Anda di halaman 1dari 9

Perekonomian Indonesia

Kompetensi Dasar:

-Memahami kegiatan Perekonomian Indonesia

-Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam
kegiatan ekonomi serta peran pemerintah dalam upaya penanggulangannya.

-Mengidentifikasi pengertian tenaga kerja,angkatan kerja,dan kesempatan kerja.

-Mengidentifikasi beberapa permasalahan tenaga kerja di Indonesia

-Mengidentifikasi dan mendeskripsikan usaha-usaha mengatasi pengangguran baik oleh


masyarakat maupun oleh pemerintah

-Mengidentifikasikan usaha-usaha meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia.

A Sistem Perekonomian Indonesia

1.Pengertian Sistem Ekonomi

Sistem ekonomi adalah strategi suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka
mencapai kemakmuran.

Sistem ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk menjawab masalah-masalah
pokok ekonomi yaitu: a.barang dan jasa apa yang akan diproduksi,

b. bagaimana cara memproduksi, dan

c. untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor
internal maupun faktor eksternal.

Faktor internal yang memengaruhi sistem ekonomi suatu negara adalah sebagai berikut ini.

a. Falsafah dan ideologi yang dianutnya.

b. Sistem pemerintahan.

c. Sistem politik suatu negara.

Adapun faktor-faktor eksternal yang memengaruhi sistem ekonomi antara lain sebagai berikut.
a. Pengaruh sistem ekonomi yang dianut negara lain.

b. Pengaruh politik dunia internasional.

c. Pengaruh sosial budaya luar negeri.

B.PERMASALAHAN TENAGA KERJA DI INDONESIA

Berbagai permasalahan mengenai tenaga kerja di Indone- sia antara lain:

1.Jumlah Angkatan Kerja yang Tidak

2.Mutu Tenaga Kerja yang Relatif Rendah

3.Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata

4.Pengangguran

5.Kurang Sesuainya Kemampuan Tenaga Kerja dengan Pekerjaannya

6.Rendahnya Upah yang Diterima oleh Tenaga Kerja

7.Kurangnya Perlindungan terhadap Tenaga Kerja

8.Serangan Tenaga Kerja Asing

PERANAN PEMERINTAH DALAM MENANG- GULANGI PERMASALAHAN TENAGA KERJA

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah antara lain sebagai berikut.

1. Membuka Kesempatan Kerja

Menurut Prof. Soemitro Djoyohadikoesoemo, usaha perluasan kesempatan kerja dapat


dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan pengembangan industri terutama industri padat karya
dan

penyelenggaraan proyek pekerjaan umum. Pengembangan industri dapat dilakukan dengan


meningkatkan penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri. Penyelenggaraan
proyek pekerjaan umum dapat dilakukan dengan pembuatan jalan, jembatan, saluran air,
bendungan, dan lain-lain. Perluasan kesem- patan kerja juga dilakukan oleh pemerintah dengan
cara mengirim- kan tenaga-tenaga kerja Indonesia ke luar negeri baik melalui departemen
tenaga kerja maupun melewati perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI).

2.Mengurangi Tingkat Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu permasalahan ketenaga- kerjaan. Menurut John Maynard
Keynes pengangguran tidak dapat dihapuskan, namun hanya dapat dikurangi. Pengurangan
angka pengangguran hanya dapat terjadi dengan meningkatkan atau memperluas kesempatan
kerja dan menurunkan jumlah angkatan kerja.

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran antara lain:

a. Pemberdayaan angkatan kerja dengan cara mengirimkan

tenaga kerja ke negara/daerah lain yang memerlukan. b.Pengembangan usaha sektor informal
dan usaha kecil.

c. Pembinaan generasi muda yang masuk angkatan kerja melalui pemberian kursus
keterampilan, pembinaan home industry.

d. Mengadakan program transmigrasi.

e. Mendorong badan usaha untuk proaktif mengadakan kerja sama dengan lembaga
pendidikan.

f. Mendirikan tempat latihan kerja seperti Balai Latihan Kerja (BLK).

g. Mendorong lembaga- lembaga pendidikan untuk meningkatkan life skill.

h. Mengefektifkan pemberian informasi ketenagakerjaan melalui lembaga-lembaga yang terkait


dengan upaya perluasan kesempatan kerja.

3.Meningkatkan Kualitas Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja

Kualitas kerja dapat ditingkatkan melalui usaha-usaha berikut.

a. Latihan untuk pengembangan keahlian dan keterampilan kerja (profesionalisme) tenaga kerja
dengan mendirikan balai-balai latihan kerja.

b. Pemagangan melalui latihan kerja di tempat kerja.

c. Perbaikan gizi dan kesehatan.


d. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dan menyesuai- kan keahlian masyarakat
dengan kebutuhan dunia usaha melalui pendidikan formal, kursus-kursus kejuruan, dan lain-
lain.

4. Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, pemerintah telah melakukan berbagai upaya
sebagai berikut.

a. Menetapkan upah minimum regional (UMR).

b. Mengikutkan setiap pekerja dalam asuransi jaminan sosial tenaga kerja.

c. Menganjurkan kepada setiap perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan


kerja.

d. Mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk memenuhi hak- hak tenaga kerja selain gaji,
seperti hak cuti, hak istirahat, dan lain-lain.

C. ANGKATAN KERJA,TENAGA KERJA DAN KESEMPATAN KERJA

Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja
maupun belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan.

Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja
maupun yang aktif mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan.
Tenaga kerja dibedakan menjadi 3 yaitu:

1.Tenaga Kerja Terdidik

Tenaga terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan jenjang pendidikan yang tinggi. Misalnya
dokter, guru, insinyur.

2.Tenaga Kerja Terlatih

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang dihasilkan dari suatu pelatihan dan pengalaman,
misalnya sopir, montir, dan lain-lain.

3.Tenaga Kerja Terdidik dan Terlatih


Tenaga terdidik dan terlatih adalah tenaga kerja yang dalam pekerjaannya memerlukan
pendidikan dan pelatihan dulu, misalnya penjaga keamanan (satpam).

Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk
diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja.

D. PERMASALAHAN TENAGA KERJA DI INDO- NESIA

Berbagai permasalahan mengenai tenaga kerja di Indone- sia antara lain:

1.Jumlah Angkatan Kerja yang Tidak Sebanding dengan Kesempatan Kerja

Jika kita mengikuti perkembangan dunia pendidikan, khusus- nya di perguruan tinggi kita dapat
menemukan fakta sedemikian banyak para sarjana yang dihasilkan dari perguruan tinggi.
Adakalanya sebuah perguruan tinggi dalam satu tahun mewisuda lulusan sarjana dua angkatan
yang masing-masing angkatan bisa mencapai ratusan sarjana. Padahal di Indonesia sendiri ada
puluhan perguruan tinggi yang berarti menghasilkan ratusan bahkan ribuan lulusan sarjana
yang dicetak setiap tahunnya. Mereka ( para lulusan sarjana) adalah calon-calon tenaga kerja
yang siap bersaing di pasaran tenaga kerja. Namun sayangnya hal tersebut sungguh tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia.

Dengan demikian, tidak sepenuhnya ribuan sarjana yang dihasilkan perguruan tinggi tersebut
dapat tersalurkan dalam dunia kerja. Ini merupakan permasalahan yang pelik, bukan saja bagi
yang bersangkutan, melainkan juga bagi pemerintah. Ketidak- tertampungan calon tenaga kerja
pada dunia kerja merupakan bentuk permasalahan yang serius di berbagai negara.

2.Mutu Tenaga Kerja yang Relatif Rendah

Meskipun banyak lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan, namun
seringkali lowongan tersebut tidak bisa terpenuhi karena kriteria yang diharapkan oleh
perusahaan tidak sesuai dengan kemampuan calon tenaga kerja yang ada. Seringkali
perusahaan menghendaki tenaga kerja yang sudah berpengalaman. Padahal tidak semua calon
tenaga kerja yang melamar memiliki pengalaman yang disyaratkan tersebut.

3.Persebaran Tenaga Kerja yang Tidak Merata

Seringkali orang dalam mencari pekerjaan memperhitungkan lokasi tempat pekerjaan. Bahkan
ada sebagian masyarakat yang rela memperoleh pekerjaan seadanya yang tidak sesuai dengan
kualifikasi yang dimiliki hanya karena tertarik dengan lokasi pekerjaan tersebut. Inilah salah
satu faktor yang menyebabkan persebaran tenaga kerja tidak merata. Hal ini erat kaitannya
dengan pola pikir tradisional yang memegang erat falsafah “ makan tidak makan asal
berkumpul “, di mana orang merasa berat meninggal- kan kampung halamanannya .

4.Pengangguran

Ketidakmampuan calon tenaga kerja memperoleh pekerjaan menimbulkan pengangguran.


Kondisi ini memang sangat mem- prihatinkan karena potensi yang sebenarnya ada tidak dapat
tersalurkan secara tepat.

Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja mengakibatkan tidak
semua angkatan kerja dapat diserap oleh lapangan kerja sehingga mengakibatkan pengang-
guran. Hal ini lebih diperparah dengan banyaknya tenaga kerja yang terkena pemutusan
hubungan kerja (PHK).

Pengangguran menimbulkan berbagai dampak dalam kehidupan sosial, antara lain:

1) Rendahnya pendapatan per kapita penduduk.

2) Meningkatnya kemiskinan.

3) Meningkatnya angka kriminalitas yang dipicu kesulitan ekonomi.

