Anda di halaman 1dari 31

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan(PKL)


Praktek kerja lapangan (pkl) merupakan kerja sama antara pihak sekolah dengan
dunia lapangan, dunia usaha dan dinas atau instansi. Praktek kerja lapangan
merupakan salah satu metode pendidikan yang efektif mendekati kesesuaian
antara suplai dan ketenaga kerjaan sesuai dengan kebijakan Pelaksanaan PKL
dalam rangka meningkatkan mutu dan kemampuan yang diminta oleh dunia usaha
dan dibutuhkan tenaganya juga agar peserta didik menjadi yang produktif dan
mempunyai ide – ide yang positif dan berguna. Mempunyai inisiatif yang baik
sehingga dapat diajak kerja sama serta dapat menambah wawasan dalam dunia
usaha dan dapat membuka lapangan pekerjaan.
Praktek Kerja Lapangan adalah salah satu kegiatan pembelajaran siswa yang
berlangsung di dunia kerja. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali siswa dengan
ilmu-ilmu yang ada disekolah melalui ilmu-ilmu tersebut diterapkan ditempat
kerja/PKL yang telah ditentukan. Sehingga para siswa dapat menerapkan disiplin
ilmu dan penerapannya dilapangan.
Berdasarkan Keputusan Mendikbud Nomor : 0490 / U 1992 tentang SMK dan Keputusan Mendikbud
Nomor : 08 / U /1993 tentang Kurukulum SMK antara lain Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan
dapat bekerja sama dengan masyarakat terutama Dunia Usaha atau Dunia lapangan dan para
Darmawan untuk memperoleh Sumber Daya Manusia yang siap dalam persaingan di Dunia Usaha dan
lapangan sehingga diharapkan siswa siap menerapkan ilmu yang didapat dari sekolah dan PKL dalam
rangka pengembangan dunia pendidikan.

B. Tujuan Pelaksanaan PKL

1
Dalam pelaksanaan PKL, ada beberapa tujuan yang harus dicapai tujuan
tersebut antara lain adalah :
1. Agar siswa/siswi mempunyai wawasan tentang dunia usaha dan dunia kerja.
2. Mengembangkan pengalaman siswa/siswi dalam dunia usaha.
3. Membina kerja sama antara dunia usaha kerja dan dunia sekolah.
4. Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan mengembangkan
kesesuaian pendidikan kejuruan.
5. Menjalin kerja sama dengan dunia usaha secara institusional untuk
memberikan peluang masuk ditempatkannya alumni.
6. Mengembangkan pemantapan profesionalisme yang diperlukan siswa untuk
memasuki dunia usaha/kerja.
7. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu tehaga
kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang
sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
8. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas professional.
9. Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang
didapatkan di sekolah yang diterapkan pada dunia kerja/usaha.
Tujuan dari pembuata laporan ini adalah agar siswa dapat melatih sifat/perilaku
yang mandiri, berani, bertanggung jawab, dan disiplin. Laporan yang disusun siswa
adalah hasil kegiatan yang telah di pelajari siswa sewaktu melaksanakan praktek
kerja lapangan.Tujuan dari pembuatan laporan yaitu :
1. Untuk mengetahui perkembangan siswa dalam bekerja di dunia usaha selama
mengikuti prakerin.
2. Sebagai latihan bagi para siswa dalam membuat sebuah laporan kegiatan.
3. Sebagai bukti bahwa siswa SMK bisa bekerja di dunia usaha dengan mengikuti
praktek kerja lapangan.
4. Dapat memberikan kedisiplinan terhadap diri sendiri dan menumbuhkan sikap
percaya diri dan keprofesional yang dilakukan di dunia kerja.

1. Manfaat dan Tujuan Prakerin

2
Adapun kebaikan yang dapat kita ambil dari kegiatan magang adalah sebagai
berikut:
1. Menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman penulis terhadap
dunia kerja.
2. Penulis dapat membandingkan antar konsep/teori yang dihadapi selama
perkuliahan dengan kenyataan operasional dala dunia kerja.
3. Memotivasi penulis dalam dunia kerja.
4. Meningkatkan pengalaman kerja bagi mahasiswa magang sebelum mendalami
langsung ke dalam dunia kerja.
5. Mendapat peluang untuk dapat bekerja di instansi/perusahaan tempat
mahasiswa melaksanakan magang, setelah memperoleh tittle keserjanaan.

