Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGENALAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)


DAN KOMPOSISINYA

Dosen Pengampu:
Dr. Fatimah, S. S., M. Hum.

Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

“Bahasa Indonesia” Prodi Hukum Tata Negara,


Fakultas Syariah dan Hukum Islam.

Kelompok 10:
NATASYA ANUGRAH
742352236
JUMATRIANA
742352023020

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas segala
kepenuhan rahmat dan karunia-Nya, yang telah memungkinkan kami
menyelesaikan makalah sederhana ini. Tak lupa kami panjatkan sholawat dan
salam Nabi Muhammad SAW, yang luar biasa. yang telah muncul sebagai
panutan umat manusia.

Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini tepat waktu melalui bantuan penulisan.
Makalah yang berjudul “Pengenalan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan
Komposisinya” ini ditulis dengan format yang mudah dipahami dengan maksud
agar mudah dipahami oleh pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat memiliki banyak


kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca sehingga dalam penulisan makalah ini selanjutnya menjadi lebih baik.

Bone, 15 September 2023

Penulis
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I......................................................................................................................1

PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................1

C. Tujuan dan Kegunaan.....................................................................................1

BAB II.....................................................................................................................2

PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah.......................................................................2

B. Jenis Jenis Karya Tulis Ilmiah........................................................................2

C. Komposisi Penulisan Karya Tulis Imiah........................................................3

BAB III.................................................................................................................13

PENUTUP.............................................................................................................13

A. Simpulan.......................................................................................................13

B. Saran.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menulis dengan landasan ilmiah dengan tujuan menyebarkan
informasi, temuan penelitian, atau konsep dalam suatu disiplin ilmu
tertentu dikenal dengan istilah Penulisan Ilmiah (KTI). KTI memainkan
fungsi penting dalam dunia akademis sebagai alat untuk menentukan
kaliber dan pengaruh seorang peneliti atau mahasiswa dalam komunitas
ilmiah serta sebagai cara untuk bertukar ide dan menyebarkan informasi.
KTI menjadi penting seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
Dokumentasi ilmiah, penelitian, dan temuan mahasiswa secara terorganisir
dan metodis didorong oleh penemuan-penemuan baru, pemahaman yang
lebih dalam tentang berbagai aspek kehidupan, dan upaya untuk
memecahkan masalah yang rumit.
Pengetahuan dibagikan kepada komunitas ilmiah dan umum
melalui KTI. Melalui publikasi ilmiah, KTI memungkinkan para peneliti
untuk menyebarkan temuannya baik kepada komunitas ilmiah maupun
masyarakat umum. Ini memfasilitasi percakapan ilmiah dan berbagi ide
juga.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan KTI?
2. Apa saja jenis jenis Karya Tulis Ilmiah?
3. Bagaimana komposisi Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah?

C. Tujuan dan Kegunaan


1. Mengetahui Penegrtian KTI
2. Mengetahui jenis jenis Karya Tulis Ilmiah
3. Mengetahui Komposisi Penulisan Karya Tulis Ilmiah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah


Menurut kamus besar bahasa indonesia karya tulis ilmiah
merupakan gabungan dari tiga suku kata, yaitu karya yang diartikan
sebagai hasil dari sebuah usaha, upaya, perubahan atau ciptaan, dan
tulisan/menulis memiliki arti segala kegiatan yang terkait dengan huruf,
angka, pena, atau media tulis yang lain, sedangkan ilmiah berarti sifat
ilmu, secara ilmu pengetahuan atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu
pengetahuan.
Tulisan yang dikembangkan dengan landasan ilmiah dengan tujuan
menyebarkan informasi, temuan penelitian, atau konsep pada suatu topik
ilmiah tertentu disebut dengan tulisan ilmiah (KTI). Judul, abstrak,
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian,
pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka semuanya merupakan bagian
dari kerangka formal KTI.

