Disusun Oleh :
Kelompok 5
IKM-1 SEMESTER 5
Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala yang
telah memberikan kita banyak nikmat namun hanya sedikit yang kita ingat. Hanya kepada
Allah Subhanahu Wa Ta‟ala kita harapkan segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya
yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini dengan judul
“PROGRAM BINA KELUARGA BALITA TERHADAP TUMBUH KEMBANG
ANAK”.
Terima kasih kepada Nisrina, S.Kep., NS., M.KM selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat. Kesehtan Masyarakat karena
telah memberikanbimbingannya dan waktu kepada kami dalam proses pembuatan Makalah
ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah membantu
dalam penyusun makalah ini serta dalam memberikan gagasan dan kesediannya. Tujuan
dari pembuatan makalah ini adalah untuk memahami dan Lingkungan Sistem.
Kami sadar betul bahwa penyusunan Makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk
itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari dosen pengampu maupun teman-teman
sekalian demi perbaikan makalah ini agar menjadi lebih baik lagi ke depannya. Akhir kata
kami mengucapkan terima kasih.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
2. Apa pengertian Bina Kelurga Balita (BKB) ?
3. Apa saja tujuan dibentuknya Bina Keluarga Balita (BKB)?
4. Apa saja ciri-ciri dari program Bina Keluarga Balita (BKB)?
5. Apa saja kegiatan-kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB)?
6. Apa manfaat dari kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB)?
7. Siapa saja sasaran dari program Bina Keluarga Balita (BKB)?
8. Bagaimana peran upaya kader untuk program Bina Keluarga Balita
(BKB)?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dasar pembentukan Bina Keluarga Balita (BKB) ?
2. Untuk mengetahui pengertian Bina Keluarga Balita (BKB).
3. Untuk mengetahui tujuan dibentuknya Bina Keluarga Balita (BKB).
4. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri Program Bina Keluarga Balita (BKB).
5. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB).
6. Untuk mengetahui manfaat kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB).
7. Untuk mengetahui siapa saja sasaran dari program Bina Keluarga Balita
(BKB).
8. Untuk mengetahui upaya kader untuk program Bina Keluarga Balita
(BKB).
3
BAB II
PEMBAHASAN
6
menekankan “bagaimana”, sedangkan penerangan menekankan “apa”. Penyuluhan
diartikan sebagai upaya yang luas dan menyeluruh untuk mengubah tingkah laku
manusia melalui pendekatan pendidikan, seperti uraian berikut ini.
Pendekatan edukatif dimaknai sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan
secara terorganisir, terarah, dengan partisipasi aktif individu, kelompok atau
masyarakat, dengan tujuan menyelesaikan permasalahan masyarakat dengan tetap
memperhatikan aspek sosial ekonomi dan budaya setempat (Suhardjo, 2003:31-3
2).
2. Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat permainan edukatif (APE) adalah suatu alat permainan yang khusus
digunakan dalam pendidikan anak antara lain untuk merangsang berbagai
kemampuan anak balita dalam hal gerakan kasar dan halus (otot tubuh, anggota
badan, jari jemari) berbicara dan mengadakan hubungan dengan orang
lain,kecerdasan, menolong diri sendiri dan bergaul (BKKBN, 2009, h.25).
Tujuan Alat Permainan Edukatif (APE) dalam proses belajar anak usia dini
adalah sebagai alat bantu orangtua atau pendidik untuk :
1. Memberikan motivasi dan merangsang anak untuk melakukan berbagai
kegiatan guna menemukan pengalaman baru yang bermanfaat untuk
eksplorasi dan bereksperimen dalam peletakan dasar ke arah pertumbuhan
dan pengembangan bahasa, kecerdasan, fisik, sosial, dan emosional anak.
2. Memperjelas materi pelajaran yang diberikan pada anak.
3. Memberikan kesenangan pada anak dalam bermain dan belajar.
7
e. Akhirnya akan tercipta keluarga yang berkualitas.
b. Bagi Anak
Anak akan tumbuh dan berkembang sebagai anak yang:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berkepribadian luhur tumbuh dan berkembang secara optimal, cerdas,
terampil dan sehat.
c. Memiliki dasar kepribadian yang kuat, guna perkembangan selanjutnya.
2.7 Sasaran Program Bina Keluarga Balita (BKB)
Program BKB tidak dapat disamakan dengan program posyandu. BKB merupakan
kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kesadaran orang
tua/keluarga agartumbuh kembang anak optimal. Sasaran kegiatan BKB adalah orang
tua (ayah/ibu) atau anggota keluarga yang lain. Pendekatan BKB melalui pendidikan
orang tua khususnya ibu serta anggota keluarga yang lain sehingga kader BKB sendiri
harus meningkatkan kemampuan mereka tenatng stimulasi tumbuh kembang anak.