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan :


Praktik Kerja Lapangan atau PKL merupakan suatu kegiatan kerja yang
dilakukan di dunia Usaha atau dunia Industri dalam upaya pendekatan ataupun
untuk meningkatkan mutu siswa – siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
juga menambah bekal untuk masa – masa mendatang guna memasuki dunia kerja
yang semakin banyak serta ketat dalam persaingannya seperti di masa sekarang
ini. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini diharapkan setiap siswa – siswi
mampu mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang dilakukan di
dunia Usaha ataupun di dunia Industri agar siswa – siswi tersebut dapat mencapai
serta mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya serta agar siswa –
siswi tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang telah
dilakukannya selama berada didunia Usaha atau dunia Industri sehingga mampu
membuat dirinya diperhitungkan didunia usaha atau dunia industri. Selain itu
membentuk mental dan motivasi siswa – siswi SMK sebagai tenaga kerja yang siap
kerja serta mampu mandiri serta berjiwa pekerja keras, jujur, bertanggung jawab
serta ulet dalam bekerja.

 Tujuan Praktik Kerja Lapangan antara lain:


1. Melatih dan menumbuhkan etos kerja.
2. Meningkatkan efesiensi dan epektifitas dalam mencapai lulusan SMK yang
professional.
3. Terjadinya transper IPTEK dari dunia usaha atau dunia industri ke sekolah.

3
4. Sebagai wahana bagi terciptanya “LINK AND MATCH” antara sekolah dan
dunia usaha atau industri dan instansi pemerintah.
5. Menumbuhkan semangat jiwa wiraswasta dan mandiri.
6. Memberikan motivasi sehingga siswa/i bersemangat dalam meraih cita-cita
mereka
7. Memberikan suatu motivasi dalam diri siswa – siswi agar menunjukan dirinya
mampu melakukan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.
8. Mengembangkan pemantapan Profesionalisme yang diperlukan siswa untuk
memasuki dunia lapangan pekerjaan sesuai dengan bidangnya.
9. Sebagai pengalaman melatih diri dengan mengkaji konsep-konsep yang
didapat selama melakukan PKL sehingga terbiasa dengan dunia lapangan kerja.

3. Dasar Pelaksanaan PKL


UU No 19 Tahun 2005 tentang standar Nasioal UU No 23 tahun 2006 tentang
standar kompetensi kelulusan untuk suatu pendidikan dan menengah serta UU
tahun 1989 tentang peran serta masih dalam Pendidikan Nasional dan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, dengan
memberikan perhatian yang lebih besar pada urusan mikro, kecil dan menengah, perlu
dilakukan penyederhanaan penyelenggaraan pelayanan terpadu sesuai Instruksi Presiden
Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi.
Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi,
dimana dari hasil studi yang dilakukan pihak luar negeri maupun Indonesia,
menunjukkan bahwa dalam proses perizinan di Indonesia :
1. Biaya untuk pengurusan izin cukup tinggi
2. Prosedur perizinan yang berbelit-belit
3. Persyaratan perizinan cukup banyak dan rumit
4. Waktu dan penyelesaian izin yang cukup lama dan tidak pas.

5. Dasar Hukum
1. UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal
2. UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

4
3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2006
tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik
5. Permendagri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
6. Permendagri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata
Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah
7. Kepmenpan Nomor 63 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
8. Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan susunan Perangkat Daerah Kota Pekanbaru
9. Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 109 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Pekanbaru.

6. Visi
"Terwujudnya Pekanbaru Menjadi Kota Tujuan Investasi Melalui Pelayanan Perizinan
dan Non Perizinan Secara Prima"

7. Misi
 Menciptakan iklim investasi yang kondusif

 Meningkatkan sarana prasarana dan kualitas SDM aparatur pelayanan


 Mewujudkan prinsip Good Governance dalam pelayanan perizinan dan non-
perizinan
 Melakukan penataan dan penyempurnaan sistem dan prosedur pelayanan
 Meningkatkan intensitas pengendalian pelaksanaan penanaman modal

5
8. Kedudukan
DPMPTSP merupakan pendukung tugas Walikota dalam Bidang Pelayanan
Perizinan dan Non Perizinan secara Terpadu serta Penanaman modal.

9. Tugas Pokok
Tugas DPMPTSP melaksanakan sebagian Urusan Pemerintah Daerah Kota
dalam Bidang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan secara Terpadu serta
Penanaman Modal prinsip koordinasi, integrasi, singkronisasi, simplikasi,
keamanan dan kepastian.