B. Jenis jenis Karya Tulis Ilmiah

1. Artikel
Artikel adalah sebuah karya tulis yang isinya berupa gagasan atau
fakta yang dapat membujuk, meyakinkan, mendidik, serta menghibur
pembacanya. Biasanya artikel memiliki panjang kalimat dengan jumlah
karakter tertentu.Biasanya artikel dibuat untuk keperluan publikasi di
buletin, surat kabar, media sosial, kanal digital, dan lain sebagainya.
2. Makalah
Makalah adalah jenis karya tulis yang bersifat ilmiah. Biasanya,
makalah ditulis untuk keperluan terkait dengan pendidikan. Dalam
penyusunannya, diperlukan data pendukung dari hasil observasi lapangan
dari sebuah masalah dalam penelitian. Data yang terkumpul diperlukan
untuk mencari penyelesaian masalah dalam penelitian. Biasanya makalah
ini disampaikan dalam seminar, simposium, atau uji materi.
3. Skripsi
Menurut Wikipedia, Skripsi adalah istilah yang digunakan di
Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan
tulisan hasil penelitian mahasiswa strata satu (S-1), yang membahas

2
fenomena atau permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah yang
berlaku. Penekanan isi dari skripsi terletak pada orisinalitas. Skripsi
menjadi syarat kelulusan bagi mahasiswa, untuk meraih gelar sarjana,
setelah melalui ujian di depan dosen penguji.
4. Work paper
Work paper atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah
kertas kerja, merupakan jenis karya tulis ilmiah yang hampir mirip dengan
makalah, tetapi analisisnya lebih mendalam. Biasanya work paper berisi
catatan-catatan auditor, berisi prosedur audit yang digunakan, metode uji
yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan yang dibuat
berdasar auditnya.
5. Paper
Paper adalah jenis karya tulis ilmiah yang ditulis berdasar data,
serta argumen yang tingkat kevalidannya kuat. Paper juga biasa disebut
sebagai ringkasan dari penelitian yang telah dibuat. Tidak banyak
perbedaan antara paper dengan makalah, hanya sistematika penulisannya
dan pembahasannya yang berbeda. Pembahasannya lebih singkat, karena
hanya terfokus pada analisis masalahnya saja.
6. Tesis
Tesis kurang lebih serupa dengan skripsi pada mahasiswa strata
satu (S-1), tetapi tesis menganalisis topic dengan lebih kompleks, sehingga
esensi ilmiahnya lebih kuat dan lebih kompleks jika dibanding dengan
skripsi. Tesis dibuat sebagai syarat kelulusan untuk meraih gelar magister
atau master yang ditempuh oleh mahasiswa pasca sarjana (S-2)
7. Disertasi
Setingkat lebih tinggi dari tesis, ada yang biasa disebut dengan
disertasi. Karena setingkat lebih tinggi, disertasi digunakan sebagai syarat
kelulusan untuk meraih gelar doktor bagi mahasiswa program studi strata
tiga (S-3).Isi dari disertasi merupakan hasil penelitian orisinil yang
nantinya dapat diaplikasikan ke kehidupan nyata, biasanya, disertasi diuji
oleh seorang profesor, atau doktor senior dan profesional

C. Komposisi Karya Tulis Ilmiah

A. Makalah
1. Sistematika dan Isi Makalah
Secara garis besar makalah terdiri atas tiga bagian, yakni (1) bagian

3
awal, (2) bagian inti, dan (3) bagian akhir. Isi masing-masing bagian dapat.
dilihat pada sistematika berikut:
a. Bagian Awal
1) Halaman Sampul
2) Daftar Isi
3) Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)
b. Bagian Isi Makalah
1) Bab I Pendahuluan
a) Latar Belakang Masalah
b) Rumusan Masalah
c) Tujuan dan Kegunaan
2) Bab II Pembahasan
a) Sub bab
b) Sub bab (disesuaikan dengan rumusan masalah)
3) Bab III Penutup
a) Simpulan
b) Saran (jika diperlukan)
c. BagianAkhir
1) Daftar Pustaka
2) Lampiran (jika ada)