4) Merosotnya moral yang ditandai dengan meningkatnya pelaku tindak asusila bermotifkan
ekonomi. Kecenderungan memper- oleh uang dalam jumlah besar dengan melakukan
prostitusi.

5) Kondisi keamanan yang tidak terjamin akibat dari meningkatnya angka kriminalitas.

6) Rendahnya kualitas kehidupan masyarakat.

7) Merebaknya kawasan slum (lingkungan kumuh).

5.Kurang Sesuainya Kemampuan Tenaga Kerja dengan Pekerjaannya

Menurut F.W.Taylor, seseorang seharusnya bekerja sesuai dengan keahliannya (the right man
in the right place). Jika seseorang dapat bekerja sesuai dengan keahliannya, maka ia akan dapat
bekerja dengan efektif dan efisien, sehingga dapat mencapai kualitas dan kuantitas kerja yang
tinggi. Di Indonesia, seringkali terjadi seseorang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya,
sehingga ia tidak dapat bekerja dengan efektif dan efisien.

6.Rendahnya Upah yang Diterima oleh Tenaga Kerja


Dengan tingginya jumlah angkatan kerja dan sempitnya lapangan kerja, secara ekonomi berarti
penawaran tenaga kerja tinggi dan permintaan tenaga kerja rendah, sehingga harga tenaga
kerja (upah tenaga kerja) akan rendah. Dengan upah yang rendah, maka kesejahteraan tenaga
kerja dan keluarganya juga rendah dan hal ini akan berakibat pada rendahnya kinerja tenaga
kerja.

7.Kurangnya Perlindungan terhadap Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang bekerja dalam suatu pekerjaan selalu dihadapkan pada risiko kerja, baik
risiko yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun risiko yang lain seperti pemutusan
hubungan kerja (PHK). Dalam banyak kasus yang menimpa tenaga kerja Indonesia baik yang
terjadi di Indonesia maupun di luar negeri, menunjukkan kurangnya perlindungan terhadap
tenaga kerja.

8.Serangan Tenaga Kerja Asing

Dengan makin terbukanya sistem perekonomian setiap negara, maka mobilisasi tenaga kerja
antarnegara juga akan makin terbuka. Banyak tenaga kerja Indonesia yang dikirim ke luar
negeri dan banyak juga tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia. Para tenaga kerja asing
yang bekerja di Indonesia kebanyakan adalah tenaga kerja terdidik yang memiliki kemampuan
(skill)yang tinggi. Masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia merupakan serangan yang dapat
mengurangi kesempatan kerja bagi tenaga kerja dalam negeri.

E. Mengurangi Tingkat Pengangguran

Pengangguran merupakan salah satu permasalahan ketenaga- kerjaan. Menurut John Maynard
Keynes pengangguran tidak dapat dihapuskan, namun hanya dapat dikurangi. Pengurangan
angka pengangguran hanya dapat terjadi dengan meningkatkan atau memperluas kesempatan
kerja dan menurunkan jumlah angkatan kerja.

Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran antara lain:

a. Pemberdayaan angkatan kerja dengan cara mengirimkan

tenaga kerja ke negara/daerah lain yang memerlukan. b.Pengembangan usaha sektor informal
dan usaha kecil.

c. Pembinaan generasi muda yang masuk angkatan kerja melalui pemberian kursus
keterampilan, pembinaan home industry.
d. Mengadakan program transmigrasi.

e. Mendorong badan usaha untuk proaktif mengadakan kerja sama dengan lembaga
pendidikan.

f. Mendirikan tempat latihan kerja seperti Balai Latihan Kerja (BLK).

g. Mendorong lembaga- lembaga pendidikan untuk meningkatkan life skill.

h. Mengefektifkan pemberian informasi ketenagakerjaan melalui lembaga-lembaga yang terkait


dengan upaya perluasan kesempatan kerja.

F. Meningkatkan Kualitas Angkatan Kerja dan Tenaga Kerja

Kualitas kerja dapat ditingkatkan melalui usaha-usaha berikut.

a. Latihan untuk pengembangan keahlian dan keterampilan kerja (profesionalisme) tenaga kerja
dengan mendirikan balai-balai latihan kerja.

b. Pemagangan melalui latihan kerja di tempat kerja.

c. Perbaikan gizi dan kesehatan.

d. Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat dan menyesuai- kan keahlian masyarakat


dengan kebutuhan dunia usaha melalui pendidikan formal, kursus-kursus kejuruan, dan lain-
lain.

-Meningkatkan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, pemerintah telah melakukan berbagai upaya
sebagai berikut.

a. Menetapkan upah minimum regional (UMR).

b. Mengikutkan setiap pekerja dalam asuransi jaminan sosial tenaga kerja.

c. Menganjurkan kepada setiap perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan


kerja.

d. Mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk memenuhi hak- hak tenaga kerja selain gaji,
seperti hak cuti, hak istirahat, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai