Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BAHASA INDONESIA

ESAI

Disusun Oleh :
Clarissa Bunga Mahira : 0801212311
Citra Rahmi Bahar : 0801213364
Della Nurjanah :0801211067
Diva Aulia Nathasya : 0801213109

Dosen Pembimbing : DR. EDI SAPUTRA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok
kami yang membahas tentang “ESAI”.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penulisan Kreatif dengan bahasan Esai agar mengerti lebih dalam lagi
pembahasan tentang esai.
Akhirnya kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Dr. Edi Syahputra. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Penulisan
kreatif dan semua pihak yang sudah mendukung  penyusunan makalah ini.
Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga
akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat Allah SWT dan dalam hal
perbaikan makalah ini ke depannya.

Medan, oktober 2021

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB.I PENDAHULUAJN........................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.........................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................2
1.3 TUJUAN.............................................................................................................2
BAB.II PEMBAHASAN...........................................................................................3
2.1 PENGERTIAN ESAI.....................................................................................3
2.2 STRUKTUR ESAI.........................................................................................3
2.3 FORMAT ESAI.............................................................................................4
2.4 KOHESI DAN KOHERENSI ESAI..............................................................5
2.5 KERANGKA ESAI.......................................................................................5
2.6 TEKNIK PENGEMBANGAN ESAI............................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................16
KESIMPULAN..........................................................................................................17
SARAN......................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Esai mulai dikenal pada tahun 1500-an dimana seorang filsuf Perancis,
Montaigne, menulis sebuah buku yang mencantumkan beberapa anekdot dan
observasinya. Buku pertamanya ini diterbitkan pada tahun 1580 yang
berjudul Essais yang berarti attempts atau usaha. Montaigne menulis beberapa
cerita dalam buku ini dan menyatakan bahwa bukunya diterbitkan berdasarkan
pendapat pribadinya. Esai ini, berdasarkan pengakuan Montaigne, bertujuan
mengekspresikan pandangannya tentang kehidupan.
Lalu bagaimana pengertian esai menurut Montaigne? Montaigne
menuliskan sikap dan pandangannya mengenai esai melalui deskripsi-
deskripsinya yang tersirat, sahaja, rendah hati tetapi jernih dalam sebuah kata
pengantar bukunya: “Pembaca, ini sebuah buku yang jujur. Anda diperingatkan
semenjak awal bahwa dalam buku ini telah saya tetapkan suatu tujuan yang
bersifat kekeluargaan dan pribadi. Tidak terpikir oleh saya bahwa buku ini harus
bermanfaat untuk anda atau harus memuliakan diri saya. Maksud itu berada di
luar kemampuan saya. Buku ini saya persembahkan kepada para kerabat dan
handai taulan agar dapat mereka manfaatkan secara pribadi sehingga ketika saya
tidak lagi berada di tengah-tengah mereka (suatu hal yang pasti segera mereka
alami), dapatlah mereka temukan di dalamnya beberapa sifat dari kebiasaan dan
rasa humor saya, dan mudah-mudahan, dengan cara itu, pengetahuan yang telah
mereka peroleh tentang diri saya tetap awet dan selalu hidup” (dari “To The
Reader“).
Kemudian, pada tahun 1600-an, Sir Francis Bacon menjadi Esais Inggris
pertama. Bukunya berjudul Essay. Bentuk, panjang, kejelasan, dan ritme kalimat
dari esai ini menjadi standar bagi esais-esais sesudahnya. Ada beberapa esai yang
formal, dan ada beberapa esai lain yang bersifat informal. Bentuk esai informal
lebih mudah ditulis karena lebih bersifat personal, jenaka, dengan bentuk yang
bergaya, struktur yang tidak terlalu formal, dan bertutur. Bentuk esai formal lebih
sering dipergunakan oleh para pelajar, mahasiswa dan peneliti untuk mengerjakan

1
tugas-tugasnya. Formal esai dibedakan dari tujuannya yang lebih serius, berbobot,
logis dan lebih panjang.
Di Indonesia bentuk esai dipopulerkan oleh HB Jassin melalui tinjauan-
tinjauannya mengenai karya-karya sastra Indonesia yang kemudian dibukukan
(sebanyak empat jilid) dengan judul Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik
dan Esai (1985), tapi Jassin tidak bisa menerangjelaskan rumusan esai.

B RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, kami mencoba mengidentifikasikan
rumusan masalah maka rumusan masalahnya sebagai berikut :
1.1  Apakah yang dimaksud dengan pengertian esai?
1.2  Bagaimana bentuk struktur esai?
1.3  Bagaimana bentuk format esai?
1.4 Bagaimana bentuk kohesi dan koherensi esai?
1.5 Bagaimana bentuk kerangka esai?
1.6 Bagaimana teknik pengembangan esai

C TUJUAN
Dari rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diketahui
bahwa tujuan penulisan makalah ini ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui defenisi pengertian esai
2. Untuk mengetahui struktur esai
3. Untuk mengetahui format esai
4. Untuk mengetahui kohesi dan koherensi esai
5. Untuk mengetahui kerangka esai
6. Untuk mengetahui teknik pengembangan esai

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ESAI


Esai adalah salah satu cara penulisan dalam genre Non Fiksi yang patut di
pelajari karena gayanya yang santai namun menonjok. Bagi penulis lepas, esai
merupakan cara mengekspresikan kritik sosial yang menyenangkan namun masih
tetap di anggap nyata (non fiksi). Maka untuk menambah pengetahuan tentang
esai itulah, disini saya suntingkan beberapa hal mengenai esai, semoga bisa
membantu dan menambah pengetahuan.
Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai
sebagai satu bentuk karangan dapat bersifat informal dan formal. Esai informal
mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan “saya” dan seolah-
olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal
pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang
lebih luas, esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai
didefinisikan sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen
penulis tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin
memberikan pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam
masyarakat. Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu
topik atau persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topik atau
persoalan yang dibahasnya

3
2.2 STRUKTUR ESAI
Setelah mempelajari pengertian esai, kini saatnya kita belajar tentang
strukturnya. Seperti tulisan ilmiah pada umumnya, esai memiliki struktur yang
bisa dijadikan patokan dalam penulisan. Struktur esai terdiri dari pendahuluan, isi
atau pembahasan, penutup atau kesimpulan. Secara lebih jelas, mari kita ulas. 

1.Pendahuluan
Sama dengan tujuan pendahuluan pada tulisan ilmiah, dalam pendahuluan
cara membuat esai, penulis dapat memberikan sedikit pendapatnya mengenai tema
yang akan di bahas. Secara singkat, pengantar atau gambaran agar dapat
memahami topik yang akan di bawakan suatu esai ada pada pendahuluan. Adanya
pendahuluan membuat pembaca lebih mudah untuk memahami isi esai yang akan
di sampaikan. Maka pendahuluan juga dapat di katakan sebagai awalan esai.
2. Pembahasan/Isi
Pembahasan atau isi merupakan bagian yang menjelaskan mengenai tema
atau topik esai secara detail dan terperinci. Penulis akan menjabarkan pendapat
secara berturut-turut dengan ide yang disusun dalam kerangka. Pada bagian ini
akan dibahas dan dijelaskan secara lebih rinci dan mendetail mengenai topik atau
tema yang telah dipilih sebelumnya. Dasar-dasar dari penyusun argumentasi juga
dijelaskan di bagian isi. Misalnya saja teori atau pendapat para ahli yang
dikombinasikan dengan data serta fakta  yang ada di lapangan. Pembaca akan
mempercayai opini penulis yang disampaikan dalam esai melalui teori, data, dan
fakta yang dituliskan.
3. Penutup atau Kesimpulan
Menjadi bagian akhir dalam sebuah esai, penutup atau kesimpulan ini
menjadi poin berupa kalimat yang merangkum hal-hal penting yang sudah diulas
pada bab pendahuluan dan pembahasan. Pada bagian ini seharusnya penulis dapat
menuliskan dengan singkat, padat, dan tidak melebar ke topik lainnya. Di bagian
ini juga penulis juga dapat memberikan saran di beberapa esai untuk penulis pihak
etika guna menyikapi permasalahan yang dibahas pada bagian penutup.

