Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 5 CINTAI AKU KARENA ALLAH

KARYA ILMIAH AKADEMIK

KETUA KELOMPOK : YESI PUSPITA


MODERATOR : TIRA YUNIAR
NAMA ANGGOTA : RIAN DRIANI
RIZKI AMALIA
SAMSIAH BADU
SITTI CHAMELINA FITRANA
SRI OKTAVIANI
SRI RESKIANA FARDIAN
SRI YANTI
TITIN SOLEH
WIDYA ASMAWATI
KELAS :2B
DOSEN : DR. ISHAK BAGEA, S.Pd, M.A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEBIDANAN
PRODI DIII KEBIDANAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Karya
Ilmiah Akademik”. Makalah ini dibuat untuk meyelesaikan tugas kelompok mata
kuliah bahasa Indonesia.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.kami
merasa makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya.Sehingga
kami merasa perlu adanya saran dan masukan yang membangun dalam usaha
memperbaiki menjadi lebih baik lagi.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan kita semua
guna menambah ilmu pengetauan.

Kendari, 29 September 2020

Kelompok 5
cintai aku karena allah

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Pengertian Karya Ilmiah...............................................................................6
B. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah......................................................................7
C. Struktur Karya Ilimiah.................................................................................8
D. Bahasa Karya Tulis Ilmiah..........................................................................11
E. Teknik Penulisan Karya Ilmiah...................................................................13
F. Sistematika Penomoran...............................................................................18
BAB III PENUTUP...............................................................................................22
A. Kesimpulan.................................................................................................22
B. Saran............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum memahami pengertian karya ilmiah,perlu diketahui perlu
diketahui bahwa tidak semua tulisan dapat digolongkan ke dalam karua
ilmiah.istilah karya ilmiah dapat disebut pula tulisan ilmiah atau atau karangan
ilmiah,yaitu sebuah tulisan yang berisi suatu permasalahan yang diungkapkan
dengan metode ilmiah.Artinya,pengungkapan permasalahan dalam karya ilmiah
itu atas dasar fakta,bersifat objektif,tidak bersifat emosional dan personal,dan
disusun secara sistematis dan logis.contoh tulisan berupa karya ilmiah adalah
laporan penelitian,skripsi,tesis,disertasi,makalah,buku pelajaran dan lain-lain.

Menulis bagi banyak orang memang sangat tidak mudah.bagi sementara


orang yang lain lagi justru terjadi sebaliknya,menulis adalah sesuatu yang mudah
dan sangat menyenangkan.berkaitan dengan hal ini,sesungguhnya ihwal kebiasaan
membaca memiliki peran dan pengaruh yang sangat besar dalam menjadikan
orang merasakan mudah ataukah merasakan sulit di dalam aktivitas menulis
itu.selain dipengaruhi oleh banyak sedikitnya sumber bacaan yang dicerna oleh
seseorang,menulis,terutama yang bersifat ilmiah,sangat dikendalai oleh aturan-
aturan penulisan yang sifatnya cenderung konvensional karena dan berlaku
universal.dikatakan berlaku konvesional karena di dalamnya terdapat aturan-
aturan penulisan yang mau tidak mau harus diikuti oleh seseorang.

Karya ilmiah akademik,misalnya saja,adalah contoh dari jenis karya


ilmiah yang harus dibuat oleh para siswa,para mahasiswa,gusu,dosen yang mutlak
harus mengikuti ketentuan-ketentuan atau aturan-aturan baku yang berlaku dalam
penulisan karya ilmiah.ketentuan-ketentuan baku tersebut lazimnya telah
dirumuskan pula oleh setiap institusi pendidikan,apa pun bentuknya,dalam
bentukpanduan penulisan karya ilmiah.dengan begitu,setiap orang terikat untuk
mengikuti dan menepatiketentuan-ketentuan tersebut.

