ( 2007: 329 ) menyatakan bahwa dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar, hasil karya, maupun elektronik.
Studi Kepustakaan ini lebih kepada mengambil data dari literatur-
literatur, buku-buku dan refrensi yang sesuai dengan masalah yang sedang
dikaji dalam penelitian ini.

8
F. Kajian Teori

1. Tinjauan tentang Hotel

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan


menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada
orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah
yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.
Hotel adalah salah satu bentuk usaha yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa
kepada para tamu hotel baik secara fisik, psikologi maupun keamanan selama tamu
mempergunakan fasilitas atau menikmati pelayanan dihotel (Agusnawar, 2000 : 1).

Menurut Sulistyono, (2006: 11) hotel merupakan bagian integral dari usaha
pariwisata yang menurut keputusan Menparpostel disebutkan sebagai usaha akomodasi
yang dikomersialkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yaitu kamar tidur atau
kamar tamu, makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lain seperti:
fasilitas olahraga, fasilitas laundry, dan sebagainya.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No.


KM. 37/PW.304/MPPT-86 : Hotel sebagai jenis akomodasi yang mempergunakan
sebagian besar atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan
minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial.

Definisi hotel menurut Webster New World Dictionary “Hotel as a commercial


establishment providing lodging and usually meals and other services for the public,
especially for travels.” (Fred R.Lawson, 1988). Yang artinya hotel adalah suatu
bangunan yang menyediakan jasa penginapan, makanan, minuman, serta pelayanan
lainnya untuk umum yang dikelola secara komersial terutama untuk para wisatawan..

Maka dari beberapa pernyataan itu dapat disimpulkan bahwa hotel adalah suatu
akomodasi yang menyediakan jasa penginapan, makan, minum, dan bersifat umum
serta fasilitas lainnya yang memenuhi syarat kenyamanan dan dikelola secara
komersial.

2. Tinjauan Tentang Human Resources


Bohlarander dan snell (2010:4) mengemukakan “Manajemen sumber daya manusia
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana memberdayakan karyawan dalam perusahaan,

9
membuat pekerjaan, kelompok kerja, mengembangkan para karyawan yang mempunyai
kemampuan, mengidentifikasi suatu pendekatan untuk dapat mengembangkan kinerja
karyawan dan memberi imbalan kepada mereka atas usahanya dan bekerja.”
Human Resources atau yang biasa lebih dikenal dengan Manajemen Sumber Daya
Manusia (Manajemen SDM atau Manajemen HRD) adalah sistem manajemen yang
menangani masalah seputar karyawan yang menunjang aktivitas dan kegiatan organisasi
atau perusahaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan maksimal. Manajemen sumber
daya manusia juga dapat diartikan sebagai suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang – orang yang
tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat ada saat organisasi
memerlukannya.

3. Tinjauan Tentang Trainee


Menurut Nitisemito (1996:35), mendefinisikan pelatihan atau training sebagai
suatu kegiatan yang bermaksud untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah
laku keterampilan, dan pengetahuan dari karyawannya sesuai dengan keinginan
perusahaan. Dengan demikian, pelatihan yang dimaksudkan adalah pelatihan dalam
pengertian yang luas, tidak terbatas hanya untuk mengembangkan keterampilan semata-
mata.
Mangkuprawira (2003:135) berpendapat bahwa pelatihan bagi karyawan adalah
sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan
semakin trampil dan mampu dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin
baik sesuai dengan standar. Dalam definisi lebih lanjut. Mangkuprawira memberikan
perbedaan pada pengertian pelatihan dan pendidikan. Pelatihan lebih merujuk pada
pengembangan keterampilan bekerja (vocational) yang dapat digunakan dengan segera,
sedangkan pendidikan memberikan pengetahuan tentang subyek tertentu, tetapi sifatnya
lebih umum, terstruktur untuk jangka waktu yang jauh lebih panjang.
Moekijat (1991:2) mendefinisikan pelatihan merupakan usaha yang bertujuan
untuk menyesuaikan seseorang dengan lingkungannya, baik itu lingkungan di luar
pekerjaan, maupun lingkungan di dalamnya.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan
merupakan suatu proses untuk mengubah sikap menjadi lebih baik, menambah
pengetahuan dan memperbaiki tingkah laku keahlian melalui pengalaman, untuk
mencapai kinerja yang efektif dalam situasi kerja, untuk ketrampilan individu dan untuk

10
memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam organisasi baik untuk saat ini dan saat yang
akan datang. Dalam hal ini adalah proses peningkatan ketrampilan dan pengetahuan
umum dilakukan melalui program pelatihan yang diawasi oleh perusahaan baik yang
dilakukan didalam maupun diluar perusahaan.