2.3 FORMAT ESAI

4
1. Format esai harus mengikuti aturan berikut :
A. Ditulis dengan Bahasa Indonesia dengan spasi 1.
B. Menggunakan format kertas ukuran A4 dengan margin tepi kiri 4 cm,
kanan 3 cm, atas dan bawah 3 cm.
C. Font Times New Roman ukuran 12.
D. Di bawah Judul diberi nama penulis.
E. Di bawah nama penulis diberi nomor pleton
F. Jumlah kata min. 1500
G. Konten harus sesuai dengan tema dan mengandung subtema.
H. Format file berbentuk PDF.
Esai terdiri dari 5 bagian, yaitu :
 Judul
 Pendahuluan
 Pembahasan
 Kesimpulan dan Saran
 Daftar Pustaka

2.4 KOHESI DAN KEHERENSI ESAI


Kohesi adalah hubungan antar bagian dalam teks yang ditandai
penggunaan unsur bahasa. Konsep kohesi pada dasarnya mengacu kepada
hubungan bentuk, artinya unsur-unsur wacana (kata atau kalimat) yang
digunakan untuk menyusun suatu wacana atau teks memiliki keterkaitan secara
padu dan utuh.
Koherensi adalah keterkaitan antara bagian yang satu dengan bagian yang
lainnya, sehingga kalimat memiliki kesatuan makna yang utuh.

2.5 KERANGKA ESAI

5
Sebelum membuat esai alangkah baiknya untuk menyusun kerangka essai
terlebih dahulu untuk memudahkan penulisan essai yang lebih terperinci. Adapun
kerangka essai berupa :
1. Menentukan Topik
Sama halnya menulis biasa, satu hal yang perlu diperhatikan adalah topik yang
Anda pilih. Tipsnya menentukan topik ini adalah carilah topik dengan tema
khusus agar essay tampak menarik.
Topik yang menarik adalah topik dengan tema khusus yang memiliki kekhasan
tersendiri atau memiliki karakter kuat yang ada pada penulisnya.
Semakin fokus topiknya, semakin baik. Begitu pun, semakin kuat karakternya,
semakin baik. sebuah essay yang baik, harus memiliki satu ide yang jelas. Jangan
berada pada sudut pandang yang tidak jelas karena akan mengurangi kualitas
essay.
2. Siapkan Outline
Cara membuat essay selanjutnya adalah mempersiapkan outline (garis besar
karangan) supaya Anda lebih mudah mengkonsep tulisan apa saja yang patut
Anda sertakan dalam essay. outline membantu untuk memberikan gambaran
umum yang memuat poin-poin khusus dari topik yang ingin diuraikan.
3. Kumpulan materi
Dari outline yang sudah dibuat sebagai panduan menulis essay, kita bisa mulai
mengumpulkan materi untuk menguraikan poin-poin dalam outline.
Pilih materi yang relevan dan mendukung satu gagasan utama essay. Pastikan agar
materi yang dipilih dapat memperkuat karakter essay. Alangkah baiknya bila
essay dilengkapi dengan data faktual untuk mendukung argumen.

4. Uraikan isi
Setelah mendapatkan materi sesuai outline, cara membuat essay selanjutnya
adalah menguraikan poin utama tersebut. Uraikan setiap poin yang hendak
dijabarkan sesuai konsep outline tadi. Pastikan tiap-tiap paragraf harus memiliki
satu topik utama yang jelas untuk diuraikan.
5. Tulis Pendahuluan
Setelah ide atau isi essay dituliskan, barulah kita bisa menuliskan pendahuluan.
Menulis pendahuluan dalam essay memang sebaiknya dilakukan setelah kita
selesai menguraikan isi paragraf, bukan sebaliknya.
Sebab, ketika kita sudah selesai menguraikan isi essay, kita lebih memahami isi
essay tersebut sehingga kita bisa membuat pendahuluan yang lebih tepat guna

6
mendukung isi essay beserta mengantarkan pembaca untuk memahami isi dalam
menulis essay.

6. Tulis Kesimpulan
Setelah isi dan pendahuluan ditulis, Anda bisa dituliskan mengenai kesimpulan
essay. Ini memungkinkan Anda bisa membuat kesimpulan essay yang tepat karena
kita sudah memahami dan selesai menguraikan seluruh bagian menulis essay
lainnya. Pastikan pada kesimpulan ini Anda tidak bertele-tele dalam
menjelaskannya.
7. Baca Ulang dan Beri Sentuhan Akhir
Jika seluruh bagian essay sudah selesai ditulis. Jangan lupa untuk melakukan self
editing. Self editing dilakukan dengan membaca ulang seluruh essay dari awal
sampai akhir secara cermat.
Perhatikan setiap kata, kalimat dan paragrafnya. Cermati dan pahami apakah
tulisan sudah padu, utuh dan mudah dipahami.

