Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang terstruktur dalam matakuliah
Bahasa Indonesia
Oleh :
Kelompok 6
Rivaldo (2622177)
Kelas: BK - 1E
Dosen Pengampu:
1444H/2022 M
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil a’lamin. Segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam
yang menaungi mahluknya penuh dengan kasih sayang. Yang memberikan nikmat tidak
terhitung jumlahnya, Pemilik kerajaan yang agung di sisinya, serta pemberi karunia nikmat
islam kepada dunia melalui utusanya yang suci Muhammad SAW.
Sholawat serta salam juga kami hanturkan, kehadapan Nabi agung Muhammad
SAW. yang merupakan Nabi pembimbing seluruh alam, yang telah menghantarkan kita
dari kegelapan dunia, menuju terangnya Islam. Judul pembahasan makalah kami adalah
“ESAI”, makalah ini disusun untuk memenuhi kewajiban atas tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Akhir kata, kami mengucapkan rasa terimakasih kepada ibuk Dr. Deswalantri,
SS. M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah bahasa indonesia dan juga kepada rekan-
rekan yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Semoga tulisan sederhana kami
dapat berguna untuk kita semua, tak hanya bagi pembaca pada umumnya, namun juga
dapat menjadi refleksi bagi kami sendiri khususnya. Dan semoga manfaatnya bisa kita
petik, dan mendapatkan pelajaran berharga dari pembelajaran ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...........................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................................5
C. TUJUAN.................................................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................................7
B. PENGERTIAN ESAI............................................................................................................................9
E. MENULIS ESAI..................................................................................................................................20
A. KESIMPULAN....................................................................................................................................26
B. SARAN.................................................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................27
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk saling
berinteraksi satu sama lain. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan ide, pikiran dan
gagasannya. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan dan tertulis. Keterampilan berbahasa
memiliki 4 aspek, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Keempat aspek tersebut harus dikembangkan secara Jbertahap. Menulis merupakan
kegiatan menuangkan ide, pikiran, gagasan, dan pendapat dalam bentuk lambang-lambang
tulis yang memiliki makna. Menurut Mackey (1986:12)
Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (language may be form and
not matter) atau sesuatu system lambing bunyi yang arbitrer, atau juga suatu system dari
sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam
sistem-sistem
Keterampilan menulis adalah keterampilan mengemukakan pikiran keterampilan
menyampaikan perasaan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Salah satu
keterampilan menulis adalah kemampuan untuk membuat esai. Esai adalah suatu tulisan
yang menggambarkan opini penulis tentang subjek tertentu yang dicoba untuk dinilainya.
Esai merupakan semacam kritik yang lebih bersifat subjektif. Apa yang dikemukakan
dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya. Menurut Sumardjo, Jakob dan
Saini (1997:19) “Esai adalah karangan pendek tentang sesuatu fakta yang dikupas menurut
pandangan pribadi penulisnya”. Jadi dapat dinyatakan esai merupakan suatu kayra tulis
singkat yang menggambarkan opini seseorang tentang suatu objek yang ingin dinilai
melalai penulisan nya.
Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis, Montaigne,
menulis sebuah buku yang mencantumkan bebrapa anekdot dan observasinya. Buku
pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang berjudul Essais yang berarti attempts atau
usaha. Montaigne menulis beberapa cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya
diterbitkan berdasarkan pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne,
bertujuan mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
1
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-
tinjauannya mengenai karya – karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan (sebanyak
empat jilid) dengan judul kesustraan Indonesia modern dalam kritik dan esai (1985), tapi
Jassin tidak bias menjelaskan rumusan esai.
Dan sebagai ummat islam, tentunya kita berpedoman kehidupan kita kepada al-
quran dan sunnah rasul. Di dalam al-quran tepatnya di dalam qur’an surah Al-alaq ayat 1-5
adalah ayat yang pertama kali menjadi wahyu yang diterima rasulullah SAW. Dalam ayat
tersebut menjelaskan tentang pentingnya membaca dan menulis sebagai pilar ilmu bagi
manusia. Dalam perintah tersebut dianjurkan agar melakukan kegiatan membaca secara
berulang-ulang, tujuannya bisa mendapatkan hasil sempurna.
