Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT, yang mana atas limpahan rahmat, nikmat, berkah, serta karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dengan baik
dan lancar.

Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan wujud nyata mahasiswa


Fakultas Ekonomi agar dapat berlatih berbisnis. Kegiatan tersebut dilaksanakan di
semarang, jawa tengah. dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi.
Dengan selesainya penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, kami
menyampaikan terima kasih kepada:

1. Meti Zuliyana, SE.M.Si.Ak.CA selaku ketua program studi Akuntansi.


2. Yancik Syafitri, SE.M.Si selaku dosen pembimbing
3. Para Dosen Fakultas Ekonomi yang telah mendampingi selama masa PKL
4. Pimpinan PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA Semarang, Jawa Tengah.
yang telah bersedia menerima kami untuk melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan dan telah memberikan penjelasan serta data-data guna keperluan
penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan Laporan


Praktik Kerja Lapangan ini jauh dari kata sempurna.

Untuk itu, penulis dengan senantiasa menerima kritik dan saran dari pembaca
yang bertujuan untuk meningkatkan mutu laporan ini. Akhir kata penulis berharap
semoga laporan Praktik Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Palembang, 13 Februari 2020

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..4

A. Latar Belakang PKL……………………………………………………….4


B. Maksud dan Tujuan PKL………………………………………………….6
C. Kegunaan PKL…………………………………………………………….7
D. Tempat PKL…………………………………………………………….....8
E. Jadwal Waktu PKL………………………………………………………..8

BAB II TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL………………………………....10

F. Sejarah Perusahaan……………………………………………………….10
G. Struktur Organisasi……………………………………………………….11
H. Kegiatan Umum Perusahaan……………………………………………..14

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ……………...21

I. Bidang Kerja……………………………………………………………..21
J. Pelaksanaan Kerja……………………………………………………......21
K. Kendala Yang Dihadapi………………………………………………....23
L. Cara Mengatasi Kendala……………………………………………...…24

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………....25

A. Kesimpulan………………………………………………………………25
B. Saran – Saran…………………………………………………………….25

2
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………....25

LAMPIRAN – LAMPIRAN…………………………………………………….28

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk kegiatan yang

memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk terjun langsung dalam

sebuah industri dan dunia kerja yang mungkin tidak ditemukan dikampus,

sekaligus sebagai proses pembelajaran mahasiswa yang sedang membangun dan

mengetahui keberhasilan dan permasalahan yang di hadapi. PKL dilaksanakan

oleh perguruan tinggi dalam upaya meningkatkan Misi dan Bobot pendidikan bagi

mahasiswa dan untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar pada pendidikan

tinggi.

Mendapatkan pekerjaan adalah sesuatu yang sangat sulit. Persaingan yang

ketat, lapangan pekerjaan yang sempit, dan masih banyak hal lainnya yang jadi

penyebab sulitnya mendapatkan pekerjaan. Dengan adanya praktik kerja

lapangan, mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman dalam mengenal dunia

kerja, dan memahami lingkungan kerja yang baik. Hal ini tentunya membantu

mahasiwa untuk mendapatkan gambaran mengenai cara kerja yang baik dan

disiplin, sehingga kelak mahasiswa dapat menjadi pekerja yang handal dalam

bidangnya, dan mampu untuk menembus ketatnya persaingan di dunia kerja.

Praktik kerja lapangan di Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti

Palembang merupakan salah satu mata kuliah yang wajib. Mata kuliah kerja

lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk lulus program S1 di Fakultas

4
Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang. Mata kuliah ini terdapat di semester

lima dengan bobot dua SKS. Dalam mata kuliah kerja lapangan ini, mahasiswa

dituntut untuk terjun langsung ke dalam dunia kerja, sehingga diharapkan

mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama perkuliahan

dalam dunia kerja.

Bagi mahasiswa, kegiatan praktik kerja lapangan harus dirasakan sebagai

pengalaman belajar yang baru yang tidak di peroleh di dalam kampus, sehingga

selesainya PKL mahasiswa akan memiliki wawasan guna bekal hidup dan

bersosialisasi di tengah masyarakat pada saat melaksanakan pengabdian kepada

Bangsa dan Negara di kemudian hari.