11
BAB II

GAMBARAN UMUM TENTANG WHIZ PRIME HOTEL

A. Sejarah Whiz Prime Hotel

Gambar 1. Whiz Prime Hotel tampak depan


(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php )

PT Intiland Development Tbk merupakan pengembang properti di Indonesia yang


secara resmi berdiri pada tanggal 10 Juni 1983 dengan nama PT Wisma Dharmala Sakti.
Masuk ke Bursa Paralel pada tahun 1989, dilanjutkan ke Bursa Efek Surabaya dan Bursa
Efek Jakarta. Setelah restrukturisasi pada 29 Juni 2007, nama perusahaan berubah
menjadi PT Intiland Development Tbk.
Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun di industri properti, Intiland terkenal dalam
pengembangan properti penggagas trend yang ikonik seperti Intiland Tower yang
didesain oleh almarhum Paul Rudolph, Regatta yang didesain oleh Tom Wright dari
Atkins dan Graha Famili, kawasan permukiman golf mewah yang merupakan kawasan
elit di Surabaya.
Saat ini, Intiland mempunyai portofolio yang berkembang di Jakarta dan Surabaya
terdiri dari perumahan, apartemen, perkantoran, hospitality dan kawasan industri. Dengan
filosofi “living well”, Intiland mewujudkan pengalaman hidup yang tiada bandingnya
untuk masyarakat Indonesia.
PT Intiwhiz International merupakan penyedia manajemen perhotelan terkemuka
dan paling menjanjikan di Indonesia, dengan jaringan hotel Intiwhiz yang menjadi inti
12
bisnisnya. Semua hotel dibawah jaringan hotel Intiwhiz dioperasikan dengan standar
pelayanan berkualitas internasional, dan setiap hotel terletak di lokasi strategis dekat
dengan fasilitas umum. Dijalankan oleh tim manajemen yang profesional dan didukung
oleh staf dengan jam terbang yang tinggi, Intiwhiz berkontribusi untuk peningkatan
ekonomi dan industri pariwisata di Indonesia.
PT Intiwhiz International (Intiwhiz) secara resmi mulai mengoperasikan Whiz
Prime Hotel Khatib Sulaiman Padang, Sabtu, 9 Desember 2017. Pembukaan hotel
dilakukan oleh Presiden Direktur Intiwhiz Moedjianto Soesilo Tjahjono, Corporate
Director of Hotel Operation Intiwhiz Tito N Munawar, Hotel Manager Whiz Prime
Khatib Sulaiman Padang Muhammad Hafidz, dan Owner Representative Muharman
Mazni. Intiwhiz merupakan anak perusahaan PT Intiland Development Tbk yang
bergerak di bidang Hospitality Management yang mengelola jaringan Whiz Hotel, Whiz
Prime Hotel, Grand Whiz Hotel, Swift Inn serta Brand terbaru Whiz Capsule Hotel.
Pada masa sekarang Whiz Prime Hotel menjadi salah satu hotel favorit bagi
masyarakat yang ingin menginap serta juga merupakan hotel berbintang tiga yang
mempunyai pelayanan maksimal kepada seluruh tamu dan terus melakukan pembenahan
dan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dibidang jasa
perhotelan.

B. Lokasi Whiz Prime Hotel

Gambar 2. Peta Lokasi Whiz Prime Hotel


(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/maps.php )

Whiz Prime Hotel Khatib Sulaiman merupakan hotel bintang tiga yang berada di lokasi

13
strategis, yakni di Jalan Khatib Sulaiman No. 48 A, Padang. Hotel ini berada di kawasan
utama kota Padang. Dibutuhkan waktu hanya sekitar 45 menit dari Bandara Internasional
Minangkabau, 5 menit untuk mencapai Masjid Raya Sumatera Barat serta dekat dengan
destinasi wisata kota Padang seperti Pantai Padang, Taman Muaro Lasak, jembatan Siti
Nurbaya, Masjid Raya Sumatera Barat, dan museum.