B. Skripsi

Proposal penelitian skripsi, sekurang-kurangnya memuat 12 (dua belas)


komponen, yakni (1) Judul Penelitian, (2) Latar Belakang Masalah; (3) Rumusan
Masalah; (4) Hipotesis (jika ada); (5) Definisi Operasional; (6) Tujuan dan
Kegunaan; (7) Orisinalitas Penelitian; (8) Kajian Pustaka; (9) Kerangka Pikir;
(10)
Metode Penelitian; (11) Daftar Pustaka dan (12) Sistematika Pembahasan. Uraian
singkat masing-masing komponen dapat dijelaskan sebagai berikut:

a) Judul
Secara umum, judul proposal/skripsi harus memenuhi beberapa kriteria,

4
yakni; (1) harus jelas, mudah dipahami dan bermakna, (2) kalimat yang digunakan
tidak puitis, (3) singkat dan padat, (4) menggunakan kalimat berita, bukan kalimat
tanya atau kalimat negatif, (5) menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar (baku), dan (6) tidak menggunakan singkatan, kecuali singkatan yang sudah
umum dikenal, dan (7) disusun dalam bentuk piramida terbalik.

b) Latar Belakang Masalah


Pada uraian latar belakang harus digambarkan dengan jelas tentang (1)
gambaran pemikiran yang disusun menurut penalaran dari umum ke khusus
(bersifat deduktif), (2) alasan sehingga masalah yang diangkat dianggap penting,
menarik dan perlu diteliti, baik secara teoretis untuk tujuan akademik maupun
secara praktis untuk tujuan pemecahan masalah sosial keagamaan, (3) paparan
teori awal yang dijadikan dasar penelitian, dan (4) gambaran sekilas mengenai
capaian hasil yang diharapkan.

c) Rumusan Masalah
Pada bagian rumusan masalah, harus ditegaskan lebih dahulu pokok
masalah atau masalah utama penelitian. Setelah itu, pokok masalah dipecah ke
dalam beberapa sub masalah. Rumusan masalah sebaiknya dinyatakan dalam
bentuk kalimat tanya.
Untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan penelitian
pustaka, harus diidentifikasi dan ditegaskan hal yang menjadi fokus masalah
dengan berdasar pada rumusan masalah yang telah diajukan.
Sedangkan untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif harus
diidentifikasi dan ditegaskan hal yang menjadi variabel judul kemudian
menentukan kedudukan variabel tersebut; variabel dependen, independen,
maupun variabel kontrol (jika memang ada).
Dengan adanya penegasan fokus masalah dan variabel judul, maka akan
tampak jelas ruang lingkup atau batasan masalah dalam penelitian

d) Hipotesis
Penting ditegaskan bahwa penggunaan hipotesis dalam penelitian

5
umumnya dikenal dalam penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif.
Untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif keberadaannya bersifat
relatif (bisa ada, bisa juga tidak ada). Sedangkan untuk penelitian pustaka, tidak
lazim (tidak perlu) menggunakan hipotesis.
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara penulis terhadap
masalah yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis
merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap
paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis merupakan
rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari kajian
teoretis.
Kriteria umum hipotesis yang baik adalah (a) menyatakan pertautan antara
dua variabel atau lebih dinyatakan dalam kalimat pernyataan, (b) dirumuskan
secara jelas dan padat, dan (c) dapat diuji secara empiris, dalam arti peneliti
memungkinkan untuk mengumpulkan data guna menguji kebenaran hipotesis.

e) Definisi Operasional
Secara umum, judul skripsi terdiri atas rangkaian konsep yang saling
berhubungan sehingga membentuk satu makna.Untuk penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif dan penelitian pustaka, konsep tersebut dinamakan dengan
fokus masalah. Sedangkan untuk penelitian lapangan dengan pendekatan
kuantitatif dinamakan variabel judul.
Konsep-konsep yang ada dalam fokus penelitian dan variabel judul
tersebut harus diberikan definisi operasional sehingga jelas makna dan
penggunaannya dalam penulisan skripsi. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
kesulitan dan kesalahan pembaca dalam memahami istilah-istilah tersebut.

f) Tujuan dan Kegunaan


Untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan penelitian
pustaka, tujuan penelitiannya adalah mendeskripsikan temuan dan hasil
analisisnya sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan. Sedangkan untuk
penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif tujuannya adalah membuktikan
benar tidaknya atau diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan.