Besar kemungkinan dengan melalui program Praktik Kerja Lapangan ini

mahasiswa dapat memahami langsung struktur organisasi dalam sebuah

manajemen, profesionalitas kerja, kedisiplinan dan masih banyak hal lainnya.

Dengan banyaknya hal positif yang akan didapat maka penulis berkesempatan

untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan pada PT. Nissin Biscuit Indonesia.

Alasan penulis melaksanakan program Praktik Kerja Lapangan di perusahaan ini,

tentunya penulis berharap mendapatkan ilmu secara langsung mengenai praktek

kerja yang sesungguhnya khususya dalam ilmu bidang berbisnis. Sehingga penulis

mendapatkan banyak pengalaman berharga yang bisa diambil dari lingkungan

tempat Praktik Kerja Lapangan pada PT. Nissin Biscuit Indonesia.

5
B. Maksud Dan Tujuan PKL

Dengan dilaksanakannya kegiatan KKL ini, mahasiswa dapat melakukan

perbandingan antara teori yang diterima di perkuliahan dengan praktik yang ada di

lapangan. Serta, mahasiswa juga dapat memberikan penilaian atas kinerja dari

institusi maupun perusahaan yang dikunjungi.

Adapun tujuan dari kegiatan KKL ini, dapat diperinci sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran secara langsung tentang praktik operasional suatu

institusi/perusahaan dari sisi produksi, pemasaran, keuangan, serta sumber daya

manusia.

2. Memberikan pengetahuan secara langsung tentang sejarah institusi/perusahaan,

masalah, serta solusi yang mereka lakukan.

3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan perbandingan

antara teori dan praktik bisnis serta memberikan penilaian atas kegiatan

perusahaan.

4. Memperkaya wawasan yang berkaitan langsung dengan prodi masing-masing

dalam rangka meningkatakan kemampuan dan kepekaan terhadap perkembangan

zaman.

5. Mempersiapkan wirausaha muda yang handal, profesional, dan amanah

6
C. Kegunaan PKL

a. Bagi Mahasiswa

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini menjadi salah satu media

pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian antara teori yang telah didapatkan di

bangku kuliah dengan praktek di lapangan. Terlepas dari itu semua tentunya

penulis mendapatkan pengetahuan dan pengembangan wawasan dalam melatih

mental serta komunikasi untuk berinteraksi langsung di dunia kerja.

b. Bagi PT. Nissin Biscuit Indonesia

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini menjadi salah satu cara bentuk

kepedulian perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibilty) dalam bidang

pendidikan yang diberikan kepada masyarakat khusunya mahasiswa. Selain dari

itu dapat dijadikan sebagai sarana dan penelitian yang sekiranya dapat

dikembangkan oleh perusahaan.

c. Bagi Fakultas Ekonomi-UTP

Laporan ini dapat digunakan sebagai bahan tambahan untuk informasi

atau sebagai referensi bagi pembaca, sekaligus sebagai acuan untuk bahan

pembelajaran kedepan.

7
d. Bagi Universitas Tridinanti

Dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) konsentrasi Pendidikan

Akuntansi 2020 dapat meningkatkan kerjasama yang baik antara pihak

Universitas dan PT. Nissin Biscuit Indonesia yang dijadikan obyek PKL.

D. Tempat PKL

PT. NISSIN BISCUIT INDONESIA

Head Office :

Jalan Raya Semarang Salatiga KM 23 Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa

Tengah. Info @nissinbiscuit.com , Telp. 024 - 6921125, Fax. 024 – 6922193

E. Jadwal Waktu PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) program studi akuntansi angakatan 2017

Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang yang telah dilaksanakan,

pada hari Senin tanggal 10 Februari 2020 pukul 13.00 – selesai.

Bertempat di PT Nissin Biscuit Indonesia. sesampainya disana kami di

ajak berkeliling pabrik untuk di perlihatkan segala proses pembuatan produk di

PT. Nissin Biscuit Indoneisa dari yang paling utama adalah bahan baku , proses

dan produksi, sanitasi peralatan dan lingkungan kerja, serta higienitas personel.