4
Menulis ilmiah juga dapat dikatakan berdimensi universal.dengan dimensi
ke universalan itu maksudnya,karya ilmiah itu baik format maupun esensinya
diterima da dipahami secara sama oleh masyarakat ilmiah yang berada diseluruh
dunia.bahwa kemungkinan ada dimensi-dimensi tertentu yang bersifat khas
institusi tertentu sering tidak dapat dinafikan.Akan tetapi,secara universal,sekali
lagi karya ilmiah,itu berlaku sama diseluruh pelosok sudut negeri.bagaimana lalu
setiap orang itu diharapkan dalam menyikapi kemudahan dan kesulitan dalam
menulis itu tentu semuanya diserahkan kepda pribadi-pribadi yang bersangkutan
sesuai dengan tanggung jawabnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari karya ilmiah ?
2. Apa saja jenis – jenis dari karya tulis ilmiah ?
3. Apa saja struktur dari karya imiah?
4. Bagaimana bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ?
5. Bagaimana tehnik yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ?
6. Bagaimana sistem penomoran dalam karya tulis ilmiah ?
7. Bagaimana penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari karya ilmiah
2. Untuk mengetahui jenis – jenis dari karya tulis ilmiah
3. Untuk mengetahui bahasa yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah
4. Untuk mengetahu struktur dari karya ilmiah
5. Untuk mengetahui tehnik yang digunakan dalam penulisan karya
ilmiah
6. Untuk mengetahui sistem penomoran dalam karya tulis ilmiah
7. Untuk mengetahui penulisan daftar pustaka dalam karya ilmiah

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Ilmiah


Karya ilmiah terdiri atas dua kata,yaitu karya dan ilmiah.kata karya berarti
kerja,perbuatan,hasil,ciptaan,karangan,dan tulisan.sedangkan kata ilmiah berarti
sifat ilmu,secara ilmu pengetahuan,memenuhi kaidah ikmu pengetahuan,(Tim
Penyusun Kamus,1991:370).Dalam pembahasan ini,kata karya bermakna
karangan atau tulisan.Oleh karena itu,karya tulis ilmiahadalah suatu tulisan yang
bersifat ilmu pengetahuan atau tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan secara
keilmuan.

Menurut tim penyusun pedoman penulisan karya ilmiah (2007:1),karya


ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang ilmu
pengetahuan,teknologi,atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata
cara ilmiah,dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati
atau ditetapkan. Suatu karya ilmiah harus memberikan kontribusi ilmiah secara
jelas,tidak sekadar informasi mengenai fakta dan kasus (swasomo,2002:1).
Menulis karya ilmiah merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan bagi
masyarakat akademik di lingkungan perguruan tinggi (Wahab dan
Lestari,1999).sedangkan (Brotowijoyo,1985:8-9),menyatakan bahwa karangan
ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta yang ditulis
menurut metodologi penulisan secara baik dan benar.

Karya ilmiah harus ditulis secara jujur apa adanya dan akurat sesuai
dengan kebenaran tanpa mengingat akibat yang ditimbulkan. Kebenaran dalam
karya ilmiah adalah kebenaran yang objektif,positif,sesuai dengan data dan fakta
yang ada dilapangan,dan bukan kebenaran yang normative.

Ada satu hal yang sangat esensial yang sering kali di lupakan oleh penulis
karya ilimiah yaitu penulisan judul sering kali kita terjebak oleh kebiasaan para
pendahulu kita judul karya ilimiah haruslah berbentuk

6
prasa,misalnya :”perempuan di indonesia mendinamisasikan gerakannya”.judul
ini bisa diubah dalam bentuk frasa,yaitu”di namisasi gerakan perempuan di
Indonesia.

B. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah


Diperguruan tinggi,pada umumnya,kedudukan karya tulis ilmiah sangat
penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik.dilihat dari rujuan
penulisannya,karya ilmiah dibedakan dalam dua jenis.pertama,adalah karya
ilmiah untuk memenuhi tugas-tugas perkuliahan seperti makalah,laporan bab,dan
laporan buku.kedua,adalah karya ilmiah yang merupakan syarat yang dituntut
mahasiswa ketika menyelesaikan program studi yaitu: laporan penelitian untuk
mahasiswa D III,skripsi untuk mahasiswa S1,Tesis untuk mahasiswa S2,dan
disertai untuk mahasiswa S3.

Indriati (2002:103-104),menyatakan ada sebelas macam tulisan


ilmiah,antara lain adalah sebagai berikut:

1) Laporan penelitian adalah laporan yang ditulis berdasarkan


penelitian,misalnya laporan penelitian yang didanai oleh fakultas dan
universitas,laporan penelitian kebahasaan yang dibiayai oleh badan bahasa
atau balai bahasa.
2) Skripsi adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik sarjana
strata satu (S1),yaitu S.Pd.,S.M.,S.Farm.,dan lain-lain.
3) Tesis adalah tulisan ilmiah untuk gelar akademik strata dua (S2) yaitu
Master,Magister,seperti M.A., M.Kes.,M.M.,dan lain-lain.
4) Disertai adalah tulisan ilmiah untuk mendapatkan gelar akademik strata
tiga (S3).yaitu Doktor,seperti Dr.,P.hd
5) Surt pembaca adalah surat yang berisi kritik dan tanggapan terhadap isi
suatu tulisan ilmiah.
6) Laporan kasus adalah tulosan mengenai kasus-kasus yang ada yang
dilandasi dengan teori.

7
7) Laporan tinjauan adalah tulisan yang berisi tinjauan karya-karya ilmiah
dalam kurun waktu tertentu,misalnya Biological Anthropology in The
Americas: 1900-2000
8) Resensi adalah tanggapan terhadap suatu karangan atau buku yang
memaparkan manfaat karangan atau buku tersebut bagi pembaca.
9) Monograf adalah karya asli menyeluruh dari suatu masalah.monograf ini
dapat berupa tesis ataupun disertasi.
10) Referet adalah tinjauan mengenai karangan sendiri dan karangan orang
lain.
11) Kabilitasi adalah karangan-karangan penting yang dikerjakan sarjana
Departemen Pendidikan Nasional untuk bahan kuliah.

C. Struktur Karya Ilimiah


Dibawah ini terdapat beberapa struktur karya ilmiah, antara lain:

1. Judul

Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas dan
lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah hubungan di sini
tidak selalu mempunyai makna korelasional, kausalitas, ataupun determinatif.
Judul juga mencerminkan dan konsisten dengan ruang lingkup penelitian, tujuan
penelitian, subjek penelitian, dan metode penelitian.

2. Pendahuluan

Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar belakang


masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat atau kegunaan penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi
dengan definisi operasional dan sistematika penulisan.

a. Latar Belakang Masalah

Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk menjelaskan


alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk dibahas, baik itu dari segi
pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun dalam kaitan dengan kehidupan
pada umumnya.

b. Perumusan Masalah

8
Masalah merupakan segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan oleh
penulis, yang pada umumnya dinyatakan dalam bentuk pertanyaan mengapa atau
bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah, penulis menganggap perlu untuk
melakukan langkah-langkah pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu
pula yang nantinya menjadi fokus pembahsan di dalam karya ilmiah tersebut.

c. Tujuan

Tujuan merupakan pernyataan mengenai fokus pembahasan di dalam


penulisan karya ilmiah tersebut; berdasarkan masalah yang telah dirumuskan.
Dengan demikian, tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya imiah itu.

d. Manfaat

Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau kegunaan dari
penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk pengembangan suatu bidang ilmu ataupun
untuk pihak atau lembaga-lembaga tertentu.

3. Kerangkan Teoritis

Kerangka teoritis disebut dengan kajian pustaka atau teori landasan.


Tercakup pula di dalam bagian ini merupakan kerangka pemikiran dan hipotesis.
Kerangka teoretis dimulai dengan mengidentifikasi dan mengkaji berbagai teori
yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan hipoteisi.

Di samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian


terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis terdahulu.
Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan memperoleh wawasan
ataupun pengetahuan baru, yang telah ada sebelumnya. Di samping akan
menghindari adanya duplikasi yang sia-sia, langkah ini juga memberikan
perspektif yang lebih jelas mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam
perkembangan ilmu secara keseluruhan.

4. Metodologi Penelitian

Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu dicantumkan


pula bagian yang disebut dengan metode penelitian. Metodologi penelitian
diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap penelitian, mulai persiapan, penentuan
sumber data, pengolahan, sampai dengan pelaporannya.

Setiap penelitian mempunya metode penelitian masing-masing, yang


umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-metode
penelitian yang dimaksud, antara lain:

9
Metode deskriptif, ialah metode penelitian yang bertujuan hanya
menggambarkan fakta-fakta secara apa adanya, tanpa adanya perlakuan apa pun.
Data yang dimaksud dapat berupa fakta yang bersifat kuantitatif (statistika)
ataupun fakta kualitatif.

Metode eksperimen, ialah metode penelitian bertujuan untuk memperoleh


gambaran atas suatu gejala setelah mendapatkan perlakuan.

Metode penelitian kelas, ialah metode penelitian dengan tujuan untuk


memperbaiki persoalan-persoalan yang terjadi pada kelas tertentu, misalnya
tentang motivasi belajar dan prestasi belajar siswa dalam kompetensi dasar
tertentu.

5. Pembahasan

Bagian ini mengandung paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait
dengan rumusan masalah atau tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab
pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan, wawancara, dan
sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang; diperkuat oleh teori-teori
yang telah dikemukakan sebelumnya.

Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai


sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu tersebut
diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel dan grafik
merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan informasi. Sajian data dan
informasi lebih mudah dibaca dan disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel
dan grafik memang lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta
lebih menarik daripada penyajian secara verbal.

Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah dikemukakan


dalam kerangka teoritis. Pembahasan data dapat diibaratkan dengan sebuah pisau
daging. Apabila pisau itu tajam, baik pulalah keratan-keratan daging yang
dihasilkannya. Namun, apabila tumpul, keratan daging itu akan acak-acakan,
penuh cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila argumen-
argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang digunakannya tidak
lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari yang diharapkan.

6. Simpulan dan Saran

Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari


keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian dari
simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoretis yang tercakup di dalamnya,
hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian. Simpulan merupakan

10
kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur penelitian secara menyeluruh.
Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali secara ringkas pernyataan-pernyataan
pokok dari unsur-unsur di atas dengan meletakkannya dalam kerangka pikira yang
mengarah kepada simpulan.

Berdasarkan pengertian di atas, seorang peneliti harus pula melihat


berbagai implikasi yang dirimbulkan oleh simpulan penelitian. Implikasi tersebut
umpamanya berupa pengembangan ilmu pengetahuan, kegunaan yang bersifat
praktis dalam penyusunan kebijakan. Hal-hal tersebut kemudian dituangkan ke
dalam bagian yang disebut rekomendasi atau saran-saran.

7. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua kepustakaan yang digunakan sebagai


landasan dalam karya ilmiah yang diambil dari sumber tertulis, baik itu yang
berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumber-sumber lain dari
internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum di dalam karya
ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber
yang pernah dibaca oleh penulis tetapi tidak digunakan dalam penulisan karya
ilmiah itu, tidak boleh dicantumkan di dalam daftar pustaka.

D. Bahasa Karya Tulis Ilmiah


Bahasa dikatakan sebagai alat berpikir dan bernalar.dengan berbahasa kita
bisa mengungkapkan apa yang kita rasakan dan kita pikirkan,sehingga berbahasa
bisa mengaktualisasikan perwujudan konsep-konsep hasil pemikiran.Oleh karena
itu,manusia yang sedang berpikir senantiasa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
bagaimana dan mengapa fenomena yang dihadapinya itu bisa seperti pada saat
manusia melihat,mendengar,dan merasakan.pertanyaan itu muncul akibat dari
keingintahuan manusia yang tidak mungkin dapat dilontarka tanpa menggunakan
bahasa.

Bahasa yang dipakai dalam karya ilmiah menurut Waluyo


(2000:17),adalah bahasa keilmuan yang memiliki fitur-fitur sebagai berikut:

1) Reproduktif
2) Straight forward
3) Baku
4) Gahari

11
5) Kalimatnya efektif
6) Tidak emotif,tetapi rasional
7) Tidak ambigu
8) Lebih diutamakan kalimat pasif dan tidak menyebut persona
9) Register keilmuan
10) Notasi ilmiah

Bahasa ragam karya ilmiah memiliki perbedaan dengan ragam lain dari
kata-kata yang digunakannya.Bahas karya ilmiah menunjukkan karakteristik yang
khas,antara lain ditunjukkan dengan maknanya yang konstan dan lepas dari
emosi.bahasa karya ilmiah juga menuntut adanya aturan logika yang benar.hal ini
sesuai dengan salah satu fitur bahasa baku,yaitu rasional.Artinya,pemakaian alat-
alat bahasa,kata dan kalimat haruslah tepat,sehingga setiap kata hanya mempunyai
satu fungsi tertentu saja dan setiap kalimat hanya mewakili suatu keadaan factual
saja.