6
C. Waktu dan Tempat PKL.
Dalam hal ini akan diuraikan mengenai pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) Pada DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
PINTU KOTA PEKANBARU.
1. Waktu Pelaksanaan PKL
Waktu pelaksanaan PKL dilaksanakan selama 6 bulan, yang dimulai dari tanggal
09 Oktober 2018 sampai dengan, 29 maret 2019.

Waktu PKL Penulis selama magang di SUB BAGIAN UMUM DPMPTSP KOTA
PEKANBARU. Antara lain sebagai berikut :

Jam Masuk, Istirahat, dan pulang kerja :

1. Hari Senin s/d Rabu


 Jam Masuk : 07:30 WIB
 Jam Istirahat : 12:00 WIB
 Jam Pulang : 16:00 WIB

2. Hari Kamis s/d Jum’at


 Jam Masuk : 07.30
 Jam Istirahat : 12.00
 Jam Pulang :16.30

Penulis mulai magang pada tanggal 09 Oktober 2018 serta penulis bekerja
selama 5 (lima) hari dalam 6 (enam) hari kerja.

7
BAB II PEMBAHASAN MATERI LAPORAN

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU


PINTU
KOTA PEKANBARU

A. LANDASAN TEORI
1. Konsep Dasar Akuntansi
 Akuntansi menjadi yang terdepan dan berperan penting dalam menjalankan
ekonomi dan sistem sosial kita. Keputusan-keputusan yang diambil oleh individu-
individu, pemerintah, badan usaha lain ditentukan dalam penggunanya pada
sumber daya yang dimiliki suatu bangsa.Tujuan utama akuntansi adalah untuk
mencatat, melaporkan dan menginterpretasikan data-data ekonomi untuk
digunakan sebagai pengambil keputusan.
 Menurut Sadeli, Lili M, (2019) menyatakan “akuntansi sering dijuluki sebagai
bahasa bisnis (the language of business). Perubahan yang cepat dalam
masyarakat telah menyebabkan semakin kompleksnya bahasa tersebut, yang
digunakan untuk mencatat, meringkas, melaporkan, menginterpretasi data dasar
ekonomi untuk kepentingan perorangan, pengusaha, pemerintah, dan anggota
masyarakat lainnya”.
 Definisi akuntansi menurut Siegel dan Marconi dalam Ikhsan dan Suprasto
(2008:18)mendefinisikan “akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu
memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah
perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi”.
 Dari Pengertian diatas, secara sederhana dapat dijelaskan bahwa pengertian
akuntansi adalah:
 1.Sebagai pusat kepentingan dari berbagai organisasi akuntansi (Perusahaan
Bisnis), informasi akuntansi disini adalah informasi yang berhubungan dengan
perusahaan.

8
 2. Informasi akuntansi adalah hal yang vital dalam kegiatan bisnis perusahaan.
Digunakan sebagai pengambilan keputusan dalam organisasi (para manager,
orang-orang yang konsen terlibat dalam perusahaan). Disisi lain digunakan
sebagai pengambilan keputusan diluar perusahaan (Investor yaitu orang yang
menanamkan modalnya pada sebuah perusahaan untuk mengharapkan
keuntungan, Kreditor yaitu orang yang mempunyai hutang (owes) pada sebuah
perusahaan, tau pada pihak lain).Pengindentifikasikan yaitu mengindentifikasikan
data yang telah dikumpul perusahaan.
 Pihak-pihak yang berkepentingan yang disebutkan diatas antara lain pihak
internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal merupakan
pihak karyawan dan manajemen perusahaan, yaitu karyawan yang mengelola
perusahaan, sedangkan pihak ekstenal yaitu pemasok, penanam modal, kreditur,
badan pemerintah, dan calon penanam modal. Masing-masing pihak yang
berkepentingan menganalisis dan menginterpretasikan informasi (laporan
keuangan) untuk tujuan yang berbeda-beda.
 Akuntansi berasal dari kata accounting yang artinya menghitung atau
mempertanggung jawabkan. Akuntansi digunakan hampir diseluruh kegiatan
bisnis di dunia untuk mengambil keputusan, maka akuntansi bisa dikatakan
sebagai bahasa bisnis. Akuntansi memiliki fungsi untuk mengukur, menjabarkan,
atau memberikan kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer,
investor, otoritas pajak dan membuat keputusan lain untuk membuat alokasi
sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi dan lembaga
pemerintah.

