DISUSUN OLEH:
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
iii
2.3.5 Judul Artikel............................................................................11
2.3.6 Penulisan Paragraf...................................................................11
2.3.7 Penulisan Struktur Lain...........................................................11
2.4 Macam-macam Karya Ilmiah................................................................12
2.4.1 Tugas akhir..............................................................................12
2.4.2 Skripsi......................................................................................12
2.4.3 Tesis.........................................................................................13
2.4.4 Disertasi...................................................................................13
2.5 Contoh Karya Ilmiah.............................................................................13
2.6 Tugas Akhir, Skripsi..............................................................................18
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari penyusunan makalah ini dapat disumpulkan bahwa ada beberapa
masalah, yaitu:
1) Apa itu Karya Ilmiah?
2) Apa saja Struktur dalam karya ilmiah?
3) Ketentuan dalam karya ilmiah.
4) Contoh karya ilmiah.
5) Apa itu tugas akhir/skripsi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah kami ini adalah untuk mambantu
memberikan pemahaman terhadap kita tentang struktur karya ilmiah dan
aturan-aturan dalam karya ilmiah, disamping itu juga bertujuan untuk
memenuhi tugas terstruktur untuk mata kuliah Bahasa Indonesia.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
2.2.1 Halaman Judul
Struktur karya ilmiah yang pertama adalah halaman judul.
Halaman judul itu sendiri dimuat berdasarkan topik yang dipilih untuk
dibahas dalam karya ilmiah. Pembuatan judul diharapkan dapat ditulis
dengan unik dan semenarik mungkin, namun tetap disesuaikan dengan
topik yang akan diangkat. Hal ini diharapkan dapat membuat pembaca
menjadi tertarik dengan isu atau topik yang dibahas dalam karya
ilmiah.
Judul juga harus membuat para pembaca tertarik, judul harus
dibuat dengan spesifik. Hal ini dilakukan agar pembaca mendapatkan
gambaran awal dengan membaca halaman judul karya ilmiah. Pada
halaman judul karya ilmiah biasanya juga dilengkapi dengan nama
penulis, asal institusi atau lembaga, tanggal, bulan, tahun dan tempat
karya ilmiah dibuat yang ditulis dengan aturan rata tengah, diurutkan
setelah judul di bagian bawah.
2.2.2 Abstrak
Struktur karya ilmiah yang kedua yaitu abstrak. Abstrak dapat
dipahami sebagai ringkasan dari keseluruhan isi atau materi yang
terkandung dalam karya ilmiah. Peran abstrak dalam karya ilmiah
sebenarnya adalah untuk memberikan penjelasan kepada pembaca
dengan lebih cepat, tanpa harus membaca keseluruhan karya ilmiah.
Abstrak biasanya digunakan para pembaca untuk membaca sekilas isi,
maksud dan tujuan dari karya ilmiah. Ketentuan penulisan abstrak
kurang lebih hanya 250 kata dan dengan menggunakan bahasa yang
bersifat informatif.
2.2.3 Pendahuluan
Setelah membahas tentang halaman judul dan abstrak, berikut ini
akan disajikan materi wajib dari karya ilmiah yang pertama, yaitu
pendahuluan. Pendahuluan ini terletak di paling awal materi karya
ilmiah memiliki 4 sub bab, yaitu:
1) Latar belakang masalah
4
Latar belakang masalah dalam karya ilmiah
merupakan penjelasan teoritis dan faktual dari pertanyaan
tentang mengapa topik atau masalah tersebut perlu dijawab
melalui secara ilmiah atau kegiatan penelitian. Latar
belakang masalah sendiri seharusnya dijelaskan secara
singkat, jelas dan logis.
2) Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam karya ilmiah dapat
dipahami sebagai sebuah pertanyaan kritis atau argumentasi
yang fleksibel yang dihasilkan berdasarkan pernyataan
umum dari masalah penelitian. Singkatnya, rumusan
masalah adalah pertanyaan yang dimunculkan dari latar
belakang masalah. Selain itu, rumusan masalah sering kali
dibuat menggunakan bentuk pertanyaan yang dapat bersifat
operasional dalam suatu penelitian.
3) Tujuan penelitian
Tujuan penelitian dalam karya ilmiah dapat
diartikan sebagai uraian singkat mengenai tujuan apa ingin
diwujudkan dengan menggunakan penelitian tersebut.