C. Visi dan Misi Whiz Prime Hotel

Gambar 3. Logo Whiz Prime Hotel

(Sumber : HRD file, 2019)

Visi

To be the most sought-after and fast-growing hotel chain throughout Indonesia.

Menjadi jaringan hotel yang paling diminati dan bertumbuh dengan pesat di kawasan

Indonesia

Misi

(To provide) home for travelers who want to get the most value for their money.

Menjadi “rumah” bagi mereka mereka yang bepergian dan ingin memperoleh manfaat

optimal dari harga yang mereka bayarkan

D. Fasilitas Whiz Prime Hotel


Whiz Prime hotel terdiri dari 9 lantai, serta satu lantai basement untuk fasilitas
parkir. Hotel ini menyediakan 136 kamar yang terbagi menjadi empat tipe yakni
Standard, Superior, Deluxe, dan Junior Suites. Setiap tipe kamarnya memiliki ukuran
cukup luas dan dilengkapi beragam fasilitas yang memadai serta jaringan internet

14
nirkabel. Hotel ini dilengkapi pula fasilitas lobi, free Wifi, Parking, 24 hour reception
desk, 24 hour security guard, laundry, Puncak Singgalang restoran, dan ruang meeting.

1. Kamar

Whiz Prime hotel menyediakan 136 kamar dimulai dari lantai 2 dan berakhir di
lantai 8 yang terbagi menjadi empat tipe yaitu :

No. Tipe Kamar Jumlah Kamar Publish Rate


1. Standart 124 Kamar IDR. 900.000 nett
2. Superior Room 5 Kamar IDR. 940.000 nett
3. Deluxe Room 6 Kamar IDR. 980.000 nett
4. Junior Suite 1 Kamar IDR. 2.600.000 nett
Tabel 1. Daftar jumlah roomtype dan room rate Whiz Prime Hotel
(Sumber : Sales Marketing, 2019)

a. Standart King Room / Standart Twin Room

Gambar 4. Standart King Room


(sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)

15
Gambar 5. Standar Twin Room
(sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)
Single room berukuran 18,8 m2 didesain bergaya modern menawarkan
tempat peristirahatan unik yang telah dipersonalisasi untuk setiap tamu, standar
king berjumlah 48 kamar dan twin room 76 kamar dengan fasilitas :

 Air Conditioning
 Daily Housekeeping
 Desk
 Electric Kettle
 Pen & Paper
 Pillow
 Bathroom
 Free toiletries
 Soap
 Towel
 Telephone
 Wireless Internet Access
 LCD TV
 Laundry

b. Superior Room

16
Gambar 6. Superior Room
(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)

Kamar superior seluas 20,5 meter persegi dengan desain modern


bergaya menawarkan tempat peristirahatan unik yang telah
dipersonalisasi untuk setiap tamu, superior ini berjumlah 5 Kamar
dengan fasilitas :

 Air Conditioning
 Daily Housekeeping
 Desk
 Electric Kettle
 Pen & Paper
 Pillow
 Bathroom
 Free toiletries
 Soap
 Towel
 Telephone
 Wireless Internet Access
 LCD TV
 Laundry

c. Deluxe Room

17
Gambar 7. Deluxe Room

(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)

Kamar deluxe seluas 24 m2 dengan desain bergaya modern menawarkan


tempat peristirahatan unik yang telah dipersonalisasi untuk setiap tamu,
deluxe room ini berjumlah 6 kamar dengan fasilitas:

 Air Conditioning
 Daily Housekeeping
 Desk
 Electric Kettle
 Pen & Paper
 Pillow
 Bathroom
 Free toiletries
 Soap
 Towel
 Telephone
 Wireless Internet Access
 LCD TV
 Laundry
 Sofa

d. Junior Suite

18
Gambar 8. Junior suite room

(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)

Gambar 9. Family room

(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)

Kamar junior suite seluas 53 m2 dengan desain bergaya modern


menawarkan tempat peristirahatan unik yang telah dipersonalisasi untuk
setiap tamu, junior suite room ini berjumlah 1 kamar dengan fasilitas :

 Air Conditioning
 Daily Housekeeping
 Desk
 Electric Kettle

19
 Pen & Paper
 Pillow
 Bathroom
 Free toiletries
 Soap
 Towel
 Telephone
 Wireless Internet Access
 LCD TV
 Laundry
 Mini kitchen
 Family room

2. Ruang meeting
Whiz prime hotel memiliki 4 ruang meeting yang berada dilantai 1 dengan kapasitas
yaitu :

Tabel 2. Kapasitas singgalang meeting room

(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/meeting.php)