2. Teori Akuntansi Pertanggung Jawaban


Seorang pimpinan diharapkan mampu memantau seluruh kegiatan
operasi perusahaannya secara langsung. Namun, semakin kompleksnya
kegiatan suatu perusahaan menyebabkan pimpinan tak lagi mampu memantau
seluruh kegiatan perusahaan secara langsung. Oleh karena itu, diperlukan
adanya pendelegasian wewenang dan tanggung jawab melalui penerapan
akuntansi pertanggung jawaban. Dengan akuntansi pertanggung jawaban,

9
pimpinan dapat mengendalikan tanggung jawab tiap unit kerja atau pusat
pertanggung jawaban. Ada beberapa pendapat mengenai definisi akuntansi
pertanggung jawaban, antara lain dikemukakan oleh Hansen dan Mowen
(2009:229) adalah sebagai berikut : Akuntansi pertanggung jawaban adalah alat
fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui empat
elemen penting, yaitu pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja
atau benchmarking, pengevaluasian kinerja, dan pemberian penghargaan.
Akuntansi pertanggung jawaban bertujuan memengaruhi perilaku dalam cara
tertentu sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk
mencapai tujuan bersama. Sedangkan menurut Mulyadi (1997:188) definisi
akuntansi pertanggung jawaban adalah : Akuntansi pertanggung jawaban adalah
suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan
serta pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat
pertanggung jawaban dalam organisasi.

3. Sejarah DPMPTSP Kota Pekanbaru

Tahun 1999
Pembentukan Unit Pelayanan Umum Terpadu pada Tahun 1999 sesuai
Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Pekanbaru Nomor 135
Tahun 1999 tanggal 28 September 1999 tentang Organisasi dan Tatalaksana
Unit Pelayanan Umum Terpadu Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru.

Tahun 2005
Kantor Pelayanan Pelayanan Terpadu (KPT) berdasarkan Keputusan
Walikota Pekanbaru No. 30 Tahun 2005 tanggal 1 April 2005 tentang Susunan
Organisasi Tata Kerja Kantor Pelayanan Terpadu yang saat itu masih
merupakan loket perwakilan SKPD yang merupakan pelayanan terpadu satu
atap.

10
Tahun 2008
Sesuai Perda Kota Pekanbaru No. 9 Tahun 2008 di bentuklah Badan
Pelayanan Terpadu yang merupakan SKPD penyelenggara Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (One Stop Service) yang efektif berjalan pada tanggal 5 Januari 2009
Tahun 2013
Sesuai Perda No. 10 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah Kota Pekanbaru No. 9 T ahun 2008 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi, Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah, maka pada
Januari 2014 resmi menjadi Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal
(BPTPM).

Tahun 2017
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 9 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan susunan Perangkat Daerah Kota Pekanbaru dan
Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 109 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Pekanbaru maka BPTPM resmi
menjadi DPMPTSP.

11
4. Contoh Gambar Maklumat

12
13
5. Mall Pelayanan Public Kota Pekanbaru

14
15
6. Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Pekanbaru
Untuk Sementara di jalan Kasah

16
7. Struktur DPMPTSP Kota Pekanbaru

STRUKTUR DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


KOTA PEKANBARU

KEPALA DINAS
MUHAMMAD JAMIL, M.Ag, M.Si
HP. 081297858631
SEKRETARIS
JABATAN FUNGSIONAL
F. RUDI MISDIAN, S.Pi

HP. 0852 3689 8980

SUBBAG. UMUM SUBBAG. KEUANGAN SUBBAG PROGRAM

R. MASRIZAL, SH SITI AISAH, SP DECKIE ASWANDI, ST


HP. 0812 6850 5808 HP. 0813 6550 9176 HP. 0812 7604 0004

BIDANG PENGENDALIAN
BIDANG PERENCANAAN, BIDANG PENYELENGGARAAN BIDANG PENYELENGGARAAN BIDANG PENYELENGGARAAN
PELAKSANAAN, PENGOLAHAN BIDANG PENDATAAN, ARSIP DAN BIDANG PENGADUAN, KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN IKLIM DAN PELAYANAN PERIZINAN DAN PELAYANAN PERIZINAN DAN PELAYANAN PERIZINAN DAN
DATA DAN INFORMASI PENGEMBANGAN SISTEM DAN PELAPORAN LAYANAN
PROMOSI PENANAMAN MODAL NON PERIZINAN A NON PERIZINAN B NON PERIZINAN C
PENANAMAN MODAL
DESSY TRIANA, SE, M.Si RUDI JULIANDI, ST, M.Si FIRMAN HADI, S.STP SAID RIZA FANTONI, ST, MT YUNIARTI, SE TOMI RIZONI, SE QUARTE RUDIANTO, SH
HP. 0812 3352 9050 HP. 0812 7600 811 HP. 0811 7511 155 HP. 0853 6572 4501 HP. 0852 6456 9464 HP.0823 8656 4987 HP. 0852 6543 9292