4) Manfaat penelitian
Manfaat penelitian dapat diartikan sebagai sebuah
uraian tentang keunggulan dan kontribusi dari hasil karya
ilmiah. Manfaat penelitian biasanya diperuntukkan kepada
pengembangan ilmu pengetahuan dan orang yang memiliki
hubungan dengan masalah yang diteliti.
5
penelitian sehingga dapat menyajikan suatu pandangan
sistematis. Pada bagian ini, karya ilmiah akan memuat
pembahasan fenomena yang rinci tentang hubungan antar
variabel, sehingga mendapatkan penjelasan serta prediksi dari
fenomena yang diteliti tersebut.
2) Hipotesis penelitian
Hipotesis penelitian dalam karya ilmiah dapat dipahami
sebagai sebuah kesimpulan sementara berdasarkan kerangka
pemikiran atau teori yang diungkapkan oleh seorang peneliti.
2.2.5 Metode penelitian
Sebelum berlanjut untuk mengembangkan kerangka teori yang
sudah dibuat, pada bagian ini, penulis atau peneliti harus menentukan
terlebih dahulu metode yang digunakan dalam penelitian. Metode
penelitian sendiri dapat diartikan sebagai sebuah langkah-langkah
yang digunakan oleh penulis atau peneliti untuk mendapatkan hasil
penelitian yang tepat dan valid.
Metode penelitian yang paling sering digunakan ada dua jenis,
yaitu metode kualitatif dan metode kuantitatif. Metode kualitatif
adalah metode penelitian yang berfokus untuk melakukan analisa dan
pendeskripsian terhadap suatu masalah. Sedangkan, untuk metode
kuantitatif merupakan metode penelitian yang lebih fokus dengan
analisa terhadap angka, tabel, hingga statistik.
1) Jenis Penelitian
Pemilihan jenis penelitian akan sangat menentukan langkah
apa saja yang perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil
penelitian. Langkah-langkah penelitian biasanya meliputi
tujuan, tempat pelaksanaan, tujuan umum, sifat dari masalah,
dan ruang lingkup pengujian masalah.
2) Definisi Konsep dan Operasional Variabel
Setelah menentukan jenis metode penelitian, hal yang perlu
diperhatikan selanjutnya adalah definisi konsep dan operasional
variabel. Definisi konsep bisa dipahami sebagai sebuah konsep
6
tentang variabel penelitian. Sementara itu, untuk operasional
variabel dapat diartikan sebagai penjelasan secara sistematik
dan operasional tentang ukuran dari variabel yang akan diteliti.
3) Populasi dan Sampel Penelitian
Selanjutnya, peneliti dapat menentukan populasi dan
sampel penelitian. Populasi sendiri dapat didefinisikan sebagai
keseluruhan dari subjek penelitian yang akan diteliti.
Sementara unutk sampel penelitian yaitu, sebagian subjek
penelitian yang akan diteliti.
4) Jenis, Sumber dan Teori Pengumpulan Data
Kemudian, peneliti dapat menentukan jenis, sumber, dan
teori pengumpulan data. Bagian ini dapat diuraikan secara
lengkap dan jelas tentang apa jenis data yang digunakan dalam
penelitian dan bagaimana cara mengumpulkan data untuk
penelitian.
5) Teknik Analisis/Pengujian Data
Bagian terakhir dari metode penelitian yaitu teknik analisis
atau pengujian data. Pada bagian ini, karya ilmiah berisi
penjelasan mengenai bagaimana cara pengolahan sekaligus
cara menganalisis data dalam penelitian yang dilakukan.
2.2.6 Pembahasan penelitian
Bagian ini dapat dikatakan sebagai bagian yang paling panjang
dalam naskah karya ilmiah. Hal ini dikarenakan pembahasan memuat
tentang penjelasan dari rumusan masalah, tujuan, manfaat, kerangka
teori, dan tentunya metode penelitian. Berikut ini adalah beberapa
bagian yang perlu dijelaskan pada bagian ini, diantaranya yaitu:
1) Gambaran umum objek penelitian, yaitu penjelasan objek
penelitian yang diteliti secara umum.
2) Deskripsi hasil penelitian, yaitu penjelasan tentang hasil
penelitian sesuai hasil data yang dikumpulkan dari observasi
yang dilakukan.