20
Gambar 10. Singgalang Ballroom

(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/meeting.php)

3. Puncak Singgalang Restaurant

Singgalang Restaurant adalah 24 Room Service yang berada pada lantai 9

merupakan tempat para tamu-tamu menikmati breakfast, lunch dan dinner yang

dilengkapi sevice 24 jam, sehingga tamu dapat dengan mudah memesan makan dan

minuman dari kamar dan diantarkan langsung kekamar. Restoran ini memiliki

smoking dan non smoking area, dengan sitting kapasiti untuk smoking area 115

orang dan non smoking area untuk 15 orang.

Gambar 11. Puncak Singgalang Restaurant

21
(Sumber : https://www.whizprime.com/padang/gallery.php)

E. Struktur Organisasi Whiz Prime Hotel

HM

CHIEF ACCT HEAD CHEF SALES MANAGER

HR COORDINATOR

FO LEADER HK FB SENIOR ENG CHIEF


SUPERVISOR COORDINATOR LEADER SECURITY

SENIOR GSO SENIOR COOK ENG LEADER

Gambar 12. Struktur Organisasi


(Sumber : HRD File, 2019)

22
BAB III
PEMBAHASAN

A. Tugas dan Tanggung Jawab Human Resources Department


Menurut Richard Komar (2014: 108), tugas dan tanggung jawab Human Resources

Department diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mengkoordinir dan ikut berperan serta dalam seluruh aktivitas / kegiatan yang

berhubungan dengan karyawan.

2. Meningkatkan dan melaksanakan sistem–sistem kerja prosedur–prosedur untuk

merekrut karyawan.

3. Bekerjasama dengan department lain yang membutuhkan karyawan sesuai dengan

standar, peraturan dan prosedur yang telah ditentukan serta membantu dalam

memberikan pengarahan, program pelatihan, dan mngevaluasi para karyawan.

4. Mewakili seluruh aktivitas/kegiatan transaksi, komunikasi dan kerja sama dengan

perusahaan lain serta dalam hal negosiasi kontrak.

5. Memperhatikan peraturan–peraturan perusahaan untuk dilaksanakan dan dipatuhi,

serta mengamati kedisiplinan karyawan, bekerjasama dengan department lain

dalam memperbarui, mencari alternatif baru, pemecahan masalah, serta

memberikan saran dan pemecahan masalah kepada manajemen mengenai langkah–

langkah yang harus diambil sehubungan dengan masalah kedisiplinan.

6. Menjamin pelaksanaan peraturan hotel sesuai dengan UU ketenagakerjaan,

memperhatikan kebutuhan para karyawan, bekerja sama dengan balai hukum

mengenai masalah tenaga kerja dan masalah–masalah lainnya.

7. Mencegah penyebaran informasi yang berhubungan dengan kerahasiaan karyawan,

aktivitas/kegiatan karyawan, serta peraturan/kebijakan perusahaan.

23
8. Memelihara dan memperbarui arsip–arsip karyawan, dokumen–dokumen resmi,

peraturan dan prosedur perusahaan serta arsip–arsip lainnya.

9. Berinisiatif mempersiapkan dan melaksanakan program–program khusus

karyawan.

10. Membantu masalah para karyawan terutama yang berhubungan dengan pekerjaan

mereka.

11. Menjaga dan memelihara ruangan kerja department personalia, ruang locker

karyawan, serta kantin karyawan.

12. Mengikuti perkembangan situasi dan meneruskannya kepada management

mengenai perkembangan serta kecenderungan situasi kerja karyawan diperusahaan,

hubungan sosial serta hubungan karyawan dengan management.

13. Mempelajari dan mengamati peraturan, prosedur dan pelaksanaan di Personnel

Department. Memberikan saran mengenai pembaruan dan perbaikan kepada

management.

14. Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh Hotel Manager lainnya.

B. Tugas dan Tanggung Jawab On The Job Training pada Departement Human
Resources
Adapun tugas dan tanggung jawab seorang trainee di di HRD adalah sebagai berikut:

1) Bisa menjaga kerahasian sebuah file maupun semua data yang ada di di HRD karena
semua data – data tersebut bersifat confidential.
2) Memasukkan data atau Filling dokumen milik Human Resources Departement,
Seperti : Annual Leave, Permission Form, Surat Masuk, Memo, Surat Sakit, Absen
Karyawan, dan Banquet Event Organizier
3) Memproses absen kantin untuk proses pembayaran makanan cateering di kantin.
4) Menerima surat lamaran dan surat masuk yang diberikan oleh Front Office dan
security.

24
5) Membuat memo seperti : Pembayaran Futsal, pembayaran dinas lingkungan hidup,
pengajian anak yatim, dll.
6) Meminta schedule / absen karyawan kepada setiap department untuk pembuatan gaji
karyawan.
7) Membuat Birthday Card setiap bulannya yang di tempelkan di Mading hotel.
8) Mempersiapkan berkas dan melihat tata cara untuk menginterview karyawan baru.
9) Menerima telepon masuk.
10) Melakukan pengarsipan data karyawan.
11) Melakukan pengarsipan attendance record.
12) Membuat report pemakaian materai setiap bulannya
13) Membuat meal allowance karyawan

C. Jadwal Pelaksanaan dan Jadwal Kerja On The Job Training di Whiz Prime Hotel

No Tanggal Kegiatan

1. 21 Januari 2019 Kedatangan di Perusahaan


21 Januari – 20 Juli 2019 Penempatan di Human Resources
2.
department
3. 20 februari – 1 Juli 2019 Penyusunan laporan

D. Kendala yang Dihadapi pada Saat Melakukan training di Whiz Prime Hotel
Selama melakukan on the job training ditemukan juga kendala – kendala yang cukup
menghambat proses belajar. Kendala – kendala tersebut antara lain:

1) Peralatan yang digunakan seperti Printer, mesin foto kopi, dan scanner yang
hanya berjumlah satu untuk semua user di kantor HRD mengakibatkan pekerjaan
terhambat disaat dalam keadaan urgent.
2) Kurangnya komunikasi antar karyawan yang berada di departemen lain.
Mengakibatkan sering terjadinya miss communication.
3) Kurang teroganisirnya pekerjaan, apabila ada pekerjaan yang harus diselesaikan
pada waktu itu juga, sehingga pekerjaan sebelumnya yang sudah dikerjakan
sedikit terbengkalai.

25
E. Cara dan Upaya Penyelesaian Kendala yang Dihadapi pada Saat On The Job
Training
Penyelesaian kendala yang dilakukan yaitu dengan bekerja lebih hati-hati dan
melakukan pengecekan ulang atas hasil kerja demi menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Untuk penyelesaian kendala lainnya, diharapkan untuk mulai mempelajari
bagaimana pentingnya mengorganisir pekerjaan, sehingga kedepannya dalam
melakukan pekerjaan tidak membengkalaikan pekerjaan yang harusnya dapat
diselesaikan secara tepat waktu.

F. Manfaat dan Kontribusi yang Diperoleh dan Diberikan oleh trainee selama
melakukan On The Job Training di Whiz Prime Hotel
Adapun manfaat dan kontribusi yang diperoleh dan diberikan pada saat training
adalah:
1) Menambah wawasan trainee, pikiran serta keterampilan dalam bekerja di bidang
industri pariwisata dan memperluas pergaulan dengan orang-orang dari
lingkungan yang baru.
2) Menambah pengetahuan dalam berbahasa asing serta dapat mempelajari suatu
sistem kerja atau prosedur hotel dalam menghadapi karyawan.
3) Memberikan suatu pengalaman yang berharga dalam memberikan pelayanan jasa
di tempat kerja nantinya dengan dasar yang baik untuk mengembangkan sikap
yang positif
4) Dapat membentuk karakter kerja yang menjadi modal awal untuk trainee bila
bekerja nantinya.
5) Mendapatkan kemudahan dalam mencari pekerjaan di tempat lain atau tempat
praktek kerja lapangan mungkin akan menawarkan untuk menjadi pekerjaan jika
prestasi trainingnya meyakinkan.
6) Meringankan tugas dan tanggung jawab staff dalam mengerjakan suatu
pekerjaan.
7) Melayani karyawan dengan baik sesuai prosedur kerja, demi mendapatkan nilai
yang positif.