SEKSI PERENCANAAN PENANAMAN SEKSI PEMANTAUAN DAN SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN SEKSI PENGADUAN DAN INFORMASI
SEKSI PENDATAAN
MODAL PEMBINAAN PENANAMAN MODAL NON PERIZINAN A/I NON PERIZINAN B/I NON PERIZINAN C/I LAYANAN

BAHARUDANI, SE, M.Si BUDI WAHIDI, S.Sos H. HELMI, S.Sos MAYANTO, S.Sos POPPY FLORINDA, S.S HENDRI YUSALMI, S.Sos THERESIA REZA F, S.Kom

Hp. 0812 7527 979 HP. 0812 6796 0441 HP. 0812 7602 7878 HP. 0853 7493 9969 HP. 0852 0852 3280 HP. 0813 6553 9658 Hp. 0813 7168 8767

SEKSI PENGEMBANGAN DAN SEKSI VERIFIKASI DAN PENGOLAHAN SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN SEKSI KEBIJAKAN DAN PENYULUHAN
SEKSI PENGELOLAAN ARSIP
DEREGULASI PENANAMAN MODAL DATA PENANAMAN MODAL NON PERIZINAN A/II NON PERIZINAN B/II NON PERIZINAN C/II LAYANAN

MUHAMMAD RIDWAN, S.Sos DINA MERIZA, SH Dra. ZAINAB MARIA HASTUTI, SE, M.Si YAFRIZAL, SH ANDHY MASTAR, SH HIDAYAT ALFITRI, SE
Hp. 0821 6954 3463 HP. 0823 8396 4119 HP. 0852 6553 1863 HP. 0812 6754 9478 HP. 0823 8557 6646 HP. 0812 6832 1983 HP. 0812 7570 1368
SEKSI SARANA PRASARANA DAN
SEKSI SISTEM INFORMASI SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN SEKSI PELAYANAN PERIZINAN DAN SEKSI PELAPORAN DAN PENINGKATAN
PELAKSANAAN PROMOSI SEKSI PENGEMBANGAN SISTEM
PENANAMAN MODAL NON PERIZINAN A/III NON PERIZINAN B/III NON PERIZINAN C/III LAYANAN
PENANAMAN MODAL
ASTRIED DWIMULYATI, SE LIZA SUZANNA, SE AKHMAD NURDIANSYAH, SP, M.Si EFRINA VITA AGUSTIAN NAZRI, S.IP AFRILIANA, S.Pd IWANDRI, SE, M.Si
HP. 0852 6591 2878 HP. 0821 2193 6788 HP. 0812 7603 021 HP. 0813 6426 3687 HP. 0813 7145 4676 HP. 0811 759 149 HP. 0811 754 650

TIM TEKNIS

17
B. Alat dan Bahan
Alat antara lain ;
1. Laptop/Komputer
2. Pulpen
3. TipX
4. Bantalan dan stempel
5. Mesin fotocopy
6. Mesin printer
7. Lakban hitam
8. Gunting
9. Paper clip
10. Dan lain lain

Bahan antara lain ;


1. Hvs
2. Kop surat
3. Kertas IMB
4. Lembar disposisi
5. Lembar kwuintansi
6. Map
7. Buku barang bukti
8. Buku leges
9. Buku agenda
10. Dan lain lain