7
3) Pengujian hipotesis, yaitu penjelasan data yang berhasil
dikumpulkan pada saat melakukan penelitian untuk dilakukan
pengujian terkait kesesuaian dengan hipotesis. Pada bagian ini,
peneliti dapat menjelaskan apakah data yang diperoleh
mendukung hipotesis atau tidak. Apabila data yang
dikumpulkan mendukung hipotesis, maka berarti data dapat
diterima, begitupun sebaliknya.
4) Interpelasi hasil pengujian hipotesis.
2.2.7 Penutup
Setelah menjelaskan mengenai hasil penelitian, selanjutnya Kamu
dapat mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan.
1) Kesimpulan
Kesimpulan dalam karya ilmiah terletak di bagian akhir.
Kesimpulan biasa memuat pendapat dari karya ilmiah yang
telah dibuat oleh peneliti atau penulis. Kesimpulan sendiri
memiliki tujuan supaya para pembaca karya ilmiah dapat
mendapatkan pengetahuan atau wawasan dari masalah dan
pembahasan yang telah diteliti.
2) Saran
Setelah mengungkap pendapat tentang karya ilmiah, pada
bagian ini, peneliti atau penulis dapat memberikan saran berupa
pesan-pesan dari penulis. Tujuan dari pembuatan saran sendiri
yaitu digunakan untuk mengarahkan peneliti yang hendak
melakukan penelitian yang sama, supaya dapat berjalan dengan
lebih efektif dan dapat mengembangkan penelitian secara lebih
baik dan lebih luas.
2.2.8 Daftar Pustaka
Selanjutnya, struktur yang perlu dipaparkan dalam karya ilmiah
adalah daftar pustaka. Daftar pustaka sendiri dapat diartikan sebagai
sebuah daftar yang memuat sumber informasi atau referensi teori yang
digunakan oleh peneliti atau penulis dalam penelitiannya. Dalam
8
menuliskan daftar pustaka, peneliti atau penulis biasanya
menggunakan format, yaitu seperti nama penulis, judul tulisan, nama
penerbit buku atau karya akademik, identitas, dan waktu terbit.
2.2.9 Lampiran
Lampiran biasanya digunakan dalam karya ilmiah untuk
menjelaskan data yang berhasil diperoleh dan proses analisis data
pada saat melakukan penelitian.
9
halnya dengan penulisan bab dan subbab pada skripsi yang mana bab
ditulis dengan menggunakan sistem romawi (I, II, III, dst) dan untuk
penulisan subbab, ditulis dengan menggunakan sistem numeral
(1….a….). Jadi, dari pembahasan di atas, dapat ditemukan bahwa
penulisan skripsi dengan karya ilmiah berbeda. Untuk penulisan
subbab ini ditulis dengan cara berikut ini:
Tulisandi-Bold
Huruf pertama setiap katanya ditulis huruf kapital (besar), Sama
halnya menulis judul-judul pada umumnya. Seperti contoh: Tata Cara
Penulisan Karya Ilmiah. Namun, ada pengecualian bahwa kata tugas
dan kata preposisi seperti kata hubung di-, ke-, dari, tetap ditulis huruf
kecil. Di dalam subbab sendiri terdapat anak subbab yang juga
memiliki aturan-aturan penulisan sebagai berikut:
1) Anak subbab ditulis dengan style font italic,
2) Masih sama seperti judul-judul pada umumnya, bahwa huruf
awal setiap kata ditulis kapital (besar), kecuali untuk kata
preposisi, kata hubung, kata sambung, dan kata tugas.
2.3.4 Jarak Antar Bab
Penulisan skripsi jarak antara bab satu dengan bab lainnya
dibutuhkan jarak halaman alias memerlukan ganti halaman untuk
membuat bab baru. Namun, berbeda halnya dalam penulisan karya
ilmiah. Dalam karya ilmiah, penulisan bab baru ini tidak memerlukan
ganti halaman baru, melainkan diberi jarak 3 spasi untuk membuat
bab baru. Sedangkan untuk penulisan subbab, antara jarak bab dengan
subbab, ditulis dengan jarak 2,5 spasi. Dan untuk penulisan kalimat
awal setelah subbab diberi jarak 2 spasi di bawah subbab.