Dari semua data yang kami peroleh melalui teknik wawancara, observasi

dan dokumentasi yang telah kami rangkum sehingga akhirnya kami dapat

8
menyelesaikan dan menyusun laporan PKL ini dengan tepat waktu hanya dalam 1

minggu.

Data diolah oleh penulis.


Gambar I.I: Kunjungan mahasiswa ke nissin.

9
BAB II

TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

F. Sejarah Perusahaan

PT. Nissin Biscuit Indonesia mengawali produksi komersial pertama pada

Januari 1977 di atas lahan seluas sekitar 8 hektar. Produk-produk pertama yang

dihasilkan adalah biskuit Butter Coconut, Frychip, Madu, Aynako dan Longer

Stick. Seiring dengan berjalannya waktu, PT. Nissin Biscuit Indonesia telah

memproduksi beragam jenis biskuit, kukis, krekers, wafer dan snack dengan

merek Nissin, Monde dan Khong Guan.

Dalam menghadapi persaingan di industri makanan yang semakin ketat,

PT. Nissin Biscuit Indonesia selalu bertekad untuk menyajikan produk yang

berkualitas melalui inovasi yang selalu berkelanjutan. Inovasi yang dilakukan

meliputi jenis produk, mesin, proses dan kemasan. PT. Nissin Biscuit Indonesia

saat ini telah memiliki sekitar 700 orang karyawan yang turut mendukung kualitas

produknya.

1. Visi Dan Misi

Visi :

Bertekad menjadi produsen biskuit terbaik.

Misi :

Memproduksi biskuit yang bergizi tinggi, higienis dan berkualitas dengan

citarasa tinggi serta terjamin mutunya bagi pelanggan dengan cara terbaik yang

10
dikembangkan oleh sumber daya manusia yang unggul melalui teknologi yang

modern.

2. Quality Commitment

PT. Nissin Biscuit Indonesia menyadari bahwa dengan memproduksi

produk yang berkualitas dan bergizi maka PT Nissin Biscuit Indonesia akan turut

berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa. Oleh karena itu,

pengawasan mutu produk dijadikan sebagai salah satu prioritas utama.

Standar mutu yang diterapkan oleh PT. Nissin Biscuit Indonesia mencakup

penggunaan bahan baku pilihan dan penggunaan teknologi canggih dalam proses

produksi, juga penerapan CPMB (Cara Produksi Makanan yang Baik), SSOP

(Sanitation Standard Operating Procedure), HACCP (Hazard Analysis and

Critical Control Point) dan ISO 22000 : 2005 untuk keamanan pangan serta

Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

G. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang dibentuk oleh PT. Nissin Biscuit Indoneisa yaitu

pimpinan memiliki kebijakan dan wewenang kepada bawahan yang sesuai dengan

tugas dan tanggung jawab masing-masing. Setiap pimpinan departemen dapat

memberikan perintah kepada semua staff dan anggota sesuai dengan bidang

kerjanya. Tugas dan fungsi masing-masing Jabatan sebagai berikut:

11
a. General Manager

Sebagai pimpinan tertinggi dan penanggung jawab umum. Tugasnya

mengelola kegiatan yang ada di PT Nissin Biscuit Ungaran dengan melakukan

fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,

pengarahan, dan pengawasan.

b. Manager

Tugasnya sama dengan general manager yaitu melakukan fungsi-fungsi

manajemen, selain itu juga menentukan kebijakan dengan persetujuan General

Manager.

c. Manager Produksi

Tugas manager produksi adalah hal-hal yang berkaitan dengan proses dan

hasil produksi, antara lain :

1. Merencanakan besarnya volume produksi.

2. Bertanggung jawab atas jalannya proses produksi secara keseluruhan.

3. Bertanggung jawab atas hasil produksi yang dihasilkan, baik kualitas maupun

kuantitas.

4. Mempelajari kemungkinan-kemungkinan pengembangan produk baru.

5. Mengkoordinir dan memimpin bagian produksi untuk membuat rencana produk

dan pelaksanaan serta pengadaan bahan baku dan bahan penolong.

