1
Pengumpulan data melalui dokumentasi diperoleh dengan foto dan catatan
arsip mengenai pariwiata di Kecamatan Muara Pawan.
2. Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder merupakan data tidak langsung dapat diperoleh
dengan kajian literatur dan kajian instansional. Tahapan ini dilakukan untuk
mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan penulisan berupa teori, studi
kasus, contoh penerapan dan hal-hal lain yang relevan. Pengumpulan data
sekunder ini meliputi survei literatur dan survei instansional.
1) Kajian literatur bertujuan untuk mengumpulkan data-data sekunder yang
berkaitan dengan kebijakan terhadap pengembangan kepariwisataan di
Kecamatan Muara Pawan.
2) Kajian instansional dilakukan untuk memperoleh data-data terdahulu dan
data saat ini, serta perencanaan kedepannya yang tidak dapat diobservasi
langsung di lapangan.
3.1.3 ANALISIS
Tahap analisis, pada tahapan ini analisis terdiri dari,
No. Sasaran Metode
1. Identifikasi aspek pengembangan pariwisata di Analisis Deskriptif Kualitatif
Kecamatan Muara Pawan
2. Analisis potensi, masalah, peluang dan tantangan Analisis IFAS dan EFAS
pariwisata.
3. Strategi pengembangan pariwisata di Kecamatan Analisis SWOT
Muara Pawan
4. Rencana Aksi Pengembangan Kepariwisataan Analisis Deskriptif Kualitatif
2
Kabupaten Ketapang, RPJM Kabupaten Ketapang, Rencana Induk Pariwisata
Ketapang, dan Profil Kecamatan Muara Pawan.
b. Aspek Fisik dasar
Bertujuan untuk mengetahui kemampuan fisik untuk mengakomodir kegiatan
agropolitan. Dalam hal ini analisis kondisi fisik ditekankan pada daerah-daerah
rawan tanah longsor dan kekeringan serta banjir. Kondisi tersebut diperkirakan
akan sangat berpengaruh terhadap rencana pengembangan kepariwisataan.
b. Aspek Kependudukan
Inventarisasi data sumber daya manusia diharapkan mampu memberikan
informasi yang sistematis dan terstruktur mengenai potensi untuk menunjang
pengembangan kawasan pariwisata. Data yang dianalisis yaitu jumlah penduduk
berdasarkan umur, jenis kelamin, dan mata pencaharian.
3
Penilaian masyarakat terhadap kawasan pariwisata di Kecamatan Muara Pawan
berupa harapan pengembangan ke depannya. Selain itu untuk persepsi wisatawan
ditinjau dari karakteristik seperti asal dan tujuan berkunjung, dan harapan yang
dingginkan dari objek wisata di lokasi kajian.
2. Analisis Potensi, Masalah, Peluang, dan Tantangan
Analisis potensi, masalah, peluang, dan tantangan dilakukan menggunakan
perumusan faktor internal (IFAS) dan faktor eksternal (EFAS) pengembangan kawasan.
Tahapan ini melanjutkan hasil yang didapatkan pada sasaran 1 yaitu mengidentifikasi
karakteristik pariwisata di Kecamatan Muara Pawan. Faktor internal dalam penelitian ini
merupakan kekuatan dan kelemahan yang membawa pengaruh bagi pariwisata di
Kecamatan Muara Pawan. Faktor eksternal dalam penelitian ini merupakan peluang dan
ancaman yang berpengaruh terhadap pengembangan pariwisata di Kecamatan Muara
Pawan. Dalam penyusunan tabel IFAS dan EFAS dilakukan dengan memberikan bobot
dan rating pada masing-masing faktor yang telah diidentifikasi sebelumnya. Untuk
mengevaluasi faktor internal digunakan matriks IFAS (Internal Factor Analysis
Summary) dan faktor eksternal menggunakan EFAS (Ekternal Factors Analisys
Summary). Langkah Penyusunan Tabel IFAS (Rangkuti, 2018).
1. Masukkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada Tabel IFAS kolom 2.
Susun 5 sampai dengan 10 faktor dari kekuatan, kelemahan.
2. Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 3. Semua bobot
tersebut jumlahnya tidak melebihi dari skor total = 1,00. Faktor-faktor itu diberi
bobot didasarkan atas hasil observasi yang telah dinilai oleh key informan.
3. Berikan rating pada kolom 4 untuk masing-masing faktor dengan skala mulai
dari 4 (penting), 3 (standar), 2 (tidak penting) sampai dengan 1 (sangat tidak
penting), berdasarkan hasil observasi yang telah dinilai oleh key informan.
4. Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan dalam
kolom 5. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang
nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah).
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 5), untuk menunjukan bagaimana
kawasan penelitian bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya
Tabel 3. 1 Model Analisis Faktor Strategis Internal (IFAS)
No. Faktor-faktor Strategis Bobot Nilai Bobot x nilai
1 Kekuatan (Jumlah perkalian
Faktor-faktor yang menjadi Proffesional Proffesional bobot dengan nilai
kekuatan Judgment Judgment pada setiap faktor dari
4
kekuatan )
Jumlah (Jumlah bobot (Jumlah nilai (Jumlah bibit X nilai
kekuatan) kekuatan) kekuatan)
5
Jumlah (Jumlah (Jumlah nilai (Jumlah bibit X nilai
bobot ancaman) ancaman)
ancaman)
Faktor strategis internal dan eksternal pada matriks IFAS dan EFAS diberikan
bobot dan rating berdasarkan pertimbangan professional (professional judgment).
Pertimbangan professional adalah pemberian pertimbangan berdasarkan keahliannya,
kompeten dengan sesuatu yang dipertimbangkannya. Dalam melakukan pertimbangan
professional memiliki pembatasan sebagai berikut:
1. Pembobotan (Scoring) pada lingkungan internal dan eksternal didasarkan pada
penilaian oleh key informan. Jumlah bobot pada masing-masing lingkungan
internal dan eksternal harus berjumlah 1,00.
2. Penilaian (Rating) berdasarkan hasil observasi yang telah dinilai oleh key
informan dengan kententuan sebagai berikut,
6
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini mendukung kebijakan pertumbuhan
yang agresif.
Kuadran II, meskipun menghadapi berbagai ancaman, Kecamatan Muara Pawan
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
strategi diversifikasi (produk/pasar).
Kuadran III, Kecamatan Muara Pawan menghadapi peluang besar yang sangat besar,
tetapi disisi lain ia menghadapi beberapa kendala atau kelemahan internal. Fokus
Strategi Pengembangan Kepariwisataan di Kecamatan Muara Pawan ini adalah
mengoptimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang pasar
yang besar.
Kuadran IV, merupakan kondisi yang sangat tidak menguntungkan, Kecamatan
Muara Pawan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan.
7
d. Strategi WT, bertujuan untuk memperkuat dari dalam usaha untuk
memperkecil kelemahan internal dan mengurangi tantangan eksternal.
2. Perumusan Rencana Aksi Pengembangan Kepariwisataan di Kecamatan Muara
Pawan
Perumusan rencana aksi memuat informasi sasaran strategis, indikator
kinerja, target, program, anggaran, indikator program, kegiatan, output kegiatan, dan
penanggung jawab.
8
Sasaran Variabel Indikator Tolak Ukur Sumber Data
menurut
tingkat
pendidikan
Kepadatan
penduduk
9
Sasaran Variabel Indikator Tolak Ukur Sumber Data
Sarana
informasi dan
komunikasi
Tempat
penginapan
Sarana
kesehatan
Fasilitas
keamanan
Persepsi Karakteristik
Wisatawan wisatawan
Asal daerah
Tujuan berkunjung
Data Jumlah
wisatawan time
series
Harapan
10
Sasaran Variabel Indikator Tolak Ukur Sumber Data
11
12
13