26
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan dari latar belakang masalah serta pembahasan di atas, maka dapat
ditarik kesimpulan, yaitu :

Tugas dan tanggung jawab trainee bagian Human Resources Departement di


Hotel adalah Bisa menjaga kerahasian sebuah file maupun semua data yang ada di di
HRD karena semua data – data tersebut bersifat confidential, Memasukkan data atau
Filling dokumen milik Human Resources Departement, Memproses absen kantin untuk
proses pembayaran makanan cateering di kantin, Menerima surat lamaran dan surat
masuk yang diberikan oleh Front Office, Membuat memo, Meminta schedule / absen
karyawan kepada setiap department, Membuat birthday card yang di tempelkan di
Mading hotel, Mempersiapkan berkas dan melihat tata cara untuk menginterview
karyawan baru.

Hambatan atau kendala trainee dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pada
bagian Human Resources Department di Whiz Prime Hotel yaitu Peralatan yang
digunakan seperti Printer, mesin foto kopi, dan scanner yang hanya berjumlah satu
untuk semua user di kantor HRD mengakibatkan pekerjaan terhambat disaat dalam
keadaan urgent.
Kurangnya komunikasi antar karyawan yang berada di departemen lain.
Mengakibatkan sering terjadinya miss communication, Kurang teroganisirnya
pekerjaan, apabila ada pekerjaan yang harus diselesaikan pada waktu itu juga, sehingga
pekerjaan sebelumnya yang sudah dikerjakan sedikit terbengkalai.
Cara mengatasi hambatan – hambatan yang ditemui pada saat melakukan on the
job training adalah dengan bekerja lebih hati-hati dan melakukan pengecekan ulang
atas hasil kerja demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk penyelesaian
kendala lainnya, diharapkan untuk mulai mempelajari bagaimana pentingnya
mengorganisir pekerjaan, sehingga kedepannya dalam melakukan pekerjaan tidak
membengkalaikan pekerjaan yang harusnya dapat diselesaikan secara tepat waktu.

27
B. Saran
Berdasarkan hasil dan penelitian dan kendala yang ditemukan selama melakukan on
the job training di Human Resources Department Whiz Prime Hotel, dapat diberikan
saran sebagai berikut:

1. Bagi pihak trainee, diharapkan kegiatan ini bukan dijadikan beban, melainkan
ajang untuk belajar dan melatih kemampuan dalam bidang perhotelan.

2. Bagi pihak Hotel, agar lebih meningkatkan kerjasama antar staff dan saling
koordinasi antara departemen satu dengan departemen lainnya dan meningkatkan
produktivitas kerja, perlu adanya peremajaan karyawan, meningkatkan sarana dan
prasarana hotel serta lebih memperhatikan fasilitas – fasilitas umum bagi
karyawan yang sudah mulai tidak berfungsi, menambah jumlah seragam dan
nametag yang digunakan karena biasanya jumlah seragam yang ada kurang
memadai bagi trainee maupun daily worker.

3. Sementara bagi pihak Fakultas Pariwisata, diharapkan semakin bisa


meningkatkan hubungan baik yang sudah terjalin cukup baik agar
mempermudahkan anak didik selanjutnya lebih mudah mendapatkan peluang
untuk melakukan dan melaksanakan on the job training di hotel yang diinginkan.

28
DAFTAR PUSTAKA

1. Unit Hubungan Industri. 2016. Pedoman Pengalaman Lapangan Industri. Padang: FPP
UNP
2. Komar Richard. 2014. Hotel Management. Jakarta. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
3. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/10914/BAB%20II.pdf?sequence
=3&isAllowed=y terakhir di akses pada 17 Mei 2019 jam 09.36
4. https://www.whizprime.com/padang/gallery.php terakhir di akses pada 17 Mei 2019 jam
12.25
5. https://www.whizprime.com/padang/maps.php terakhir di akses pada 17 Mei 2019 jam
16.12
6. https://www.whizprime.com/padang/meeting.php terakhir di akses pada 17 Mei 2019 jam
16.50
7. https://www.academia.edu/18587136/LAPORAN_PRAKTEK_KERJA_LAPANGAN_ne
w terakhir di akses pada 19 Mei 2019 jam 10.33

8. https://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/11/pelatihan-tenaga-kerja-definisi-tujuan_11.html
terakhir di akses pada 23 Mei 2019 jam 11.04
9. https://info.padang.go.id/whiz-prime-hotel-khatib-sulaiman-padang-resmi-beroperasi
terakhir di akses pada 23 Mei 2019 jam 10.30
10. http://repository.unpas.ac.id/33475/3/BAB%20II.pdf terakhir di akses pada 24 Mei 2019
jam 14:21

29

Anda mungkin juga menyukai