12
6. Melakukan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian kualitas produk

d. Manager Teknik

Tugasnya mengawasi penggunaan mesin-mesin dalam proses produksi

supaya selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan.

e. Manager Personalia

Tugasnya adalah hal-hal yang berhubungan dengan karyawan antara lain

mengkoordinir, mengawasi, dan mengarahkan, serta memimpin tenaga kerja,

mengadakan pelatihan untuk karyawan, melaksanakan program pengupahan dan

kesejahteraan karyawan, merencanakan promosi yang tepat untuk perusahaan, dan

melakukan pengadaan/penarikan karyawan.

f. Manager Pembelian

Tugasnya adalah menentukan kualitas bahan baku yang digunakan

perusahaan, merencanakan kebutuhan bahan yang akan datang, serta

melaksanakan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.

g. Manager Pemasaran

1. Mempelajari potensi dan situasi daerah pemasaran.

2. Mengadakan hubungan dengan pembeli/calon pembeli.

3. Menentukan target penjualan dan merealisasikannya.

4. Menentukan target penjualan dan pemasaran.

13
5. Melaporkan kegiatan pada General Manager.

h. Supervisor

Bertugas mengawasi jalannya proses produksi yang dilakukan oleh buruh

pabrik.

i. Sales

1. Menawarkan produk kepada pembeli.

2. Bertugas meminta barang di gudang.

3. Membuat laporan stock dan laporan penjualan.

4. Mengirimkan barang yang sudah dipesan.

5. Mengambil barang cacat yang diretur.

H. Kegiatan Umum Perusahaan

1. Proses Kegiatan Produksi

a. Penerimaan bahan baku

Bahan baku yang datang dari pemasok disimpan di gudang bahan baku

setelah melalui proses pemeriksaan dokumen dan pengujian sampel bahan.

Penyimpanan bahan baku di gudang dilakukan dengan sistem FIFO (First In First

Out) sehingga rotasi stok bahan baku dapat berlangsung dengan baik.

14
b. Penimbangan

Sebelum bahan baku digunakan dalam proses produksi, dilakukan proses

penimbangan sesuai formula dari masing-masing produk. Hal ini akan

memastikan bahan baku yang masuk dalam proses produksi sesuai dengan takaran

yang tepat.

c. Pengayakan

Sebelum diproses lebih lanjut, bahan-bahan baku yang berbentuk tepung

(misalnya tepung terigu, gula halus, susu bubuk dan lain sebagainya) terlebih

dahulu diayak guna memperoleh ukuran partikel yang sesuai. Proses pengayakan

memastikan tidak ada bahan baku yang menggumpal saat masuk ke tahap

pencampuran.

d. Pencampuran

Proses pencampuran dilakukan dengan kecepatan dan waktu yang

terstandar, dengan tujuan memperoleh campuran adonan yang homogen dan

konsistensi yang sesuai dengan yang diinginkan, sehingga adonan yang dihasilkan

siap untuk diproses pada tahapan proses berikutnya.

e. Fermentasi

Untuk produk-produk tertentu yang menggunakan yeast dalam

pembuatannya, dibutuhkan tahap fermentasi dengan suhu, kelembaban dan waktu

tertentu untuk memberi kesempatan pada yeast untuk berkembangbiak. Setelah

waktu fermentasi selesai, adonan siap diproses ke tahap pembentukan.

15
f. Pembentukan

Pembentukan biskuit umumnya didahului dengan proses pembentukan

lembaran adonan dengan ketebalan tertentu. Selanjutnya lembaran adonan

dipotong / dicetak hingga menjadi kepingan adonan yang siap dipanggang. Selain

itu, ada pula beberapa metode pembentukan kepingan adonan yang dilakukan

tanpa melalui proses pembentukan lembaran adonan.

g. Pemanggangan

Setelah melalui proses pembentukan, kepingan adonan biskuit dipanggang

dalam oven dengan suhu dan waktu tertentu sehingga diperoleh biskuit matang

yang berwarna kecoklatan.

h. Pemberian Minyak/ Bumbu/ Pelapisan Krim

Untuk jenis-jenis produk biskuit tertentu, setelah selesai proses

pemanggangan, dilakukan tahapan lanjutan, misalnya penyemprotan dengan

minyak nabati, penaburan dengan garam dan bumbu tabur, pelapisan dengan krim,

atau penyalutan dengan coklat guna mendapatkan citarasa yang diinginkan.

i. Pengemasan

Bahan pengemas yang umum digunakan untuk mengemas biskuit adalah

plastik, metalized plastic, tray plastik, cup kertas dan kaleng, dengan kotak karton

sebagai pengemas luarnya.

