Kompetensi Dasar:
-Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam
kegiatan ekonomi serta peran pemerintah dalam upaya penanggulangannya.
Sistem ekonomi adalah strategi suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka
mencapai kemakmuran.
Sistem ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara bertujuan untuk menjawab masalah-masalah
pokok ekonomi yaitu: a.barang dan jasa apa yang akan diproduksi,
Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor
internal maupun faktor eksternal.
Faktor internal yang memengaruhi sistem ekonomi suatu negara adalah sebagai berikut ini.
b. Sistem pemerintahan.
Adapun faktor-faktor eksternal yang memengaruhi sistem ekonomi antara lain sebagai berikut.
a. Pengaruh sistem ekonomi yang dianut negara lain.
4.Pengangguran
Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah antara lain sebagai berikut.
Pengangguran merupakan salah satu permasalahan ketenaga- kerjaan. Menurut John Maynard
Keynes pengangguran tidak dapat dihapuskan, namun hanya dapat dikurangi. Pengurangan
angka pengangguran hanya dapat terjadi dengan meningkatkan atau memperluas kesempatan
kerja dan menurunkan jumlah angkatan kerja.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran antara lain:
tenaga kerja ke negara/daerah lain yang memerlukan. b.Pengembangan usaha sektor informal
dan usaha kecil.
c. Pembinaan generasi muda yang masuk angkatan kerja melalui pemberian kursus
keterampilan, pembinaan home industry.
e. Mendorong badan usaha untuk proaktif mengadakan kerja sama dengan lembaga
pendidikan.
a. Latihan untuk pengembangan keahlian dan keterampilan kerja (profesionalisme) tenaga kerja
dengan mendirikan balai-balai latihan kerja.
Untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, pemerintah telah melakukan berbagai upaya
sebagai berikut.
d. Mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk memenuhi hak- hak tenaga kerja selain gaji,
seperti hak cuti, hak istirahat, dan lain-lain.
Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja
maupun belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan.
Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja
maupun yang aktif mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan.
Tenaga kerja dibedakan menjadi 3 yaitu:
Tenaga terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan jenjang pendidikan yang tinggi. Misalnya
dokter, guru, insinyur.
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang dihasilkan dari suatu pelatihan dan pengalaman,
misalnya sopir, montir, dan lain-lain.
Kesempatan kerja adalah suatu keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan untuk
diisi oleh para pencari kerja. Namun bisa diartikan juga sebagai permintaan atas tenaga kerja.
Jika kita mengikuti perkembangan dunia pendidikan, khusus- nya di perguruan tinggi kita dapat
menemukan fakta sedemikian banyak para sarjana yang dihasilkan dari perguruan tinggi.
Adakalanya sebuah perguruan tinggi dalam satu tahun mewisuda lulusan sarjana dua angkatan
yang masing-masing angkatan bisa mencapai ratusan sarjana. Padahal di Indonesia sendiri ada
puluhan perguruan tinggi yang berarti menghasilkan ratusan bahkan ribuan lulusan sarjana
yang dicetak setiap tahunnya. Mereka ( para lulusan sarjana) adalah calon-calon tenaga kerja
yang siap bersaing di pasaran tenaga kerja. Namun sayangnya hal tersebut sungguh tidak
sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia.
Dengan demikian, tidak sepenuhnya ribuan sarjana yang dihasilkan perguruan tinggi tersebut
dapat tersalurkan dalam dunia kerja. Ini merupakan permasalahan yang pelik, bukan saja bagi
yang bersangkutan, melainkan juga bagi pemerintah. Ketidak- tertampungan calon tenaga kerja
pada dunia kerja merupakan bentuk permasalahan yang serius di berbagai negara.
Meskipun banyak lowongan pekerjaan yang ditawarkan oleh berbagai perusahaan, namun
seringkali lowongan tersebut tidak bisa terpenuhi karena kriteria yang diharapkan oleh
perusahaan tidak sesuai dengan kemampuan calon tenaga kerja yang ada. Seringkali
perusahaan menghendaki tenaga kerja yang sudah berpengalaman. Padahal tidak semua calon
tenaga kerja yang melamar memiliki pengalaman yang disyaratkan tersebut.