18
C. Gambar Kerja

 Memfotokopi Gambar SITEPLAN

 Mencetak Slip Setoran/Pembayaran

19
 Menjahit Berkas IMB

 Melipat Gambar SITEPLAN

20
 MengLegis Gambar

 Mencatat Berkas Masuk Dan Keluar

21
D. Proses Pengerjaan
Tujuan PKL secara umum adalah sebagai upaya kerja sama antara sekolah
dunia usaha/industri dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia khususnya para SMK dalam meningkatkan mutu pendidikan. Diharapkan,
siswa atau Siswi yang telah melaksanakan PKL mempunyai wawasan yang baik
mengenai kompentesinya.
Tujuan PKL mempunyai pengalaman kerja dilapangan sebagai bekal siswi
manghadapi kehidupan masa depan. Mempunyai keterampilan/kompentesi tertentu
disamping juga mempunyai pengalaman/keterampilan yang diberikan disekolah.
Membentuk sikap,budaya dan etos kerja bagi siswa sebagai tuntunan persaingan
kerja dimasa mendatang. Merupakan peran aktif DU/DI pada peringatan kualitas
SDM dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Adapun kegiatan pelaksanaan selama PKL yaitu:
1. Mengantar Berkas
2. Menjahit Berkas IMB
3. Melakukan pengarsipan Berkas Legalisir
4. Pengelolaan Berkas masuk dan keluar
5. Mengecap Formulir Penyetoran
6. Melipat Arsip IMB
7. Mengantar Berkas ke instansi lain
8. Menerima Berkas masuk dari instansi lain
9. Menfotocopi Gambar Siteplan
10.Mencatat lembar pengantar
Meminta nomor Surat Keterangan
11.Mencetak Slip Setoran/ Pembayaran
12.Mencetak Plang Kuning IMB

22
 Pembahasan Masalah
Berikut ini beberapa kelengkapan/berkas yang perlu Anda persiapkan sebelum
mengurus Permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), diantaranya:
1. Formulir Permohonan Izin Mendirikan Bangunan (PIMB) yang sudah diisi secara
lengkap beserta tandatangan.
2. Fotokopi KTP pemilik tanah atau pemohon.
3. Fotokopi NPWP pemohon.
4. Fotokopi surat kepemilikan tanah, berupa sertifikat tanah dari BPN yang
dilegalisisasi notaris atau kartu kavling dari pemerintah daerah atau Pusat yang
telah dilegalisisasi pemerintah kotamadya atau instansi pusat penerbit kartu
kavling.
5. Fotokopi surat tagihan dan bukti pembayaran PBB tahun berjalan.
6. Ketetapan Rencana Kota (KRK) dari PTSP sebanyak 7 lembar.
7. Rencana Tata Letak Bangunan (RTLB), apabila pada lokasi dimaksud karena
peruntukannya, disyaratkan RTLB dari PTSP sebanyak 5 lembar.
8. Fotokopi SIPPT dari Gubernur bila luas tanah 5.000 m2 atau lebih;
9. Gambar rencana arsitektur (khusus pada zonasi R.5, rumah besar atau R.9,
rumah KDB rendah atau di lokasi yang termasuk golongan pemugaran, gambar
harus ditandatangani perencana pemilik IPTB) sebanyak 5 set;
10. Rekomendasi TPAK untuk perencanaan arsitektur bangunan (bila lokasi
bangunan termasuk golongan pemugaran A, B, atau C);
11. Perhitungan dan gambar rencana konstruksi yang ditandatangani perencana
konstruksi pemilik IPTB (untuk bangunan bertingkat dengan bentang lebih dari 5
m) sebanyak 4 set.

Apa Itu IMB?


Izin Mendirikan Bangunan (IMB) adalah surat bukti dari Pemerintah Daerah bahwa
pemilik bangunan gedung dapat mendirikan bangunan sesuai fungsi yang telah
ditetapkan dan berdasarkan rencana teknis bangunan gedung yang telah disetujui oleh
Pemerintah Daerah.

23
Adapun cara mengurus IMB bisa dilakukan dengan mendatangi langsung Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) yang ada di kantor walikota sesuai domisili.
Sebagai gambaran, lihat cara mengurus IMB di Jakarta seperti di bawah ini.

Cara mengurus IMB di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
DKI Jakarta.
Perlu diketahui, cara mengurus IMB dapat diajukan dengan catatan rumah
tinggal memiliki luas tanah kurang dari 1.000m2, kondisi tanah tidak harus kosong, dan
jumlah lantai maksimal 3 lantai. Sedangkan syarat untuk mengurus IMB adalah sebagai
berikut:
1. Indentitas pemohon/penangung jawab
 WNI : Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan NPWP (Fotokopi)
 WNA : Kartu Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau VISA / Paspor (Fotokopi)
2. Bukti kepemilikan tanah
 Sertifikat tanah; Fotokopi Sertifikat Hak Milik/Sertifikat Hak Guna
Bangunan/Sertifikat Hak Pakai/Sertifikat Hak Pengelolaan, (pengecekan
legalisasi oleh petugas di dalam website http://ptsp.atrbpn.go.id disertai lampiran
gambar situasi lahan yang utuh dan jelas, apabila terdapat perbedaan antara
nama pemohon dengan yang tertera pada sertifikat tanah maka dilampirkan AJB
(maksimal 2 kali pergantian kepemilikan), atau akta perjanjian kerjasama notarial
atau sejenisnya.
 Bila kepemilikan tanah berupa surat girik harus dilengkapi dengan peta ukur
untuk menunjukkan letak dan ukuran kavling, dan hanya dapat dipergunakan
pada permohonan bangunan gedung rumah tinggal. Selain itu harus
melampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan/atau dimiliki tidak
dalam sengketa dari pemohon diketahui oleh lurah setempat (untuk penguasaan
fisik tanah harus di tahun yang sama).
 Surat kavling dari Pemerintah Daerah melalui Walikota atau instansi lain yang
ditunjuk Gubernur dan diketahui oleh instansi yang berwenang, dan harus
melampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan/atau dimiliki tidak
dalam sengketa dari pemohon diketahui oleh lurah setempat.