2.6 TEKNIK PENGEMBANGAN ESAI


1. Tentukan Tujuan Penulisan
Menentukan tujuan dari penulisan dapat memudahkan kita dalam
menentukan gagasan serta memilih format esai yang tepat. Salah satu jenis esai
akademik yang sangat sering digunakan sebagai tugas sekolah ataupun kuliah
adalah esai argumentatif. Esai argumentatif bertujuan untuk memberikan sudut
pandang terhadap sebuah persoalan berdasarkan tinjauan pustaka ataupun
penelitian.
2.Buat Kerangka Tulisan
Kerangka tulisan digunakan untuk memetakan gagasan. Gagasan dapat
dituangkan dalam bentuk daftar kalimat singkat atau mind mapping.

3.Kembangkan Esai Sesuai Struktur

7
Struktur yang jelas bisa membantu untuk menyampaikan gagasan yang
mudah dimengerti oleh pembaca. Pada umumnya, struktur dalam sebuah esai
akademik minimal terdiri dari dua bagian utama, yaitu tesis dan argumentasi.
Tesis dirangkai menjadi paragraf pengantar atau paragraf pertama, berisi
gagasan-gagasan utama yang akan diusulkan. Argumentasi meliputi alasan-alasan
dan juga bukti-bukti yang akan mendukung gagasan utama. Kita juga dapat
menambahkan simpulan di akhir esai untuk merangkum kembali ide-ide yang
telah kita coba sampaikan.
 Setiap Paragraf Memiliki Kalimat Utama
Memulai paragraf dengan kalimat utama akan mewakili fokus dari argumentasi
yang ingin disampaikan dan mengandung informasi yang penting. Ikuti kalimat
utama dengan berbagai kalimat khusus yang bisa mendukung gagasan yang ingin
disampaikan.
 Gunakan Kosakata Formal dan Objektif
Sebuah esai akademik harus menggunakan gaya bahasa yang formal dan objektif.
Hindari kata-kata yang informal serta emosional. Hal ini akan mengurangi
kualitas dari esai akademik kamu.
 Gunakan Bukti dan Contoh yang Efektif
Gunakan bukti untuk mendukung argumentasi dan meyakinkan pembaca. Bukti-
bukti ini bisa berupa pernyataan para ahli atau penulis akademik lain yang bisa
dikutip dari buku maupun jurnal ilmiah. Perhatikan gaya referensi yang tepat dan
juga konsisten.

8
Berikut ini adalah contoh sebuah Esai

RUMAH PINTAR (Smart House) SEBAGAI MEDIA


PENDIDIKAN MASYARAKAT UNTUK
MENGHASILKAN PERMEN DAN TEH BANGSA
(RIMBANG DAN SIRSAK) GUNA MENINGKATKAN
IMUNITAS TUBUH PADA MASA PANDEMI
(Studi Kasus : Desa Sei Rampah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai
Provinsi Sumatera Utara)

“Kenikmatan hidup paling nikmat di dunia ini adalah sehat, karena apa pun yang kamu
miliki di dunia ini tak dapat kamu nikmati jika kamu sakit.”

Indonesia adalah negara kepulauan yang terletak di antara 6° Lintang Utara (LU)
sampai 11° Lintang Selatan (LS) dan 95° sampai 141°Bujur Timur (BT), serta
berada diantara Benua Australia dan Benua Asia dan diapit oleh Samudera Hindia
dan Samudera Pasifik. Indonesia terdiri dari 34 provinsi yang kaya akan sumber
daya alamnya. Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang ada di
Indonesia. Provinsi yang beribu kota di Kota Medan memiliki luas wilayah
72.981,23 km2 dan terletak pada 1-4° Lintang Utara dan 98-100° Bujur Timur.
Provinsi ini memiliki 25 kabupaten, 8 kota, 450 kecamatan, 693 kelurahan.
Kesehatan dan pendidikan merupakan salah satu problematika yang masih terjadi
di Indonesia dan tak kunjung terselesaikan. Kesehatan serta tingkat pendidikan
penduduk Indonesia bergantung terhadap beberapa hal, salah satunya yaitu tingkat
kepadatan penduduk. Berdasarkan hasil Survei Penduduk 2020, jumlah penduduk
di Indonesia pada bulan September 2020 adalah sebesar 290,2 juta jiwa atau
bertambah 32,56 juta jiwa dibandingkan dengan hasil Survei Penduduk 2010.
Hasil survei tersebut juga menunjukkan dengan luas daratan Indonesia sebesar 1,9
juta kilometer persegi, maka kepadatan penduduk Indonesia pada tahun 2020
adalah sebanyak 141 jiwa per kilometer persegi.