16
j. Penyimpanan

Produk jadi selanjutnya disimpan dalam gudang sambil menunggu waktu

untuk didistribusikan. Penyimpanan produk jadi di gudang dilakukan dengan

sistem FIFO (First In First Out).

k. Distribusi

Produk selanjutnya didistribusikan melalui jaringan distribusi sehingga

dapat dengan mudah dijumpai oleh konsumen di berbagai tempat penjualan di

daerah-daerah di seluruh Indonesia, dan juga di beberapa negara lainnya.

2. Pemasaran dan Distribusi

1. Strategi Pemasaran

Dasar pemikiran utama yang penting dalam market driven strategy adalah

menjadikan pasar dan konsumen sebagai titik awal dalam memformulasikan

strategi.

PT. Nissin Biscuit pada awalnya memperkenalkan makanan siap saji

dalam plastik kemasan maupun kemasan kaleng, Nissin memiliki target pasar

yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan . Nissin

memandang bahwa ketika orang sedang melakukan perjalanan dan ia

membutuhkan camilan yang praktis dan mudah di dapat, berangkat dari

pengalaman ketika melakukan promo, tempat yang praktis dan aman untuk

digunakan sebagai wadah biscuit adalah plastik kemasan

17
Strategi pemasaran meliputi Segmentasi Produk, targeting, positioning

a. Segmentasi Produk

PT. Nissin Biscuit merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk biscuit, dimana

salah satu produknya adalah Biscuit Khong Guan. Biscuit Khong Guan

merupakan produk biscuit pertama di Indonesia yang di kemas dalam kaleng dan

telah dikenal oleh masyarakat luas.

Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya biscuit dalam kemasan

kaleng yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Nissin Biscuit terdapat

lima merek biscuit dalam kemasan kaleng yang beredar di Indonesia selain yang

di produksi oleh PT. Nissin Biscuit, yaitu Roma, Hatari, Tango, Selamat, Good

Time.

Perusahaan akan berhasil memperoleh pelanggan dalam jumlah yang

banyak apabila dinilai memiliki citra baik dalam benak konsumen. Terciptanya

citra baik dalam benak konsumen akan menumbuhkan kepuasan pelanggan yang

dapat memberikan beberapa manfaat. Keberhasilan Nissin tidak lepas dari brand

“biscuit kaleng” dengan produk legendarisnya Khong Guan .

Berikutnya Nissin semakin kuat karena jaringan distribusi biscuitnya yang

sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Yang masih dipertahankan dari PT.

Nissin Biscuit adalah upaya – upaya mempertahankan image secara above the

line. Upaya iklan di media massa, event, maupun promosi yang akan terus

membuat produk nissin tertancap di kepala konsumen masih dilakukan.

18
b. Targetting

Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam

perencanaan dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana

konsumen menghadapi banyak pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan

banyak ditentukan oleh kesesuaian produk.

Target dari PT. Nissin Biscuit adalah yang menyukai makanan ringan

sebagai cemilan dan orang-orang yang membutuhkan jamuan untuk acara-acara

yang mereka adakan atau ketika waktu berkumpul bersama keluarga.

Diberikannya kemasan kaleng yang praktis dengan varian jenisnya dan banyak

tersedia di kios – kios yang ada di pinggir jalan, mini market, took-toko kelontong

bahkan super market. Jadi jika ada konsumen yang membutuhkan segera produk

dari Nissin dapat mereka dapatkan dengan mudah

c. Positioning

Nissin melakukan positioning dengan memberikan kesempatan bagi

masyarakat yang ingin melihat kegiatan produksi dengan berkunjung ke PT.

Nissin Biscuit yang berlokasi di Ungaran Semarang. Dengan lokasi yang strategis

tersebut diharapkan banyak masyarakat yang berkenginan untuk berkunjung dan

dapat menambah kepercayaan masyarakat dengan produk dari PT. Nissin Biscuit.

Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Nissin dibandingkan para

pesaingnya.

19
3. Strategi Distribusi

PT. Nissin Biscuit merupakan salah satu contoh perusahaan terbaik yang

sukses mengolah makanan ringan biscuit, salah satu produk yang dihasilkan

adalah biscuit dengan kemasan kaleng dengan produk legendarisnya Khong Guan.

Sukses pemasaran produk dan besarnya keuntungan yang diraih perusahaan tidak

terlepas dari strategi distribusi yang jitu dalam menjangkau pasar. Strategi

penjualan yang dilakukan Nissin adalah dengan mengembangkan saluran

distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas

produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.

Distribusi Nissin mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari

Kota Sabang sampai Kota Merauke. Bahkan produk PT. Nissin Biscuit telah

diekspor ke berbagai Benua di Asia. Nissin dikenal memiliki jaringan distribusi

yang sangat mengakar. Keputusan mengenai pergudangan dan pengendalian

persediaan juga merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan (availability)

menjadi kunci sukses pemasaran.

PT. Nissin Biscuit kadang menerima pesanan dari negara luar, sebelum

mengerjakan pesanan pihak PT. Nissin Biscuit terlebih dahulu

mempertimbangkan jumlah biaya-biaya yang akan dikeluarkan untuk proses

produksi, jika sesuai maka PT. Nissin Biscuit akan melakukan MoU dengan pihak

pemesan atau pihak yang ingin menjadi distributor produk PT. Nissin Biscuit di

suatu negara tersebut.

20
BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

I. Bidang Kerja

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan kami sebagai pengunjung dan

peneliti akan tetapi kami sebagai seseorang di bidang akuntansi juga akan

membahas kegiatan seperti bagaimana mencatat semua kegiatan financial yang

berkaitan dengan akuntansi atau yang sudah di khususkan untuk memproses

pencatatan ekonomi secara keseluruhan seperti pencatatan transaksi keuangan

hingga penyajian data yang sudah menjadi bentuk laporan keuangan di

perusahaan. Yang pastinya berkaitan dengan segala sistem keuangan yang ada di

perusahaan nissin

J. Pelaksanaan Kerja

Kegiatan di lapangan :

1. Meneliti secara langsung proses kegiatan produksi

2. Mewawancarai bagaimana prosedur kegiatan di pabrik dari memilih bahan

baku yang baik dan menentukan penetapan supplier untuk bahan baku.

Hingga bagaimana pada saat ada limbah dari produk yang gagal apakah

akan di buang saja ke tempat pembuangan atau di manfaatkan lagi untuk

pabrik ataupun di manfaatkan untuk hal baik yang tidak merugikan

lingkungan dan masyarakat sekitar.

3. Apakah perusahaan memiliki dan memakai sistem SOP yang berlaku

21
4. Bagaimana sifat keuangan perusahaan apakah bersifat publik atau bersifat

privasi.

Sikap yang dilakukan seorang praktikan dalam mencapai tujuan praktik kerja

harusnya lebih aktif dalam bertanya beberapa hal bukan hanya pertanyaan yang

terpenting saja. Seorang praktikan pun tentunya sudah bisa melihat apa keahlian

yang penting di miliki seseorang pegawai di perusahaan maupun di pabrik jika

suatu saat nanti akan terjun langsung ke perusahaan industri seperti PT Nissin

tersebut.

Tentunya kita sebagai praktikan harus menanamkan kedisiplinan yang

tinggi seperti yang telah di contohkan oleh perusahaan nissin yang telah kita teliti

secara langsung karena dari sikap di siplin semua karyawan nya perusahaan nissin

tersebut bisa berkembang maju seperti sekarang.

Sikap disiplin yang harus di miliki adalah sebagai berikut :

1. Hadir di tempat kerja sebelum waktu mulai bekerja.

2. Bekerja sesuai dengan prosedur maupun aturan kerja dan peraturan organisasi.

3. Patuh dan taat kepada saran maupun perintah atasan.

4. Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan rapih.

5. Menggunakan peralatan kerja dengan efektif dan efisien.

6. Menggunakan jam istirahat tepat waktu dan meninggalkan tempat setelah lewat

jam kerja.