10
1) Menggunakan huruf kapital (besar) semua,
2) Tulisan di-Bold
3) Masih menggunakan jenis font Times New Roman
4) Posisi judul berada di tengah halaman alias di-center (Ctrl+E)
5) Jangan menggunakan garis bawah atau style font Underline
2.3.6 Penulisan Paragraf
Penulisan paragraf atau alinea dalam penulisan karya ilmiah juga
terdapat aturan-aturan penulisan yang di antaranya adalah sebagai
dengan Alinea baru diketik ke dalam atau menjorok sebanyak 7
sampai 8 karakter atau sekitar 1,25 cm.
2.3.7 Penulisan Struktur Lain
Dalam penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dalam
karya ilmiah ini ditulis yang letaknya tepat di bawah judul artikel.
Penulisannya pun diberikan jarak antara judul artikel dengan
penulisan nama-nama penulis dan alamat institusi dengan jarak 1,5
spasi. Berikut ini beberapa penulisan struktur lain dalam penulisan
karya ilmiah.
1) Halaman judul, daftar nama anggota kelompok, halaman
pengesahan, kata pengantar menggunakan angka romawi
kecil dan diketik di sebelah sudut kanan bawah (i, ii, iii,
dst);
2) Pada bagian utama, yaitu bagian naskah artikel
menggunakan halaman dengan menggunakan angka arab
(1, 2, 3, dst) yang letaknya berada di pojok kanan atas
dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 dari tepi atas;
(Baca juga: Teori Semiotika Roland Barthers)
3) Dalam penulisan karya ilmiah, juga terdapat penulisan tabel
yang mana terdapat judul tabel dengan menggunakan
penomoran sesuai pemunculan tabel dari awal, dan untuk
penulisan judul tabel ini diletakan di atas tabel bersamaan
dengan nomor tabel yang menggunakan angka arab (1, 2, 3,
dst).
11
4) Sama halnya dengan tabel, bahwa dalam penulisan karya
ilmiah juga dimungkinkan menggunakan beberapa gambar
maupun grafik ataupun foto sebagai penunjang penulisan
karya ilmiah. Bahwa dalam gambar juga terdapat judul dan
nomor gambar. Namun untuk judul dan nomor gambar ini
diletakkan di bawah gambar.
5) Perlu diingat, bahwa dalam penulisan karya ilmiah jangan
menggunakan gambar yang terdapat warna. Kalaupun
menggunakan gambar yang berwarna, sebaiknya jangan
terlalu menggunakan warna yang dapat menimbulkan gelap
ketika di copy.
12
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memerhatikan
dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya
berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain, karya, atau kritik seni.
2.4.3 Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang menunjukkan kemampuan
mahasiswa S-2 dalam mengembangkan pemikiran logis, kritis,
sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan desain
atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memerhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan bidang
keahliannya, dan menyusun konsepsi ilmiah dan hasil kajiannya
berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah yang layak
dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional terakreditasi.
2.4.4 Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang menunjukan kemampuan
mahasiswa S-3 dalam menemukan atau mengembangkan
teori/konsepsi/gagasan ilmiah baru yang memberikan konstribusi pada
pengembangan serta pengalaman ilmu pengetahuan atau teknologi
yang memerhatikan dan menerapkan nilai humoniora dibidang
keahliannya, dengan menghasilakan penelitian ilmiah berdasarkan
metodologi ilmiah, pemikiran logis, krittis, sistematis, dan kreatif,
yang layak dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional
bereputasi.
13
1. Latar Belakang
Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik.
Abiotik merupakan kumpulan-kumpulan benda mati. Sedangkan
biotik yaitu kumpulan benda hidup. Di dalam komponen abiotik
adalah udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lainnya.
Komponen biotik mencakup dekomposer atau disebut
pengurai, konsumen, dan juga produsen. Kedua komponen
tersebut sangatlah erat kaitannya atau tidak dapat dipisahkan.
Lingkungan hidup diartikan beragam. Menurut Kamus Ekologi,
lingkungan hidup dikatakan juga environment. Environment
yaitu kesatuan antara makhluk hidup atau biotik dan non hidup
atau abiotik yang ada di bumi. Sedangkan, menurut Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009, lingkungan hidup yaitu kesatuan
ruang di seluruh benda. Baik makhluk hidup yang termasuk
manusia, keadaan sampai perilaku manusia.