9
Gambar 1. Grafik Jumlah Penduduk Indonesia 2020

Serdang Bedagai, daerah yang bersemboyankan “Tanah Bertuah Negeri


Beradat” merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Sumatera
Utara. Berdasarkan data BPS kabupaten Serdang Bedagai tahun 2021, penduduk
kabupaten Serdang Bedagai berjumlah 657.490 jiwa (2020) dan tingkat kepadatan
penduduk sebesar 346 jiwa per kilometer persegi. Kabupaten ini terdiri atas 17
kecamatan dan beribu kota di Desa Sei Rampah. Desa Sei Rampah adalah desa
yang dahulunya memiliki banyak rempah-rempah yang tumbuh adalah desa yang
sangat ramai dengan keadaan tanah yang subur dan datar serta cukup air sehingga
tanaman apa saja dapat tumbuh di daerah tersebut. Salah satunya adalah tanaman
rimbang (Solanum torvum Sw.) dan tanaman sirsak (Annona muricata L.).
Tanamantanaman ini dapat menjadi produk unggulan yang dapat dihasilkan
masyarakat Desa Sei Rampah serta dapat meningkatkan imunitas tubuh di masa
pandemi saat ini. Rimbang, tanaman perdu yang memiliki nama ilmiah Solanum
torvum Sw. ini termasuk kedalam famili terong-terongan (Solanaceae) dan genus
Solanum. Tanaman ini berasal dari kepulauan Antilles dan kemudian menyebar ke
negaranegara tropika termasuk ke Indonesia. Menurut Mangoting dkk (2005),
tanaman ini tumbuh tegak dan memiliki tinggi sekitar 1-3 m, bentuk batangnya
bulat, bercabang, berduri jarang serta percabangannya simpodial dengan warna
putih kotor. Daun rimbang berbentuk bulat telur, tunggal, letaknya berseling serta
memiliki panjang sekitar 6,5-30 cm dan lebar 5-24 cm.

Menurut Sirait (2009), buah, bunga, dan daun rimbang mengandung saponin dan
flavonoid. Buah kering mengandung solasonine 0,1%. Sementara buah mentahnya
mengandung chlorogenin, sisologenenone, torvogenin, neo-

10
chlorogenine, dan panicolugenine serta mengandung berbagai jenis vitamin
seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, dan sterolin (sitosol-D glucoside).

Gambar 2. Kandungan Gizi Dalam Rimbang

Tanaman sirsak (Annona muricata L) merupakan tanaman asal Karibia,


Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini mampu hidup di sembarang
tempat dan baik ditanam di daerah yang cukup berair. menurut Radi (2001), sirsak
memiliki panjang daun sekitar 6-18 cm, lebar 3-7 cm,berbentuk bulat telur serta
bertekstur kasar. Tinggi pohon sirsak ± 7 meter, bunga besar dan bewarna kuning,
buahnya membujur panjang, warna hijau, serta daging buahnya berwarna putih.
Menurut Jackson (2006), tanaman sirsak telah banyak digunakan dalam
dunia media karena berisi senyawa kimia antara lain yaitu tanin, alkaloid, dan
flavonoid yang ditemukan pada bagian akar, daun, buah, dan bijinya. Berikut ini
adalah kandungan dalam gizi yang terdapat dalam buah sirsak.

Gambar 3. Kandungan Gizi Dalam Sirsak

11
Pendidikan adalah aspek terpenting yang harus diperhatikan oleh suatu negara
karena dengan pendidikan segala permasalahan mampu untuk diatasi. Oleh karena
itu, sebagai warga negara Indonesia tentunya kita turut serta berperan
meningkatkan pendidikan di Indonesia. Untuk menyelesaikan permasalahan yang
ada di Desa Sei Rampah, kami menawarkan inovasi yaitu RUMAH PINTAR
(Smart House) SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN MASYARAKAT UNTUK
MENGHASILKAN PERMEN DAN TEH BANGSA (RIMBANG DAN
SIRSAK). Melalui Rumah Pintar (smart house), kami mengajak masyarakat Desa
Sei Rampah untuk turut berkontribusi memanfaatkan kekayaan alam di sekitar
yang salah satu manfaatnya adalah meningkatkan imunitas tubuh masyarakat Desa
Sei Rampah terutama di masa pandemi saat ini.
Adapun implementasi dari ide kami yaitu :