24
 Surat Keputusan Pemberian Hak Penggunaan Atas Tanah oleh pejabat yang
berwenang dari instansi pemerintah yang menguasai tanah tersebut.
 Rekomendasi dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi DKI
Jakarta atau Kantor Pertanahan setempat.
 Jika terdapat perbedaan identitas/alamat antara permohonan dengan bukti
kepemilikan tanah, maka di lengkapi dengan surat keterangan lurah.
 Jika nama yang tertera pada bukti kepemilikan tanah sudah meninggal dunia,
maka diperlukan surat Pernyataan Ahli Waris yang diketahui lurah dan camat.

3. Bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir sebelum
jatuh tempo (fotokopi).
4. Gambar arsitektur untuk bangunan rumah tinggal:
 Dicetak sebanyak 3 set dengan ukuran kertas minimal A3
 Dilampirkan dengan CD yang berisi softcopy gambar arsitektur
 Terdiri atas gambar situasi, denah, tampak dua arah, potongan dua arah, detail
sumur resapan air hujan (SRAH), pagar, instalasi pengolahan air limbah
 Diberi kop gambar (bertandatangan pemohon, tertulis nama pemohon, lokasi,
jenis bangunan, judul
 Gambar, skala 1:100 / 1:200, tanda tangan Izin Pelaku Teknis Bangunan (IPTB)

Pengurusan IMB Renovasi Rumah


Dalam merenovasi rumah, Anda juga diharuskan mendapatkan IMB. Berikut renovasi
yang memerlukan IMB:
1. Memperluas rumah atau merancang bangunan baru baik ke atas maupun ke
samping.
2. Mengubah fasad (tampak muka) rumah
Namun tidak semua aktivitas renovasi rumah memerlukan IMB. Untuk renovasi rumah
yang tidak memerlukan IMB di antaranya adalah:

25
1. Pekerjaan yang termasuk dalam kategori pemeliharaan dan perawatan
bangunan yang bersifat biasa, misalnya melakukan pengecatan ulang dinding
rumah atau memperbaiki atap rumah yang bocor.
2. Mendirikan bangunan di halaman belakang yang isinya tidak lebih dari 12 m 2.
Tujuan pembangunan sebagaimana yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan umum pada setiap bidang kehidupan rakyat.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pembangunan disetiap aspek ini tiada lain untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur, merata materiil maupun spirituil
berdasarkan Pancasila.
Dalam pelaksanaannya, pembangunan merupakan suatu proses yang
berkesinambungan. Pembangunan perlu didukung oleh sumber dana, sumber daya
alam, dan sumber daya manusia. Salah satu pembangunan yang dilakukan di setiap
Kabupaten/Kota adalah penataan terhadap bangunan dengan mewajibkan tiap
bangunan memiliki Ijin Mendirikan Bangunan (IMB).
Tujuannya adalah agar bangunan yang didirikan oleh masyarakat dapat tertata dengan
baik dan memenuhi persyaratan, layak digunakan, dan tidak merusak lingkungan.
Upaya mewujudkan program pembangunan atau pengembangan kota serta manfaat
ruang kota secara optimal, seimbang dan serasi agar tercipta kondisi daerah yang tertib
dan teratur sesuai dengan Perda yang berlaku tentang IMB.
Manfaat IMB bagi masyarakat adalah :
1. bangunan yang memiliki IMB dapat meningkatkan nilai ekonomis bangunan
2. dapat dijadikan sebagai jaminan atau agunan
3. dari aspek legalitas mendapat perlindungan hukum.
Mengarsipkan Surat
1) Mengetik Surat
 Tentukan konsep surat terlebih dahulu.
 Surat harus disusun sesuai dengan tekhnik yang benar.
 Menggunakan bahasa yang benar / baku sesuai dengan kaidah bahasa
indonesia.
 Bagian – bagian surat ditata dengan tepat sesuai dengan aturan atau
pedoman yang telah ditentukan.