Bahasa karya ilmiah adalah sebagai berikut:

1) Menggunakan kalimat efektif dalam bentuk pasif dan berkonotasi formal.


2) Tidak diperkenankan menggunakan kata ganti orang (saya,kami,kita dan
sebagainya).”saya” sebaiknya diganti dengan penulis.
3) Hindari kesalahan seperti:
a) Penggunaan kata penghubung sedangkan,dan,sehingga pada awal
kalimat.
b) Penggunaan kata pada,di mana,dari,daripada yang tidak tepat
sehingga merusak struktur kalimat.
c) Penulisan ke dan di sebagai awalan dan sebagai kata depan harus
dibedakan misalnya:
Kata depan: di rumah,ke rumah sakit
Awalan :dibuat,disuntik,kerusakan,kekebalan.
4) Penggunaan istilah

12
a) Istilah yang digunakan adalah istilah dalam bahasa Indonesia baku
(mengacu kepada Kamus Bahasa Indonesia)
b) Penggunaan istilah asing (daerah) sedapat mungkin dihindari,kecuali
kalau belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia harus dicetak
miring atau garis bawah.
5) Alinea baru dimulai pada ketukan ke-6
6) Bilangan,lambang/rumus kimia,singkatan yang mengawali suatu kalimat
harus ditulis dengan huruf.
a) Bilangan yang diikuti satua baku (m,%,kg,km,dsb.).
b) Semua bilangan lebih kecil dari 10 yang tidak diikuti satuan baku
harus ditulis dengan huruf
c) Bilangan desimal ditandai dengan koma

Bahasa dalam karya ilmiah harus efktif,baikdari segi diksi(pemilihan


kata penyusunan kata,penyusunan kalimat,penyusunan paragraph.dan hal yang
lain berhubungan dengan penggunaan bahasa.bahasa dalam karya ilmiah harus
memenuhi kaidah bahasa,termasuk pemakaian gaya bahasa yang selalu mengarah
pada penerapan nalar yang baik,terhindar dari penggunaan bahasa yang berdasar
emosi.

Bahasa sebagai sarana pengungkap ilmu dan data harus secara efektif
dapat sampai kepada pembaca.penggunaan bahasa dalam karya ilmiah ini
merupakan bagian penting yang harus dapat dipertanggung jawabkan penulis
karya ilmiah,disamping hal-hal yang menyangkut isi,sistematika,dan penerapan
hal teknis (ejaan dan tata cara pengetikan) lainnya.

E. Teknik Penulisan Karya Ilmiah


Ketentuan-ketentuan harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah
meliputi hal sebagai berikut: (1) penggunaan kertas,(2) teknik pengetikan,(3)
penomoran,(4) penulisan sumber atau referensi,dan (5) penulisan daftar pustaka.

a) Penggunaan kertas

13
Kertas yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah adalah kertas
HVS,berwarna putih,berat 80 gram,dan berukuran kuarto (21,5 x 28 cm).naskah
hanya ditulis pada salah satu sisi kertas (tidak boleh ditulis bolak-balik).untuk
kepentingan khusus,misalnya membuat grafik atau gambar,dapat dipergunakan
jenis dan ukuran kertas lain dan penempatannya dalam naskah dapat dilipat
disesuaikan dengan ukuran kertas naskah yang lain.sampul/judul dapat
menggunakan jenis dan warna kertas yang sama dengan kertas naskah atau yang
berbeda.
b) Teknik pengetikan
1) Penggunaan Huruf
Naskah karya ilmiah diketik dengan huruf times new
roman.Dengan menggunakan tinta warna hitam.
2) Jarak Pengetikan (Spasi)
Jarak antara baris dalam pengetikan naskah karya ilmiah adalah
dua spasi (spasi ganda).apabila dalam naskah terdapat abstrak,
pengetikannya dengan jarak satu spasi (spasi tunggal) dan biasanya
abstrak tidak boleh lebih dari satu halaman.
3) Batas Tepi Pengetikan
Batas tepi pengetikan karya ilmiah menggunakan ketentuan
sebagai berikut :
a) Tepi atas: 4 cm (dari tepi atas sampai dengan nomor halaman).
b) Tepi bawah: 3 cm (dari tepi bawah sampai dengan baris terakhir).
c) Tepi kiri: 4 cm (dari tepi kiri sampai dengan huruf pertama).
d) Tepi kanan: 3 cm (dari tepi kanan sampai dengan huruf terakhir
setiap hari).
4) Penulisan Angka
Penulisan angka atau lambang bilangan dalam karya ilmiah
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
a) Semua bilangan ditulis dengan angka,kecuali bilangan satu sampai
Sembilan,bilangan yang berawal pada awal kalimat,dan bilangan
yang dituliskan dengan satu atau dua kata.misalnya:

14
1) Ia mengasuh 728 anak yatim.
2) La ege membeli lima buah sepeda mini.
3) Tiga orang nelayan memperoleh bantuan.
4) Indah menabung dua juta rupiah.
b) Untuk menyatakan decimal dipergunakan tanda koma (,) bukan
tanda titik (.).
c) Satuan ukuran ditulis sesuai dengan singkatan resminya.Misalnya:
1 (liter),m (meter),gr (gram),cm (senti meter),dan sebagainya.
d) Penulisan angka ribuan,jutaan,dan seterusnya,yang menyatakan
jumlah menggunakan tanda titik setiap tiga angka dari
belakang,sedangkan apabila menyatakan urutan,tanfa titik tersebut
tidak digunakan.misalnya:
1) Kreditnya di BRI mencapai Rp18.528.500,00
2) Bonang adalah calhaj Kepulauan Bulan nomor 12
5) Penulisan Nama

Penulisan nama pengarang,baik yang diacu dalam tubuh tulisan


maupun yang dicantumkan pada daftar pustaka mengikuti ketentuan
sebagai berikut:

a) Nama pengarng yang diacu dalam tubuh tulisan hanya ditulis nama
pokoknya.Misalnya,jika nama pengarang itu “Syaif Albuthuni,”
yang ditulis dalam tubuh tulisan hanya “Alnuthuni.”
b) Pada penulisan daftar pustaka,nama pengarang yang terdiri dari
dua penggal nama atau lebih,yang dituliskan pertama kali hanya
nama pokoknya (biasanya nama belakang) dan diikuti dengan
singkatan nama atau penggalan nama depannya.Di antara nama
pokok dan nama depan dipergunakan tanda koma (,).Misalnya:
nama pengarang itu “Ishak Bagea,” penulisannya dalam daftar
pustaka menjadi “Bagea,Ishak.”
c) Pengarang buku yang terdiri dari dua orang,kedua nama pengarang
ditulis secara lengkap.

15
d) Gelar kesarjanaan dan pangkat/jabatan akademis tidak boleh
dicantumkan dalam karya ilmiah.Nama dan gelar yang lengkap
seperti: “Prof. Dr. H. Ishak Bagea,S.Pd.,M.A.” dalam daftar
pustaka cukup dituliskan “Ishak Bagea.”
6) Penulisan Alinea/Paragraf Baru
Pada umumnya,cara pengetikan alinea/paragraf baru dimulai
setelah ketukan kelima dari tepi kiri (menjorok ke dalam).Namun
demikian,dapat pula dengan cara lain,yairu tidak menjorok ke dalam
atau dengan system lurus,tetapi setiap pergantian alinea harus diberi
jarak dua kali lipat dari spasi baris biasa.
7) Penulisan Bab
Penulisan bab,subbab,dan anak subbab mengikuti ketentuan
berikut ini.
a) Bab ditulis dengan huruf kapital semuanya dan tidak diakhiri oleh
tanda baca apa pun.Nomor bab ditulis dengan angka romawi.Bab
ditulis pada posisi tengah yang simetris antara tepi kanan dan kiri
pada halaman yang bersangkutan.
b) Penulisan subbab dan nomor subbab dimulai dari batas tepi kiri
dan tidak menggunakan garis bawah.pada setiap awal kata
dipergunakan huruf kapital dan di akhiri tanda titik.
c) Anak subbab dan nomor anak subbab ditulis dimulai dari batas
tepi kiri dan tidak menggunakan garis bawah.setiap awal kata
pada anak subbab ditulis dengan huruf capital,kecuali kata
tugas.nomor urut anak subbab,ditulis dengan angka arab dan
diakhiri tanda titik.akhir penulisan anak subbab tidak
menggunakan tanda baca apa pun.perhatikan contoh penulisan
bab,subbab,dan anak subbab berikut ini:

16
BAB II
HARGA POKOK DAN HARGA JUAL
A. Harga pokok
1. Pengertian perdagangan dan jenis pedagang
2. Syarat pembayaran dan penyerahan barang
a. Potongan jumlah
b. Potongan harga
B. Harga pokok barang
1. Penghitungan imbalan jasa perantara
a. Penghitungan imbalan jasa perantara
b. Penghitungan imbalan jasa makelar
2. penghitungan harga pokok dan harga jual
3. penerapan hasil usaha dan seterusnya

8) Penulisan tabel dan gambar


Penulisan tabel dan gambar (termasuk grafik ) dalam sebuah karya
ilmiah mengikuti ketentuan – ketentuan sebagai berikut.
1) Dalam penulisan tabel sedapat mungkin diupayakan jangan
sampai ganti halaman atau lebih dari 1 halaman
2) Jika terpaksa tidak dapat satu halaman, penulisan tabel dapat
disambung melebar atau memanjang dan kemudian dilipat sesuai
ukuran kertas yang lain. Selain itu, dapat digunakan cara lain yaitu
meneruskan penulisan tabel kehalaman selanjutnya dengan
menambahkan keterangan “ lanjutan ” sehingga tidak perlu lagi
menuliskan judul tabel.
3) Tabel yang dibuat melebar atau memanjang, bagian atasnya
ditempatkan pada posisi yang dekat dengan jilidan
4) Nomor dan judul tabel ditempatkan simetris diatas tabel
5) Nomor dan judul gambar ditempatkan simetris dibawah gambar

17
6) Penulisan judul tabel dan gambar / grafik tidak diakhiri tanda baca
apapun
7) Pembuatan sebuah gambar sama sekali tidak diperbolehkan
dipotng atau dipenggal sehingga menjadi lebih dari satu halaman
8) Penulisan nomor urut tabel menggunakan angka arab, sedangkan
penulisan nomor urut gambar / grafik menggunakan angka
romawi

F. Sistematika Penomoran
Penulisan sumber atau referensi bacaan yang dikutip dalam naskah karya ilmiah
mengikuti ketentuan – ketentuan berikut :

1) Sumber bacaan yang diacu dituliskan pada akhir kutipan diantara tanda
kurung. Hal yang dituliskan adalah nama pokok pengarang / penulis buku,
tahun penerbitan, dan nomor halaman yang diacu . diantara nama pokok
pengarang dan tahun penerbitan digunakan tanda “koma” (,), sedangkan
diantara tahun penerbitan dan nomor halaman yang diacu digunakan tanda
“ titik dua ” (:), misalnya : surat adalah suatau saran untuk menyampaikan
pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang satu kepihak
yang lain ( Bratawidjaja, 1995:5).
2) Apabila nama pengaran/penulis buku sumber telah disebutkan lebih
dahulu , sumber yang dituliskan di antara tanda kurung hanyalah tahun
penerbitan dan nomor halaman yang diacu. Dalam satu kutipan tidak
diperbolehkan menyebutkan nama pengarang dua kali. Perhatikan contoh
berikut!

Menurut Bratawidjaja (1995:5) surat adalah satu sarana untuk


menyampaikan pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak yang
satu kepihak yang lain.

G. PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

18
Penulisan daftar pustaka atau bibliografi meliputi penulisan buku, penulisan
jurnal, penulisan artikel dalam majalah ilmiah , dan penulisan publikasi lain yang
layak digunakan sebagai sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah.

a. Penulisan buku
Penulisan buku dalam daftar pustaka meliputi ketentuan urutan sebagai
berikut :
1) Nama pengarang
2) Tahun penerbitan
3) Nama buku
4) Nama kota, tempat penerbitan
5) Nama penerbit

Diantara satuan tersebut dipergunakan tanda “titik” (.), kecuali diantara


tempat penerbit dan nama penerbit dipakai tanda “ titik dua ”.setiap awal
kata pada nama buku ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas.
Apabila diketik dengan mesin

Contoh :

1) Pengetikan dengan mesin ketik biasa

Bagea, Ishak. 2019. Bahasa Indonesia untuk Mahasiswa.