22
7. Tidak pernah menunjukkan sikap malas kerja.

8. Selama kerja tidak pernah absen/tidak masuk kerja dengan alasan yang tidak

tepat, dan hampir tidak pernah absen karena sakit.

K. Kendala Yang Dihadapi

Dalam melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan tentunya kami

menemukan yang namanya kendala. narnun dibalik semua itu kami mendapatkan

begitu banyak keuntungan atau kelebihan dari Praktik kerja lapangan ini.

Adapun hambatan dan kendala yang kami hadapi selama praktik kerja

berlangsung adalah :

1. Cukup kesulitan beradaptasi dengan Iingkungan baru saat melakukan awal

Praktik kerja lapangan

2. Kesulitan berkomunikasi ketika masih pertama kali terjun dalam praktik kerja

lapangan

3. Keterbatasan pengetahuan kami untuk menghadapi hal-hal baru yang terjadi

23
L. Cara Mengatasi Kendala

Dalam penanganan masalah yang penulis hadapi tidak lain yaitu meminta

petunjuk kepada pembimbing, bagaimana supaya masalah yang ada dapat

diselesaikan dengan benar. Selain itu penulis juga harus mempunyai kepercayaan

diri atas solusi yang telah penulis dapatkan dari pembimbing. Semua tindakan

tidak akan tercapai tanpa adanya keinginan, niat dan doa

Teori kendala di terapkan dengan lebih fokus pada pengelolaan operasi

yang mana terdapat kendala yang sekaligus sebagai kunci untuk meningkatkan

kinerja produksi.

24
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kunjungan Lapangan bertujuan agar mahasiswa/mahasiswi mendapatkan

pengalaman faktual tentang pelaksanaan proses perkuliahan. Setelah diadakannya

kunjungan lapangan ini, mahasiswa/mahasiswi mampu memahami secara

langsung bagaimana sistem produksi yang dilakukan oleh PT. Nissin Biscuit.

Suatu industri yang produknya legendaries di semua kalangan masyarakat

Indonesia.

PT. Nissin Biscuit yang dapat menjaga nama produk puluhan tahun

dengan selalu mengedepankan kualitas dari bahan-bahan produksi, cita rasa dan

proses produksi yang terbukti steril. Karena sudah mendapatkan sertifikasi oleh

Laboratorium IPB, sertifikasi halal dari MUI, sertifikasi SNI, lulus pemeriksaan

dari Badan POM serta limbah yang dihasilkan terbukti mampu dimanfaatkan

sebagai makanan ternak.

B. Saran

Setelah melakukan pengamatan langsung ke pabrik PT. Nissin Biscuit,

penulis hanya menyarankan agar PT. Nissin Biscuit tetap berusaha menjadi

perusahaan yang mampu mengolah pasar lokal maupun internasional. Karena

dengan begitu, maka penulis tidak lagi khawatir akan konsumsi masyarakat

terhadap biscuit berharga terjangkau yang banyak beredar di pasar.

25
PT. Nissin Biscuit harus dapat mempertahankan dan meningkatkan

kepercayaan merk yang sudah ada, karena dengan kepercayaan dapat

menimbulkan loyalitas merk. PT. Nissin Biscuit sebaiknya terus melakukan

inovasi produk yang akan menambah minat konsumen atau menambah jumlah

konsumen karena tertarik dengan inovasi produk yang dimunculkan oleh PT.

Nissin Biscuit.

26
DAFTAR PUSTAKA

http://www.nissinbiscuit.com/
https://id.wikipedia.org/wiki/Biskuit
https://ethnicleader24.blogspot.com/
http://www.akuntansipendidik.com/2014/02/pengertian-dari-teori-kendala-atau-
theory-of-constraints.html

27
LAMPIRAN – LAMPIRAN

Data di olah oleh penulis

Daftar nama mahasiswa ke nissin.

Data diolah oleh penulis.

Kunjungan mahasiswa akuntansi

28
Data diolah oleh penulis.

Jamuan camilan di sesi diskusi.

Data diolah oleh penulis.

Mengunjungi museum nissin.

29

Anda mungkin juga menyukai