Secara keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan
hidup merupakan gabungan antara semua makhluk hidup dan
juga faktor dan komponen di sekelilingnya. Makhluk hidup yang
ada di bumi ini adalah salah satu faktor keberhasilan dari
lingkungan hidup. Makhluk hidup yang dikhususkan adalah
manusia. Manusia merupakan makhluk berakal yang telah
diciptakan Tuhan dengan sempurna di dalam keadaan yang utuh
pula.
Begitu pula, kegagalan dari lingkungan hidup seperti
pencemaran yang terjadi bisa dikatakan ulah dari manusia.
Tingkah laku manusia pada saat ini telah melebihi batas wajar.
Salah satunya adalah membuang sampah sembarangan. Banyak
tempat yang seharusnya bersih dari sampah malah tertimbun
sampah. Tempat yang seharusnya rindang serta asri, berubah
menjadi tempat yang panas dan juga gersang.
2. Rumusan Masalah
14
Apa saja jenis pencemaran dan bagaimana penjelasannya?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran lingkungan hidup.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Jenis Pencemaran
1. Pencemaran Udara
1) Asap Rokok
Seperti yang sudah diketahui bersama, sebagian besar
orang-orang terkaya yang berada di Indonesia adalah bos
besar dari perusahaan rokok. Oleh karena itu, tidak heran jika
asap rokok menjadi penyumbang pencemaran udara yang
paling besar. Kandungan-kandungan yang berbahaya yang ada
di dalam rokok seperti tar dan juga nikotin. Maka asap yang
ditimbulkan juga berbahaya.
2) Ozon (O3)
15
Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah
mulai menipis. Lapisan penghalang buruknya sinar matahari
tersebut justru menjadi boomerang bagi bumi. Polutan ozon
adalah polutan yang paling berbahaya. Penangannya juga
sangat sulit sebab tidak dapat dideteksi. Perlu untuk diketahui,
polutan ozon akan menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
3) Karbonmonoksida (CO)
Gas CO juga adalah salah satu polutan yang sangat
berbahaya. Gas tersebut bisa menimbulkan kematian apabila
seseorang menghirupnya dalam jangka waktu yang lama.
Contoh dari polutan gas CO adalah ketika tidur di dalam
mobil dengan menggunakan AC. Gas-gas CO yang dihasilkan
dari kendaraan bermotor di luar bisa masuk ke dalam tubuh.
Gas itulah yang menyebabkan kematian.
4) Pencemaran Air
Air yang bersih adalah air yang tidak berbau dan juga
tidak berwarna. Sehingga jika diemui air yang berbau,
berwarna dan juga terdapat biota yang mati di dalamnya, air
tersebut terindikasi sudah tercemar. Pencemaran pada air bisa
dikarenakan oleh hal-hal berikut:
1) Limbah pabrik, nuklir dan industry
Limbah pabrik, nuklir dan juga industri
mengandung zat-zat kimia yang berbahaya. Salah satunya
adalah radioaktif. Pembuangan limbah dengan
sembarangan ke sungai sangat membahayakan. Sebab zat
berbahaya akan tercampur dengan air sungai. Hal tersebut
mengancam keberadaan biota sungai dan juga lingkungan
di sekitarnya.
2) Bahan peledak untuk menangkap ikan
Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan
peledak memang telah dilarang. Akan tetapi, tetap saja ada
oknum-oknum nakal yang masih menggunakan cara
16
tersebut. Penangkapan dengan bahan peledak memang
dinilai efektif. Tidak akan memakan waktu yang lama dan
juga akan memperoleh hasil tangkapan yang melimpah.
Namun, hal tersebut merupakan salah satu penyebab dari
pencemaran air.
3) Pestisida
Limbah pertanian sesungguhnya tidak
membahayakan. Akan tetapi, penggunaan pestisida yang
berlebih dan juga pupuk kimia itulah yang akan
menyebabkan pencemaran air. Limbah pertanian yang di
dalamnya terdapat pestisida yang berlebih dan juga pupuk
kimia tersebut akan mengalir. Yang selanjutnya hal
tersebut akan menimbulkan pencemaran pada air.