Jakarta : PT. Indonesia Global Mandiri.

2) Pengetikan dengan komputer atau mesin cetak

Bagea, Ishak. 2020. Karya Tulis Ilmiah . Baubau :


PT ,Albutuni

Ketika biasa, nama buku diberi garis bawah. Namun, jika diketik dengan
komputer, nama buku ditulis miring

b. Penulisan artikel

19
Penulisan artikel dalam daftar pustaka menggunakan urutan sebagai
berikut :
1) Nama pengarang
2) Tahun penerbit
3) Judul artikel
4) Nama editor (jika ada)
5) Nama majalah
6) Volume/halaman dimuatnya artikel
7) Tempat penerbit
8) Nama penerbit

Judul artikel ditulis diantara tanda petik dua, sedangkan nama majalah
diberi garis bawah atau ditulis miring. Diantara satuan – satuan tersebut
digunakan tanda titik, kecuali diantara tanda “ koma ”, diantara nama
majalah dan volume/ halaman digunakan tanda “koma” pula, dan diantara
tempat penerbitan dan nama penerbit digunakan tanda “titik dua”.

Alimin, Muhammad . 2019. “Peneliti Tindakan Dalam Pendidikan”.


Dalam Diksi ,No. 4, Tahun II, halaman 67 – 82.
Yogyakarta : UGM Yogyakarta.

c. Penulisan acuan berupa Koran


Pencantumannya dalam daftar pustaka adalah: nama pengarang, tahun
terbit , judul artikel ,( diantara tanda petik ), nama Koran /surat kabar
(dicetak miring atau diberi garis bawah) dan didahului kata dalam, tanggal
terbit , tempat terbit dan halaman pemuatan artikel

Sustiwi, Fadmi. 2004. “Yogya Turut Berpacu Hadapi HIV/AIDS”.


Dalam Kedaulatan Rakyat . 11 Oktober.
Yogyakaerta : Hal 15.

d. Penulisan pustaka acuan berupa terjemahan

20
Bila sumber acuan merupakan karya terjemahan, penulisannya sebagai
berikut:
Contoh:

Martinez, A. 1987. Ilmu Bahasa Pengantar . Terjemahan


Rahayu Hidayat dari Elemen de Linguistique General
(1980). Yogyakarta : Penerbit Kanisius

e. Penulis sumber acuan dari internet


Dituliskan nama pengarang ,tahun,judul, dan alamat internet sebagai
tempat diperolehnya informasi,
Contoh :

UCSD Healthcare. 1999. Anemia During Pregnancy. https://


www.rxmed.com/b.main/b1.illness/b1.1.illnesses/
anemia_during pregnancy.html. Diakses pada tanggal 5 januari pukul
09.00

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Karya Ilmiah adalah tulisan yang mengandung fenomena atau peristiwa
yang ditulis menurut kenyataan.

Menurut kamus bahasa Indonesia (KBBI) karya ilmiah merupakan karya


tulis yang dibuat dengan prinsip ilmiah, menurut data dan fakta (observasi,
eksperimen, kajian pustaka).

Tulisan karya ilmiah dapat menyangkut banyak tema, seperti mengenai


ilmu pengetahuan, alam sekitar, teknologi dan seni yang didapat melewati studi
kepustakaan, penelitian atau pengalaman di lapangan dan pengetahuan orang lain
sebelumnya.

Jenis karya ilmiah yaitu Laporan penelitian, Skripsi, Tesis, Disertai,Surt


pembaca, Laporan kasus, Laporan tinjauan, Resensi, Monograf, Referet dan
Kabilitasi.

B. Saran
Sebagai mahasiswa kita harus mengetahui dan mampu mempraktekkan
cara penulisan karya ilmiah seperti makalah laporan penelitian dan sebagainya
agar nantinya kita mampu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen
dan nantinya isa membuat tugas akhir tanpa bantuan orang lain .

22
DAFTAR PUSTAKA
Bagea, I. dan H. hanafi. (2019). Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa. Indomedia
Jakarta.

https://pendidikanmu.com/2020/07/pengertian-karya-ilmiah.html. 24 September
2020 (13:00)

23

Anda mungkin juga menyukai