26
 Diketik dengan betul, rapi, jelas, dan bersih.
 Menggunakan kertas yang sesuai dengan ukuran dan jenis.
 Penerima dapat memahami isi surat dengan jelas.

2) Mengeprint Dokumen atau Surat


 Buka Dokumen Yang ingin di Print.
 Setelah itu klik print atau tekan Ctrl + P.
 Tentukan jumlah yang ingin di print.
 Tekan Ok

3) Menggandakan Dokumen Kantor


 Masukkan kertas terlebih dahulu.
 Masukkan kertas yang akan di gandakan (foto copy)
 Klik alto paper / auto size untuk menentukan berapa ukuran tulis yang
akan di gandakan (foto copy).
 Tentukan berapa jumlah yang ingin di gandakan (foto copy).
 Lalu klik Star.

4) Membuat Surat Setoran Pajak (SSP)


 Tulis kode SSP
 Nama kantor dan alamat kantor
 Nama pengguna anggaran
 Jumlah uang setoran pajak
 Nama uraian yang akan dibayar
 Tanggal pengirim
 Nama jelas pengirim dan tanda tanga

27
E. Hasil Kegiatan
Selama saya PKL 6 bulan banyak sekali pengalaman yang saya temukan
sebelumnya, tentunya pengalaman yang belum pernah saya temukan setelah 6
bulan saya mengikuti dan menyelesaikan Kegiataan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Pekanbaru saya mendapatkan banyak ilmu baru dan pengalaman tentunya yang
belum saya dapatkan selama disekolah serta semua ini selalu saya ingat dan
sebagian dari semua itu yang positif akan saya tetapkan di kehidupan saya sehari-
hari.

28
BAB III PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Kegiatan praktek kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bentuk


pembelajaran pengalaman yang didapatkan di sekolah maupun lapangan kerja
untuk dapat keterampilan dan pengetahunan di bidang ilmu manajemen (sekretaris)
bagi siswa. Dalam hal ini siswa / siswi mampu menambah ilmu serta pengetahuan
dan wawasan yang luas tentang dunia usaha menjadi mitra usaha yang
memberikan keuntungan bagi dunia usaha tersebut.
Jadi tujuan pelaksanaan PKL ini adalah untuk melatih diri lebih bertanggung
jawab, hidup bermasyarakat baik didunia usaha maupun dunia Lapangan serta
dapat menambah wawasan tentang dunia usaha maupun Lapangan. Semoga
pengalaman yang saya peroleh dapat menjadi bekal untuk yang akan datang dan
mampu menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga siswa dapat mandiri
dan mampu membuka lapangan kerja sendiri dan berwirausaha sesuai dengan
keahliannya dan kemampuan yang saya miliki.

B. SARAN
Setelah melakukan kegiatan praktek Lapangan (PKL) di Biro Administrasi
Perekonomian dan Sumber Daya Alam, maka penulis mempunyai saran dan
pandangan umum yang perlu disampaikan sebagai berikut:
1. Untuk sekolah
Sebaiknya para peserta PKL ditempatkan sesuai keahliannya
2. Untuk siswa / siswi
Peserta prakerin harus melakukan kegiatan di tempat PKL dengan sungguh –
sungguh dan tidak menyiakan waktu PKL yang telah diberikan dengan hal yang
tidak bermanfaat.
3. Untuk DU / DI

29
Sebaiknya sebelum menerina siswa PKL, pihak DU / DI harus melengkapi
peralatan serta menyiapkan program – program yang akan dilaksanakan oleh
siswa PKL dengan keahlian siswa tersebut.

30
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Tim Panitia Prakerin. 2018. Pedoman Pelaksanaan Praktik Kerja lapangan (PKL) SMK

Negeri 1 Bandar Sei Kijang. Bandar Sei Kijang:SMK Negeri 1 Bandar Sei Kijang

Sadeli, Lili M, 2009. Dasar-dasar Akuntansi, Cetakan Kelima, Bumi Aksara, Jakarta.

Ikhsan & Herkulanus Bambang Suprasto. 2008.” Teori Akuntansi dan multi Paradigma”.

Graha Ilmu Edisi Satu. Jakarta.

Hansen dan Mowen, Akuntansi Manajerial Buku 1 Edisi 8, Salemba Empat, Jakarta,

2012

Mulyadi. 1997. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Edisi 8. STIE-

YKPN. Yogyakarta.

31

Anda mungkin juga menyukai