4) Sampah
Sampah menjadi masalah yang paling utama di
zaman sekarang. Kesadaran manusia akan lingkungan
sepertinya sudah sangat rendah. Sampah-sampah rumah
tangga yang dibuang di sembarang tempat. Mulai dari
lorong air kecil atau selokan sampai ke sungai telah
dipenuhi sampah. Padahal, sampah menjadi salah satu
penyebab utama dari pencemaran air.
4. Pencemaran Tanah
Suatu tanah dapat dikatakan telah tercemar saat tanah itu
tidak dapat lagi digunakan untuk kebutuhan manusia. Kebutuhan
yang dimaksud contohnya bercocok tanam. Selain itu, tanah yang
gersang juga salah satu ciri tanah yang sudah tercemar. Penyebab
dari pencemaran tanah, yaitu:
1) Senyawa asam
2) Pestisida berlebih
3) Pupuk kimia
4) Limbah industri, pabrik dan juga nuklir
17
5) Limbah rumah tangga seperti deterjen.
BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran
air, tanah dan juga udara. Setiap pencemaran mempunyai ciri
tertentu. Setiap pencemaran juga mempunyai penyebab tertentu.
Penyebab pencemaran satu dengan yang lainnya tidak jauh
berbeda.
Contohnya penggunaan pestisida yang berlebih. Untuk itu,
manusia sebagai makhluk yang berakal di bumi wajib hukumnya
untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat
menyebabkan pencemaran dan turut menjaga lingkungan.
2.6.2 Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang menunjukkan kemampuan
mahasiswa S-1 dalam mengkaji implikasi pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memerhatikan
dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya
18
berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain, karya, atau kritik seni.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kata karya ilmiah pada pembentukannya berasal dari dua kata, yaitu kata
yang berarti sebagai sebuah usaha, upaya, perbuatan, atau juga penciptaan.
Sementara itu, kata ilmiah dapat diartikan sebagai sesuatu yang membuat ilmu
atau pengetahuan yang telah memenuhi kaidah keilmuan. Setelah mengetahui
tentang pengertian dari karya ilmiah, selanjutnya dalam makalah ini akan
dijelaskan tentang struktur karya ilmiah yang baik dan benar.
Setiap melakukan penulisan tentunya sudah pasti memiliki aturan ataupun
ketentuan. Selanjutnya kita akan ambil salah satu contoh aturan dalam
pembuatan makalah. Kita perlu memperhatikan font, spasi, ukuran kertas,
hingga ukuran margins. Sehinggan setiap pembaca akan dapat mempelajari
aturan dan struktur karya ilmiah, dalam makalah ini juga terdapat materi
tentang macam-macam karya ilmiah yaitu, skripsi , tugas akhir tesis dan
disertasi, materi pada makalah ini juga menjelaskan perbedaaan tugas akhir,
skripsi, tesis, disertasi.
Tugas Akhir merupakan tugas wajib yang harus dikerjakan oleh
Mahasiswa yang menempuh pendidikan Diploma (DI-DIV). Skripsi adalah
syarat kelulusan untuk Mahasiswa dengan jenjang pendidikan S1 atau Strata
satu untuk memperoleh gelar sarjana. Tesis adalah karya ilmiah yang
menunjukkan kemampuan mahasiswa S-2 dalam mengembangkan pemikiran
logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian ilmiah, penciptaan
desain atau karya seni dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan Disertasi adalah karya ilmiah yang menunjukan kemampuan
mahasiswa S-3 dalam menemukan atau mengembangkan
20
teori/konsepsi/gagasan ilmiah baru yang memberikan konstribusi pada
pengembangan serta pengalaman ilmu pengetahuan atau teknologi yang
memerhatikan dan menerapkan nilai humoniora dibidang keahliannya.
3.2 Saran
Pembaca yang terhormat dengan segenap kelamahan dan segala
kekurangan kami, tugas yang dihadapan pembaca belumlah mencapai
kesempurnaan, Oleh karna itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca guna kami berbuat yang lebih baik lagi, Dan kami berharap dengan
adanya makalah ini dapat dijadikan pedoman belajar untuk menambah dan
memberikan ilmu pengetahuan walaupun makalah ini masih banyak
kekurangan.
21
DAFTAR PUSTAKA
Sevima, Admin. 2020. 10 Contoh Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang baik dan
benar.Tersedia Pada https://sevima.com/10-contoh-karya-tulis-ilmiah-
kti-yang-baik-benar/. Diakses pada 09 oktober 2022.
22