2
Klasifikasi Baku Jenis Pekerjaan (KBJI) 2014 yang mengacu pada The
International Standard Classification of Occupation (ISCO).
Jumlah jam kerja adalah lama waktu yang digunakan untuk bekerja selama hari
masuk kerja dalam seminggu, termasuk jam kerja lembur.
Upah/gaji adalah penerimaan buruh/karyawan/pegawai baik berupa uang ataupun
barang selama sebulan yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan setelah
dikurangi dengan potongan-potongan, iuran wajib, pajak penghasilan, dan
sebagainya.
3
ada permintaan terhadap tenaga mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam
aktivitas tersebut.
b. Angkatan Kerja (labor force)
Angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat atau
berusaha untuk terlibat, atau berusaha terlibat dalam kegiatan produksi barang
dan jasa, maka yang merupakan angkatan kerja adalah penduduk yang kegiatan
utamanya selama seminggu yang lalu bekerja (K) dan penduduk yang sedang
mencari pekerjaan (MP). Angkatan kerja yang masuk kategori bekerja apabila
minimum bekerja selama 1 jam selama seminggu lalu untuk kegiatan produktif
sebelum pencacahan dilakukan. Mencari pekerjaan adalah seseorang yang
kegiatan utamanya sedang mencari pekerjaan, atau sementara sedang mencari
pekerjaan dan belum bekerja minimal 1 jam selama seminggu yang lalu.
c. Bukan Tenaga Kerja
Bukan angkatan kerja adalah penduduk yang berusia (15 tahun ke atas), namun
kegiatan utama selama seminggu yang lalu adalah sekolah, mengurus rumah
tangga dan lainnya. Apabila seseorang yang sekolah, mereka bekerja minimal 1
jam selama seminggu yang lalu, tetapi kegiatan utamanya adalah sekolah, maka
individu tersebut tetap termasuk adalam kelompok bukan angkatan kerja. Mereka
yang tercatat lainnya jumlahnya tidak sedikit dan mungkin sebagian besar masuk
ke dalam transisi antara sekolah untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi atau tiuak dalam ketegori bukan angkatan kerja (BAK).
d. Tingkat Partisipasi Tenaga Kerja
Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah menggambarkan jumlah angkatan kerja
dalam suatu kelompok umur sebagai persentase penduduk dalam kelompok umur
tersebut, yaitu membandingkan angkatan kerja dengan tenaga kerja.
e. Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran adalah angka yang menunjukkan berapa banyak dari
jumlah angkatan kerja sedang aktif mencari pekerjaan, yaitu membandingkan
jumlah orang yang mencari pekerjaan dengan jumlah angkatan kerja.
4
seimbang dengan banyaknya tenaga kerja yang tersedia. Kebijakan negara dalam
memperluas kesempatan kerja meliputi upaya–upaya untuk mendorong pertumbuhan dan
perluasan lapangan kerja di setiap daerah, serta perkembangan jumlah dan kualitas
angkatan kerja yang tersedia agar dapat memanfaatkan seluruh potensi pembangunan di
daerah masing– masing. Oleh karena itu perlu dimantapkan dan ditingkatkan langkah–
langkah yang dapat mendorong perluasan kesempatan kerja. Kesempatan kerja akan
menampung semua tenaga kerja apabila lapangan kerja yang tersedia mencukupi sesuai
dengan tenaga kerja.
5
penyerapan tenaga kerja dengan jumlah tenaga kerja dengan asumsi apabila PDRB
meningkat, maka jumlah nilai tambah output dalam seluruh unit ekonomi suatu wilayah
akan meningkat, output yang jumlahnya meningkat tersebut akan menyebabkan
terjadinya peningkatan terhadap jumlah penyerapan tenaga kerja (Listyaningsih, 2017).
6
barang atau jasa karena barang tersebut dapat membawa utilitas bagi konsumen. Perilaku
Perusahaan yang menggunakan tenaga kerja akan bervariasi antara jangka pendek dan
jangka panjang. Dalam jangka pendek, penggunaan modal dianggap tetap, sementara
tenaga kerja bersifat variabel. Sedangkan dalam jangka panjang baik modal maupun
tenaga kerja bersifat variabel, karena dalam jangka panjang perusahaan cenderung
mengganti faktor input yang relatif murah (Feriyanto, 2014).
7
investasi lain. Akibatnya perusahaan akan menambah jumlah tenaga kerja, sehingga
meningkatkan permintaan tenaga kerja. Namun sebaliknya, jika tingkat suku bunga
nominal naik dikarenakan terjadi inflasi, maka akan mengakibatkan naiknya suku bunga
nominal kredit. Hal tersebut akan mengurangi pinjaman investasi bagi perusahaan.
Akibatnya, kemampuan perusahaan untuk menjaga tingkat produksinya akan berkurang
seiring turunnya investasi baru, sehingga permintaan tenaga kerja akan menurun.