1. Rumah Pintar (Smart House)


Langkah awal yang dilakukan dalam Rumah Pintar (Smart House) adalah
dengan mengadakan sosialisasi pengenalan tentang tanaman rimbang dan
tanaman sirsak. Langkah selanjutnya adalah mengajarkan cara menanam
tanaman rimbang dan sirsak yang baik. Kemudian mengajarkan kepada
masyarakat tentang perawatan yang harus dilakukan pada tanaman
rimbang dan sirsak. Lalu, masyarakat akan diajarkan mengenai
pemanenan buah rimbang, serta langkah terakhir yang diajarkan adalah
tentang cara pengolahan produk.

Gambar 4. Bagan Kegiatan Rumah Pintar (smart house)

2. Inovasi produk “Teh dan Permen Bangsa (Rimbang dan Sirsak)”


Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan teh Bangsa adalah :
- Dikumpulkan buah rimbang dan daun sirsak yang akan
digunakan.
- Dicuci buah rimbang dan daun sirsak dengan menggunakan
air mengalir.

12
- Dipotong buah rimbang menjadi 2 bagian.
- Dijemur dibawah sinar matahari selama 3-5 hari sampai benar
benar kering.
- Dihaluskan buah rimbang dan daun sirsak yang telah kering
dengan menggunakan blender.
- Dicampurkan dan diaduk dalam wadah.
- Dimasukkan dan dikemas dalam kantong teh celup.

Gambar 5. Proses Pembuatan Teh Bangsa


Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan permen
Bangsa adalah :
- Disiapkan bahan-bahan yaitu buah rimbang, daun, sirsak,
gula, tepung maizena, tepung ketan dan air
- Dicuci buah rimbang dan daun sirsak yang akan digunakan.
- Dipotong buah rimbang dan daun sirsak yang akan
digunakan.
- Dihaluskan dengan menggunakan blender dan diberi
tambahan air.
- Disaring bahan yang telah dihaluskan pada wadah hingga
keluar saripatinya.
- Ditambahkan tepung maizena, tepung ketan dan gula -
Diaduk bahan hingga tercampur semua.
- Dipanaskan diatas kompor dengan api sedang hingga matang.
- Diletakkan dalam wadah/Loyang yang telah diolesi minyak.
- Didinginkan selama 1 jam hingga mengeras.
- Dipotong dan dikemas.

13
Gambar 6. Proses Pembuatan Permen Bangsa

3. Pemasaran Produk
Pemasaran dan manajemen usaha produk Inovasi Teh Bangsa dan Permen
Bangsa sebagai produk konsumsi meningkatkan imunitas tubuh di masa
pandemi dapat ditentukan dengan analisis harganya. Analisis harga untuk
kedua produk inovasi adalah
• Harga produk Teh Bangsa Rp. 15.000/kotak
• Harga produk Permen Bangsa Rp. 4.500/Bungkus
Analisis harga tersebut ditetapkan dengan beberapa pertimbangan
seperti ; Biaya bahan baku (overhead produksi) yang dibawah ambang
ekonomis sebab dilihat dari bahan baku pembuatan berupa "Sirsak dan
Rimbang" sangat mudah di dapatkan dan cukup murah dan potensinya
hanya digunakan sebagai bahan pangan sehari-hari.
Selain itu, segmentasi pasar untuk produk inovasi ini dilakukan dengan
pembagian pasar berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau
tanggapan konsumen terhadap produk inovasi yang dimulai dengan
awalan pengenalan produk pada konsumen. Target sasaran produk inovasi
ini adalah semua kalangan masyarakat dimulai dari anak-anak sampai
orang dewasa. Dengan memberikan harga lebih rendah dari harga produk
luaran biasanya adalah guna menunjang agar tercipta pangsa pasar
permintaan konsumen. Jika harga penetrasi ini digunakan maka kedua
produk inovasi akan sangat cocok dan efektif untuk pasar yang cenderung
sensitif terhadap harga. Pemasaran produk inovasi ini melalui pemasaran
secara langsung ataupun melalui e-commerce seperti Shopee, Lazada,
Tokopedia, dan lain-lain.
4. Keunggulan Produk
Keunggulan produk yang kami tawarkan adalah kaya akan antioksidan
seperti vitamin C yang sangat dibutuhkan tubuh untuk dapat