Namun tak hanya perintah membaca untuk mencapai tujuan tersebut, tetapi juga
diperintahkan untuk menulis. karena dengan ditulisnya ilmu setelah dibaca maka akan
abadi selamanya. Seperti halnya ucapan Rasulullah “Qoyyidul „ilma bilkitabi”.
Kegiatan menulis bernilai ibadah apabila niat, proses, serta tujuannya berlandaskan
lillahi ta‟ala semua karena Allah dan memiliki nilai berguna bagi semua khalayak. Manfaat
menulis sangat jelas bahwa banyak sekali, Karena menulis erat dengan pelestarian ide,
gagasan, konsep. Tulisan akan terasa bermanfaat apabila di publikasikan ke semua orang.
Melalui tulisan sehingga orang bisa mengembangkan konsep yang ada sebelumnya menjadi
lebih berkualitas dan berguna
2
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pemahaman terhadap Q.S. Al-alaq ayat 1-5 tentang menulis
2. Jelaskan apa pengertian dari Esai
3. Bagaimana Ciri – cirri Esai
4. Apa saja jenis – jenis Esai
5. Menulis Esai
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pemahaman relevansi Q.S. Al-alaq tentang menulis
2. Untuk mengetahui pengertian Esai
3. Untuk mengetahui ciri –ciri Esai
4. Untuk mengetahui jenis –jenis Esai
5. Untuk mengetahui bagaimana menulis Esai
3
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
4
“Bacalah dengan (menyebut) asma Allah yang Menciptakan, Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha mulia, yang mengajar
(manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.
Dengan artian Allah melatih skil menulis pada diri manusia melalui pena.
Sehingga kemampuan tersebut berupa kenikmatan terbesar dari Allah. Demikian hal itu
manusia dapat berkomunikasi dengan yang lain melewati bahasa lisan, tetapi apabila tidak
ada aktivitastulis menulis ilmu akan hilang. Rasul memberikan solusi kepada pengikutnya
supaya mengikat ilmu dengan tulisan, “Qoyyidul „ilma bil-kitabi” (mengikatlah kalian
semua atas ilmu dengan tulisan). Sementara Imam Syafi‟i pernah berkata,“Ilmu itu ibarat
binatang buruan, ikatlah buruan-mu dengan menulis”.
5
Allah mengajarkan kepada manusia menggunakan qalam. Sesudah pandai
menggunakannya maka banyaklah disiplin ilmu diberikan oleh Allah padanya. hingga
ditulislah disiplin ilmu baru yang didapat itu dengan pena. Maka dari kelima ayat Al-„Alaq
tersebut telah diterangkan asal mula peristiwa manusia yang diawali dari segumpal darah,
yang awalnya dari mani, yang mana mani tersebut bermula dari pemisah makanan manusia
yang berasal dari alam pertiwi. Setelah itu manusia berkembang menjadi orang besar dan
dewasa, menghubungkan dirinya dengan manusia sekitarnya yang disebut makhluk sosial.
Semua itu diawali dengan kesanggupan dalam berucap dengan lidah, selaku isi yang ada
dalam hati, dan akhirnya meningkat kecendekiaannya, dan diberikan pula kepintaran dalam
menulis
B. Pengertian Esai
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari
sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk
karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa
percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan
pembacanya. Adapun esai yang formal pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan
semua persyaratan penulisan.
Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas,
esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan sebagai
sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis tentang suatu topik.
Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan pendapat terhadap suatu
persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut
esais, dapat juga mengupas suatu topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan
pendapatnya atas topiik atau persoalan yang dibahasnya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, esai adalah suatu karya terulis yang
membahas mengenai suatu permasalah berdasarkan pandangan pribadi penulis. Secara
umum, di dalam jenis tulisan ini menyajikan ide, argumen, ungkapan emosional, dan
memancing suatu perdebatan atau diskusi pada para pembaca.