6
Kegunaan penelitian adalah penjelasan tentang sumbangsi hasil penelitian.
Kegunaan penelitian sebaiknya mengikuti rumusan berikut:
1) Kegunaan teoretis, yaikni hasil penelitian diharapkan dapat memberi
sumbangsi dan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada
umumnya dan ilmu keislaman pada khususnya.
2) Kegunaan praktis, yakni hasil penelitian diharapkan dapat memberi sumbangsi
pemikiran dan masukan terhadap individu dan instansi yang terkait dalam
merumuskan kebijakan pembangunan masyarakat, bangsa, negara, dan agama.

g) Orisinalitas Penelitian
Pada bagian ini melakukan literature review atau lebih popular dikenal
dengan kajian terdahulu merupakan uraian yang berisikan tentang hasil kajian dan
penelitian sebelumnya, yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan
dilakukan. Bagian ini, perlu diuraikan hasil penelitian terdahulu, yang lengkap
dengan penjelasan tentang perbedaan variabel yang digunakan antara penelitian
terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, pada bagian ini juga
perlu dimunculkan gap analysis berkenaan dengan kajian terdahulu yang
dimasukkan di dalam proposal.
yang pernah digunakan sebelumnya dan kedalaman kajian dan menghindari
pengulangan penelitian. Maka pada bagian ini menegaskan akan orisinalitas
penelitian, dan membuktikan bahwa kajian yang akan dilakukan merupakan hal
yang baru dan layak untuk dikaji.

h) Kajian Pustaka
Untuk penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan penelitian
pustaka, kajian teoretis berisi uraian teoretis terhadap konsep-konsep yang ada
dalam fokus masalah. Sedangkan untuk penelitian lapangan dengan pendekatan
kuantitatif berisi uraian konprehensif terhadap konsep-konsep yang ada dalam
variabel judul. Pada bagian ini, memaparkan berbagai teori yang digunakan
berdasarkan bacaan terhadap ragam bahan pustaka yang digunakan.
i) Kerangka Pikir

7
Setelah tinjauan teoretis ditampilkan, langkah berikutnya adalah membuat
diagram (skema) yang menggambarkan alur berpikir dalam menguraikan fokus
masalah atau variabel judul. Pernyataan-pernyataan konseptual yang ada dalam
diagram tersebut harus diuraikan hubungan antara satu dengan lainnya sehingga
tampak jelas alur berpikir peneliti.

j) Metode Penelitian
Pada bagian ini diuraikan tentang:
1) Jenis Penelitian
Jenis penelitian dapat dilihat dari beberapa aspek, yakni (1) jika dilihat dari
tempat penelitian, maka jenis penelitian umumnya terbagi dua, yaitu: (a)
penelitian lapangan, dan (b) penelitian pustaka, (2) jika dilihat dari analisis
datanya, maka jenis penelitian terbagi dua, yakni (a) penelitian kualitatif, dan (b)
penelitian kuantitatif; (3) penelitian hukum berdasarkan tipenya, yakni (a)
penelitian hukum normatif, (b) penelitian hukum empirik, dan (c) penelitian
sociolegal dan lainnya.
2) Lokasi Penelitian
Pada bagian ini diuraikan tempat atau lokasi pelaksanaan penelitian.
Lokasi penelitian diperlukan bagi penelitian lapangan, baik pendekatan kualitatif
maupun pendekatan kuantitatif. Sedangkan untuk penelitian pustaka tidak
diperlukan lokasi penelitian.
3) Pendekatan Penelitian
Pendekatan merupakan cara pandang atau hasil pemikiran ilmuan yang
digunakan dalam mengkaji, menganalisis serta memahami objek kajian secara
mendalam dengan menggunakan ilmu-ilmu atau teori-teori tertentu. Pendekatan
penelitian dengan basis keilmuan melahirkan ragam pendekatan sesuai dengan
cabang-cabang ilmu yang ada. Misalnya: (a) pendekatan ilmu syariah atau hukum
Islam, (b) pendekatan historis, (c) pendekatan ilmu sosial/sosiologis, dan lain-lain.
Kemudian dari sisi teknik analisis datanya, pendekatan penelitian

