Anda di halaman 1dari 12

LAPORANPEMBIMBING SEKOLAH

PRAKERIN TAHUN DIKLAT 2015/2016


SMK NEGERI LABUANG

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prakerin (praktek kerja industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan

pembelajaran yang dilaksanakan di dunia usaha atau dunia industri dalam upaya

pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa – siswi sekolah menengah

kejuruan (SMK) yang sesuai dengan kompetensi dan bidangnya sertauntuk

menambah bekal di masa mendatang guna memasuki dunia kerja.

Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, peserta Prakerin

setidaknya siswa sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang/kompetensi

keahlian yang digeluti di sekolah atau sudah mendapatkan bekal dari proses

pembelajaran disekolah. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki

bekal ilmu pengetahuan dasar sesuai bidang keahliannya,adalah agar dalam

pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak lagi mengalami kendala dalam hal

pengetahuan, siswa tinggal menyinkronisasikanpengetahuan dasar yang telah

diperoleh di sekolah denganpengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh di

lokasi prakerin baik melalui pekerjaan yang dilakukan maupun melalui proses

interaksi dengan orang-orang yang ada di dunia usaha/dunia industri tempatnya

melakukan prakerin.

Prakerin memberikan dan sekaligus mengajarkan kepada anak didik akan

dan bagaimana kehidupan sebenarnya di dunia kerja, disamping

itu,melaluiprakerin siswa diharapkan mampu memahami tentang bagaimana tata


dan aturan di dunia industri/usaha, sehingga ketika ia nantinya tamat ia sudah

benar-benar siap bekerja baik secara keilmuan maupun secara kejiwaan dan

mental.

B. Dasar Hukum Prakerin

Adapun yang menjadi dasar hukum pelaksanaan Prakerin adalah :

1. Undang- undang Nomor 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

2. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 323/u/1997,

tentang penyelenggaraan prakerin SMK

3. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah

yang antara lain :

a. Penyelenggaraan sekolah menengah dapat bekerja sama dengan

masyarakat terutama dunia usaha / industri dan para dermawan untuk

memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan

dan pengembangan pendidikan.

b. Pada sekolah menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru

yang diperlukan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah.


C. Tujuan Prakerin

           Tujuan diadakannya Prakerin adalah :

1. Menyinkronisasikan materi yang telah didapatkan di sekolah dengan dunia

usaha/dunia industri;

2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa-siswi Prakerin;

3. Melatih siswa untuk berkomunikasi/ berinteraksi secara profesional didunia

kerja yang sebenarnya;

4. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa-siswi Prakerin;

5. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh

siswa-siswi Prakerin sesuai bidang masing-masing;

6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat

dikembangkan dan di Implementasikan dalam kehidupan sehari-hari;

7. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri maupun

dunia usaha.

D. Manfaat Prakerin

Manfaat prakerin adalah :

1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional, yaitu tenaga

kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, dan semanagat kerja

yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.

2. Memperkokoh hubungan sekolah dengan Dunia Industri dan Dunia Usaha.


3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang

berkualitas.

4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan.

5. Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan

zaman di era Teknologi Informasi dan Komunikasi.


BAB II

PELAKSANAAN

A. Persiapan

1. FGD

Sebagai tahap awal persiapan pelaksanaan Prakerin, diawali dengan

focus Group discussion (FGD), baik internal sekolah maupun

pelibatan orang tua siswa. Untuk lingkup internal adalah meliputi

pembentukan panitia dan pembimbing sekolah. Untuk kepanitiaan di

serahkan sepenuhnya kepada guru adaptif dan normatif, sedangkan

untuk pembimbing sepenuhnya diserahkan kepada guru Produktif (SK

panitia dan pembimbing terlampir). Dalam hal ini, kami diamanahkan

untuk membimbing di Mamuju. Untuk pelibatan orang tua siswa,

melalui rapat dengan orang tua siswa yang dilaksanakan pada hari

Jumat tanggal 24 April 2015 pertemuan ini bertujuan untuk

membahas hal-hal terkait dengan pelaksanaan Prakerin, misalnya

pembahasan Tata Tertib Prakerin, pembayaran serta tempat prakerin

bagi siswa yang pilih oleh orang tua bersama anaknya masing-masing

dengan mengisi surat pernyataan orang tua.

2. Survey lokasi

Berdasarkan hasil pertemuan orang tua siswa dan pilihan tempat

lokasi prakerin, maka guru pembimbing melakukan survey/penjajakan

untuk melakukan negosiasi dengan dunia usaha/dunia industri yang

terkait dengan kompetensi keahlian yang ada. Survey ini dilaksanakan

pada 29-30 Januari 2015 Untuk wilayah Mamuju, khususnya untuk


Program Keahlian Otomotif, DU/DI tempat Prakerin yang dijajaki

adalah : Bengkel Toyota PT. Hadji Kalla, Bengkel Bosowa Berlian

Motor, Bengkel 88 Motor, Bengkel 77 Motor, Bengkel Yasdi Motor

dan Bengkel Yamaha PT. SJAM Mamuju.

3. Pembekalan

Agar pelaksanaan Prakerin bisa semakin maksimal dan lebih baik dari

tahun-tahun sebelumnya, maka dilaksanakan kembali pembekalan

yang bertujuan untuk melakukan penguatan-penguatan terhadap siswa

terkait pelaksanaan Prakerin baik secara teknis maupun nun teknis.

Yang dilaksanakan pada tanggal 22-27 Juni 2015 (jadwal pembekalan

terlampir)

B. Pelaksanaan

1. Pengantaran ke lokasi Prakerin

Kegiatan ini adalah tahapan awal dari pelaksanaan Prakerin.

Pengantaran siswa ke Mamuju sebagai lokasi Prakerin. Untuk tahun

2015 ini, kegiatan pengantaran ke tempat Prakerin dilakukan pada

tanggal 28 Juli 2015 oleh Guru Adaptif Normatif yakni Bapak Ramli,

S.Pd.I, Ni’ma, S.Pd dan Munawir, S.Pd.

2. Monitoring

Monitoring adalah proses pemantauan dan evaluasi yang dilakukan

oleh para pembimbing ke lokasi Prakerin untuk melihat sejauh mana

pelaksanaan prakerin telah berjalan. Monitoring ini dilakukan secara

rutin dengan durasi setiap bulan. Monitoring ini dilakukan dalam dua

tahap, yakni Monitoring ditempat prakerin melalui kunjungan ke


tempat prakerin dengan menemui pembimbing industri untuk

memperoleh informasi tentang kondisi siswa selama melakukan

Prakerin. Selain itu juga dilakukan Monitoring dengan mengumpulkan

siswa untuk memperoleh informasi terkait kendala-kendala yang

dihadapi atau progres yang telah dicapai selama melakukan prakerin.

Keseluruhan hasil monitoring selalu dilaporkan secara tertulis oleh

pembimbing dan diserahkan ke panitia untuk diadakan evaluasi.

Adapun siswa bimbingan kami adalah :

NO DU/DI NAMA SISWA


1 Toyota PT. Hadji Kalla Mamuju Badri Rahman
Sakaria
2 Mitsubishi PT. Bosowa Berlian Yusran
Motor Lucky Adam
3 Bengkel 88 Motor Sofyan
4 Bengkel 77 Motor Firmansyah
Ilham
5 Bengkel Yasdi Motor Mujahidin
Muslimin
6 Yamaha PT. Suraco Jaya Abadi Erwin Najib
Motor Misran

Gambaran umum hasil Monitoring sebagai berikut :

a. Monitoring Bulan Pertama

Monitoring ini dilaksanakan pada tanggal 21-22 Agustus 2015.

Pada umumnya kondisi siswa di lokasi Prakerin berjalan dengan

baik. Akan tetapi secara umum kendala yang biasa dihadapi oleh

siswa peserta Prakerin di bulan pertama adalah kendala


komunikasi yang belum terlalu baik dengan lingkungan kerja,

kendala “hidup mandiri” yang jauh dari keluarga serta tantangan

psikologis setelah memasuki lingkungan yang baru. Selaku

pembimbing kami senantiasa memberikan motivasi dan dorongan

agar mereka bisa maksimal di tempat praktek

b. Monitoring Bulan Kedua

Monitoring kedua ini dilaksanakan pada tanggal 18-19 September

2015. Pada dasarnya kegiatan berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, baik dari capaian kompetensi sebagaimana target

kurikulum, maupun keaktifan siswa di lokasi Prakerin. Hanya saja

terkhusus untuk Bengkel Bosowa Berlian Motor, sedikit ada

kendala dalam hal minimnya pelanggan yang masuk ke bengkel

oleh karena adanya perubahan struktur dan kebijakan bengkel

dibanding tahun sebelumnya yakni hanya terfokus pada kendaraan

merk Mitsubishi. Tetapi selain itu semuanya sangat baik. Selaku

pembimbing kami selaku menekankan agar siswa lebih aktif di

bengkel, bukan hanya dalam bekerja, tetapi juga lebih aktif

menggali informasi terkait pekerjaan melalui kegiatan diskusi

dengan pembimbing di industri

c. Monitoring Bulan Ketiga

Monritoring ini dilakukan pada tanggal 21-22 Oktober 2015.

Harus diakui, bahwa Monitoring di bulan ketiga selama ini

dilakukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pencapaian

dan kemajuan dalam hal capaian kompetensi di industri.


Berdasarkan informasi dari industri, secara keseluruhan

perkembangan pencapaian kompetensi dapat berjalan dengan baik,

hampir 70 % target kurikulum dapat tercapai didukung dengan

perkembangan keterampilan kerja dari siswa juga cukup baik.

Hanya saja lagi-lagi siswa yang praktek di Bengkel Bosowoharus

diakui sedikit lambat dalam pencapaian target di industri. Pada

dasarnya siswa sudah ditawarkan solusi untuk pindah Indsutri,

akan tetapi mereka tetap ingin bertahan ditempat tersebut.