Sasaran dari kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) menurut BKKBN
(2008) antara lain :
1. Orang tua berusia 17-35 tahun
2. Mempunyai anak balita
3. Bertempat tinggal di lokasi program BKB
4. Telah atau sedang mengikuti program Kesejahteraan Ibu dan Anak seperti
posyandu, pos timbang, akseptor KB, dan PKK.
5. Keluarga dengan anak usia 0-5 tahun
6. Pelaksana kegiatan BKB dan kegiatan sejenis
7. Tokoh masyarakat, stakeholder
8. Fasilitator program BKB (lintas sektor terkait)
Berdasarkan Pokja BKB Jateng, kelompok sasaran gerakan BKB adalah ibu
atau anggota keluarga yang mempunyai balita (Ariesta, 2011).
8
dituntut menguasai agar pelaksanaan BKB efektif dan tidak mendapat kendala. Peran
kader menjadi faktor penting dalam pelaksanaan program Bina Keluarga Balita
(BKB). Tugas kader BKB yaitu memberikan pengamatan perkembangan, pelayanan,
serta memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami masalah tumbuh
kembang anak. Oleh karena itu, kader merupakan kunci utama yang menjadi
penggerak pelaksanaan kegiatan (BKB).
Adapun Tugas Kader adalah sebagai berikut :
a. Memberikan penyuluhan sesuai dengan materi yang telah ditentukan.
b. Mengadakan pengamatan perkembangan peserta BKB dan anak balitanya.
c. Memberikan pelayanan dan mengadakan kunjungan rumah.
d. Memotivaasi orangtua untuk merujuk anak yang mengalami masalah
tumbuh kembang.
e. Membuat laporan kegiatan (BKKBN, 2009, h. 6).
Adapun Upaya Kader Dalam Kegiatan BKB
a. Mengadakan dan menyelenggarakan penyuluhan BKB.
b. Mengadakan kunjungan rumah.
c. Melakukan pengamatan atau melihat langsung kegiatan belajar mengajar
ditempat penyuluhan.
d. Memotivasi peserta agar pesan BKB dilaksanakan.
e. Membuat dan melakukan pencatatan dan pelaporan (BKKBN, 1997, h.28)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnyamengenai ketahanan keluarga, bahwa keluarga yang memiliki
ketahanan dapat mendukung pengasuhan anak. Didalam konteks yang sama,
peningkatan ketahanan keluarga akan tercapai melalui pelaksanaan program
pembinaan ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga. Hal ini
9
diimplementasikan dalam program Bina Keluarga Balita (BKB).
Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua serta anggota
keluarga lainnya dalam mendorong tumbuh kembang balita sebaik-baiknya
melalui rangsangan fisik, kecerdasan motorik, emosional, dan sosial
ekonomi. Melalui program BKB diharapkan setiap keluarga dapat
meningkatkan kemampuannya, khususnya dalam mengasuh balitanya,
sehingga anak-anak tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi
generasi muda yang berakhlak mulia, cemerlang, dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
3.2 Saran
Sebagai upaya mempersiapkan keluarga yang berkualitas, khususnya anak-anak
yang menjadi generasi yang cemerlang maka dibutuhkan efektivitas program Bina
Keluarga Balita (BKB). Dalam hal ini maka diperlukan upaya-upaya yang dapat
dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas program BKB dengan melakukan
penguatan peran orang tua dalam hal pengawasan perkembangan balita,
memberikan pendidikan awal bagi orang tua, mengembangkan prpgram interaktif
antara anak dan orang tua serta melakukan kemitraan dengan komunitas lokal
untuk mendukung program sejenis.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo. EQUILIBRIUM: Jurnal Ilmiah Ekonomi
dan Pembelajarannya, 8(1), 1-9.
Setianingrum, S., Desmawati, L., & Yusuf, A. (2017). Peranan Kader Bina Keluarga Balita
dalam Optimalisasi Tumbuh Kembang Fisik Motorik Anak Usia Dini. Journal of
Nonformal Education and Community Empowerment, 137-145.
Soekanto, Soejono. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Suhardjo. (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Uluwiyah, R. (2023). Partisipasi Masyarakat Dalam Program Bina Keluarga Balita (Bkb)
Di Desa Kupang Nunding Kecamatan Muara Uya Kabupaten Tabalong. Japb,
6(1), 321-331.
12