Seringkali orang dalam mencari pekerjaan memperhitungkan lokasi tempat pekerjaan. Bahkan
ada sebagian masyarakat yang rela memperoleh pekerjaan seadanya yang tidak sesuai dengan
kualifikasi yang dimiliki hanya karena tertarik dengan lokasi pekerjaan tersebut. Inilah salah
satu faktor yang menyebabkan persebaran tenaga kerja tidak merata. Hal ini erat kaitannya
dengan pola pikir tradisional yang memegang erat falsafah “ makan tidak makan asal
berkumpul “, di mana orang merasa berat meninggal- kan kampung halamanannya .
4.Pengangguran
Jumlah angkatan kerja yang tidak sebanding dengan kesempatan kerja mengakibatkan tidak
semua angkatan kerja dapat diserap oleh lapangan kerja sehingga mengakibatkan pengang-
guran. Hal ini lebih diperparah dengan banyaknya tenaga kerja yang terkena pemutusan
hubungan kerja (PHK).
2) Meningkatnya kemiskinan.
4) Merosotnya moral yang ditandai dengan meningkatnya pelaku tindak asusila bermotifkan
ekonomi. Kecenderungan memper- oleh uang dalam jumlah besar dengan melakukan
prostitusi.
5) Kondisi keamanan yang tidak terjamin akibat dari meningkatnya angka kriminalitas.
Menurut F.W.Taylor, seseorang seharusnya bekerja sesuai dengan keahliannya (the right man
in the right place). Jika seseorang dapat bekerja sesuai dengan keahliannya, maka ia akan dapat
bekerja dengan efektif dan efisien, sehingga dapat mencapai kualitas dan kuantitas kerja yang
tinggi. Di Indonesia, seringkali terjadi seseorang tidak bekerja sesuai dengan keahliannya,
sehingga ia tidak dapat bekerja dengan efektif dan efisien.
Tenaga kerja yang bekerja dalam suatu pekerjaan selalu dihadapkan pada risiko kerja, baik
risiko yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun risiko yang lain seperti pemutusan
hubungan kerja (PHK). Dalam banyak kasus yang menimpa tenaga kerja Indonesia baik yang
terjadi di Indonesia maupun di luar negeri, menunjukkan kurangnya perlindungan terhadap
tenaga kerja.
Dengan makin terbukanya sistem perekonomian setiap negara, maka mobilisasi tenaga kerja
antarnegara juga akan makin terbuka. Banyak tenaga kerja Indonesia yang dikirim ke luar
negeri dan banyak juga tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia. Para tenaga kerja asing
yang bekerja di Indonesia kebanyakan adalah tenaga kerja terdidik yang memiliki kemampuan
(skill)yang tinggi. Masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia merupakan serangan yang dapat
mengurangi kesempatan kerja bagi tenaga kerja dalam negeri.
Pengangguran merupakan salah satu permasalahan ketenaga- kerjaan. Menurut John Maynard
Keynes pengangguran tidak dapat dihapuskan, namun hanya dapat dikurangi. Pengurangan
angka pengangguran hanya dapat terjadi dengan meningkatkan atau memperluas kesempatan
kerja dan menurunkan jumlah angkatan kerja.
Usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran antara lain:
tenaga kerja ke negara/daerah lain yang memerlukan. b.Pengembangan usaha sektor informal
dan usaha kecil.
c. Pembinaan generasi muda yang masuk angkatan kerja melalui pemberian kursus
keterampilan, pembinaan home industry.
d. Mengadakan program transmigrasi.
e. Mendorong badan usaha untuk proaktif mengadakan kerja sama dengan lembaga
pendidikan.
a. Latihan untuk pengembangan keahlian dan keterampilan kerja (profesionalisme) tenaga kerja
dengan mendirikan balai-balai latihan kerja.
Untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja, pemerintah telah melakukan berbagai upaya
sebagai berikut.
d. Mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk memenuhi hak- hak tenaga kerja selain gaji,
seperti hak cuti, hak istirahat, dan lain-lain.