Sehingga solusi yang ditawarkan dari pembimbing sekolah dan

industri adalah memberi tugas untuk mengamati dan mengkaji

buku-buku manual Mitsubishi yang ada dibengkel. Selanjutnya,

selaku pembimbing sekolah kami tetap memberikan

arahan/bimbingan kepada siswa saat siswa dikumpul/briefing agar

lebih proaktif lagi di bengkel terlebih yang ada di Bengkel

Bosowa motor agar dapat mengikuti perkembangan yang ada di

bengkel.

d. Monitoring Bulan Keempat

Monitoring ini dilakukan pada tanggal 20-21 November 2015.

Pada Monitoring terakhir ini, tinggal evaluasi kondisi terkini siswa

di tempat praktek terkait perkembangan terakhir dari pencapaian

kompetensinya di industri serta pembimbingan untuk penyusunan

laporan praktek. Selain itu juga, pada Monitoring terakhir ini

diserahkan pula format nilai yang harus diisi oleh pihak industri

sebagai penilaian akhir dari industri atas performa siswa selama


empat bulan untuk dimasukkan ke dalam penilaian di sertifikat

nantinya.

3. Penarikan

Sebagai tahap akhir pelaksanaan prakerin di industri, maka penarikan

ini sebagai penutup. Penarikan ini kembali dilakukan oleh guru yang

mengantar yakni Bapak Ramli, S.Pd.I, Ni’ma, S.Pd dan Munawir,

S.Pd yang dilaksanakan pada tanggal 27 November 2015, untul

selanjutnya langsung kembali ke sekolah.

C. Pasca Prakerin

1. Sertifikasi

Prakerin sebagai salah satu kegiatan yang wajib bagi siswa SMK

sebelum menyelesaikan pendidikannya. Dari pelaksanaan prakerin ini,

diperlukan sebuah pengakuan oleh industri secara administratif yakni

melalui selembar sertifikat. Sertifikat Prakerin ini disiapkan oleh

sekolah dengan format yang telah disusun oleh sekolah untuk

diserahkan kepada industri untuk mendapatkan pengakuan melalui

pemberian nilai yang disahkan oleh tanda tangan pimpinan industri

dan penilai (pembimbing industri) dan stempel industri tersebut. Dari

11 orang yang berangkat Prakerin kesemuanya mendapatkan sertifikat

dengan kategori baik

2. Pelaporan

Salah satu kewajiban oleh siswa peserta Prakerin adalah menyusun

laporan Prakerin, sebagai bahan laporan eksistensinya selama berada


diindustri. Walaupun sampai sejauh ini masih belam ada siswa yang

menyetor laporannya kepada pembimbing dengan berbagai alasan.

3. Evaluasi

Dari keseluruhan rangkaian Prakerin yang telah dilakukan, ada

beberapa hal yang perlu dievaluasi diantaranya :

a. Perlunya penguatan kedisiplinan bagi siswa dari awal (kelas X),

sehingga bisa membentuk sikap disiplin siswa yang akan terbawa

sampai di industri

b. Perlunya penguatan pengetahuan dasar kompetensi keahlian siswa,

agar bisa menyesuaikan diri dengan kondisi kerja di industri

c. Perlunya komunikasi yang baik antara siswa, pembimbing sekolah

dan industri serta orang tua, agar proses pembimbingan bisa lebih

dimaksimalkan lagi.

d. Untuk laporan prakerin siswa, perlu dipikirkan cara yang lebih

efektif agar begitu siswa selesai Prakerin, segera pula

menyelesaikan laporannya.

e. Untuk industri tempat prakerin di Mamuju, keseluruhan tempat

Prakerin yang telah berjalan selama ini, dapat dilanjutkan lagi

kerjasamanya karena secara keseluruhan memenuhi syarat untuk

pencapaian kompetensi keahlian terkecuali bengkel Bosowa kami

rekomendasikan untuk tidak ditempati Prakerin pada Tahun 2016

sampai kondisi bengkel lebih ramai lagi (kondisi pelanggan lebih

baik lagi).
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan keseluruhan rangkaian pelaksanaan Prakerin, maka ada beberapa

hal yang dapat disimpulkan :

1. Secara umum, pelaksanaan prakerin berjalan dengan baik walaupun masih

ada beberapa hal yang harus disempurnakan lagi

2. Proses pembekalan dan pembimbingan yang dilakukan telah berjalan dengan

baik, walaupun bisa lebih dimaksimalkan lagi, agar memberikan hasil yang

lebih baik lagi bagi siswa

3. Kedisiplinan siswa di industri mesti lebih ditingkatkan lagi, agar hasil yang

diharapkan dari pelaksanaan Prakerin bisa lebih maksimal lagi

4. Komunikasi dengan siswa peserta prakerin, dengan pihak industri, pihak

orang tua dan pembimbing sekolah, harus berjalan dengan baik, agar setiap

masalah-masalah yang ada di industri bisa diminimalisir.

Anda mungkin juga menyukai