8
umumnya terbagi atas dua, yakni (1) pendekatan kualitatif, dan (2) pendekatan
kuantitatif. Oleh karena itu, dalam penyusunan karya tulis ilmiah (skripsi) istilah
kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat pada tiga fungsi, yakni (a) bisa berfungsi
sebagai jenis penelitian, (b) bisa berfungsi sebagai jenis pendekatan, dan (c) bisa
berfungsi sebagai teknik analisis data.

4) Populasi dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Jika populasi dipandang
cukup banyak sehingga diperkirakan peneliti tidak akan mampu menjangkau
seluruhnya, maka diperlukan sampel. Tetapi jika populasinya tidak terlalu
banyak,
maka disarankan untuk tidak menggunakan sampel, tetapi mengambil seluruh
populasi (sampel jenuh).
Sampel penelitian adalah perwakilan dari populasi. Untuk menentukan
sampel harus dilakukan dengan teknik yang tepat, sehingga sampel benar-benar
mampu mewakili populasi. Dalam penelitian lapangan dengan pendekatan
kuantitatif, sampel berfungsi sebagai sumber data. Oleh karena itu, penting
ditegaskan bahwa istilah populasi dan sampel hanya digunakan dalam penelitian
lapangan dengan pendekatan kuantitatif, sebab dalam penelitian lapangan dengan
pendekatan kualitatif dan penelitian pustaka tidak digunakan populasi dan
sampel,
yang digunakan adalah sumber data.
5) Data dan Sumber Data
Pada bagian ini dijelaskan tentang sumber data, yakni asal perolehan data
yang digunakan dalam penelitian. Sumber data umumnya terbagi atas dua, yakni
sumber data primer dan sumber data sekunder. Untuk menentukan status primer
atau sekunder suatu sumber data sangat tergantung pada jenis penelitiannya;
penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif dan penelitian pustaka.
Pada penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif yang menjadi

9
sumber data primer adalah masyarakat tertentu yang diperoleh lewat informan
dan
dokumen. Sedangkan sumber data sekundernya adalah bahan-bahan pustaka yang
relevan dengan masalah penelitian.
Untuk penelitian pustaka sumber data primernya adalah bahan-bahan
pustaka yang berkaitan langsung dengan masalah yang diteliti (dalam kajian
hukum dikenal dengan bahan hukum). Sedangkan sumber data sekundernya
adalah bahan-bahan pustaka yang tidak terkait langsung, namun tetap relevan
dengan masalah penelitian.
6) Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti ketika melakukan
proses pengumpulan data. Pemilihan jenis instrumen penelitian sangat tergantung
kepada jenis metode pengumpulan data yang digunakan. Misalnya jika metode
pengumpulan datanya adalah observasi atau pengamatan, maka
instrumen yang digunakan umumnya berupa cek list, kamera dan lain-lain;
b) Jika metode pengumpulan datanya berupa wawancara atau interview, maka
instrumennya adalah daftar/lembar pertanyaan/pedoman wawancara, tape
recorder, dan lain-lain;
c) Jika metode pengumpulan datanya menggunakan angket, maka instrumen
yang umumnya digunakan adalah daftar/lembar angket.
Penting ditegaskan bahwa instrumen penelitian diperlukan bagi penelitian
lapangan, baik pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Adapun untuk penelitian
pustaka, tidak lazim menggunakan instrumen penelitian.
7) Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini dijelaskan tentang metode yang digunakan dalam pengumpulan
data. Dalam penelitian dikenal beberapa metode pengumpulan data, diantaranya:
observasi, wawancara/interview, angket, dokumentasi, dan pengutipan. Pemilihan
teknik-teknik tersebut sangat tergantung pada jenis penelitiannya, yakni:
a) Jika penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, maka teknik
pengumpulan datanya sebaiknya menggunakan observasi, wawancara, dan