Berikut adalah struktur Esai, Sebuah esai setidaknya harus mencakup tiga unsur,
yaitu pendahuluan/pengantar (introductory), isi (body), dan penutup/kesimpulan
(concluding). Untuk mempermudah pemahaman dalam penulisan, sebaiknya esai ditulis
dengan menggunakan pola pikir penataan paragraf. Dalam sebuah paragraf teradapat tiga
kompenen utama, yaitu kalimat pokok/utama, kalimat-kalimat pengembang/penjelas, dan
kalimat penegas. Dalam esai terdapat paragraf pembuka/pengantar/pendahuluan
(introductory paragraph), paragraf-paragraf isi (body paragraphs), dan paragraf penutup
(concluding paragraph). Berikut ini salah satu contoh struktur esai.
1. Paragraf pendahuluan/pengantar
- Kalimat utama
- Kalimat penjelas
- Kalimat penegas
3. Paragraph penutup
- Kalimat utama
- Kalimat penjelas
- Kalimat penegas
Pada struktur itu, bagian pendahuluan atau pengantar dituangkan dalam satu atau
dua paragraf. Isi bagian pengantar berupa pernyataan topik atau pokok masalah yang
berfungsi mendudukan inti bahasan dan memberi gambaran umum tentang isi kepada
pembaca. Bagian ini menjadi inti dan kendali uraian pada bagian selanjutnya. Fungsi
bagian pendahuluan ialah : memberi identitas masalah yang dibahas, menarik perhatian
pembaca, memberi indikasi gagasan yang akan diungkapkan, menunjukkan bagaimana
masalah akan dipaparkan, dan memberi kerangka berpikir tentang masalah yang akan
dibahas. Pada bagian pengantar, sebaiknya tidak menggunakan bullet atau numbering,
tetapi dalam bentuk paragraf. Inisiatif penulisan bagian pengantar bisa dalam bentuk
pernyataan universal, analogi, anekdot, kutipan, kondisi umum, informasi ganjil,
pertanyaan, kata kiasan, temuan data, definisi, atau putar balik.
Bagian isi esai (body paragraphs) berisi sekumpulan paragraf yang menguraikan
gagasan pokok pada paragraf pengantar dengan pendapat, pikiran, pendirian, penilaian,
analisis, interpretasi, pembahasan yang bertujuan menjelaskan topik atau pokok masalah
yang sudah dikemukakan pada bagian pendahuluan. Gagasan, opini, interpretasi,
9
pembahasan penulis disertai fakta dan argumentasi yang kuat dan ditambah dengan
wawasan dan kreativitas berfikir. Hal ini akan menguatkan isi esai yang kita tulis.
Dalam menulis bagian isi, sangat penting untuk menyusun struktur isi sebaik
mungkin. Perlu dibuat susunan isi yang berkaitan dengan setiap bagian yang terdapat pada
bagian pendahuluan. Apabila pada bagian pendahuluan telah ditulis kalimat-kalimat pokok
masalah, maka uraian bagian isi terfokus pada masalah tersebut. Pada bagian isi, setiap
paragraf harus mengusung kepaduan (unity), yaitu mengupas topik utama; memiliki
kesatuan ide (coherence), yaitu mendemonstrasikan kebertalian dan kelogisan ide atau alur
pikir; dan kontrol ide agar tidak melebar ke luar topik. Pengembangan bagian isi bisa
disusun dengan beragam cara, yaitu dengan : uraian contoh, klasifikasi, cause-effect,
perbandingan, kronologis, atau deskripsi.
Esai Naratif
Ciri-ciri model ini adalah absennya dewan lokal atau dewan yang berbasis
sekolah. Pada 1986, suatu program percobaan diperluas, dengan melibatkan 14
sekolah. Perluasan pendekatan tersebut mencakup pelayanan-pelayanan konsultasi
yang sentralistik. Ciri-ciri utamanya adalah model formula alokasi sumber daya.
Sekolah-sekolah memiliki beberapa alokasi uang hariannya sendiri, dilengkapi
dengan sejumlah dana yang menggambarkan penggunaan alur pelayanan
11
konsultasi sesuai dengan jenis sekolah dan tingkat kebutuhan siswa.