14
meningkatkan imunitas/kekebalan tubuh di masa pandemi saat ini. Cara
penyajian untuk produk ini juga sangat mudah, untuk teh Bangsa diseduh
dengan air hangat terlebih dahulu dan permen Bangsa dapat dimakan
secara langsung.
Pemuda adalah tempat bertumpunya suatu bangsa, karena di tangan pemuda
lah akan ditentukan masa depan bangsa. Oleh karena itu, para pemuda hendaknya
sadar bahwa mereka harus ikut berkontribusi menyelesaikan permasalahan yang ada
di negeri ini. Menurut Darwin (2007), pemuda merupakan sekelompok manusia yang
memiliki peran aktif dilingkungan dan kehidupan sosial mereka. Kemajuan suatu
bangsa dapat dilihat dari kontribusi pemuda untuk berperan aktif terhadap bangsa
tersebut. Seperti halnya permasalahan yang sedang terjadi di Desa Sei Rampah. Dari
adanya permasalahan tersebut sehingga kami menawarkan inovasi kami yaitu
RUMAH PINTAR (Smart House) SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN
MASYARAKAT UNTUK MENGHASILKAN PERMEN
DAN TEH BANGSA (RIMBANG DAN SIRSAK). Kami sangat yakin bahwa
inovasi yang kami berikan adalah solusi untuk permasalahan yang terjadi di Desa
Sei Rampah. Harapan kami, hendaknya pemerintah juga turut berkontribusi
bersama masyarakat untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada di sekitar demi
keberlangsungan masyarakat di masa depan.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2019. Jumlah Penduduk Indonesia. BPS
Indonesia.URL:https://www.bps.go.id/publication/2019/07/04/daac1ba18c
ae1e90706ee58a/statistik-indonesia-2019.html
Darwin, P. 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Sinar Ilmu. Yogyakarta.
Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management:
Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta:
Salemba Empat.
Mangoting, D., Irawan, I., dan Abdullah, S. (2005). Tanaman Lalap
Berkhasiat Ohat. Penebar Swadaya, Jakarta.Halaman 93-94, 100.
Radi, J. 2001. Sirsak-Budidaya dan Pemanfaatannya. Yogyakarta

15
Sirait, N. (2009). Terong Cepoka (Solanum torvum) Herba yang Berkhasiat
Sebagai Obat. Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri
15(1): 10-12.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Esai adalah salah satu cara penulisan dalam genre Non Fiksi yang patut di
pelajari karena gayanya yang santai namun menonjok atau pun esai juga disebut karangan
prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi
penulisnya. Struktur esai terdiri dari pendahuluan, isi atau pembahasan, penutup atau
kesimpulan.
Kohesi (struktur wacana yang ditandai, antara lain, konjugasi,
pengulangan, penyulihan dan pelepasan) seperti dia tetap belajar meskipun sudah

16
mengantuk atau Kohesi adalah hubungan antar bagian dalam teks yang ditandai
penggunaan unsur bahasa. Koherensi adalah keterkaitan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya, sehingga kalimat memiliki kesatuan makna yang
utuh.
Teknik Pengembangan Esai
1. Tentukan Tujuan Penulisan
Menentukan tujuan dari penulisan dapat memudahkan kita dalam
menentukan gagasan serta memilih format esai yang tepat.
2.Buat Kerangka Tulisan
Kerangka tulisan digunakan untuk memetakan gagasan. Gagasan dapat
dituangkan dalam bentuk daftar kalimat singkat atau mind mapping.
3.Kembangkan Esai Sesuai Struktur
Struktur yang jelas bisa membantu untuk menyampaikan gagasan yang
mudah dimengerti oleh pembaca.

SARAN
Adapun saran saran yang dapat kami sampaikan yaitu agar pembaca dapat
memahami apa itu esai dan bisa menulis esai dengan baik dan benar.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ardhitama, A. 2018. Mekanisme Penulisan Esai. https://fia.ub.ac.id.


Fajar, N. 2013. Pengertian Esai. lhttps://nurulfajartuliskreatifitas.wordpress.com.
Romeltea. 2017.Pengertian Esai dan Struktur.http://romeltea.com/pengertian-dan-
teknik-menulis-esai/.
Dilla. 2014. Esai. https://www.slideshare.net/avandilikireina/makalah-bindonesia

18

Anda mungkin juga menyukai