Dosen Pengampu:
Khalish Khairina, M.Si
Disusun Oleh :
Kelompok 10
Berbeda dengan kaum Keynes, yang mewakili dari kaum modern, ia berpendapat
tentang pasar tenaga kerja dan uang, pada pasar tenaga kerja pendapatnya adalah:
C. Pengertian pengangguran
Menurut Sadono Sukirno Pengangguran adalah suatu keadaan dimana
seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan
tetapi belum dapat memperolehnya. Menurut Payman J. Simanjuntak
Pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak
bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum
pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Pengangguran atau orang yang menganggur adalah mereka yang tidak
mempunyai pekerjaan dan sedang aktif mencari pekerjaan. Salah satu masalah
pokok yang sering dihadapi adalah masalah pengangguran. Tingginya tingkat
pengangguran dalam suatu negara dapat membawa dampak negatif terhadap
perekonomian negara tersebut. Angka pengangguran yang rendah dapat
mencerminkan pertumbuhan ekonomi yang baik, serta dapat mencerminkan
adanya peningkatan kualitas taraf hidup penduduk dan peningkatan pemerataan
pendapatan, oleh karena itu kesejahteraan penduduk meningkat.
Pengangguran terjadi disebabkan jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih
kecil dari jumlah pencari kerja juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan
pasar kerja dan kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Selain
itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
Kurangnya kesadaran masyarakat atas pentingnya pendidikan juga ikut serta
meningkatkan angka pengangguran di suatu daerah tersebut. Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik
keamanan dan sosial sehingga menghambat pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi daerah.
D. Jenis-Jenis Pengangguran
Beberapa jenis-jenis pengangguran antara lain :
1. Pengangguran terbuka (Open Unemployment), adalah pengangguran yang
terjadi karena pertambahan pekerjaan lebih rendah daripada pertambahan
tenaga kerja.dikarenakan kegiatan ekonomi yang menurun, kemajuan
teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga manusia atau kemunduran
perkembangan suatu industry.
2. Pengangguran tersembunyi (Disguised Unempluyment), adalah
pengangguran yang terjadi karena terlalu banyaknya tenaga kerja untuk
satu unit pekerjaan, padahal dengan mengurangi tenaga kerja sampai
jumlah tertentu tidak akan mengurangi jumlah produksi. Terjadi disektor
pertanian atau jasa. Contohnya: anggota keluarga yang besar mengerjakan
luas tanah yang sangat sempit.
3. Pengangguran musiman,adalah pengangguran yang terjadi pada waktu
tertentu di dalam satu tahun, terjadi di sector pertanian dan perikanan.
Pengangguran musiman berlaku pada waktu dimana kegiatan bercocok
tanam sedang menurun kesibukannya, pada periode tersebut petani dan
tenaga kerja di sector pertanian tidak melakukan pekerjaan. Jenis
pengangguran ini hanya sementara. Cara mengatasi pengangguran
musiman adalah: pemberian informasi yang cepat jika lowongan kerja di
sector lain dan melakukan pelatihan di bidang keterampilan untuk
memanfaatkan waktu ketiga menunggu musim tertentu.
َم ْن َع ِمَل َص اِلًحا ِّم ْن َذ َك ٍر َاْو ُاْنٰث ى َو ُهَو ُم ْؤ ِم ٌن َفَلُنْح ِيَيَّنٗه َح ٰي وًة َطِّيَبًۚة َو َلَنْج ِزَيَّنُهْم َاْج َر ُهْم ِبَاْح َس ِن َم ا َك اُنْو ا َيْع َم ُلْو َن
Sedangkan Hadis Nabi yang berkaitan dengan bekerja dapat dikemukakan antara
lain:
1. Dari Ibnu Umar r.a ketika Nabi ditanya: Usaha apakah yang paling baik?
Nabi menjawab yaitu pekerjaan yang dilkukan oleh dirinya sendiri dan
semua jual beli yang baik.
2. HR. Imam Bukhari “Sebaik-baiknya makanan yang dikonsumsi seseorang
adalah makanan yang dihasilkan oleh kerja kerasnya dan sesungguhnya
Nabi Daud as mengonsumsi makanan dari hasil keringatnya (kerja keras)”.
Al-Qur’an memberi penekanan utama terhadap pekerjaan dan menerangkan
dengan jelas bahwa manusia diciptakan di bumi ini untuk bekerja keras untuk
mencari penghidupan masing-masing. Allah berfirman dalam QS. Al-Balad ayat
4:
a) Menghidupkan tanah mati (tanah yang tidak ada pemiliknya dan tidak
dimanfaatkan oleh satu orang pun). HR. Imam Bukhari dari Umar Bin
Khattab” siapa saja yang menghidupkan tanah mati, maka tanah( mati
yang telah dihidupkan) tersebut adalah miliknya”.
b) Menggali kandungan bumi
c) Berburu
d) Makelar (samsarah)
e) Peseroan antara harta dengan tenaga (mudarabah)
f) Mengairi lahan pertanian (musyaqah)
Ijarah secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu al-ajru yang
bermakna al-iwadh (ganti). Kata ijarah juga bermakna upah, sewa, jasa atau
imbalan. Secara istilah ijarah adalah “Suatu jenis akad untuk mengambil manfaat
dengan jalan penggantian”. Manfaat kadangkala berupa manfaat barang, misalnya
manfaat rumah yang ditempati, manfaat mobil untuk dinaiki juga manfaat dari
tenaga dan keahlian seseorang. Merujuk pada pengertian ini maka ijarah adalah
pemilikan jasa dari seorang aajir atau mu’ajjir (orang yang dikontrak tenaganya)
oleh musta’jir (orang yang mengontrak tenaga). Sesuatu yang diakadkan untuk
diambil manfaatnya disebut ma’jur (sewaan). Sedangkan jasa yang diberikan
sebagai imbalan manfaat disebut ajran atau Ujrah (upah).
Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa Tenaga kerja adalah
setiap orang yang memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan baik dalam
bentuk jasa maupun barang, tenaga kerja dalam UU No 25 Tahun 1997
menyatakan bahwa yang termasuk tenaga kerja adalah setiap orang yang sudah
berusia 15 tahun atau lebih. Tenaga kerja disini dianggap sebagai setiap orang
yang sudah siap masuk ke dunia kerja. Sedangkan dalam perspektif islam tenaga
kerja adalah segala usaha dan ikhtiar yang dilakukan oleh anggota badan atau
fikiran untuk mendapatkan imbalan yang pantas. tenaga kerja adalah segala usaha
dan ikhtiar yang dilakukan oleh anggota badan atau fikiran untuk mendapatkan
imbalan yang pantas. Adapun kontrak tenaga kerja dalam prespektif islam disebut
ijarah, ialah pemilikan jasa dari seorang aajir atau mu’ajjir (orang yang di
kontrak tenaganya) oleh musta’jir (orang yang mengontrak tenaga). Sesuatu yang
diakadkan untuk diambil manfaatnya disebut ma’jur (sewaan). Sedangkan jasa
yang diberikan sebagai imbalan manfaat disebut ajran atau Ujrah (upah).
Pada dasarnya ketenagakerjaan dibagi menjadi tiga macam yakni:
tenaga kerja terdidik (skill labour),
tenaga kerja terlatih (trainer labour),
tenaga kerja tidak terlatih (unskill labour).
Dan ada juga beberapa faktor yang menyebab terjadinya pengangguran yaitu:
Turunnya perekonomian negara
Perubahan struktur perekonomian
Kesulitan mencari dan melamar pekerjaan
Pergantian musim
Diskriminasi
Pemalas dan tidak berani ambil resiko