Data yang terkumpul lainnya mencakup nilai rata-rata hingga kelas 12, jumlah
staf yang mengikuti pelatihan dalam jabatan (in-service training) dan aktivitas
pengembangan profesional eksternal; jumlah pengeluaran untuk kepentingan
masyarakat; biaya reparasi dan pemeliharaan; beberapa biaya proyek modal;
anggaran untuk keperluan lainnya (seperti gas, listrik, air), dan terakhir surplus
(kelebihan) anggaran tahunan atau defisit. Semua data tersebut relevan untuk
persyaratan penyusunan anggaran suatu sekolah dari tahun ke tahun.
2. Esai deskriptif
Esai deskriptif menggambarkan orang, tempat, atau sesuatu sejelas dan sedetil
mungkin sehingga pembaca dengan mudah membentuk “gambar mental” (mental picture)
tentang apa yang ditulis. Esai deskriptif biasanya bertujuan menciptakan kesan tentang
seseorang, tempat, atau benda.
Esai deskriptif biasanya dimaksudkan untuk memunculkan atau menciptakan
kesan tentang seseorang, objek, tempat, atau benda tertentu. Esai deskriptif memuat
substansi rincian nyata untuk membawa pembaca pada visualisasi atas individu, objek,
tempat, atau subjek tertentu. Esai ini bertujuan memotret dan melaporkan apa yang
dilakukan penulisnya tanpa usaha komentar terhadapnya. Menurut Purba (2008:50) “Esai
deskriptif adalah esai yang hanya menggambarkan suatu fakta seperti apa adanya, tanpa ada
kecendrungan penulisnya untuk menjelaskan atau menafsirkan fakta.” Jadi, dapat
dinyatakan bahwa esai deskriptif merupakan esai yang menggambarkan suatu fakta atau
menciptakan kesan tentang seseorang, objek, tempat, atau benda tertentu tanpa usaha
komentar terhadapnya.
Esai Deskriptif
13
BUPATISiak merasa bangga terhadap anak-anak Sekolah Menengah Pertama
Negeri (SMPN) 1 Kecamatan Mempura. Pasalnya, telah berhasil meraih juara
harapan satu lomba ilmiah di tingkat ASEAN di Malaysia kemarin.
Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Bupati Siak Drs Syamsuar,
Msi melalui account facebooknya,Ahad (13/3) kemarin.
“Oleh sebab itu, kita mengucapkan selamat kepada anak-anak kita yang
telah mengharumkan nama bangsa dan negara. Selamat dan teruslah berkarya
anak-anak Kabupaten Siak,” katanya.
3. Esai eksposisi
5. Esai Dokumentatif
Esai Dokumentatif
Keragam jenis tugas, status, lingkungan pekerjaan, serta sumber daya yang
ada diduga mewarnai komitmen mereka terhadap tugas atau profesi. Selain
pengawas, tenaga pengembang yang ada di lingkungan Dinas Diknas atau yang
dimanfaatkan oleh lembaga itu memandang bahwa kegiatan PTK yang mereka
lakukan bukanlah suatu profesi, melainkan pekerjaan tambahan yang melekat
pada dirinya sebagai orang yang dipercaya untuk mengemban tugas itu. Bagi
tenaga struktural di lingkungan Dinas Diknas, kegiatan PTK yang mereka lakukan
merupakan bagian integral dari tugas dan jabatannya. Dalam kaitan ini, mereka
memiliki komitmen kuat terhadap jabatan dan status sebagai PNS, sedangkan
15
tugas-tugas pengembangan bersifat implisit.
Meski begitu, komitmen mereka pada tugas-tugas PTK itu sangat kuat,
baik dilakukan secara langsung maupun diwakilkan tatkala ada kepentingan lain
yang mendesak. Penunjukan wakil itu disertai dengan pemberian garis-garis
materi yang akan disampaikan. Sedangkan tenaga lain yang dilibatkan dalam
proses PTK yang dilembagakan di lingkungan Dinas Diknas adalah dosen LPTK,
guru-guru, atau tenaga dari instansi teknis lain. Mereka ini memandang bahwa
kegiatan PTK yang dilakukan sebagai satu bentuk kepercayaan dan penghargaan
atas keahlian atau kewenangannya.
Sumber:
Danim (2013:46)
E. Menulis Esai
Sebagai seorang penulis esai yang baik harus mampu memahami syarat-syarat
dalampenulisan esai. Syarat-syarat esai bisa menjadi pedoman bagi penulis untuk membuat
esai yang baik dan benar. Baik atau tidaknya esai yang ditulis oleh penulis esai sangat
ditentukan dari syarat dan karakteristik esai. Manfaat penulisan dengan menggunakan
syarat penulisan membuat penulis bisa membuat esai dengan baik dan benar sesuai dengan
syarat-syarat penulisan esai.
b) tubuh atau inti karangan yang memuat seluruh informasi secara detail
membahastentang fenomena atau subjek;
17
sedemikian rupa agar pembaca memperoleh pandangan atau kesan tersendiri
tentang topik yang dibahas.
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat dinyatakan bahwa esai memiliki tiga syarat
atau unsur yang harus dipenuhi. Tiga hal yang dimaksud adalah (a) bagian pendahuluan;
bagian yang memberi informasi dan menarik perhatian pembaca terhadap masalah yang
dibicarakan, (b) bagian isi; bagian yang membahas masalah-masalah dan solusi secara
runtut, (c) bagian penutup; berisi tentang kesimpulan yang sudah dinyatakan dalam bagian
pendahulu dan bagian isi.
Menurut Budiharso struktur esai yang baik terdiri atas tiga bagian yaitu sebagai berikut:
(1) Kronologis
Kutipan bisa disajikan dalam bentuk ringkasan, sintesis, dan kritis. Ringkas
maksudnya kutipan harus singkat dan jelas. Sisntesis maksudnya kutipan
merupakan penggabungan beberapa fakta yang disajikan menggunakan
kalimat-kalimat penulis sendiri. Kritis berarti kutipan harus merupakan hasil
membaca kritis yang ditulis ulang menggunakan bahasa penulis sendiri
(Dalman, 2012: 109-110).
Paragraf terakhir dari suatu esai disebut paragraf penutup atau paragraf
penyimpul. Paragraf penyimpul dapat diperoleh dengan menulis ringkasan
mengenai hal-hal yang sangat penting yang dibahas dalam paragraf-paragraf
batang tubuh esai atau penegasan kembali apa yang dinyatakan pada kalimat
tesis dengan kata-kata yang tidak sama, ditambah dengan komentar penulis
tentang pokok masalah yang dikemukakan.
Tulisan esai dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan pokok esai,
yaitu memiliki minimal satu buah paragraf pembuka, beberapa paragraf isi
atau pengembang, dan minimal satu buah paragraf penyimpul atau penutup.
Dalam hal ini disarankan esai gerdiri atas lima paragraf. Penulis juga harus
memperhatikan hal-hal yang perlu disampaikan dari masing-masing isi
paragraf esai tersebut. Dengan demikian, tulisan esai itu dapat dikatakan
sebagai esai yang baik.
19
Untuk dapat membuat esai yang baik, maka penulis perlu memperhatikan
langkah-langkah dalam membuat esai. Langkah-langkah menulis esai harus
dilakukan dengan runtut dan sistematis sehingga menghasilkan esai yang
bermutu.
Hal ini merupakan hal pertama yang harus dilakukan agar penulis memiliki
gambaran tentang apa yang akan ditulisnya. Penentuan tema atau topik juga
dapat membantu penulis tidak menyimpang dari tema yang telah ditetapkan.
Esai merupakan salah satu bentuk karangan atau tulisan yang mempunyai
tujuan khusus. Esai biasanya digunakan istilah umum yang mengacu pada
sebuah tulisan yang mengulas atau membahas suatu topik, baik secara ilmiah
maupun semi ilmiah (populer). Secara umum penulisan umum dimaksudkan
untuk dipublikasikan baik di koran maupaun majalah.
Topik yang akan ditulis dalam esai harus ditentukan terlebih dahulu, sebab
seseorang tidak mungkin dapat menulis tanpa mempunyai topik. Kegiatan
mencari dan menemukan topik merupakan kegiatan menulis yang dilakukan
pada tahap prapenulisan. Kegiatan itu merupakan kegiatan yang rumit karena
banyak melibatkan berbagai kemampuan.
20
Proses penemuan topik itu biasanya dapat dilakukan dengan berbagai cara
antara lain :
(1) Pengalaman
(2) Observasi
(3) Penelitian
(4) Studi pustaka (membaca)
Hal ini dapat menjadi semacam kerangka esai yang akan membantu penulis
menuangkan ide-ide tersebut secara sistematis, runtut dan berfungsi
mempermudah penulis dalam mengembangkan paragraf
melalui outline tersebut.
(2) Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri halaman dengan jarak
yang cukup lebar diantaranya.
(3) Tuliskan garis besar ide kita tentang topik yang kita maksud :
Menulis pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat singkat dan jelas
(tesis)Karena esai merupakan pengungkapan pendapat penulis terhadap suatu
21
objek, maka disajikan dalam bentuk yang singkat, padat, jelas dan merupakan
penilaian penulis terhadap objek tersebut.
Suatu pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan point penting yang akan
disampaikan penulis. Topik sudah ditentukan sebelum mencapai tahap ini
lihatlah kembali outline yang telah dibuat, dan memutuskan point penting
yang akan dibuat (Syamsudin, 2008: 174).
Penulisan tubuh esai dapat dimulai dengan memilah poin-poin penting yang
akan dibahas, kemudian membuat beberapa subtema pembahasan agar lebih
memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari gagasan penulisnya.
Selanjutnya penulis harus mengambangkan subtema yang telah dibuat
sebelumnya.
4. Menuliskan kesimpulan
Hal ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus
memberikan kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya.
Karena memang tugas penulis esai adalah seperti itu. Berbeda dengan penulis
berita di media masa yang dituntut harus bersikap netral (Dalman, 2012:
107).
22
Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir. Sentuhan akhir pada tulisan
kita diberikan agar pembaca merasa bisa mengambil manfaat dari apa yang
kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk
kerangka berpikir mereka secara utuh.
Dari semua langkah – langkah menulis esai, jika diikuti dengan baik setiap
langkah yang disarankan dapat dipastikan tulisan esai yang dihasilkan akan
berkualitas.
BAB III
A. KESIMPULAN
Pemahaman dan pengertian esai : Esai merupakan sarana pengembangan ilmu yang
efektif sebab esai itu termasuk jenis tulisan yang tidak terlalu panjang. Esai adalah tulisan
yang terdiri dari beberapa paragraf yang membahas tentang satu topik. Sebuah esai yang
baik ditandai dengan pembahasan yang berfokus pada sebuah topik secara mendalam bukan
pembahasan yang meluas, tapi dangkal.
Esai memiliki 3 unsur yang harus dipenuhi, yaitu : (a) pendahuluan menjadi daya
tarik pertama bagi pembaca, pendahuluan berisi latar belakang informasi yang
mengidentifikasi subjek bahasan dan pengantar tentang subjek; (b) tubuh atau inti karangan
yang memuat seluruh informasi secara detail membahastentang fenomena atau subjek; (c)
simpulan atau konklusi yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide
pokok, ringkasan dari tubuh karangan, atau menambahkan beberapa observasi tentang
fenomena atau subjek. Paragraf ini diciptakan sedemikian rupa agar pembaca memperoleh
pandangan atau kesan tersendiri tentang topik yang dibahas.
Jenis-jenis esai : 1. Esai Naratif (Narrative Essays), 2. Esai Deskriptif (Descriptive
Essays), 3. Esai eksposisi, 4. Esai Persuasif (Persuasive Essay), 5. Esai Dokumentatif
B. SARAN
Oleh sebab, itu penulis menyarankan; 1) hendaknya penulis berikutnya melakukan
penelaahan tentang paragraf bahasa indonesia. 2) hendaknya penulis berikutnya melakukan
23
penelaahan tentang kalimat efektif dalam bahasa indonesia. 3) hendaknya penulis
berikutnya melakukan penelaaha tentang wacana bahasa indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
cucu agus hidayat, S. (2019). bagaimana menulis esai ? . purwokerta: disdik purwokerta.
khoirunnisa, S. k. (2021). urgensi menulis dalam al-qur'an surat al-alaq ayat 1-5. 1 - 13.
24