10
dokumentasi;
b) Jika penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik
pengumpulan datanya sebaiknya menggunakan observasi, angket, dan
dokumentasi;
c) Jika penelitian pustaka, maka pengumpulan datanya adalah digunakan teknik
dokumentasi dan pengutipan, baik kutipan langsung maupun tidak langsung.
8) Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji validitas yang dimaksudkan adalah menggambarkan instrumen yang
digunakan mampu mengukur. Hasil yang diperoleh dari uji validitas adalah suatu
instrumen yang valid atau sah. Uji validitas ada dua yaitu validitas eksternal
(validitas kriteria) dan validitas internal (teori). Kemudian reliabilitas untuk
mengetahui sejauh mana mengukur data memberikan hasil relatif konsisten bila
dilakukan pengukuran ulang pada subjek. Fungsi dari uji reliabilitas adalah
mengetahui sejauh mana keadaan alat ukur atau kuesioner (angket). Pada bagian
ini dikhususkan untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
9) Teknik Analisis Data
Dalam bagian ini, ditampilkan teknik analisis data yang digunakan oleh
penulis. Pemilihan teknik analisis data sangat tergantung pada jenis dan
pendekatan penelitian. Berikut diuraikan secara singkat:
a) Penelitian lapangan dengan pendekatan kualitatif, teknik analisis yang
digunakan dapat berupa deskriptif kualitatif atau teknik verbatim analisis atau
triangulasi;
b) Penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif, teknik analisis yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus-rumus
statistik yang relevan atau menggunakan analisa korelasi atau regresi;
c) Penelitian pustaka, maka teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dan analisis isi (content analysis).

k) Daftar Pustaka

11
Daftar pustaka atau bibliografi yang dimasukan pada bagian ini adalah
sumber rujukan awal yang menjadi referensi dalam penulisan proposal penelitian.
Pada bagian Daftar Pustaka ini, diharuskan memasukan atau menuliskan referensi
utama dan mutakhir yang sesuai dengan tema penelitian, sekurang-kurangnya 15
(lima belas) buku edisi/terbitan 5 tahun terakhir dan 5 (lima) artikel yang
dipublikasikan di jurnal. Bahan-bahan pustaka yang tidak dikutip, tidak perlu
dimasukkan dalam daftar pustaka.
l) Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan adalah pembagian atau pemetaan isi skripsi ke
dalam urutan bab dan sub-sub bab, sesuai dengan topik dan permasalahannya.
Dalam pembuatan proposal skripsi, mahasiswa membuat dalam bentuk
bab, yakni: Bab Pendahuluan, Bab Kajian Pustaka, Bab Metode Penelitian dan
Daftar Pustaka. Strukturnya dapat dilihat pada lampiran Pedoman Penulisan.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Tulisan yang dikembangkan dengan landasan ilmiah dengan tujuan
menyebarkan informasi, temuan penelitian, atau konsep pada suatu topik
ilmiah tertentu disebut dengan tulisan ilmiah (KTI). Judul, abstrak,
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian,
pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka semuanya merupakan bagian
dari kerangka formal KTI.
B. Saran
Besar harapan kami untuk makalah ini dapat bermanfaat untuk
kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Meliyana. "Penulisan Karya Ilmiah." (2023).

Kholipah, Siti, and Heni Subagiharti. Teknik Penulisan Karya Ilmiah. Swalova
Publishing, 2018.

Zulmiyetri, M. Pd, M. Pd Safaruddin, and M. Pd Nurhastuti. Penulisan Karya


Ilmiah. Prenada Media, 2020.

Fakultas Syariah dan hukum islam. “Pedoman Penulisan KTI.” (2021)

13

Anda mungkin juga menyukai